Asisten Bos Cantik - Bab 138 4 Wanita Sekaligus
Reza Qiao menceritakan tentang masalah Leo Wang.
Berty He sampai kaget mendengarnya, Leo Wang membuat raja judi dunia datang untuk merusak tempat, itu mengerikan. Dengan adanya raja judi dunia, hampir tidak ada kemungkinan untuk Leo Wang mempertahankan casinonya, sedangkan Reza Qiao tidak tahu masalahnya dan menyetujui Leo Wang. Meskipun dia sangat berani, tapi kemungkinan untuk menang sangatlah tipis.
"Saudaraku, terlalu berisiko untuk menantang raja judi dunia. Jangan gunakan asetmu sendiri untuk bertaruh."
Reza Qiao tertawa: "Aku hanya memiliki 600 juta saham di tanganku, bermain dengan raja judi dunia, tidak terlalu cukup, taruhan diatur oleh Leo Wang.
Berty He menghela napas lega, Reza Qiao tidak memiliki risiko, jadi biarkan dia mencobanya saja. Setidaknya dia bisa berlatih dan mendapatkan pengalaman.
Berty He mengumpulkan beberapa informasi tentang Digua Ryle dan membacakannya kepada Reza Qiao. Reza Qiao mengangguk sambil mendengarkannya.
"Nona, apakah ada yang berhubungan dengan kemampuan berjudi Si ubi?" Reza Qiao bertanya.
Berty He melihat sebentar dan menggelengkan kepalanya.
"Bagaimana sifat Si ubi?"
“Orang ini suka dengan resiko, dia suka berjudi, bahkan dia juga mempertaruhkan nyawanya.” Berty He berkata sambil melihatnya. “Dia sangat licik, dia akan melakukan semua yang dia bisa untuk mendapatkan barang yang tidak bisa dia ambil di meja judi."
"Ya, anak ini datang ke Kota Makau membawa lebih dari 20 orang. Aku yakin masih ada banyak pengawal di antara orang-orang ini."
"Dan mereka pasti bukan pengawal yang lemah." Berty He mengangguk.
"Aku belum pernah bertemu dengan pengawal bule." Reza Qiao tertawa.
"Orang ini juga mahir dalam aritmatika mental, otaknya sama seperti komputer, dia memiliki kemampuan menghafal yang luar biasa." Berty He berkata lagi.
"Baik, aku tahu."
Leo Wang menelepon.
"Bos Reza, surat perang sudah dikirim."
"Apa jawaban Si ubi?"
"Dia dengan senang hati setuju untuk memulai pertarungan di Vigour Casino jam 3 sore."
"Bagus, aku akan ke sana tepat waktu."
"Bos Reza, orang yang mereservasi untuk mereka adalah Perusahaan Hiburan Internasional Ritz."
"Bagaimana dengan perusahaan itu?"
"Perusahaan Hiburan Internasional Ritz sama kuat dengan perusahaanku. Diaa memiliki beberapa casino besar dan bersaing dengan Perusahaan Hiburan Internasional Central Asia."
"Siapa pemilik perusahaan itu?"
"Fendy Fan."
"Bagaimana hubungan dia dengan kamu?"
"Kita tidak terlalu cocok, dia selalu ingin menghabiskanku, tapi tidak menemukan kesempatan."
"Ya, Si ubi diundang dia dengan uang yang banyak. Anak buahnya baru saja melaporkan Fendy Fan baru saja mengirim 4 wanita ke kamar Si ubi."
"Siang bolong begini, untuk apa 4 wanita itu?"
"Kudengar Si ubi sangat energik..."
“Oh, Fendy membawakan 4 wanita sekaligus untuk Si ubi, nafsunya besar juga.” Reza Qiao tertawa.
Leo Wang dia bisa tertawa, dia berkata dengan nada yang berat: "Bos Reza, kamu harus berhati-hati dalam pertarungan sore ini dengan Si ubi. Tentu saja, hasilnya menang atau kalah, aku tidak akan mengeluh kepada Bos Reza."
"Little Wang, jangan tidak percaya padaku, oke?"
Leo Wang tersenyum masam: "Bos Reza, kalau begitu aku akan bersiap-siap dulu."
"Oke, siapkan uang yang cukup."
"Tidak masalah, aku akan membawa ceknya."
"Jangan hanya membawa cek, bawa pengacara juga."
"Baik."
Dengan sedih Leo Wang menutup telepon dan membawa pengacara itu. Kalau dia kalah, dia bisa langsung menyelesaikannya di tempat. Sepertinya dia akan hancur total kali ini.
Leo Wang memanggil kepala pelayan: "Kamu sekarang atur untuk mengirim istri dan anakku ke luar kota."
"Tuan, ini untuk..." Kepala pelayan memandang Leo Wang dengan bingung.
Leo Wang tertawa sedih: "Aku sedang mengatur urusan terakhir. Perusahaan akan bangkrut pada sore ini. Sudah tidak bisa tinggal di Kota Makau lagi. Lebih baik pergi ke luar kota untuk membuka restoran kecil untuk bertahan hidup."
"Tuan bagaimana kamu bisa begitu pesimis?"
"Aku ingin optimis, tetapi menghadapi raja judi dunia, bagaimana aku bisa optimis? kamu lunasi gaji bawahan sore ini juga, biarkan mereka mencari cara lain. Aku juga sudah tidak bisa membayarmu. Setelah selesai, kamu bisa pergi juga."
Pengurus rumah tangga tertegun untuk waktu yang lama dan pergi sambil menghela nafas.
Pada siang hari, Reza Qiao dan Rini Liu makan bersama.
"Reza Qiao, kamu ngapain aja pagi ini?" Tanya Rini Liu.
"Nonton TV di kamar." Jawab Reza Qiao sambil makan.
Rini Liu mengangguk, pria ini cukup baik.
"Apa yang akan kamu lakukan sore ini?"
"Bersiap untuk tidur di kamar."
Rini Liu berpikir sejenak: "Kamu jangan tidur saja, terlalu banyak tidur akan menyebabkan insomnia di malam hari."
Reza Qiao tertawa: "Aku tidak ngantuk di malam hari, aku akan keluar untuk bermain."
"Kamu boleh bermain, tapi kamu tidak boleh membuat masalah."
"Aku berjanji tidak akan merepotkan bos." Reza Qiao menepuk dadanya.
Winny Xu berkata saat ini: "Kalian sudah mendengar ada casino besar yang dihancurkan tadi malam."
“Oh, casino mana yang dihancurkan?” Willy Xu menjadi tertarik.
"Vigour Casino, aku mendengar pemiliknya sama dengan pemilik Casino Central Asia di hotel kita, pemilik itu adalah mantan raja judi Asia Tenggara."
"Kalau berani menghancurkan tempat raja judi di Asia Tenggara, pasti dia sangat hebat."
"Memang hebat, kudengar dia adalah raja judi dunia baru dari Las Vegas. Orang ini mengalahkan raja judi Asia Tenggara tadi malam dan mengambil 1 miliar dari Vigour Casino."
Rini Liu, Milan dan Willy Xu semuanya mengubah wajah mereka ketika mendengar ini. Raja judi dunia itu terlalu mengerikan.
Reza Qiao makan dengan tanpa mengatakan apapun.
Reza, kenapa kamu tidak menanggapi?” Winny Xu memandang Reza Qiao dengan aneh.
Rini Liu juga merasa aneh Reza Qiao tenang mendengar kejadian sebesar itu, menurut kepribadiannya, biasa dia sudah berteriak-teriak.
Reza Qiao membersihkan mulutnya dengan tisu: "Bagaimana aku harus bereaksi? Bukankah raja judi dunia yang memenangkan 1 miliar? Bukan apa-apa."
"Gila, 1 miliar bukan masalah besar?" Willy Xu mengerutkan bibirnya.
"Bukan aku yang memenangkan 1 miliar, kenapa kalian membuat keributan seperti itu?” Reza Qiao berkata dengan santai.
Winny Xu mengerutkan kening: "Reza, kenapa aku merasa kamu sedikit aneh?"
Rini Liu merasakan hal yang sama.
"Apa yang harus aku lakukan untuk menjadi normal? ketakutan sampai menyelinap di bawah meja supaya kalian puas?" Reza Qiao menatapnya.
Winny Xu dan Rini Liu tertawa.
Reza Qiao melanjutkan: "Rini Liu, aku benar-benar ingin melawan raja judi dunia ini. Kalau kamu berinvestasi menggunakan 1 miliar sebagai taruhan, aku akan memenangkan kembali 1 miliar. Bagaimana kalau kita bagi rata?"
"Bahkan kalau kamu memberikan semua kepadaku, aku juga tidak mau." kata Rini Liu singkat.
"Kenapa?"
"Karena kamu hanya sedang bermimpi, tidak mungkin kamu bisa mengalahkan raja judi dunia, aku tidak akan membiarkan uangku terbang begitu saja."
Reza Qiao menghela nafas, "Baiklah, karena kamu mengatakan itu, aku akan pergi tidur saja sore ini."
Pada pukul 2.30 sore, Reza Qiao bangun dari tidurnya, Rini Liu dan yang lainnya pergi rapat.
Reza Qiao turun, Leo Wang sedang menunggu di lobi.
"Bos Reza, ayo kita pergi."
Reza Qiao melihat ke pintu: "Tunggu, Berty He belum datang."
Karena Reza Qiao berkata demikian, Leo Wang hanya bisa menunggu.
Leo Wang tampak gelisah.
Reza Qiao duduk di sofa: "Direktur Wang, kamu harus tenang."
Leo Wang tersenyum pahit, bisakah dia tenang saat ini? kamu tidak terlihat cemas, karena kamu juga tidak akan rugi apabila kalah.
Reza Qiao menebak apa yang dipikirkan Leo Wang: "Apakah menurutmu kalau aku menang, aku untung besar dan tidak masalah bagi aku kalau aku kalah."
Leo Wang tertawa: "Tidak tidak, bagaimana aku bisa berpikir tentang Bos Reza seperti itu."
"Kamu memang berpikir seperti itu?" Reza Qiao tersenyum.
Leo Wang merasa malu.
Reza Qiao berbisik: "Berapa yang bisa kamu investasikan untuk pertempuran ini?"
Leo Wang berkata tanpa ragu-ragu: "Selama aku bisa menang, aku bersedia menggunakan semua kekayaan aku untuk berjudi."
"Bagaimana kalau kalah?"
"Kalau aku kalah, aku akan menerimanya. Bagaimanapun, tujuan Fendy Fan kali ini adalah untuk membunuhku. Daripada mati diam-diam, lebih baik bertarung dengan penuh semangat dan mati dengan puas."
Reza Qiao mengangguk: "Baiklah, karena kamu telah menyerahkan semua kekayaan kamu padaku, aku tentu tidak akan mengecewakanmu."
Meskipun Leo Wang tidak terlalu terima, tapi dia tetap mengangguk.
Saat ini, Berty He tiba.
"Jalan." Reza Qiao melambaikan tangannya.
Pukul 3 sore, Reza Qiao ditemani oleh Berty He dan Leo Wang, memasuki Vigour Casino.
Vigour Casino sangat besar dan didekorasi dengan sangat mewah. Walaupun di siang hari, tetap ada banyak tamu yang datang.
"Ya, lumayan, bisnis di sini cukup baik." Reza Qiao mengangguk.
Leo Wang menghela nafas, ini adalah salah satu casino besar di Asia, juga bisa menduduki peringkat di dunia, tentu saja bagus. Tapi sebentar lagi casino ini akan diambil Fendy Fan.
Tidak bisa menahan perasaan sunyi.
"Bos Reza, kita pergi ke ruang VIP dan duduk dulu. Kurasa mereka akan segera sampai."
Semua orang pergi ke ruang VIP di lantai atas, kemudian Leo Wang membuatkan teh yang enak. Reza Qiao meminumnya dengan nikmat.
Setelah beberapa saat, bawahan datang melapor: "Bos Wang, mereka sudah datang."
Segera setelah suara itu selesai, lebih dari 20 pria bule berjas hitam muncul di pintu dengan hidung besar dan rambut pirang, berusia sekitar 30 tahun dan memiliki badan tinggi dan mata dingin.
Ini adalah raja judi dunia baru Digua Ryle.
Di sebelah Digua Ryle, ada seorang wanita cantik berambut pirang, kakinya putih dan panjang, suasana eksotis yang mempesona di sekujur tubuhnya.
Wanita cantik berambut pirang ini mengenakan cheongsam Tiongkok, dengan belahan di ujung, seluruh tubuhnya terlihay kencang, tampak tidak terlalu mencolok.
Di sisi lain Digua Ryle, ada seorang pria paruh baya berkulit kuning dan berkacamata, tidak tinggi dan sangat kurus, dengan mata kecil berputar-putar di balik kacamatanya.
"Bos Reza, yang berkacamata adalah Fendy Fan, pemilik Perusahaan International Hiburan Ritz." Leo Wang berbisik.
Reza Qiao mengangguk dan berjalan ke depan Digua Ryle.
Digua Ryle sangat tinggi, Reza Qiao harus menatapnya.
Digua Ryle memandang Reza Qiao dengan arogan, bersenandung ringan dengan hidung besarnya.
Namun, wanita berambut pirang di sampingnya menatap Reza Qiao dengan penuh minat.
Semua orang melihat ke arah Digua Ryle dan Reza Qiao, tempat sekitar menjadi sunyi sejenak.
Reza Qiao melihat Digua Ryle dari atas ke bawah, kemudian berkata: "Kamu Si ubi itu?"
Digua Ryle tercengang, berbicara dalam bahasa Mandarin yang buruk: "Nama aku Digua Ryle, bukan Si ubi."
"Kalau aku bilang kamu Si ubi ya Si ubi, tidak diperbolehkan untuk melawan." Kata Reza Qiao.
"Hehe." Si cantik berambut pirang tiba-tiba tertawa.
Novel Terkait
Hidden Son-in-Law
Andy LeeIstri Yang Sombong
JessicaSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiMy Cute Wife
DessyPergilah Suamiku
DanisAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan