Asisten Bos Cantik - Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik

Beberapa manager tambang berjalan ke depan pekerja tambang dan tim penjaga tambang.

"Para saudara, Tuan Albert sudah kembali, hari susah sudah selesai kita lewati."

"2 tahun ini, saudara yang terus memarahi kita telah mengkhianati Tuan Albert, sekarang seharusnya sudah sadar?"

Pekerja tambang dan tim penjaga tambang sekarang akhirnya mengerti, ternyata para manager tambang bukan sungguh-sungguh mengkhiananti tuan Albert, adalah menjalankan misi rahasia tuan Albert, dulu semua orang telah salah paham terhadap mereka.

"Bersumpah untuk mendukung Tuan Albert." sekumpulan orang mengangkat tangan dan berteriak.

Beberapa manager tambang melihat Albert Han: "Tuan Albert, giliran kamu memberikan perintah."

Albert Han melihat pekerja tambang dan tim penjaga tambang, dengan keras: "Para saudara, tujuan hanya satu, itu adalah mengambil kembali tambang milik kita, apakah kalian semua bersedia mengikutiku untuk lanjut bekerja?"

"Ambil kembali tambang, ikut Tuan Albert." suara keras yang serentak terdengar di seluruh gunung yang besar.

Wajah Andy Feng memucat, perubahan yang mendadak ini membuatnya susah menerimanya.

Albert Han melanjutkan berkata: "Kalau begitu mari mulai."

Albert Han baru selesai bicara, sekelompok pekerja tambang dan tim penjaga tambang mengangkat alat yang ada di tangan mereka, dengan heboh menyerang ke arah tim satpam perusahaan Feng. Tim satpam perusahaan sontak tidak bisa bergerak, dikepung oleh sekelompok orang, berkelahi dengan ganas dan heboh.

"Lumayan lumayan, sangat ramai, perjalanan hari ini sangat berharga." Reza Qiao duduk santai di atas batu dan bertepuk tangan.

Andy Feng terbengong, segera memerintahkan Larry Zhao: "Cepat tangkap Albert Han."

Rencana Andy Feng adalah, hanya menangkap Albert Han, sudah bisa mengontrol beberapa pekerja tambang dan tim penjaga tambang ini, sehingga bisa memenangkannya.

Larry Zhao diam-diam berjalan ke arah Albert Han.

Albert Han tertawa datar: "Larry Zhao, kamu ingin berkelahi denganku?"

Larry Zhao tidak bicara, dan berancang-ancang untuk berkelahi.

Sekarang yang bisa dilakukan hanyalah menangkap Albert Han, jika tidak jangankan memenangkannya, bahkan melarikan diri juga sulit.

"Kak Albert, karakter seperti ini, untuk apa kamu yang turun tangan." Gunawan Zheng keluar dari mobil dan berdiri di samping Albert Han.

Albert Han menganggukkan kepala, tersenyum kepada Reza Qiao: "Apakah saudara Qiao puas dengan pertunjukkan hari ini?"

"Saudara Han, aku lihat penghargaan Oscar aktor pria terbaik tahun ini adalah milikmu."

"Perencanaan terbaik aku lihat bisa diberikan kepada Gunawan."

"Kalau begitu aku apa?"

"Saudara Qiao penghargaan penonton terbaik."

"Hmm, baik, ada waktu kita bersama ambil penghargaannya....."

Pada saat Reza Qiao dan Albert Han sedang mengejek, Gunawan Zheng dan Larry Zhao mulai berkelahi, Gunawan Zheng pandai kungfu di kaki, sedangkan Larry Zhao pandai bertinju, keduanya setara dan berkelahi dalam waktu yang lama,

Mengambil kesempatan ini, Andy Feng segera menelepon Hardy Feng: "Ayah, gawat, beberapa manager tambang ini berkhianat, pekerja tambang dan tim penjaga tambang menyerang kita, sedang mengepung tim satpam perusahaan."

Hardy Feng sangat kaget, wajah Dimas Cheng yang duduk di samping juga berubah: "Hardy, cepat segera suruh Andy Feng bawa orang bubar dan kembali."

"Bagaimana dengan beberapa tambang ini? Diberikan dengan percuma kepada Albert Han?" kata Hardy Feng dengan sedih.

"Aku dari awal sudah memperingatkanmu untuk mengantisipasi beberapa manager tambang ini, lebih baik tidak ada orang yang cocok juga tidak boleh menggunakan mereka, namun kamu tidak mau dengar, sekarang sudah menyesalkan?"

"Paman Cheng, aku mana tahu mereka akan begini, 2 tahun ini, mereka selalu setia dengan kita, aku juga memperlakukan mereka dengan sangat baik, bukankah orang mati demi uang dan burung mati demi makanan? Mengapa Albert Han sekali datang, semuanya berubah hati?" Hardy Feng tidak bisa mengerti.

"Kamu terjebak oleh jebakan Albert Han, waktu itu Albert Han demi menjaga tambang, pasti memberikan beberapa manager tambang ini misi rahasia, menyuruh mereka berpura-pura menyerah, aku sudah mencurigai ini, beberapa kali memperingatkanmu, tapi kamu menganggapnya sebagai lelucon. Tidak salah orang mati demi uang dan burung mati demi makanan, namun harus lihat orang apa, beberapa orang ini malah bukan, kebetulan dijumpai kamu."

"Kalau begitu sekarang harus bagaimana?" Andy Feng sangat menyesal.

"Pasti tidak bisa berada di tambang lagi, utamakan keselamatan tuan muda Andy dulu, kamu jangan melakukan kesalahan lagi, Tuan Muda Andy adalah seluruh hidupmu."

Hardy Feng menenangkan diri, menjerit di telepon: "Andy, tidak mau tambang lagi, cepat bubar."

"Tapi, ayah, orang yang kubawa telah dikepung, Larry Zhao juga sedang berkelahi, bagaimana aku lari?" kata Andy Feng bergemetar.

"Bukankah kamu masih ada dua kaki, cepat lari, akan aman setelah keluar dari daerah pertambangan, aku utus orang untuk menjemputmu." kata Hardy Feng dengan sibuk.

Andy Feng menutup telepon, dan melarikan diri keluar dari daerah pertambangan.

"Eh, Tuan muda Andy, jangan lari, kita bisa di sini membicarakan tentang kehidupan." terik Reza Qiao.

Andy Feng tidak memedulikan Reza Qiao, terus melanjutkan melarikan diri.

"Tuan Albert, Andy Feng telah lari, mau kejar dan menangkapnya?" seorang pekerja tambang bertanya kepada Albert Han.

Albert Han menggelengkan kepala: "Biarkan dia pergi melaporkannya kepada Hardy Feng."

Dalam sekejap Andy Feng keluar dari daerah pertambangan, bertemu dengan orang yang diutus Hardy Feng untuk menjemputnya, kemudian menelepon Hardy Feng: "Ayah, aku sudah keluar......"

Kemudian Andy Feng menceritakan seluruh kejadian kepada Hardy Feng secara spesifik.

Selesai mendengar Andy Feng, Hardy Feng melihat Dimas Cheng: "Paman Cheng, mau kerahkan kekuatan perusahaan yang lain, dan bergabung dengan geng kepala harimau, selagi mereka masih belum berdiri dengan kokoh, segera menyerang balik, mengambil kembali pertambangan."

Dimas Cheng menggelengkan kepala: "Hardy, kamu melakukannya seperti ini, sama dengan diri sendiri melompat ke lubang api."

"Mengapa?" Hardy Feng tidak mengerti.

Dimas Cheng dengan tenang berkata: "Hari ini Albert Han bukan mengambil tambang, namun pemberontakan pekerja tambang, ini adalah potensi besar, walau kamu meminjam bantuan geng kepala harimau mengambil kembali tambang, namun tidak bisa mendapatkan hati orang, sama saja tidak mendapatkannya kembali. Lagipula orang geng kepala harimau menyerang tambang, sama dengan kolusi bisnis menganggu ketertiban masyarakat, langsung melapor ke polisi, masalah menjadi besar, kamu akan sulit terlepas dari kesalahan. Sekarang yang paling Albert Han harapkan adalah kamu berbuat seperti ini, dia sama sekali tidak membawa seorang pun orang dari geng Dongzheng ke tambang, tanggung jawab apapun tidak ada. Juga, Reza Qiao sedang melihat keramaian, jika keadaan tidak menguntungkan Albert Han, dia kapanpun bisa bergerak turun tangan......"

Perkataan Dimas Cheng mengingatkan Hardy Feng, benar, berbuat seperti itu sama dengan bunuh diri.

Hardy Feng sangat sakit hati, pertambangan yang susah payah dia kelola selama 2 tahun, sekejap mata menjadi milik Albert Han, ini sangat rugi besar. Akhir-akhir ini hasil tambang sedang naik harga, sedang merencanakan untuk mengelola tambang, sekarang semuanya berubah menjadi gelembung.

"Pasti tidak boleh membiarkan Albert Han, harus menghabisinya." kata Hardy Feng dengan benci.

"Hardy, kamu seharusnya berpikir seperti ini, beberapa pertambangan ini memang milik Albert Han, digunakan kamu untuk mendapatkan uang selama 2 tahun, sekarang Albert Han telah kembali, seperti mengembalikan barang ke pemiliknya, kamu tidak hanya tidak rugi, juga mendapat keuntungan yang besar.

"Untung apa, 2 tahun ini keadaan pasar tambang terus menurun, mengelolanya selalu rugi, rencana setengah tahun ke depan bisa mendapat keuntungan, akhirnya malah seperti ini." Hardy Feng menghela napas.

"Yang aku bilang untung bukan ini."

"Kalau begitu......"

"Tidak ada beberapa tambang ini, apakah kita bisa mendapatkan bahan peledak yang bisa begitu banyak ke sana? 2 tahun ini, bahan peledak yang kita kirim ke sana, bisa dikatakan sebagai persenjataan skala besar. Tidak ada bahan peledak ini, apakah sana bisa memberikan kita mainan yang begitu banyak sehingga kita menjadi kaya? Juga, tidak ada tambang ini, apakah uang yang kita gelapkan bisa dicuci bersih?"

Analisis Dimas Cheng, Hardy Feng merasa masuk akal, dengan begini, dirinya benar tidak rugi.

Hatinya merasa lebih damai.

Namun kemudian Hardy Feng tegang lagi: "Gawat, Deddy Wang pengurus bahan peledak yang aku utus pergi, sekarang pasti jatuh di tangan Albert Han. 2 tahun ini, bahan peledak yang keluar masuk dia tahu dengan jelas."

Wajah Dimas Cheng berubah.

"Aku harus segera mengutus orang untuk menolong Deddy Wang." Hardy Feng mengeluarkan ponselnya lagi.

"Hardy, tidak perlu lagi."

"Paman Cheng, maksudmu adalah......"

"Deddy Wang sangat penting bagi kita, namun bagi Albert Han, dia sama sekali tidak tahu Deddy Wang memegang barang yang sangat penting bagi kita, jika kamu mengutus orang menolongnya, malah membuat Albert Han tahu, memperingatkannya, malah akan menginterogasi Deddy Wang."

Hardy Feng menganggukkan kepala, perkataan Dimas Cheng masuk akal.

"Jika begitu, lebih baik-----" Hardy Feng melakukan gestur tangan bunuh.

Dimas Cheng menganggukkan kepala: "Jangan melakukan apapun dulu, sebelum Albert Han belum memperhatikan Deddy Wang, utus orang membuatnya hilang tanpa ketahuan, dengan begini, rahasia yang dia tahu selamanya tidak akan ada yang tahu. Lagipula telah kehilangan tambang, Deddy Wang juga tidak berguna lagi, daripada menyisakan bom waktu yang mengetahui rahasia penting kita, lebih baik dihabisi agar lebih tenang."

Hardy Feng mengelus dagunya: "Baik, lakukan seperti ini saja."

Dimas Cheng mengerutkan alisnya: "Albert Han aku tidak khawatir, yang kukhawatirkan adalah Reza Qiao, dia hari ini ke sana bukan hanya untuk melihat keramaian, ledakan waktu itu tertuju pada dia dan Rini Liu, aku curiga dia diam-diam merencakana sesuatu."

"Sehingga lebih harus bunuh Deddy Wang."

"Untungnya Deddy Wang tidak tahu kemana perginya beberapa bahan peledak tersebut, jika Deddy Wang jatuh ke tangan Reza Qiao, demi menghindari, sekalian bunuh saja Reza Qiao dan Deddy Wang."

"Reza Qiao sangat banyak siasat, sepertinya tidak mudah jika ingin membunuhnya. sekarang dia sangat waspada terhadap kita, juga keterampilannya sangat hebat." Hardy Feng mengerutkan alisnya.

"Jika tidak percaya bisa membunuh mereka, setidaknya harus membunuh Deddy Wang, sama sekali tidak boleh membiarkan bukti hidup ini berada di dalam genggaman Reza Qiao."

"Iya, aku utus orang untuk memperhatikan Deddy Wang, jika Deddy Wang tidak jatuh di tangan Reza Qiao, maka akan diam-diam membunuhnya, jika jatuh ke tangan Reza Qiao, kemudian mencoba untuk membunuh mereka berdua, setidaknya harus membunuh Deddy Wang."

Dimas Cheng menganggukkan kepala, matanya tidak berhenti berputar......

Di saat ini, di pertambangan, tim satpam perusahaan Feng sudah tidak bertenaga dan tak berdaya dibuat oleh pekerja tambang dan tim penjaga tambang, Larry Zhao dan Gunawan Zheng masih sedang berkelahi.

"Eh, berdua sudah capek berkelahi, istirahat sebentar." Reza Qiao berjalan kemari.

Gunawan Zheng melompat keluar, terlepas dari Larry Zhao.

Reza Qiao melihat Larry Zhao: "Andy Feng sudah melarikan diri, seluruh tim satpam sudah sekarat, kamu masih di sini berkelahi, serukah?"

Larry Zhao melihat sekeliling, benar Andy Feng tidak terlihat lagi, tim satpam perusahaan terbaring dan tergeletak di lantai, semuanya babak belur.

Albert Han berkata: "Larry Zhao, lihat gerakanmu lumayan, hari ini aku tidak ingin menyulitkanmu, bawalah orangmu pergi."

Larry Zhao tahu jika melanjutkannya lagi tidak akan bisa menang, lagian Andy Feng sudah lari, tim satpam perusahaan juga sudah terbaring, jika terus berkelahi tidak ada artinya lagi.

Larry Zhao tidak berkata, melambaikan tangannya, tim satpam perusahaan saling memapah dan berdiri, dengan kesakitan pergi mengikuti Larry Zhao.

Reza Qiao mengarahkan tinju ke Albert Han: "Selamat saudara Han sukses mengambil kembali pertambangan."

Albert Han tertawa: "Saudara Qiao hari ini menonton dengan puas tidak?"

Reza Qiao menganggukkan kepala: "Jika bisa melihat saudara Han turun tangan sendiri, akan lebih puas."

Albert Han melambaikan tangannya: "Di depan saudara Qiao aku mana berani turun tangan, gerakanku sangat buruk."

"Saudara Han terlalu merendahkan diri." Reza Qiao curiga terhadap perkatan Albert Han.

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu