Asisten Bos Cantik - Bab 3 Mengisap dengan Kuat
Rini Liu seketika menjadi salah tingkah, awalnya dia mengira si setan itu akan kalah, tidak tahunya malah menang.
“Sini bos, sekarang bayar janjimu.” Reza Qiao berbicara dengan senang.
Rini Liu yang melihat beberapa satpam yang sedang melirik ke arah mereka, seketika membuatnya pun menjadi malu.
“Jika seorang CEO besar sudah berjanji melakukannya, maka tidak boleh mengingkarnya lagi.”
Kata-kata itu pun membuat Rini tersadarkan, iya, dia adalah seorang CEO perusahaan besar, jadi setiap kata ataupun setiap janjinya, tidak boleh diingkari.
Tetapi menyuruh dirinya untuk mencium setan itu, tentu saja itu sangat sulit dilakukan.
Tetapi jika tidak dicium, mau taruh di mana wajahnya sebagai CEO perusahaan besar?
Hati Rini Liu pun menjadi kesal, sekarang taruhannya kalah, mau tidak mau harus dia lakukan.
“Masuk ke dalam mobil.” Kata Rini Liu dengan nada dingin.
“Tidak, aku ingin disini.” Nada suara Reza Qiao terdengar berat.
“......”
Rini Liu pun semakin kesal, si setan itu jahat sekali, malah mau dicium di sini.
“Seorang CEO perusahaan besar jangan membohongiku ya.”
Rini Liu semakin pasrah, giginya menggeram, dan dengan menjinjitkan kakinya, dia pun mencium dengan cepat pipi Reza, setelah itu dia pun terlihat sangat malu.
Beberapa satpam yang berada di dekat mereka pun terkejut seketika, wanita cantik yang begitu hebat malah mencium seorang supir rendahan!
Rini Liu dengan wajah memerah dan baru saja ingin membuka pintu mobil, tiba-tiba Reza Qiao berkata: “Ulangi lagi, yang tadi tidak dihitung.”
Rini Liu semakin kesal: “Kamu mempermainkan aku?”
“Aku tidak mempermainkan kamu, bos, tadi saat taruhan aku katakan bahwa jika kamu kalah, maka kamu akan mencium mulutku, wajah itu bukan mulut.”
Rini Liu tampak bodoh, alasannya tepat sasaran bahwa si setan itu ingin dicium bibirnya.
“Jadi seorang CEO besar haruslah memenuhi janjinya, aku seperti itu juga untuk menjaga kehormatan bos.” Kata Reza Qiao dengan tegas.
Menjaga kehormatan kepalamu, Rini Liu pun tidak dapat berkata apapun, dengan terpaksa dia pun menyodorkan wajahnya......
Kedua orang itu baru saja berkenalan, tetapi Reza Qiao pun sudah berani memegang pinggang Rini yang ramping itu, tangannya menggenggam erat, dan kemudian mulutnya pun mengisap dengan kuat......
Terdengar suara hisapan mulut......
“Slruff... Slruff...”
Satpam yang berada di sekitar mereka pun terlihat bodoh, kedua mulut mereka pun terbuka sedikit, dan kemudian lidahnya kembali menjulur ke dalam dan menghisapnya kembali!
Setelah hampir setengah menit dan merasa puas, akhirnya Reza Qiao melepaskan Rini Liu.
Wajah Rini Liu memerah dan segera masuk ke dalam mobil.
Reza Qiao mengecapkan bibirnya, lalu melambaikan tangan ke beberapa satpam di sana, dengan rasa puas dia pun masuk ke dalam mobil.
Mobil BMW itu melaju, tetapi Reza Qiao dan Rini Liu tidak melihat bahwa ada seorang pemuda yang tampan dan mengenakan setelan jas berdiri di bayangan pohon yang sedang terkejut.
Willy Xu, CEO perusahaan Young, yang kebetulan ada urusan untuk datang ke kantor walikota dan kebetulan melihat adegan itu.
Willy Xu adalah pengejar setia Rini Liu, dia bersumpah untuk menikahi Rini Liu, tetapi dia masih belum bisa mendapatkan hati Rini Liu sampai sekarang, dia pun tidak menyangka bahwa hari ini dia melihat wanita idamannya mencium seorang supir rendahan begitu lama.
Hati Willy Xu seketika menjadi kacau, sebenarnya kenapa ini? Seorang CEO besar yang kaya raya dikalahkan oleh seorang supir rendahan!
Di dalam mobil BMW, Rini Liu pun menatap Reza Qiao dengan penuh kebencian, sudah satu malam mempermainkan dirinya masih juga tidak puas, dan tadi masih menghisap bibir dengan begitu lama, ditambah pula hisapan itu sangat kuat, sehingga membuat bibirnya pun terasa sakit.
Saat itu Rini Liu ingin sekali dirinya membawa sebuah pisau.
Reza Qiao sambil menyetir sambil berkata: “Bos, kamu sekarang pasti ingin membunuhku.”
“Benar sekali, sayangnya di tanganku tidak ada pisau.” Kata Rini Liu dengan tegas.
“Tetapi kamu tidak boleh seperti itu, kalau tidak nanti kamu akan sangat merasa bersalah karena membunuh penolongmu.” Kata Reza Qiao dengan kuat.
“Penolongku? Hei setan, kamu benar-benar bajingan.”
“Anda salah bos, yang bajingan itu bukan aku, tetapi orang yang memberimu racun semalam.”
Rini Liu pun terdiam: “Racun, siapa yang memberiku racun?”
“Bukankah kamu semalam minum segelas minuman yang diberikan oleh manajer bar?”
Rini Liu pun menganggukkan kepalanya.
“Di dalam minuman itu terdapat racun yang hebat, jika diminum maka tubuhmu semuanya akan gatal dan terdapat bercak-bercak merah di kulit, dan dengan cepat akan mematikan orang itu pula, dan salah satu cara untuk mengeluarkan racun itu adalah......”
Rini Liu pun berpikir sejenak, memang semalam dirinya mengalami hal yang seperti itu, tetapi apakah benar-benar diracuni? Tetapi manajer bar itu tidak ada dendam dengannya, kenapa manajer itu meracuninya?
Rini Liu antara percaya dan tidak, dia pun kembali tertawa dingin: “Reza Qiao, kamu bukan hanya bajingan, tetapi kamu juga pandai mengarang cerita.”
“Aku tahu kamu tidak akan percaya jika manajer bar itu yang meracunimu, tetapi bagaimana kalau dia disuruh oleh orang lain?”
“Orang lain? Siapa?”
“Menurutku, yang paling dicurigai adalah seorang pria dengan rambut pomadenya di ruang privat lantai dua.”
Rini Liu tiba-tiba saja teringat bahwa semalam di bar dia melihat sosok Andy Feng, Andy Feng saat itu memang berada di lantai dua, dan rambutnya memakai pomade dengan riasan yang sedikit norak.
Rini Liu pun menjadi ketakutan, apakah jangan-jangan Andy Feng yang menyuruh manajer bar itu melakukannya?
Rini tahu bahwa Andy Feng adalah orang yang sangat kejam, cara apapun bisa dilakukannya.
Rini Liu pun menatap Reza Qiao dengan terbengong.
Reza berkata: “Apakah kamu kenal pria itu?”
“Namanya adalah Andy Feng, anak dari Hardy Feng, pemilik perusahaan Feng, dia adalah orang yang paling kejam di kota Qing, dan sekarang dia menjadi CEO perusahaan Feng.”
Hardy Feng? Reza Qiao berpikir saat menceritakan kasus besar yang mencengangkan di kota Qing yang terjadi 20 tahun yang lalu, gurunya pernah mengungkit nama Hardy Feng.
Reza Qiao pun terdiam.
Dan sekali lagi Rini Liu pun terdiam dalam rasa malunya, kalau memang Andy Feng yang meracuninya, tentu saja Andy Feng harus mati, tetapi sekarang si setan yang berada di depannya dengan alasan membuang racun, dia mengambil keperawannya yang sangat berharga, tentu saja ini tidak bisa mungkin diampuni.
Andy Feng dan setan ini adalah orang jahat, terhadap Andy Feng dia tidak dapat melakukan apapun, tetapi si setan ini dia bisa mengurusnya, besok dia akan mengusirnya.
Novel Terkait
Cinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaWonderful Son-in-Law
EdrickBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesUnlimited Love
Ester GohMy Tough Bodyguard
Crystal SongThick Wallet
TessaAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan