Asisten Bos Cantik - Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
Istri William Wang masih belum ingat, tetapi dia juga telah melewati banyak kejadian, dia bereaksi dengan cepat, lalu berkata sambil tersenyum, “Oh, aku ingat, kamu adalah si kecil Wang di bawah pimpinan Presdir Zhang.”
“Kakak ipar sudah ingat, hehe….” ujar Reza Qiao.
“Halo si kecil Wang, ada masalah apakah kamu menelepon?”
“Ada, Presdir keluar negeri dan membelikanmu banyak hadiah yang sangat berharga, awalnya dia sendiri ingin mengantarkannya padamu, tetapi tiba-tiba ada urusan mendesak, dia menyuruh aku untuk mengantarkannya ke rumahmu, tetapi mobilku menabrak belakang mobil orang lain di Harmony Square, harus menunggu aparat polisi datang menanganinya, sehingga untuk sementara ini tidak bisa ke sana. Aku takut menunda terlalu lama, maka aku menelepon padamu.”
“Si kecil Wang, aku akan pergi ke sana untuk mengambilnya, kamu tidak perlu secara khusus mengantarkannya kemari.” Istri William Wang sangat senang, hadiah yang dibelikan oleh bos besar di luar negeri pasti sangat berharga, meski dia tidak ingat dengan Presdir Zhang, tetapi karena Presdir Zhang memberikan barang untuknya, maka pasti kenal dengan William Wang. Karena mobil si kecil Wang bertabrakan, maka dia pergi ambil sendiri saja, lagipula Harmony Square juga tidak seberapa jauh dari rumah, dia juga perlu jalan santai setelah makan.
Reza Qiao berkata, “Kakak ipar, sebenarnya kamu tidak perlu datang sendiri untuk mengambil barang, suruh orang lain di rumah saja.”
“Di rumah hanya aku sendiri, anakku tinggal di asrama sekolah.”
“Kalau begitu merepotkan Kakak ipar, aku di persimpangan jalan di bagian timur laut Harmony Square, di sana ada dua mobil yang bertabrakan.”
“Baik, aku akan tiba dua puluh menit lagi.” Istri William Wang menutup telepon dengan girang.
Kemudian, Reza Qiao menelepon kepada salah satu Little Shi Qian yang sudah tiba di provinsi, “Begitu dia keluar, kalian mulai beraksi.”
“Baik, Bos Reza.”
Reza Qiao menutup telepon, lalu dia langsung menyetir ke Hotel Qing. Setelah memarkirkan mobil dan memasuki aula hotel, dia duduk di atas sofa sambil memainkan ponselnya, serta dia sedang bersenandung, “Sayangku, terbanglah pelan-pelan, terbang ke 802 dan memuaskan si tua Wang….”
Sesaat kemudian, ponsel Reza Qiao menerima rekaman video yang dikirimkan oleh Little Shi Qian, lalu Reza Qiao melihatnya. Reza Qiao bangkit berdiri dan merenggangkan pinggang, malam yang begitu indah, pergi saja membahas kehidupan dengan si tua Wang di sebelah.
Di dalam kamar 802, William Wang sedang bertelepon dengan istrinya.
“William, Presdir Zhang yang membuka tambang membawakan hadiah untukku dari luar negeri, dia menyuruh bawahannya, si kecil Wang, untuk mengantarkannya, si kecil Wang memintaku untuk pergi ke Harmony Square, aku sudah datang, kenapa tidak melihat orangnya?”
“Presdir Zhang yang membuka tambang? Si kecil Wang? Apa-apaan, tidak jelas sekali.” ujar William Wang dengan perasaan tidak sabar, dia sama sekali tidak kenal dengan Presdir Zhang yang membuka tambang.
“Eh, aneh sekali?”
“Katakan, sebenarnya apa yang terjadi?”
Istri William Wang menceritakan rincian percakapan telepon tadi.
Mendengarnya, William Wang langung merasa curiga, ada yang tidak beres, setelah merenung sesaat, tiba-tiba dia bergidik, “Kamu cepat pulang ke rumah.”
“Ada apa?”
“Jangan bertanya lagi, cepat pulang ke rumah, langsung telepon aku jika ada yang janggal.”
“Baiklah.” Istri William Wang menutup telepon.
William Wang merasa sangat tidak tenang, pengalaman menangani kasus selama bertahun-tahun ini membuatnya memiliki sebuah firasat yang tidak baik.
Pada saat ini, seorang bawahan mendorong pintu dan masuk, lalu berkata dengan berhati-hati, “Ketua, di luar sana ada seorang pemuda yang ingin bertemu denganmu.”
“Siapa?”
“Dia berkata dia adalah bawahan Bos Feng.”
William Wang merenung sesaat, “Ada masalah apa?”
“Dia tidak mengatakannya denganku, hanya mengatakan ada hal penting yang harus dibahas denganmu.”
“Oh, suruh dia masuk.”
Sesaat kemudian, Reza Qiao berjalan masuk dengan wajah penuh senyum, sekaligus menutup pintu.
William Wang menatap Reza Qiao, dia tidak pernah melihat pemuda ini yang menyebut dirinya adalah bawahan Hardy Feng.
“Hei, si kecil Wang, selamat malam.” Reza Qiao menyapa dengan antusias.
William Wang mengernyit, keparat, bahkan Hardy Feng pun memanggilnya sebagai Saudara Wang, bocah ini adalah bawahan Hardy Feng, serta jauh lebih muda daripadanya, berani sekali dia memanggilnya sebagai si kecil Wang, sungguh tidak tahu sopan santun.
“Apakah kamu adalah bawahan dari Bos Feng?” tanya William Wang dengan dingin.
“Bukan.” Reza Qiao menggeleng kepala.
William Wang termangu, “Kalau begitu, kamu adalah siapa dari Bos Feng.”
“Aku adalah kakek moyang dari Hardy Feng.” Reza Qiao langsung berkata.
William Wang mengamati Reza Qiao, dia merasa sangat aneh, “Kamu katakan sekali lagi.”
“Aku adalah kakek moyang dari Hardy Feng.” ujar Reza Qiao dengan senyum berseri.
“Omong kosong.” William Wang tidak percaya Reza Qiao yang berusia begitu muda memiliki tingkatan generasi yang begitu tinggi.
“Benar, kalau tidak, kenapa aku memanggilmu si kecil Wang? Hardy Feng adalah cucu dari cucu aku.”
“Omong kosong, kamu baru berusia seberapa besar, bagaimana bisa menjadi kakek moyang Hardy Feng?”
“Orang yang berambisi pun tidak memandang usia, tingkatan generasi tidak ada hubungannya dengan usia.” kata Reza Qiao sungguh-sungguh.
William Wang tersenyum dingin, “Aku lihat, kamu adalah palsu.”
Reza Qiao duduk ke sofa dengan santai, dia menyalakan rokok dan mengangkat kaki, “Si kecil Wang, kamu benar-benar pintar sekali, dapat melihat bahwa aku adalah palsu, kelihatannya kamu juga tidak menyia-nyiakan waktu dalam beberapa tahun ini.”
“Katakan, sebenarnya siapa kamu?” kata William Wang dengan tegas.
Reza Qiao menggoyang kepala, “Aku adalah supir kecil dari Perusahaan Foursea di Kota Qing, Reza Qiao.”
“Supir kecil dari Perusahaan Foursea? Reza Qiao?”
“Benar, apakah familiar di telinga?”
William Wang menggeleng kepala, pertama kalinya dia mendengar nama Reza Qiao, dia tidak memiliki perasaan apa-apa terhadap nama Reza Qiao, sebaliknya, dia justru sangat peka terhadap Perusahaan Foursea.
“Untuk apa kamu datang ke sini? Siapa yang mengutusmu kemari?” Meski bertanya seperti itu, tetapi pemikiran pertama yang terlintas di dalam benak William Wang adalah, Reza Qiao pasti diutus kemari oleh Rini Liu.
Reza Qiao berkata, “Tidak ada yang mengutusku kemari, aku yang datang sendiri, sedangkan apa yang ingin aku lakukan di sini, hehe, aku datang untuk membahas kehidupan denganmu.”
“Kamu ingin membahas kehidupan denganku?” William Wang merasa pusing, keparat, tidak kenal sama sekali, membahas kehidupaan apaan.
“Iya, kamu datang jauh-jauh dari provinsi ke Kota Qing, seorang diri sangat kesepian sekali, aku datang untuk menemani mengobrol dengan gratis.”
William Wang sudah terbiasa dengan orang yang bersikap hormat padanya, sekarang bocah hijau ini beraninya menggoyang kepala di hadapannya, serta berkata dengan congkak ingin membahas kehidupan dengannya, seketika, dia merasa tidak terbiasa. William Wang juga merasa ada yang tidak beres, bocah ini sepertinya datang dengan niat tidak baik.
William Wang menenangkan pikiran, dia duduk di sofa di seberang, lalu mengamati Reza Qiao dari atas hingga ke bawah, “Kamu ingin mengobrol bagaimana?”
“Mengobrol bagaimana juga boleh, lagipula malam ini sangat panjang.” ujar Reza Qiao perlahan.
“Cepat katakan, aku tidak punya waktu untuk menemanimu mengobrol.” kata William Wang dengan tidak sabar.
Reza Qiao tersenyum, “Kamu tidak punya waktu untuk mengobrol denganku, kalau begitu orang-orang di sebelah sedang mengobrol dengan siapa?”
Hati William Wang melonjak, bocah ini mengetahui banyak hal, William Wang menatap Reza Qiao dengan tanpa mengedipkan mata, sambil memikirkan apa tujuan Reza Qiao.
Pada saat ini, ponsel William Wang bordering, melihat itu adalah panggilan dari istrinya, dia segera mengangkatnya.
“William, celaka, rumah kita kemalingan.” Suara istrinya sangat panik.
“Ah? Apakah ada yang hilang?” Wajah William Wang langsung berubah drastis.
“Aku sudah melihat secara garis besar, barang lainnya tidak ada yang hilang, tetapi sekotak oleh-oleh khas yang diantarkan oleh utusan Bos Feng menghilang.”
Hati William Wang berguncang, itu adalah sekotak uang, kenapa bisa dicuri oleh maling.
“William, aku lapor polisi saja?” tanya istrinya.
“Jangan, jangan lapor polisi, jangan beritahu siapapun, masalah ini bahas nanti saja setelah aku pulang.” William Wang sangat mengetahui seperti apa dampak berat dari melapor polisi, dia bergegas mencegat wanita bodoh itu.
“Baiklah, kita bahas nanti setelah kamu pulang.”
William Wang menutup telepon, dalam hatinya sangat kacau.
Reza Qiao menatap William Wang, “Si kecil Wang, apakah rumahmu kemalingan?”
William Wang menatap Reza Qiao dan tidak bersuara.
“Rumahmu kemalingan, kenapa kamu tidak melapor polisi?” tanya Reza Qiao.
“Tidak perlu kamu urus.”
“Lihat perkataanmu ini, masalah di dunia ini, benar-benar tidak ada yang tidak perlu aku urus.”
“Apa maksudmu?”
“Tidak apa-apa, hehe, aku bisa membantumu menangkap pencuri, membantumu mendapatkan kembali barang yang kehilangan.” Reza Qiao tersenyum.
William Wang terbengong menatap Reza Qiao.
“Rumahmu kehilangan sekotak oleh-oleh khas, itu adalah pemberian Hardy Feng padamu, benarkah?”
William Wang menatap erat pada Reza Qiao, bagaimana bocah ini tahu dengan begitu jelas?
“Sekotak oleh-oleh khas itu sangat berharga sekali, kamu lihat, apakah sekotak ini?” Reza Qiao mengeluarkan ponsel dan memutarkan rekaman video, lalu menyodorkan ponsel ke depan mata William Wang.
Begitu melihatnya, William Wang mengumpat, bukankah latar belakang dalam video itu adalah rumahnya sendiri? Bukankah sekotak barang di dalam video itu, tepat adalah sekotak oleh-oleh khas yang kemalingan itu?
William Wang terbengong, sebenarnya apa yang terjadi, rumahnya yang berjarak ratusan mil dari tempat ini baru saja kemalingan, tetapi bocah ini langsung mempunyai rekaman videonya.
Reza Qiao dengan sabar menunggu William Wang selesai melihat rekaman video, lalu dia menyimpan ponselnya dan berkata, “Barang-barang berharga di dalam rumahmu tidak sedikit juga, sekotak oleh-oleh khas ini ternyata adalah uang, benar-benar sangat disayangkan.”
Otak William Wang berputar sesaat, tiba-tiba dia tersadarkan, lalu berkata kepada Reza Qiao, “Apakah kamu yang memalsukan diri sebagai bawahan Presdir Zhang dan menelepon istriku?”
Reza Qiao mengangguk sambil tersenyum berseri, “Iya, jika aku tidak menelepon istrimu dan memintanya pergi keluar, bagaimana pencuri bisa masuk ke dalam rumahmu dengan mudah?”
William Wang menggertak gigi, dasar wanita bodoh itu, terkena taktik ‘memancing harimau turun gunung’ dari Reza Qiao.
Reza Qiao meneruskan, “Si kecil Wang, apakah kamu puas dengan rekaman video tadi?”
William Wang menatap Reza Qiao, “Ini dikirimkan oleh pencuri padamu bukan?”
“Iya, benar.”
“Apa maksudmu memperlihatkan video itu padaku, ingin mengancamku?”
Reza Qiao menggeleng kepala, “Betapa tidak enak didengarnya kata mengancam, seharusnya dikatakan aku sedang menyelamatkan kamu.”
“Menyelamatkan aku dari apa?”
“Kamu sendiri tahu.”
“Aku tidak tahu.”
“Bodoh, aku mendengar, pencuri yang pergi ke rumahmu berencana untuk melaporkan diri ke kantor polisi, dengan membawa rekaman video dan sekotak oleh-oleh khas itu.” ujar Reza Qiao tersenyum.
Wajah William Wang langsung berubah, jika pencuri pergi melaporkan diri, maka segala darinya pun habis, masalah ini sangat sederhana.
Reza Qiao melanjutkan, “Tetapi pencuri ini menuruti aku, dan sedang menunggu perintahku, hanya dengan satu perkataan dariku, mereka akan segera pergi melaporkan diri.”
William Wang menatap lurus pada Reza Qiao dan tidak bersuara.
Reza Qiao berkata lagi, “Si kecil Wang, jika pencuri ini pergi melaporkan diri dengan membawa rekaman video dan sekotak oleh-oleh khas itu, kamu pasti tahu apa artinya ini bagimu.”
Wajah William Wang menjadi putih pucat, dan badannya gemetaran, dirinya telah menangani kasus selama bertahun-tahun, dia sangat mengetahui dampak dari hal ini.
Reza Qiao berkata, “Kamu juga tidak mudah berkecimpung selama bertahun-tahun, jika nama dan prestasimu hancur, serta jika kamu masuk penjara karena hal kecil ini, benar-benar tidak sepadan.”
“Kamu… jangan menyuruh pencuri untuk berbuat seperti itu.” Suara William Wang bergetar.
“Ini tergantung pada penampilanmu.” ujar Reza Qiao dengan senyum berseri.
“Apa yang kamu ingin aku lakukan?” William Wang menatap Reza Qiao dengan berharap, pria muda ini menguasai nasibnya, serta hidup dan mati dirinya.
“Jangan bertanya apa yang aku ingin kamu lakukan, kamu harus memikirkan, untuk apa kamu datang ke Kota Qing.” Senyum Reza Qiao menghilang, dia berkata dengan dingin.
William Wang langsung paham, Reza Qiao adalah orang dari Perusahaan Foursea, dia datang kemari, jelas berkaitan dengan proyek senilai delapan triliun yang sedang diinvestigasi, serta berkaitan dengan investigasi terhadap Steven Qiao.
Dirinya harus bagaimana? William Wang mempertimbangkan dengan ragu-ragu.
Novel Terkait
Cinta Di Balik Awan
KellyMy Enchanting Guy
Bryan WuAnak Sultan Super
Tristan XuThis Isn't Love
YuyuRahasia Istriku
MahardikaAdieu
Shi QiWahai Hati
JavAliusAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan