Asisten Bos Cantik - Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia

Melihat Rini Liu dan Milan, hati Reza Qiao pun muncul sebuah pikiran: “Siapakah Johan Cao? Apa maksudnya 30 orang itu? Tim Keamanan Perusahaan Foursea kebetulan ada 30 orang, apakah yang kamu katakan itu adalah mereka?”

“Kentut. Tentu bukan.” kata Ken Cao.

Reza Qiao tertawa: “Kalau begitu, masalah ini tidak ada kaitan denganku.”

“Ada kaitan.”

“Tidak ada kaitan.”

“Ada kaitan.”

“Tidak ada, tidak ada, tidak ada.”

“Ada, ada, ada.”

“Kalau membalas lagi, aku akan membiarkan petugas keamanan untuk memukulmu.”

“Kamu berani memukul aku lagi? Hari ini aku mau menghancurkan Perusahaan Foursea.”

“Kamu berani menyentuh Perusahaan Foursea, maka aku akan membiarkan mereka memukul pantatmu hingga menjadi dua belah.”

“Pantatku memang ada dua belah.”

“Kalau begitu, pukul jadi empat belah.”

“Maju saja kalau mampu.” Johan Cao mulai memancing.

“Aku tidak mampu, tapi anak buahku mampu.”

“Reza Qiao, untuk apa kamu berpura-pura, kamu takut, bukan? Kalau takut, mari ikut pergi bersamaku.”

“Pergi bersamamu tidak bermasalah.”

“Kalau begitu, mari berangkat.”

“Baik.”

Reza Qiao baru saja mau pergi, Rini Liu pun langsung menarik Reza Qiao: “Reza Qiao, kamu tidak boleh pergi bersama mereka.”

Rini Liu kali ini dapat mengetahui bahwa mereka datang memberi pelajaran untuk Reza Qiao, karena Reza Qiao sudah membocorkan rahasia tentang tempat perjudian kepada Tina.

Reza Qiao membantu Tina memecahkan kasus merupakan tindakan yang benar. Entah bagaimanapun ia tidak boleh membiarkan mereka membawa Reza Qiao pergi. Kalau tidak, Reza Qiao akan dihajar mati oleh mereka.

Reza Qiao menepuk tangan Rini Liu: “Tenang saja, Bos. Mereka datang mencari aku. Aku harus bertanggung jawab atas apa yang aku lakukan. Aku hanya perlu ikut mereka, tidak boleh melibatkan perusahaan.”

“Tidak boleh. Kamu itu karyawanku. Aku tidak boleh membiarkan mereka membawamu pergi.”

“Tapi mereka ada begitu banyak, semuanya sangat garang, apakah kamu tidak takut?”

“Takut.” Raut wajah Rini Liu sedikit berubah.

“Kamu takut, tapi masih menahan?”

“Aku takut, tapi juga harus menolongmu. Apa yang kamu lakukan itu benar. Aku harus memegang kebenaran itu.” Sikap Rini Liu sangat tegas.

“Bos, kamu bersikap seperti ini kepadaku, aku sungguh merasa senang.”

Reza Qiao sedikit terharu. Meskipun Rini Liu tidak menyukai dirinya, tapi saat ini ia maju dengan berani.

Mata Ken Cao menjadi semangat saat melihat Rini Liu. Ia tidak menduga bahwa Perusahaan Foursea ada wanita yang begitu cantik.

Ken Cao pun muncul pikiran busuk. Hmm, ia harus mendapatkan wanita ini, bawa pulang untuk dinikmati.

“Halo, siapakah kamu? Berani-beraninya menghalangiku untuk membawa Reza Qiao pergi.”

“Aku Rini Liu, selaku CEO Perusahaan Foursea. Kalian membuat onar di perusahaanku dan mau membawa karyawanku pergi, hal ini tidak diperbolehkan.” kata Rini Liu dengan cuek.

“Oh, CEO Rini. Reza Qiao ini supir kecil kamu. Sepertinya kamu hari ini bersikukuh, agar aku tidak membawa Reza Qiao pergi.”

“Benar, kamu tidak berhak membawa pergi karyawan Perusahaan Foursea mana pun.”

“Ckck, kamu sangat berani mengatakannya. Aku tidak berhak? Hngg, di Kota Qing ini belum ada orang yang pernah berbicara seperti itu kepadaku. Kamu cukup berani ya.” Ken Cao tertawa jahat.

Rini Liu tertawa sinis: “Ketua Felix, tahan mereka dan buatlah mereka pergi.”

“Ken Cao, apakah kamu tidak mendengar kata-kata CEO Rini? Cepat pergi.” teriak Felix.

Ken Cao terbahak-bahak: “Hanya beberapa petugas keamanan, masih ingin menghalangiku? Lelucon. Mau berkelahi? Boleh, maju ——”

Ken Cao melambaikan tangannya dan anak buah di belakangnya jadi ingin mencoba.

Felix melambaikan tangannya, petugas keamanan di belakangnya pun tertawa sinis menyambut.

Hanya perlu menunggu instruksi Felix, maka para petugas keamanan ini akan bersiap menyerang.

Reza Qiao berkata kepada Rini Liu: “Bos, tidak boleh berkelahi. Apa yang akan terjadi jika berkelahi di perusahaan pada tengah hari seperti ini? Bisa memengaruhi citra perusahaan.”

“Kalau begitu, setidaknya jangan biarkan mereka membawamu pergi, bukan? Kalau kamu dibawa pergi olehnya, kamu pasti tidak berakhir dengan baik.” kata Rini Liu dengan tidak berdaya.

“Tak apa-apa. Kalau mereka datang untuk menemuiku, aku hanya perlu ikut pergi dengan mereka, paling tidak aku mati, bukan masalah yang besar.”

“Tidak boleh. Aku tidak boleh membiarkan kamu pergi mati begitu saja.”

“Bos, apakah kamu khawatir aku akan mati? Kamu memenangkan taruhan itu dan tidak ada orang lagi yang menyiksamu.”

“………”

Rini Liu kehabisan kata-kata. Sialan, Reza Qiao saat ini masih ada pikiran saja untuk mengingat taruhan itu.

Ken Cao menatap mesum ke arah Rini Liu: “CEO Rini, hari ini aku boleh tidak membawa Reza Qiao pergi, tapi kamu harus janji satu hal kepadaku.”

“Hal apa itu? Katakanlah.”

“Kamu ikut bersamaku. Aku traktir CEO Rini minum teh, mari kita membahas tentang kehidupan.” Mata Ken Cao hampir mau keluar saat melihat Rini Liu.

Wajah Rini Liu memucat. Ia tidak berani untuk pergi bersama Ken Cao, takut dirinya sungguh jatuh ke dalam jebakannya.

Reza Qiao memandang Ken Cao: “Kamu! Status apa yang dimiliki CEO Rini ini, bagaimana mungkin sampah sepertimu berhak minum teh dengannya? Kamu pergi ke tempat yang kosong, buang air kecil dan bercermin.”

Ken Cao marah: “Reza Qiao, kalau kamu mampu jangan biarkan wanita melindungimu. CEO Rini tidak mau pergi bersamaku, kamu mau ikut bersamaku?”

Reza Qiao tertawa dan berjalan mendekati: “Sini, Ken. Biar kita berdua berbincang sebentar.”

“Cepat katakan apa maumu.”

“Kamu ingin membawaku pergi, sebenarnya sama sekali tidak bermasalah.”

“Lalu untuk apa kamu banyak bercakap?”

“Tapi aku tidak bisa pergi sekarang karena sedang menghadiri rapat pejabat tinggi dalam perusahaan. Bagaimana kalau begini? Kita pilih waktu lain, malam ini pukul 8, kamu tidak perlu datang mencariku, aku inisiatif ke tempatmu.”

“Kamu sedang menipuku.”

“Kelebihan terbaikku adalah jujur. Aku bilang pergi, aku pasti pergi. Lagipula kamu juga melihatnya, bukan? Bos kita tidak mau melepaskan orang, jika kamu memaksa, maka petugas keamanan perusahaan akan berusaha menghalangi. Kalian juga belum tentu bisa menang. Dan juga, orang di kantor telah lapor polisi. Saat polisi tiba, kamu semakin tidak bisa membawaku pergi, apalagi ada kemungkinan dimana nanti kalian ditangkap pergi.”

Ken Cao juga merasa kata-katanya masuk akal. Jika polisi datang, maka masalah ini akan menjadi semakin besar.

Reza Qiao lanjut berkata: “Bukankah kamu juga bertanya kepadaku tentang Johan Cao dan 30 orang itu? Malam nanti aku akan memberitahu kebenarannya kepadamu.”

Bola mata Ken Cao berputar beberapa kali: “Baik. Reza Qiao, aku percaya kepadamu sekali lagi. Aku akan menunggumu pukul 8 malam.”

“Kamu harus tepati perjanjian, sampai ketemu nanti.”

“Bubar——”

Ken Cao membawa orang pergi.

“Reza Qiao, apa yang kamu katakan kepada Ken Cao tadi? Mengapa ia tiba-tiba pergi?” tanya Rini Liu dengan bingung.

“Hehe, mudah sekali. Aku memberitahu mereka bahwa kita sudah lapor polisi dan polisi akan tiba sebentar lagi. Ia ketakutan mendengar itu, lalu kabur begitu saja.”

“Tapi kita belum lapor polisi.”

“Bagaimana Ken Cao tahu kita tidak lapor polisi. Aku bilang seperti itu untuk menakutinya.”

“Kali ini mereka pergi, lain kali akan datang lagi. Jika mereka sudah mengincarmu, maka mereka tidak akan mudah melepaskanmu.” kata Rini Liu dengan khawatir.

“Tenang saja, Bos. Mereka tidak akan datang lagi lain kali.”

“Mengapa kamu bisa begitu yakin?”

“Karena aku adalah pahlawan yang terhebat di dunia ini, Reza Qiao.” Reza Qiao menepuk dadanya.

Rini Liu mengerucutkan bibirnya. Pahlawan terhebat di dunia ini tadi hampir saja dibawa orang pergi. Kalau bukan dirinya maju untuk menghentikan, ia hari ini mungkin saja sudah diasah menjadi tongkat manusia pertama di dunia ini.

“Bos, hari ini kamu begitu perhatian kepadaku, aku merasa amat terharu.” kata Reza Qiao.

“Karyawan manapun yang bertemu dengan masalah seperti ini, aku juga akan melakukan hal yang sama.”

“Ini baru CEO yang patut diikuti oleh orang-orang.” Reza Qiao berbalik badan memandang semuanya berkata: “Kalian semua sudah dengar belum, CEO Rini sangat perhatian terhadap semua karyawan perusahaan, seperti melindungi saudara sendiri. Kalian semua jangan mengecewakan kebaikan CEO Rini ini dan harus giat bekerja demi perusahaan, serta berusaha untuk melindungi kekuasaan CEO Rini.”

“Kita sudah mendengarnya. Setia kepada CEO Rini, setia kepada Perusahaan Foursea, bekerja sepenuh hati untuk Perusahaan Foursea.” Semua petugas keamanan pun bersorak semangat.

Reza Qiao mengangguk dengan puas: “Baiklah, kalian semua lanjut bekerja sana.”

Rini Liu merasa sangat tersanjung. Reza Qiao mengungkit topik dengan kejadian tadi, secara tidak sadar membentuk wibawanya dan mengumpulkan simpati orang-orang perusahaan. Hmm, baik sekali.

Otak kecil Reza Qiao ini memang bergerak dengan cepat. Jika akal pintarnya bisa digunakan pada jalan yang benar, ia pasti bisa mengeluarkan kekuatan yang sangat besar.

Sayangnya ia setiap hari bermain-main, tidak pernah melakukan hal-hal yang serius.

Kembali ke kantor, Rini Liu berkata kepada Reza Qiao: “Hari ini sekelompok orang ini datang menangkapmu, jelas sekali karena kamu memberi petunjuk kepada Tina dengan mengungkit masalah tempat perjudian itu. Coba kamu pikirkan, apakah harus memberitahu masalah ini kepada Tina atau tidak.”

“Mengapa harus memberitahu ini kepada Tina?” Reza Qiao mengerutkan dahi pelan.

“Mereka mau membalas dendam kepadamu. Kamu boleh membiarkan Tina pergi menangkap mereka.”

“Kamu kira Tina boleh menangkap orang sembarangan karena ia seorang polisi? Apakah ia mempunyai bukti? Apakah bukti itu pasti?”

“Kalau begitu, bagaimana jika lain kali mereka datang menangkapmu lagi?”

“Kalau engar dari kata-katamu, sepertinya kamu tidak takut mati.” Milan memotong percakapan.

Reza Qiao membuka mulut pelan. “Aku takut. Takut sekali.”

“Kalau begitu, mengapa kamu terus berlagak seperti seorang pahlawan?” Milan menyeringai.

“Aku beritahu kepada kalian. Sejak dulu, orang jahat takut kepada orang baik. Aku adalah orang terbaik di dunia ini, tidak perlu turun tangan pun bisa membuat mereka mundur, karena aura tegas dan kepositifanku.” kata Reza Qiao tanpa malu.

“Kamu sama saja tidak mengatakan apapun.” kata Rini Liu.

“Mengapa?”

“Berkelahi itu bergantung kepada kemampuan, kamu sama sekali tidak bisa bergantung kepada dua hal itu.”

“Bos, kamu salah. Kedua hal yang kumiliki ini memiliki kekuatan yang tak dapat disaingi, sama sekali tidak bermasalah untuk melawan penjahat. Tentu saja semakin bagus saat berhadapan dengan wanita cantik.”

Rini Liu mengerutkan dahi: “Reza Qiao, aku menasehatimu untuk jangan tidak tahu diri, kalau tidak kamu akan rugi besar.”

“Bos, aku selalu memperoleh keuntungan dalam melakukan apapun, sama sekali tidak pernah dirugikan.” Reza Qiao tertawa.

“Ucapanmu itu juga hanya bisa dipakai kepada wanita. Berhadapan dengan pria, kamu juga jadi tidak berani.” Milan memotong percakapan lagi.

“Kak Milan, kamu ini salah besar. Semua pria di dunia ini kalah di bawah tanganku. Semua wanita di dunia ini harus jatuh kepada pesonaku.”

Milan menggelengkan kepala: “Reza Qiao, aku pusing karena dua kemampuanmu itu.”

“Kak Milan, bagaimana dengan dua kemampuanmu itu?”

“Tidak bisa dibanding denganmu. Aku menyerah.”

“Jangan mudah menyerah, sebenarnya kamu ada empat bagian. Selain bagian atas, masih ada bagian bawah….” Reza Qiao melirik ke bawah dengan mesum.

Milan seketika malu, wajah Rini Liu pun ikut memerah. Si mesum itu mulai bercanda lagi.

“Dasar mesum!” kata Milan kesal.

“Seharusnya tadi aku biarkan mereka saja untuk membawa kamu pergi, agar kamu merasakan siksaan itu.” kata Rini Liu dengan kesal.

“Bos, jika aku ditangkap mereka dan dihajar hingga mati, lalu siapa yang menepati taruhanmu itu?”

“Ada apa yang susah? Tidak perlu ditepati juga boleh.”

“Tidak boleh seperti itu. Jika sudah taruhan, maka harus ditepati.”

“Dengan sikapmu itu, tiap hari membuat onar, aku lihat kamu juga tidak bisa hidup hingga hari dimana kamu tepati taruhan itu.”

“Jangan berbicara seperti itu, aku akan berumur panjang. Aku masih menunggu untuk menikahimu. Oh iya, selain kamu, masih ada mereka empat wanita cantik untuk menemanimu nikah bersama.”

Rini Liu dan Milan tidak tahan tertawa sinis.

“Reza Qiao, sebaiknya kamu berpikir dengan baik, bagaimana mengampun saat kamu disiksa kita.”

“Benar, saat itu kita akan menyiksamu hidup-hidup, agar kamu merasa tersiksa.”

“Sebenarnya aku sekarang tengah berpikir bagaimana cara mengatur kalian untuk melayani diriku, pilih orang langsung atau mengundi, melakukan bersama atau per orang.” kata Reza Qiao dengan santai.

“Kamu kira sedang bertani, pilih melakukan bersama atau per orang.” Milan mengerucutkan bibirnya.

“Bertani itu baik. Aku yang membajak tanah kalian. Eh, aku ini suka membajak sawah….”

Rini Liu tidak kuat untuk lanjut mendengarnya. Ia dan Milan berdua pun tidak bisa mengalahkan Reza Qiao ini, lalu langsung mengusir ia keluar.

“Eh, lihatlah diri kalian. Tidak menang melawan orang, langsung usir orang pergi. Kalian tidak boleh memperlakukan aku seperti ini….”

Novel Terkait

Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu