Asisten Bos Cantik - Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?

Di dalam lift, Hans Huo terus menatap Reza Qiao.

“Mengapa Direktur Huo terus menatapku? Karena aku kelihatan gagah?” Reza Qiao tertawa.

Hans Huo tertawa dingin, “Kamu bagian mana yang kelihatan gagah?”

“Aku bagian manapun selalu terlihat gagah.”

"Apakah kamu ada segagah aku?" Hans Huo selalu sangat bangga dengan penampilannya yang gagah, di luar negeri, berapa banyak wanita barat yang terpesona dengan sikap anggunnya, setelah pulang, mata wanita cantik di perusahaan terus tertuju kepadanya.

Hans Huo tidak merasa para wanita cantik itu menyukainya karena dirinya memiliki kedudukan dan uang, malah karena dirinya yang terlalu gagah.

Sekarang supir kecil yang jelek ini beraninya bilang lebih gagah dari dirinya, Hans Huo tidak puas, kamu si jelek, bagaimana bisa dibandingkan dengan Tuan Muda Besar Huo aku.

Reza Qiao mengerutkan alis: “Jangan ungkit hal lain, dengan sepasang mata tikus kecilmu, bisa dibandingkan dengan mata besarku yang keren ini?

“……“

Hans Huo marah, beraninya anak ini menertawakan mata kecilnya yang dia paling sensitif ini, tidak perlu dipanasi dia, setelah menghabisi Rini Liu, pasti ada waktu untuk menagihnya.

Lift telah sampai, Reza Qiao membawa Hans Huo ke kantor Rini Liu.

Rini Liu mendapat telepon dari Milan, sedikit kaget, Candra Huo baru ditangkap, Direktur baru Hans Huo sudah datang kemari, apa maksud kedatangannya? Mengapa Reza Qiao tidak menanyakannya dengan jelas dan membawanya masuk?

Tidak perlu banyak pikir, Reza Qiao telah membawa Hans Huo masuk: “Direktur Liu, Direktur baru perusahaan Huo ingin bertemu denganmu.”

Hans Huo tidak senang lagi, sialan, aku datang mengunjungi, bukan menemui.

Setelah melihat Rini Liu, mata tikus Hans Huo langsung terpana, dirinya mengellingi dunia, bertemu dengan banyak wanita cantik, tidak pernah bertemu dengan yang begini cantik, benar-benar seperti dewi yang turun dari khayangan.

Pantas saja Candra Huo sangat menyukai Rini Liu, pantas juga sebidang tanah ini tidak bisa didapatkan dengan cara lembut, ternyata dia sekaligus ingin mendapatkan orangnya juga.

Rini Liu melihat Hans Huo terus menatapnya, dan tidak senang.

Hans Huo sontak mengerti, menyadarkan diri dan tersenyum: “Halo Direktur Liu, aku adalah Direktur baru perusahaan Huo, Hans Huo. Hari ini khusus datang menemui Direktur Liu.”

“Direktur Huo silahkan duduk.” Kata Rini Liu dengan sopan.

Hans Huo duduk di sofa, Rini Liu duduk di depan meja kantor menatap Hans Huo: “Direktur Huo hari ini datang ada masalah apa?”

Hans Huo melihat Reza Qiao, kemudian melihat Rini Liu: “Aku ingin bicara empat mata dengan Direktur Liu.”

Reza Qiao dengan percaya diri duduk di depan Hans Huo: “Direktur Huo, kamu bukan datang mencuri, mengapa harus berbicara empat mata dengan Direktur Liu, aku adalah asisten Direktur Liu, masalah perusahaan dari kecil sampai besar tidak menutupinya dariku, ada perkataan apa langsung bicara saja, jangan segan.”

Rini Liu ingin Reza Qiao berada di sini, dia tidak ingin bicara berdua dengan Hans Huo yang tidak tahu maksud kedatangannya, sehingga berkata: “Direktur Huo, Reza Qiao adalah asistenku, ada masalah apa kamu bilang saja, tidak perlu cemas.”

Rini Liu berkata seperti itu, Hans Huo pun tidak berdaya.

“Direktur Liu, aku baru pulang dari luar negeri dan menjabat sebagai Direktur perusahaan Huo, hari ini aku datang, utamanya adalah masalah adikku, aku ingin meminta maaf kepada Direktur Liu.”

“Mengapa Direktur Huo meminta maaf?”

“Aku pikir Candra Huo ditangkap, mungkin berkaitan karena telah menyinggung Direktur Liu.”

“Hari itu adikmu ditangkap aku berada di lokasi, alasannya diduga karena penggelapan pajak dan pembongkaran dengan kekerasan, ini ada hubungan apa dengan aku?”

“Direktur Huo, orang yang tahu tidak mengatakan hal yang ditutupi, aku sudah bilang sampai di sini, untuk apa Direktur Liu berpura-pura?”

Rini Liu tidak senang: “Direktur Huo, silakan jelaskan, aku Rini Liu tidak pernah pandai berpura.”

Hans Huo sadar, Rini Liu sedang membingungkannya.

“Direktur Liu, dalam hatimu sangat jelas, kamu waktu itu diculik, siapa yang suruh.”

“Ah, maksud kamu apa? Maksud kamu Candra Huo menyuruh orang menculikku?” Rini Liu melotot.

Walau Rini Liu terus mencurigai Candra Huo, namun Hans Huo mengatakannya sendiri, dia tetap sedikit terkejut.

Melihat ekspresi Direktur Liu, Hans Huo sedikit bingung, jangan-jangan Rini Liu tidak tahu Candra Huo yang menculiknya, jika dia tidak tahu, mengapa Reza Qiao melaporkan Candra Huo?

Ini tentu Rini Liu yang menyuruhnya, seorang supir kecil mana mungkin seberani ini.

Hmm, Rini Liu pasti sedang berakting, sebenarnya dalam hatinya sangat jelas.

“Direktur Liu, aku hari ini datang meminta maaf atas kejadian ini, walau penculikan gagal, tapi hatiku sangat sakit, adikku sangat kurang ajar, demi sebidang tanah beraninya berbuat seperti ini.”

Rini Liu sangat marah, ternyata masalah dirinya diculik adalah perbuatan Candra Huo, Candra Huo tidak mengakuinya, malah Hans Huo yang mengaku tanpa dipaksa.

Saat ini Reza Qiao berkata: “Direktur Huo, adikmu benar sangat licik, cara baik tidak berhasil malah menggunakan cara licik, beraninya menculik Direktur Liu kita, kelihatannya adikmu mendapatkan karmanya dan ditangkap polisi.”

“Betul, betul, karma.” Kata Rini Liu tanpa segan.

Wajah Hans Huo sudah tidak bisa menahan kekesalannya, keparat Reza Qiao, jelas dia yang memukuli Candra Huo, jelas dia yang melapor, beraninya berpura dengan menambah minyak di atas api.

“Sehingga Direktur Liu, aku hari ini harus datang sendiri untuk meminta maaf.” Kata Hans Huo.

“Sudah berlalu, masalah ini juga tidak berkaitan dengan Direktur Huo, kamu tidak perlu meminta maaf.” Kata Rini Liu dengan dingin.

“Direktur Liu adalah orang yang berlapang dada, juga sangat mengerti, sepertinya tepat hari ini aku datang.” Kata Hans Huo sambil tertawa.

“Direktur Huo masih ada masalah lain?” Rini Liu tidak ingin banyak bicara dengan Hans Huo.

“Ada, Direktur Liu, menjadi yang kedua dari 4 perusahaan besar di kota Qing, aku pikir kita dua perusahaan besar ada banyak bagian yang bisa melakukan kerja sama, kamu bisa sepenuhnya melupakan masa lalu dan melihat ke depan, bekerja sama dengan baik, bergandeng tangan maju bersama, mewujudkan kemenangan bersama.”

Rini Liu tertawa dan berkata: "Direktur Huo, perusahaan Foursea selalu menyambut dengan baik rekan yang dengan tulus ingin bekerja sama, terhadap pelanggan manapun kita tetap melayani dengan jujur, semuanya bekerja sama dengan tujuan mendapat keuntungan kedua belah pihak.”

“Aku suka dengar perkataan Direktur Liu yang barusan, aku baru mengontrol perusahaan Huo, kelak berharap bisa mendapat arahan dari Direktur Liu.”

“Tidak berani memberi arahan, semua saling belajar.” Kata Rini Liu.

“Sebenarnya tentang tanah tersebut, walau Candra Huo melakukan sal dengan ceroboh, tapi juga karena terpaksa.”

“Apa maksudnya?”

“Mungkin Direktur Liu tahu, bisnis utama perusahaan Huo adalah properti tanah, tanah itu dalam masa menguntungkan di kota Qing, jika kita mengambilnya dan membangun rumah, keuntungannya sangat besar, sangat berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan Huo. Tapi perusahaan Foursea malah menggunakan tanah tersebut untuk hal yang lain, sangat disayangkan, memboros sumber daya yang berharga. Sehingga, apabila Direktur Liu bersedia, harga bisa didiskusikan dengan mudah, aku berikan lebih banyak, dijamin tidak ada masalah.”

Rini Liu mendengarnya, Hans Huo datang kemari juga karena masalah tanah tersebut, kakak beradik ini datang bergiliran, tidak mencapai keinginan dan tidak akan menyerah.

“Direktur Huo, ini bukan masalah harga, segala perlengkapan sebidang tanah itu sudah kita selesaikan, perencanaan juga sudah selesai, lagipula, karena tanah ini sedang dalam masa menguntungkan, pihak lawan baru bersedia kerja sama, kita sudah menandatangani dengan pihak kerja sama, tidak bisa sembarangan diubah, masalah ini tidak bisa didiskusikan lagi.”

Hans Huo tertawa: “Direktur Liu, jangan menutup perbincangan ini, jika begini tidak bisa, kita masih bisa bertukar, aku bersedia menukarkan sebidang tanah ini 2 kali lipat dengan tanah yang ada di luar kota.”

“Maaf, Direktur Huo, tadi aku sudah mengatakannya dengan jelas, tidak bisa.”

Hans Huo melihat Rini Liu tidak mau mengalah, menggigit giginya: “Direktur Liu, begini saja, sebidang tanah ini kita kelola bersama, uang yang didapat dibagi dua, ini lebih dari keuntungan kamu saat ini.”

Sampai di sini saja Hans Huo bisa berbuat, dengan Rini Liu bersedia mengelola bersama, apapun sudah mudah, sampai saat itu bisa menggunakan cara lain untuk memaksanya mundur, sebidang tanah ini tetap milik perusahaan Huo.

Hans Huo merencanakannya dengan sempurna, Rini Liu juga tidak bodoh, dia mengerti cara perusahaan Huo mengelola, tentu tidak begitu mudah sepakat bekerjasama dengan mereka.

Rini Liu tetap tidak setuju.

“Direktur Liu, aku dengan tulus hati, kita bersama menjadi kaya, ini sangat menguntungkan perusahaan Foursea.”

“Niat baik Direktur Huo aku sudah menerimanya, tapi aku tidak bisa melakukannya, aku ingin pihak kerjasama bertanggung jawab.”

Wajah Hans Huo terlihat tidak senang: “Direktur Liu, aku hari in datang dengan membawa niat baik dan tulus ingin bekerja sama, Direktur Liu jangan menganggap hati yang baik penuh dengan kecurigaan.”

Rini Liu tertawa dingin: “Direktur Huo, kerjasama harus dua pihak bersedia, niat baikmu aku tahu, namun tolong jangan memaksa.”

Wajah Hans Huo berubah: “Direktur Liu, kelihatannya hari ini kamu tidak akan memberi aku muka?”

“Aku bukan sengaja membuat Direktur Huo malu, tapi Direktur Huo juga jangan memaksa dan membuat orang susah.” Rini Liu tidak mengalah.

Suasana tiba-tiba menjadi tegang.

Di saat ini Reza Qiao dengan pelan berkata: “Direktur Liu, Direktur Huo dengan tulus hati datang membicarakan kerjasama, kamu malah tidak memberinya muka, ini membuat Direktur Huo kesulitan.”

Rini Liu melototi Reza Qiao, di saat penting, mengapa anak ini berkata seperti itu, malah membela orang lain.

Rini Liu merasa menyesal membiarkan Reza Qiao berada di sini, anak ini sedikit pun tidak menjaga perkataannya.

Hans Huo mendengar perkataan Reza Qiao, dan merasa senang: “Kelihatannya asisten Qiao sangat mengerti orang.”

Hans Huo kegirangan, mulai memanggilnya asisten Qiao.

Reza Qiao tertawa berkata: “Sebenarnya aku mengira masukan Direktur Huo baik, penuh dengan tulus hati, Direktur Liu, aku pikir……”

Rini Liu mencelah perkataan Reza Qiao: “Reza Qiao, kamu diam.”

Hans Huo berkata: “Direktur Liu, jika asisten Qiao sudah bicara, kamu seharusnya membiarkannya bicara sampai habis.”

“Betul, Direktur Liu, sebagai asisten Direktur, aku berwenang untuk mengeluarkan pendapatku.”

Rini Liu benci sampai menggertakkan giginya, tapi Hans Huo di sini, juga tidak bisa berbuat apa-apa.

“Kamu bilang saja.”

Tongkat pengaduk kotoran ini, tunggu Hans Huo pergi dan akan membereskanmu.

Lagipula dirinya yang memutuskan, dengar dulu juga tidak masalah.

“Asisten Qiao, cepat bilang apa pendapatmu.” Kata Hans Huo.

“Direktur Huo serius ingin mendengarnya?”

“Betul betul, aku ingin mendengarnya.”

“Kalau begitu aku bilang ya.”

“Baik, cepat bilang.”

“Tadi kamu bilang, jika Direktur Liu ingin memberikan tanah ini kepada perusahaan Huo, uang bukan masalah, betul?”

“Betul, uang tentu bukan masalah.” Kata Hans Huo tanpa ragu.

Hans Huo sudah menghitungnya dengan baik, harga tanah ini sangat tinggi, walau harga lebih dua kali lipat juga tidak masalah.

“Jikalau kamu bilang uang bukan masalah, kalau begitu penjualan ini bisa sukses, aku bisa mewakilkan Direktur Liu mengiyakanmu.”

“Kamu sungguh bisa mewakilkan Direktur Liu mengambil keputusan?”

“Benar.”

Reza Qiao menolehkan kepala dan mengirim tanda mata kepada Rini Liu.

Rini Liu melihat Reza Qiao mengirimkan tanda kepadanya, kaget, anak ini sedang membuat rencana licik apa? Mungkin dia punya ide lain untuk mematahkan keinginan Hans Huo?

Sedikit ragu, Rini Liu tidak bicara.

“Tapi kenapa kamu bisa mewakilkan Direktur Liu membuat keputusan?” Tanya Hans Huo dengan licik.

“Di dunia bisnis siapa yang tidak tahu Rini Liu adalah pacarku, di perusahaan Foursea, aku bisa anggap sebagai rumah sendiri.” Kata Reza Qiao sambil tertawa.

“Hah, kamu……adalah pacar Direktur Liu?” Hans Huo membesarkan mata tikusnya, supir kecil ini bisa menjadi pacar Rini Liu, Rini Liu bisa menyukainya, sungguh tidak bisa dibayangkan.

Dalam hati Rini Liu sontak menggila, tapi tidak berkata sepatah pun.

“Kamu cari tahu saja dulu, hal yang begini penting aku mana mungkin membohongi kamu?”

Reza Qiao menolehkan kepala dan mengirim kedipan mata kepada Rini Liu lagi.

Rini Liu menahan diri dan tidak bertindak.

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu