Asisten Bos Cantik - Bab 192 Benar-Benar Dirusak
Baldhead menatap Yuly Xia dengan mesum, “Adik kecil, apakah kamu tidak memberi muka pada Kakak?”
“Aku tidak kenal denganmu, mohon kamu jangan menggangu kami.” Yuly Xia mengumpulkan keberanian untuk berkata.
“Tidak kenal juga tidak apa-apa, setelah minum segelas bukankah sudah kenal?” Baldhead tidak ingin melepaskannya.
Yuly Xia sedikit panik, dia menatap Reza Qiao.
Reza Qiao sedang makan buah, seolah-olah sama sekali tidak melihat Baldhead.
“Ayo Cantik, minum segelas ini, Kakak bawa kamu berdansa ke bawah.” Baldhead mengabaikan Reza Qiao yang duduk di sisi Yuly Xia dan terus mengusik.
“Jika kamu terus mengusikku, aku akan panggil petugas keamanan.” Yuly Xia memperingatkan Baldhead.
Baldhead tertawa terbahak-bahak, lalu dia menoleh menatap para temannya, “Hei, apakah kalian dengar, wanita cantik akan memanggil petugas keamanan.”
Para temannya tertawa semua.
“Ketua petugas keamanan adalah saudara kami, apa gunanya dia memanggilnya?”
“Baldhead, wanita cantik tidak memberimu muka, kali ini kamu pun memalukan.”
“Baldhead, kamu bahkan tidak bisa menaklukkan wanita cantik, sungguh malu sekali.”
Baldhead merasa kehilangan muka, wajahnya menjadi suram, “Dasar wanita keparat, diberi muka pun tidak mau muka, apakah harus memaksaku bertindak kasar?”
Yuly Xia ketakutan, dia bergegas menatap Reza Qiao lagi.
Reza Qiao mendongak dan tersenyum kepada Yuly Xia, “Yuly, tidak perlu takut, ada aku.”
Baldhead melirik Reza Qiao, “Hei bocah, siapa kamu ini, bahkan ingin menjadi pahlawan wanita, gadis ini adalah targetku, cepat pergi, kalau tidak….”
“Kalau tidak bagaimana?” Reza Qiao sama sekali tidak terpengaruh, dia menatap Baldhead dengan senyum berseri.
Baldhead mengayun tinjunya, “Kalau tidak, aku akan meninju kamu hingga ke lantai bawah.”
“Wah, ini kejam sekali.”
“Memamgnya bagaimana menurutmu?” ujar Baldhead dengan congkak.
“Apakah kamu benar-benar yakin akan berbuat seperti itu?”
“Tentu saja.”
“Kalau begitu silahkan.” Reza Qiao duduk tak bergerak di tempatnya.
Baldhead terbengong, bocah ini bahkan tidak takut padanya dan menunggu tinjuannya.
Pada saat ini, salah seorang teman Baldhead berkata, “Baldhead, jangan sembrono, saudara kita adalah Ketua petugas keamanan di sini, kamu akan merepotkannya jika bertindak sembrono, kita semua juga tidak enak hati padanya.”
Baldhead merasa masuk akal, jika dia yang memulai membuat onar, Kakak ketua akan tidak senang.
Namun bocah di depan ini sedang menantangnya, jika dibiarkan begitu saja, sangat memalukan.
Baldhead benar-benar tidak dapat menelan emosi ini, lalu dia mengancam Reza Qiao, “Bocah, melihat pada muka wanita cantik, aku tidak akan meninjumu, karena kamu tidak ingin pergi, maka kamu duduk baik-baik di sini saja.”
“Aku memang sangat baik, kamulah yang tidak baik.”
Baldhead menatap Yuly Xia, “Cantik, ayo….”
Yuly Xia berkata dengan gelisah, “Pergi ke mana?”
“Pergi ke meja kami, temani saudara-saudara minum.”
Yuly Xia menggeleng kepala, “Aku tidak mau pergi.”
“Ayo, Cantik, jika kamu membuat kami puas, kami akan memberimu uang.” Teman Baldhead ikut berseru.
Wajah Yuly Xia menjadi pucat saking gusarnya.
“Gadis ini tidak patuh, kelihatannya harus menggunakan kekerasan.” ujar salah seorang teman Baldhead.
“Benar, diberi muka tidak mau muka, ayo kita seret kemari.” kata teman Baldhead yang lain.
“Baik, ayo semuanya, aku peluk bagian dada.” Baldhead tersenyum jahat.
“Aku peluk paha.”
Beberapa gangster itu berjalan kemari.
Yuly Xia ketakutan sekali, dia menarik Reza Qiao, “Kita pergi saja.”
Tetapi Yuly Xia tidak berhasil menarik Reza Qiao, Reza Qiao duduk di sana dengan mapan dan minum anggur.
Baldhead berkata, “Ingin pergi, tidak semudah itu, malam ini jika kamu tidak membuat kami puas, kamu tidak akan bisa pergi ke mana-mana.”
Seorang teman Baldhead yang lain tersenyum cabul, “Hei, gadis, apakah kamu ingin merasakan sensasi diperkosa secara bergilir?”
Beberapa gangster tersenyum jahat bersama-sama, mereka hendak beraksi terhadap Yuly Xia.
Pada saat ini, Reza Qiao berkata, “Eh, hentikan.”
“Apa yang ingin kamu lakukan? Apakah kamu kurang dihajar?” Baldhead menatap Reza Qiao.
Reza Qiao berkata dengan senyum berseri, “Temanku ini tidak kuat minum, biar aku saja yang temani kalian minum.”
“Keparat, yang aku suka adalah wanita cantik, apa-apaan kamu ini?” kata salah seorang teman Baldhead.
“Aku adalah ayah kalian, boleh tidak? Ayo, aku duduk di sini, kalian para anak keparat ini satu per satu tuangkan anggur untuk ayah kalian.” ujar Reza Qiao tersenyum.
Mendengarnya, para gangster sangat beremosi, beraninya bocah ini ingin menjadi ayah mereka, bukankah jelas sedang menghina mereka?
Para gangster naik pitam, mereka memutuskan untuk memberi pelajaran kepada Reza Qiao.
Baldhead mengayun tinju terlebih dahulu, “Keparat, aku tidak peduli lagi, hantam bocah ini sampai ke bawah.”
“Baik, bocah ini terlihat adalah orang yang kurang dihajar, patahkan kaki tengahnya.”
Sambil berseru dan berteriak, para gangster menyerbu kepada Reza Qiao sambil mengayun tinju.
Yuly Xia ketakutan sekali, Reza Qiao seorang diri menghadapi para gangster itu, pasti akan kalah telak.
Yuly Xia mendekap mata karena tidak berani melihat, lalu terdengar suara dum dum dum, serta jeritan-jeritan.
Kekhawatiran Yuly Xia pada Reza Qiao memuncak, jika tahu akan seperti ini, alangkah baiknya jika langsung pulang ke rumah setelah makan malam, untuk apa pergi ke bar.
Tiba-tiba tidak ada suara yang terdengar, Yuly Xia melepaskan tangannya, Reza Qiao sedang duduk di tempat semula sambil tersenyum dan minum anggur, sedangkan beberapa gangster itu hilang tak berjejak.
Yuly Xia membelalak pada Reza Qiao, “Kakak Reza, di mana beberapa gangster itu?”
“Pikiran mereka sedang buntu, sudah lompat ke bawah.” Reza Qiao menunjuk ke bawah.
Yuly Xia memegangi susuran dan melihat ke bawah, wah, beberapa gangster itu tergeletak ke mana-mana di aula besar, sedang menjerit dan menangis.
“Ada apa ini?” Yuly Xia terkejut sekaligus girang.
“Sudah aku katakan, pikiran mereka sedang buntu, mereka bersikeras melompat ke bawah, aku pun tidak berhasil menghentikan mereka.” kata Reza Qiao tersenyum.
Yuly Xia tidak percaya, “Ini tidak mungkin, mereka jelas-jelas ingin menaboki kamu, bagaimana bisa tiba-tiba berpikiran buntu dan melompat ke bawah?”
“Sejak dulu tidak ada anak yang memukul orangtua, mereka begitu durhaka, melarang perintah Allah, sehingga mereka tiba-tiba tersadarkan dan merasa sangat malu, lalu mereka lompat ke bawah.”
Yuly Xia tersenyum, “Kakak Reza, kamu membohongiku, pasti mereka berdesakan dan tidak sengaja jatuh ke bawah.”
Yuly Xia tidak mungkin mengira Reza Qiao yang membuang mereka ke bawah, juga tidak akan mempercayai perkataan Reza Qiao, hanya bisa dijelaskan seperti itu.
Reza Qiao tertawa terbahak-bahak, “Yuly, kamu pintar sekali, mereka berebutan untuk menaboki aku, akhirnya mereka tidak bisa menghentikan langkah dan jatuh ke bawah.”
Yuly Xia menghela napas lega, “Ini adalah karma mereka, Kakak Reza baguslah kamu tidak apa-apa, tidak boleh berlama-lama di sini, lebih baik kita pergi saja.”
“Kenapa harus pergi, baru saja datang tidak lama, belum cukup bermain, ayo duduk dan minum lagi.” Nada bicara Reza Qiao tak terbantahkan, Yuly Xia pun duduk.
Pada saat ini, ponsel Reza Qiao bordering, Reza Qiao mengeluarkan headset dan memasangnya, “Iya, katakan saja.”
Beni Ouyang yang menelepon padanya, “Bos Reza, pasukan besar Gang Liuhe sudah beraksi, mereka mulai menghancurkan tempat kita.”
“Iya, bagus sekali, biarkan mereka menghancurkan sampai puas.” Reza Qiao berkata pelan.
Suara musik di dalam bar terlalu besar, Yuly Xia tidak dapat mendengar apa yang sedang dikatakan Reza Qiao, hanya bisa melihat bibirnya yang sedang bergerak.
Beni Ouyang meneruskan, “Di luar sana mulai hujan deras, berdasarkan informasi dari orang utusan kita, pasukan Gang Dongzheng sudah mulai beraksi pada malam hujan ini, dugaan Bos Reza benar, mereka membagi pasukan menjadi empat regu, menaiki beberapa bus dan berpencar untuk menyerbu pada target.”
“Bagus sekali hujan ini, perang sengit pada malam hujan akan lebih seru.” Reza Qiao tersenyum.
“Kapan kita akan beraksi?” tanya Beni Ouyang.
“Sekarang kalian sudah bisa bergerak, memanfaatkan kegelapan malam mendekati daerah sekitar target sasaran, jangan bertindak terlebih dahulu, setelah Gang Dongzheng beraksi barulah kalian memperhatikan kesempatan untuk beraksi. Selain itu, kekuatan bantuan juga harus diatur dengan baik, dengan tegas menyerang bala bantuan dari Gang Liuhe dan Gang Kepala Harimau, jangan biarkan mereka mendekat.”
“Semuanya akan dilaksanakan sesuai dengan perintah Bos Reza.” Beni Ouyang menutup telepon.
Reza Qiao melepaskan headset, melihat ekspresi Yuly Xia yang galau, Reza Qiao mengangkat gelas anggur, “Ayo, Yuly, minum.”
Detik berikutnya, serombongan petugas keamanan menyerbu ke atas, ketua mereka yang berbadan gemuk berjalan ke sisi Reza Qiao dan berteriak, “Hei, apakah kamu yang memukul saudaraku ke bawah?”
Melihat situasi seperti ini, Yuly Xia panik lagi, dia bergegas berkata, “Bukan, saudaramu ingin memukul temanku, mereka sendiri yang tidak sengaja jatuh ke bawah.”
Ketua petugas keamanan menatap Yuly Xia dan mendengus, jelas dia tidak mempercayai perkataan Yuly Xia, lalu dia menatap Reza Qiao, “Katakan baik-baik, kalau tidak, malam ini jangan harap bisa baik-baik saja.”
Reza Qiao mendesah pelan, dia menatap Ketua petugas keamanan, “Saudara, tadi di mana kamu ketika para gangster itu ingin menindas orang? Sekarang malah datang dengan begitu cepat.”
“Aku tidak melihat mereka menindas orang, hanya melihat mereka jatuh ke bawah.”
“Kalau begitu matamu buta.”
“Beraninya kamu memaki aku?” Ketua petugas keamanan gusar.
“Aku memaki kamu adalah sedang memberimu muka.” Reza Qiao mengutak-atik ponsel.
“Dasar bocah sialan, congkak sekali, saudara-saudara, ayo maju….” Kepala petugas keamanan melambaikan tangan, beberapa petugas keamanan di belakangnya langsung maju menyerbu sambil mengayunkan tongkat karet.
“Hentikan….” Pada saat ini, Yuly Xia tiba-tiba menjadi berani, dia langsung berdiri di depan Reza Qiao untuk menghadang mereka, lalu berkata marah, “Kalian bertindak sewenang-wenang di dalam bar kalian sendiri, apakah masih ada aturan di sini? Buruk sekali bar kalian, bagaimana bisa kalian memperlakukan tamu seperti ini?”
Ketua petugas keamanan tertegun, lalu dia berkata, “Bar kami memang seperti ini, akulah yang berkuasa di sini, bagaimana? Memangnya apa yang bisa kamu lakukan terhadap bar kami?”
Yuly Xia berkata dengan gusar, “Bar kalian ini seharusnya….”
“Seharusnya bagaimana? Katakan….” ujar Ketua petugas keamanan menantang.
Yuly Xia ragu sejenak, dia menatap Reza Qiao.
Reza Qiao berdiri, dia menghampiri Yuly Xia sambil memegangi ponsel dan berkata tersenyum, “Yuly, seharusnya bagaimana? Jangan takut, katakan dengan lantang!”
Setelah mendapatkan dukungan dari Reza Qiao, Yuly Xia memberanikan diri berkata dengan lantang, “Hancurkan….”
Detik berikutnya, terdengar suara pecahan yang sangat besar di bawah….
Mereka semua melihat ke bawah dan terbengong, sialan, tiba-tiba ada puluhan orang baju hitam dengan topeng wajah yang menyerbu ke dalam bar, satu per satu menyeret tongkat besi panjang, tanpa kata kedua, mereka langsung menghancurkan barang-barang.
Suara pecahan yang sangat besar tadi adalah suara pintu kaca bar yang dipecahkan.
Seketika, di dalam bar kacau balau, para tamu berlari keluar sambil berteriak, serta ada juga yang bersembunyi di bawah meja.
Para petugas keamanan di dalam bar tersadarkan, lalu mereka bergegas menyambut peperangan. Ketua petugas keamanan tidak punya waktu untuk menghiraukan Reza Qiao, dia berteriak, “Ada orang yang datang menghancurkan bar, cepat turun.”
Para petugas keamanan bergegas menyerbu ke bawah.
Reza Qiao merebah di susuran dan asyik menonton sambil bergumam, “Aduh, barang-barang itu sangat berharga, sayang sekali dihancurkan.”
Yuly Xia berkata dengan cemas, “Kakak Reza, ada apa ini?”
“Bukankah kamu ingin menghancurkan, penghancuran pun sedang dimulai.” kata Reza Qiao tersenyum.
“Itu hanya perkataan marah, tetapi kenapa benar-benar ada yang masuk dan menghancurkan?” ujar Yuly Xia kebingungan.
“Karena perkataanmu mewakili keinginan rakyat, sehingga ada orang yang mengabulkannya.”
“Aneh sekali.” Yuly Xia tidak paham.
“Jangan aneh lagi, ayo lihat, kamu tidak bisa melihat apa-apa lagi setelah semuanya dihancurkan.” Reza Qiao menarik Yuly Xia merebah di susuran dan menyaksikannya.
Pembagian tugas para si baju hitam bertopeng sangat teratur, sekelompok orang menghancurkan aula besar di lantai satu, sedangkan sekelompok lainnya langsung menyerbu ke ruang privat, serta ada sekelompok lagi yang menyerbu ke lantai atas.
Puluhan petugas keamanan bar melawan tanpa persiapan, bagaimana mungkin adalah lawan dari serombongan si baju hitam yang perkasa, mereka ada yang patah kaki dan patah tangan, serta ada yang langsung pingsan karena hantaman di kepala.
Begitu Ketua petugas keamanan melesat ke bawah, dia langsung terhantam oleh tongkat besi si baju hitam, kedua kakinya patah dan dia jatuh ke lantai.
Setelah menjatuhkan para petugas keamanan, si baju hitam mulai menghancurkan bar, lampu gantung di aula besar jatuh ke lantai, menimbulkan suara yang sangat besar, dan potongan kaca berserakan di mana-mana.
Sekelompok si baju hitam menyerbu ke lantai dua, mereka langsung mengayun tongkat besi.
Novel Terkait
His Soft Side
RiseSuami Misterius
LauraTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniRahasia Istriku
MahardikaPrecious Moment
Louise LeeMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiYou're My Savior
Shella NaviAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan