Asisten Bos Cantik - Bab 6 Kuat Sedikit
“Wah, apa yang mau kamu lakukan?” Reza Qiao memandang mereka dengan tatapan kosong.
"Menghajarmu," kata Andy Feng.
"Kenapa mau menghajarku?"
"Karena kamu merusak hal baikku di bar tadi malam."
"Apa maksudmu?"
"Kamu mengambil wanita cantik yang aku mau."
"Oh, kamu mau bagaimana mendapatkan wanita itu?"
"Aku tidak akan memberitahumu."
"Bodoh, aku bisa menebak tanpa kamu meberitahuku, kamu menaruh racun di minumannya dan sengaja mengatur semuanya."
Kamu meminta pada manajer bar untuk memberimu wanita cantik dan menemanimu minum bersama, kemudian ingin mengambil kesempatan ini untuk mengambil wanita cantik itu, kan? "
Andy Feng terkejut, anak ini tampak bodoh, bagaimana dia bisa tahu dengan jelas, sepertinya benar-benar tidak bisa membuat orang ini hidup.
Kalau tidak, itu akan berdampak buruk bagi dirinya dan juga keluarganya.
Memikirkan hal ini, Andy Feng tersenyum dingin: "Bocah busuk, kamu tahu siapa aku?"
"Ya, kamu adalah orang licik."
"Tidak, namku adalah Andy Feng," kata Andy Feng dengan bangga. Dia percaya asalkan memberitahu namanya, anak ini pasti akan takut, namanya sangat terkenal di Kota Qing, siapapun yang mendengar namanya akan langsung ketakutan.
Tanpa diduga, Reza Qiao mengerutkan kening: "Apakah Andy Feng sangat terkenal?"
Andy Feng tertegun, sialan, bocah ini pasti baru tinggal di sini, bagaimana dia tidak mengenal namanya.
"Aku adalah CEO perusahaan Feng, ayahku adalah Hardy Feng."
"Apa itu perusahaan Feng?"
Andy Feng marah: "Brengsek, aku pasti akan menghabisimu hari ini."
Reza Qiao mengerutkan kening lagi: "Terserah apa yang kamu katakan."
"Habisi dia!" Andy Feng tertawa liar.
Pada saat ini, sekelompok orang datang untuk melihat keributan.
"Habislah sudah, dia berani mencari masalah dengan Andy Feng, dia pasti mati hari ini."
"Mundur sedikit, jangan sampai darahnya mengenai baju kalian."
Mendengarkan perkataan orang-orang ini, Andy Feng merasa lebih bangga, menggelengkan kepalanya: "Bocah sialan, kalau kamu tidak mau mati hari ini, bersujudlah dan jilat kakiku sampai bersih.
Para penonton tertawa.
Reza Qiao tiba-tiba tersenyum: "Andy Feng, ingat setiap kata yang kamu katakan, itu akan segera menimpamu."
"Heh, sudah mau mati saja masih bisa sesombong itu, cepat, habisi dia!" perintah Andy Feng.
Keempat pria besar itu langsung mengayunkan batang besi dengan kencang dan bergegas menyerang Reza Qiao.
"Waahh—" Para penonton menutup mata mereka dengan ketakutan, melihat 4 tongkat besi yang akan menghantam tubuh kurus itu, sangat mengerikan, pria muda ini pasti mati.
"Aduuhh, aku sangat takut sekali ..." Reza Qiao berkata sambil menghindari serangan mereka, dia bergerak dengan cepat, dan melayangkan pukulannya dengan sangat cepat juga.
Pukk——
Paakk——
"Aarghh Aarrgghhh-"
Dalam waktu kurang dari 3 detik, empat pria besar itu sudah terbaring di tanah, dua pingsan, dan dua lainnya berguling-guling dan melolong, dan tidak tahu terbang ke mana empat tongkat besi yang mereka pegang tadi.
Para penonton terpana. Pemuda itu terlalu kuat. Sebelum melihatnya menyerang dengan jelas, keempat pria besar ini malah sudah terbaring di tanah.
“Hebat, luar biasa.” Pengemis tua itu bertepuk tangan dengan gembira.
Andy Feng langsung terpana, 4 pria besar ini adalah pengawal terhebat di dalam perusahaannya, kenapa bisa kalah begitu saja?
Melihat situasinya tidak baik, Andy Feng langsung melarikan diri. Dia dikejar oleh Reza Qiao, dia menangkap punggungnya, dan membantingnya ke tanah dengan keras. Andy Feng pingsan, dan baru terbangun untuk waktu yang lama.
Reza Qiao marah karena Andy Feng ingin meracuni Rini Liu tadi malam, mengangkat tangannya dan menamparinya terus menerus.
Piaak piiaakk piakkk-
Wajah Andy Feng langsung bengkak seperti wajah babi.
“Ayo, lakukan apa yang tadi kamu katakan tadi.” Reza Qiao mengangkat Andy Feng dan melemparnya ke pengemis tua itu sambil tersenyum, “Kakek, ulurkan kakimu.
Pengemis tua dengan patuh mengulurkan kakinya yang bau.
Reza Qiao menginjak punggung Andy Feng: "Tuan muda Feng, jilatlah."
Andy Feng memandang kaki pengemis tua yang kotor dan bau itu, dan merasa mual, menggelengkan kepalanya dengan keras: "Tidak, apa kamu gila ..."
“Ayolah, jilat saja.” Kaki Reza Qiao menekannya dengan keras, Andy Feng menjerit kesakitan dan merasa tulang punggungnya akan patah.
Andy Feng benar-benar ketakutan, berbaring di tanah, menutup matanya, menahan napas, menjulurkan lidahnya ...
Pengemis tua itu menutup matanya dengan nyaman: "Wah, enak sekali, kuat sedikit ..."
Para penonton sangat bersemangat.
"Menjijikkan sekali! Andy Feng menjilati ujung kaki pengemis tua itu, aku mau muntah!"
Sebagian besar penonton tidak bisa berbuat apa-apa selain berjongkok di tanah untuk muntah, dan beberapa tidak bisa menahan diri untuk sibuk memotret dengan ponsel mereka.
Ketika melihat Andy Feng sepertinya sudah cukup menjilati, Reza Qiao melepaskannya, Andy Feng berbaring di tanah dan muntah berkali-kali.
Reza Qiao tidak berencana untuk berhenti sampai di sini, menginjak perut Andy Feng dengan kakinya. Andy Feng menatap Reza Qiao: "Kamu, apa lagi yang mau kamu lakukan?"
“Bukannya kamu mau menghabisiku?” Reza Qiao terkekeh dan menekan dengan keras dengan kakinya—
Novel Terkait
Step by Step
LeksMy Charming Wife
Diana AndrikaMata Superman
BrickAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaKing Of Red Sea
Hideo TakashiUangku Ya Milikku
Raditya DikaAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan