Asisten Bos Cantik - Bab 181 Lepaskan Dia
Reza Qiao meneruskan, “Kamu adalah orang pintar, masalah proyek senilai delapan triliun itu, sebenarnya kamu lebih tahu dari siapapun, apakah Steven Qiao memiliki transaksi gelap dengan Perusahaan Foursea, kamu lebih tahu lagi apa yang sedang dimainkan oleh dirimu sendiri dan Hardy Feng. Kamu memutarbalikkan fakta, tidak memedulikan pertemanan di antara kita. Berdasarkan aspek Negara, kamu adalah pejabat tetapi bersekongkol dengan penjahat dan mengkambinghitamkan orang. Berdasarkan aspek humanis, kamu adalah orang yang licik, kejam, dan bermuka dua. Jangankan aku bukan orang Perusahaan Foursea, walau orang luar, juga tidak tahan melihat semua yang kamu lakukan ini. Ingin mengatur orang lain, dirimu sendiri harus bersikap tegak dan adil terlebih dahulu, sekarang apakah kamu merasa kamu bertanggung jawab terhadap hati nuranimu?”
Wajah William Wang semakin pucat.
Reza Qiao mendengus, “Terus terang saja, asalkan aku menelepon, pencuri akan langsung pergi melapor dalam waktu beberapa menit saja, sekarang mereka sedang menunggu di depan kantor polisi.”
Badan William Wang bergetar dahsyat, dia berkata dengan serak, “Jangan….”
“Kuasa berada di dalam tanganmu, aku bisa memberimu satu kesempatan.”
William Wang berada dalam kondisi serba susah, jika menyerahkan hal yang dia lakukan pada saat ini, dirinya tidak bisa bertanggung jawab kepada Hardy Feng, tetapi jika tidak menyerah, satu telepon dari Reza Qiao akan membuat dirinya kehilangan nama dan kekuasan.
Dirinya harus berbuat bagaimana?
Reza Qiao menggoyang kepala dan berkata dengan dingin, “Aku akan berhitung sampai angka tiga, setelah angka tiga, aku akan menelepon, satu, dua….”
“Jangan, jangan menelepon.” ujar William Wang segera, tekadnya sudah runtuh sepenuhnya, dia tidak memiliki pilihan, hanya bisa menuruti perkataan Reza Qiao.
Reza Qiao menatap William Wang dengan dingin.
“Apa yang kamu ingin aku lakukan?” tanya William Wang.
“Kamu tahu.” Reza Qiao berwajah suram.
William Wang menghela napas, dia mengambil telepon di dalam ruangan dan menelepon ke kamar sebelah, lalu berkata dengan singkat, “Lepaskan dia.”
William Wang langsung menutup telepon, wajahnya lesu sekali.
Reza Qiao terkekeh, “Orang pintar pandai melihat situtasi, kelihatannya kamu tidak bodoh.”
“Bisakah kamu menghapus video itu?” mohon William Wang.
Reza Qiao mendesah, “Baru saja memuji kamu pintar, sekarang pun bodoh lagi, mudah sekali aku menghapus video ini, tetapi kamu jelas tahu, video ini pasti tidak hanya yang satu ini saja.”
“Kamu, kamu….” Bibir William Wang gemetaran.
“Asalkan kamu patuh dengan baik, video ini tidak akan terekspos, aku akan merahasiakannya untukmu.”
“Atas dasar apa aku mempercayai kamu?”
“Atas dasar aku adalah Reza Qiao.” Reza Qiao tertegun, “Tentu saja, saat ini selain mempercayai perkataanku, apakah kamu masih mempunyai pilihan lain?”
William Wang menjadi lesu, benar, alat yang bisa membunuhnya berada di dalam tangan Reza Qiao, saat ini dia memang tidak mempunyai pilihan lain, hanya bisa bekerja sama dengan Reza Qiao.
Pada saat ini, seorang bawahan mengetuk pintu dan masuk, “Ketua, Steven Qiao ingin menemui kamu.”
William Wang menatap Reza Qiao, Reza Qiao mengangguk.
William Wang berkata kepada bawahan, “Persilahkan Steven Qiao ke dalam.”
Begitu Steven Qiao memasuki kamar, dia tertegun, ada apa ini, Paman kecil sedang duduk di sofa dengan sombong sambil mengangkat kaki, sedangkan William Wang berwajah lesu.
“Pa….” Steven Qiao ingin memanggil paman kecil, tetapi dia langsung mengubah kata, “Reza, kenapa kamu ada di sini?”
Reza Qiao mengangguk sambil tersenyum, “Halo Walikota Qiao, dengar-dengar William Wang adalah teman lama kamu, aku secara khusus datang untuk membahas kehidupan dengannya.”
Membahas kehidupan? Steven Qiao mengusap kepala, aneh sekali, kenapa Paman kecil bisa membahas kehidupan dengan William Wang?
“Kamu kenal dengannya?”
Reza Qiao mengangguk, “Iya, baru kenal sebentar saja, aku dan dia merasa akrab di pertemuan pertama, mengobrol dengan sangat asyik.”
William Wang tidak tahu harus berekspresi seperti apa.
Steven Qiao melihat ekspresi William Wang, lalu mendengus, “Teman lama, bukankah kamu ingin berkutat denganku, kenapa tiba-tiba ingin melepasku pergi?”
William Wang menatap Reza Qiao dengan canggung, “Ini… teman lama, ini semua adalah salah paham, benar, benar, salah paham.”
“Salah paham? Mudah sekali mengatakannya.” Steven Qiao mencibir.
William Wang menatap Reza Qiao dengan hati-hati, lalu dia menatap Steven Qiao, “Teman lama, benar-benar maaf sekali, terjadi kesalahan pada kinerjaku, mohon kamu setidaknya melihat pada pertemanan kita, jangan mempermasalahkannya denganku.”
Reza Qiao melanjutkan, “Walikota Qiao, William Wang sangat memandang berat pertemanan kalian, tadi ketika membicarakan pertemanan kalian ketika bersekolah bersama-sama, dia hampir menangis. Di bawah ajaranku, dia sudah mengintrospeksi kesalahan dirinya sendiri, lalu segera menyuruh orang untuk melepasmu pergi.”
Sambil berkata, Reza Qiao mengedipkan mata kepada Steven Qiao.
Mendengar perkataan Reza Qiao dan melihat ekspresi William Wang, tiba-tiba Steven Qiao paham, ternyata Paman kecil sedang membantunya, entah cara apa yang digunakan Paman kecil, membuat William Wang begitu turut.
Dengan begitu, sekotak pir di dalam rumah ayahnya, seharusnya juga adalah ulah Paman kecil.
Hati Steven Qiao terasa hangat, pada dasarnnya Paman kecil adalah senior, dia langsung turun tangan ketika dirinya kesusahan.
Steven Qiao terharu sekali, matanya juga mulai berair.
Reza Qiao tersenyum kepada Steven Qiao, “Walikota Qiao, kamu pulang saja, aku akan lanjut membahas kehidupan dengan teman lama kamu.”
Steven Qiao tersenyum kepada Reza Qiao, tidak tahu apa lagi yang ingin dilakukan Paman kecil, tetapi karena Paman kecil menginginkan dia pergi, maka dia harus patuhi.
Steven Qiao menatap William Wang dan mendesah, lalu pergi.
Bawahan William Wang juga pergi keluar.
William Wang menatap Reza Qiao, “Aku sudah melepaskan dia, apakah kamu puas?”
“Masih jauh sekali untuk merasa puas.” Reza Qiao mendengus.
“Kamu masih ingin bagaimana?” William Wang sedikit gelisah.
“Kali ini kamu membawa tim investigasi ke Kota Qing, kapan kamu berencana untuk pulang?” Reza Qiao melirik William Wang.
William Wang bergegas mengangguk, “Besok akan langsung pulang.”
“Bagaimana kamu akan melapor kepada atasan setelah pulang nanti?”
“Aku akan katakan, setelah melakukan investiaasi, surat laporan itu hanyalah kebohongan belaka, Steven Qiao tidak bersalah.”
“Steven Qiao tidak hanya tidak bersalah, dia juga adalah pejabat yang sangat baik.” ujar Reza Qiao dengan lantang
William Wang segera mengangguk, “Benar, benar, aku akan melapor seperti itu setelah pulang nanti, bahwa setelah melakukan investigasi, komentar para warga terhadap Steven Qiao sangat baik, dia merupakan pejabat yang sangat baik.”
Reza Qiao mengangguk, “Ke depannya apakah kamu masih berani datang ke Kota Qing untuk mencari masalah dengan Steven Qiao?”
“Tidak, tidak, tidak berani lagi.”
“Sebenarnya kamu boleh untuk berani.”
“Tidak akan berani.” William Wang mengangguk dengan kuat.
“Tentu saja jika kamu berani, maka sama dengan mencari mati.” Reza Qiao tersenyum.
William Wang mengangkat tangan kanan, “Aku bersumpah, aku tidak akan berani.”
“Kamu pulang tanpa membawa hasil, bagaimana kamu akan menjawab Hardy Feng nanti?” tanya Reza Qiao lagi.
“Aku akan beritahu Hardy Feng, atasan memberi larangan untuk menginvestigasi, aku tidak bisa membangkang perintah atasan, hanya bisa mematuhi.”
“Tidak, kamu tidak bisa berkata seperti itu.” Reza Qiao melambaikan tangan.
“Kalau begitu aku harus berkata bagaimana?” William Wang menatap Reza Qiao.
Reza Qiao berkata dengan lantang, “Kamu harus memberitahu Hardy Feng, aku Reza Qiao yang mengakibatkan investigasimu pada kali ini menjadi gagal.”
“Ah? Aku tidak akan berkata seperti itu, kamu tenang saja.” William Wang merasa Reza Qiao sedang mengatakan secara terbalik untuk mengujinya.
“Tidak patuh?” ujar Reza Qiao.
“Aku, aku….” William Wang tidak tahu harus bagaimana menjawab Reza Qiao.
“Terkait aku datang ke tempatmu, kamu harus memberitahukan keseluruhannya kepada Hardy Feng, kamu beritahu dia, sekotak buah pir yang dia utus orang untuk diantarkan ke rumah ayah Walikota Qiao, sudah aku sita. Selain itu, kamu harus menyampaikan perkataanku kepada Hardy Feng, beritahu Hardy Feng, ayo perang jika tidak terima.” kata Reza Qiao dengan nyaring.
William Wang mendesah, Hardy Feng si bodoh ini, sekotak uang yang dia berikan kepada ayah Steven Qiao, ternyata jatuh ke dalam tangan Reza Qiao. Dia tidak berani lagi memandang rendah kepada pria muda ini, pria muda ini begitu pintar dan banyak akal, taktiknya begitu tangkas, dan nyalinya begitu besar.
“Karena kamu mengatur demikian, aku turuti saja, apakah kamu masih memiliki arahan lain?” William Wang menatap Reza Qiao.
William Wang ingin sekali segera pergi setelah mencapai tujuannya, tidak ingin menginjakkan kaki lagi di Kota Qing dan bertemu dengan Reza Qiao, bukti kesalahannya dipegang di dalam tangan Reza Qiao, dia tidak ingin lagi mencari masalah dengan teman lamanya.
Reza Qiao tersenyum kepada William Wang, “Kita sedang membahas kehidupan, kamu adalah tokoh besar yang datang dari provinsi, bagaimana aku berani memberi arahan padamu? Sekarang aku yang akan melaporkan suatu hal padamu.”
“Hal apa?” William Wang terheran-heran.
Reza Qiao menampakkan gigi, “Aku mendengar dari Hardy Feng, tamu terhormat dari provinsi memberikan sebuah proyek besar senilai 12 triliun padanya, apakah kamu mengetahui hal ini?”
Kelopak mata William Wang melompat, dia bergegas mengangguk, “Tentu saja aku tahu, proyek besar ini adalah milik teman lama yang sangat dekat denganku, dia berencana untuk melakukan proyek itu di Kota Qing, dan memintaku untuk memperkenalkan mitra kerja padanya.”
William Wang sepenuhnya ditaklukkan oleh Reza Qiao, dia tidak berani berbohong lagi.
“Kelihatannya teman lama kamu ini sangat kaya.” ujar Reza Qiao.
“Iya, dia adalah orang yang sangat amat kaya.”
“Apakah teman lama kamu ini juga akrab dengan Walikota Qiao?”
“Akrab, tetapi tidak sedekat denganku.”
“Hhmm, baguslah jika akrab.” Reza Qiao mengangguk.
“Maksudmu adalah?”
“Apakah kamu tidak paham dengan maksudku?” Reza Qiao menatap William Wang dengan berseri-seri.
William Wang berpikir sejenak, “Apakah kamu ingin aku memperkenalkan proyek ini kepada Perusahaan Foursea?”
“Kamu memang sangat pintar, kelihatannya kamu masih bisa terus berkembang ke depannya.” Reza Qiao memuji, “Namun, tidak perlu kamu sendiri yang memperkenalkannya kepada Perusahaan Foursea, kamu hanya perlu memperkenalkannya kepada Walikota Qiao saja, lagipula Walikota Qiao juga akrab dengan teman lama kamu itu, ditambah lagi Walikota Qiao adalah perwakilan dari warga Kota Qing, teman dekat kamu itu datang ke Kota Qing untuk mencari Steven Qiao juga merupakan hal yang wajar. Selain itu, dengan berbuat seperti ini, kamu juga bisa memberi jawaban kepada Hardy Feng, katakan saja teman dekat kamu itu langsung pergi mencari Steven Qiao, dengan demikian, Hardy Feng juga tidak bisa berbuat apa-apa, aku ini mempertimbangkan untukmu.”
William Wang mendesah, Reza Qiao sungguh pintar sekali, sangat cermat dalam memikirkan masalah, bahkan jalan mundurnya juga sudah dia pertimbangkan. Reza Qiao jelas mempunyai keyakinan, asalkan teman dekatnya pergi mencari Steven Qiao, maka Steven Qiao pasti akan memberikan proyek besar senilai 12 triliun itu kepada Perusahaan Foursea.
William Wang mengangguk, “Besok aku akan menelepon teman dekatku, menyuruhnya untuk langsung pergi mencari Steven Qiao.
“Tidak, kamu harus menelepon pada malam ini juga.” ujar Reza Qiao.
“Baiklah, aku akan menelepon malam ini.” William Wang tidak berdaya.
“Kamu bisa menjamin untuk memperkenalkan proyek ini kepada Hardy Feng, maka aku percaya kamu juga pasti bisa menghubungkan teman dekatmu dan Walikota Qiao dengan lancar, jangan bermacam-macam.”
“Tidak akan, aku pasti akan berusaha dengan segenap tenaga.” William Wang mengangguk kuat.
“Oh iya, aku mengingatkan, kamu tentu akan mendapatkan balasan yang sangat besar dengan memberikan proyek besar senilai 12 triliun ini kepada Hardy Feng, tetapi jika memberikannya kepada Perusahaan Foursea, kamu tidak akan mendapatkan balasan apa-apa.” ujar Reza Qiao berseri-seri.
Hati William Wang sakit sekali, tetapi dia tidak punya pilihan, maka dia hanya bisa berkata, “Ke depannya aku akan menjadi orang yang tidak korupsi, melakukan hal yang berjasa terhadap perkembangan Kota Qing dengan tanpa pamrih.”
“Hhmm, mulia sekali, kelihatannya setelah kita membahas kehidupan pada malam ini, akhirnya kamu tersadarkan.” Reza Qiao memuji, “Tetapi juga tidak benar jika dikatakan tanpa pamrih, aku bisa menjamin keselamatanmu, bukankah ini adalah balasan yang amat besar?”
Benar juga, sudah sangat baik Reza Qiao tidak menjatuhkan dia dari kedudukannya, dia masih mengharapkan balasan apa lagi.
Reza Qiao meneruskan, “Aku sarankan kamu untuk meneladani Walikota Qiao, menjadi orang yang pandai melihat situasi, jangan salah melangkah dan terjatuh ke dalam jurang tak berdasar. Dilihat dari raut wajahmu, jika ke depannya kamu dapat menjadi baik, masih ada kemungkinan masa depan yang dapat digali, jangan menghancurkan nama baikmu hanya demi sedikit uang.”
William Wang setengah percaya setengah curiga, “Apakah kamu bisa membaca raut wajah?”
Novel Terkait
Blooming at that time
White RoseThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlNikah Tanpa Cinta
Laura WangVillain's Giving Up
Axe AshciellyAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan