Asisten Bos Cantik - Bab 197 Pekerjaan Sampingan

Rini Liu tertawa di belakang, “Setelah bisnismu ini menjadi ramai, kamu juga tidak perlu menyetir mobil untukku lagi, apakah kamu memiliki pemikiran seperti itu?”

Meski Rini Liu bertanya seperti itu, tetapi dalam hatinya sedikit gugup, begitu pekerjaan sampingan Dewa menjadi sukses, tidak tahu apakah Dewa masih bersedia untuk terus melakukan pekerjaan utamanya.

Terpikir akan kemungkinan bahwa Reza Qiao akan mengundurkan diri dari pekerjaan utamanya, entah mengapa dalam hati Rini Liu terasa hampa. Sebelumnya dia selalu menantikan Reza Qiao menghilang dari sisinya, tetapi setelah beberapa waktu dan mengalami semua kejadian itu, tanpa disadari dia bahkan sudah mengubah pemikiran awalnya, dia bahkan sedikit tidak merelakan Reza Qiao untuk pergi.

Mengapa memiliki perubahan seperti ini, sebenarnya Rini Liu juga tidak bisa menjelaskannya.

Reza Qiao melirik Rini Liu melalui kaca spion tengah, lalu dia tersenyum, “Bagaimana menurut Bos?”

“Bagaimana aku tahu dengan pemikiranmu?” Rini Liu sedikit lesu.

Reza Qiao berkata, “Aku merasa pemikiran Bos untukku itu juga lumayan baik.”

Mendengar perkataannya, hati Rini Liu melonjak, benar, orang ini sudah memiliki pemikiran begitu pekerjaan sampingannya sukses, dia akan membuang pekerjaan utamanya.

Rini Liu bergumam, “Sebenarnya menurutku, pekerjaan sampingan kamu ini hanya bersifat sementara saja, belum tentu akan sukses ke belakangnya, meski pendapatan dari pekerjaan utama tidak sebesar pendapatan dari pekerjaan sampingan, tetapi setidaknya lebih stabil.”

“Apakah maksud Bos adalah pekerjaan utama untuk menghidupi diri sendiri, lalu pekerjaan sampingan untuk pengembangan, sebelum pekerjaan sampingan menjadi stabil, pekerjaan utama tidak boleh dibuang?”

Rini Liu bergegas berkata, “Tepat seperti itu.”

Reza Qiao tersenyum, dia menoleh menatap Milan, “Lalu bagaimana menurut Kak Lan?”

Milan merasa heran, mendengar perkataan Rini Liu, dia tahu bahwa Rini Liu tidak ingin Reza Qiao pergi. Sebelumnya bukankah Rini Liu sangat ingin Reza Qiao segera menghilang dari pandangannya, kenapa sekarang menjadi seperti ini? Apakah Rini Liu benar-benar berpikir untuk kelangsungan hidup Reza Qiao atau Rini Liu memiliki pemikiran lain?

Milan berpikir sejenak, “Sebenarnya menurutku, saran dari Direktur Liu lumayan masuk akal, tetapi kamu sendiri yang harus menentukannya, jika kamu ingin berfokus untuk menjadi Dewa, tidak ada yang bisa melarangmu.”

Reza Qiao tertawa terbahak-bahak, “Sebenarnya, jika hanya berpikir dari aspek mencari uang, aku memang bisa berfokus untuk menjadi Dewa, tetapi bagaimana aku rela untuk meninggalkan kalian dua wanita cantik ini, apa artinya hanya memiliki uang tetapi tidak memiliki wanita cantik? Kelihatannya si Dewa ini hanya bisa menjadi pekerjaan sampingan saja.”

Mendengar perkataannya, Rini Liu menjadi lega.

Milan mengerutkan bibir, “Manis sekali perkataanmu, jika kamu benar-benar menjadi kaya, bagaimana bisa kami memikat kamu, kamu sudah entah berlari ke mana untuk bermain dengan wanita cantik.”

Reza Qiao menggeleng kepala, “Salah, Kak Lan, ini berarti kamu masih belum memahamiku, bagiku, wanita cantik selamanya adalah nomor satu, sedangkan uang, sebenarnya itu tidak ada apa-apanya. Misalnya malam ini, seorang temanku akan bepergian jauh, aku memberikannya sejumlah ini.”

Reza Qiao menunjukkan empat jari.

Milan bertanya, “Berapakah itu?”

“Kamu tebak saja.”

“Empat ribu?”

“Kamu meremehkan orang sekali.”

“Empat puluh ribu?” Milan menahan senyum.

“Heng, apakah kamu mengira memberi sedekah pada pengemis, temanku itu adalah orang kaya.” ujar Reza Qiao tidak senang.

“Kalau begitu empat ratus ribu?” Milan terus tertawa.

“Kak Lan benar-benar memandang rendah padaku.” Reza Qiao mendesah.

Rini Liu berkata di kursi belakang, “Aku tebak empat juta.”

“Masih jauh sekali.” Reza Qiao menggoyang kepala.

“Kalau begitu empat puluh juta?”

“Hehe, salah, salah, tebakan kalian payah sekali, aku tidak bermain lagi dengan kalian.”

“Aku ingin menebak empat ratus juta, sayangnya kamu tidak dapat mewujudkannya.” kata Milan.

“Apakah menurutmu empat ratus juta sangat banyak?” tanya Reza Qiao.

Rini Liu tertawa, “Tidak akan sebanyak empat miliar, empat puluh miliar bukan? Menjual kamu pun tidak bisa mendapatkan sebanyak itu.”

“Tetap salah, kuberitahu saja, empat ratus miliar.” ujar Reza Qiao sungguh-sungguh.

“Ppff….”

“Haha….”

Rini Liu dan Milan tidak tahan untuk tertawa, sungguh konyol sekali, Reza Qiao memberikan empat ratus miliar kepada orang lain, orang ini benar-benar tidak pandai bercanda, bualannya terlalu mustahil, sangat mustahil.

Rini Liu sambil tertawa sambil berkata, “Reza Qiao, apakah kamu merasa aku dan Kak Lan terlalu capek pada malam ini sehingga kamu mengatakan lelucon ingin membuat kami senang?”

Reza Qiao menggeleng kepala, “Aku mengatakan yang sebenarnya.”

Milan mendesah, “Aku tahu, empat ratus miliar yang kamu katakan bukanlah uang Renminbi, melainkan mata uang dari salah satu negara di Afrika Utara, seratus miliar uang negara itu sama dengan satu juta uang Renminbi, sebenarnya kamu salah menghitung, seharusnya adalah empat triliun.”

Reza Qiao mendesah, “Kalian terlalu memandang rendah padaku, tidak asyik.”

Milan tertawa, “Reza Qiao, aku menyadari jika kamu mengaku adalah orang konyol nomor dua di dunia ini, pasti ada tidak ada yang berani mengaku bahwa dia adalah nomor satu.”

“Lalu bagaimana dengan orang paling hebat?”

Rini Liu menyelak, “Jika kamu berani menjadi yang paling bawah, pasti tidak ada orang yang berani merebutnya denganmu.”

Reza Qiao terkekeh, “Dua Wanita cantik, seharusnya kalian berpikir seperti ini, jika aku bukan suami kalian di dunia ini, pasti tidak ada orang kedua yang berani melakukannya.”

“Bermimpilah dengan indah, lagipula berbual juga tidak perlu membayar pajak.” kata Milan.

Reza Qiao tersenyum, “Aduh, pada malam hujan deras ini, bukankah sangat romantis jika kita bertiga membahas kehidupan bersama-sama? Kalau tidak, ayo kita pergi ke tepi sungai untuk memicu adrenalin.”

“Tidak bisa, aku ingin pulang ke rumah.” Rini Liu langsung menolak, sudah larut malam begini dan sedang hujan deras, orang ini malah ingin menarik dia dan Milan untuk pergi romantis ke tepi sungai, siapa yang tidak tahu apa yang ingin dilakukan orang itu.

“Boleh jika kamu ingin pergi romantis, tetapi aku dan Direktur Liu tidak akan menemani, kamu pergi sendiri saja.” ujar Milan.

“Apakah kamu ingin membiarkan aku sendirian bermain ‘self-drawn’ di tepi sungai? Malam-malam begitu, benarkah itu menarik?” Reza Qiao mengedipkan mata kepada Milan.

Orang ini sengaja mengatakannya, lagi-lagi seperti itu, Milan memukul Reza Qiao, “Diam kamu, jangan berkata sembarangan.”

Pada saat ini, Rini Liu menatap keluar jendela mobil, “Eh, tengah malam begini, kenapa ada begitu banyak orang yang sedang berjalan di luar sana?”

Reza Qiao sudah melihatnya sejak tadi, satu pasukan orang yang mengenakan jas hujan sedang melangkah dengan cepat dan tanpa suara menyusuri jalur pejalan kaki, dia tahu ini adalah salah satu regu Gang Dongzheng, mereka sedang meninggalkan Kota Qing secara bergiliran.

“Mereka berjalan dengan tertib sekali, tidak seperti pejalan kaki pada umumnya.” Milan juga sudah melihatnya.

Reza Qiao berkata, “Mungkin mereka adalah pasukan tentara yang sedang berlatih.”

Rini Liu dan Milan mengangguk, lalu Rini Liu berkata, “Seharusnya seperti itu, menjadi tentara benar-benar susah sekali, hujan begitu deras pun masih harus latihan.”

“Di era sekarang, menjadi apa yang tidak susah? Kamu yang menjadi Bos bukankah juga membahas masalah dengan klien sampai larut malam?” ujar Reza Qiao.

“Aku adalah demi keuntungan perusahaan, demi bisnisku sendiri, memang sewajarnya bersusah.” kata Rini Liu.

“Mereka juga adalah demi kepentingan regu mereka sendiri.” kata Reza Qiao.

“Tidak seharusnya dikatakan seperti itu, mereka adalah demi kepentingan negara.” Nada Rini Liu membawa rasa hormat.

Mendengar perkataan Rini Liu, Reza Qiao tiba-tiba teringat dengan Daniel Guo dan Zoey Yun, mereka barulah orang yang diam-diam berkorban demi kepentingan negara.

Berpikir demikian, Reza Qiao merasa hormat kepada Daniel Guo dan Zoey Yun, dia pun sedikit rindu pada Daniel Guo, tentu dia lebih rindu pada Zoey Yun.

Entah kapan dia dapat bertemu lagi dengan Daniel Guo, dan Zoey Yun si bunga tentara yang cakap.

Mobil berhenti di depan rumah Rini Liu, Rini Liu turun dari mobil, lalu Reza Qiao menyetir ke distrik kota tua untuk mengantarkan Milan.

Ketika mobil melewati markas besar Gang Qingtian, Milan berkata, “Aneh sekali, sudah malam begini, tetapi markas Beni Ouyang masih terang benderang, dan banyak sekali orang yang keluar masuk.”

Reza Qiao diam-diam tertawa, malam ini Gang Qingtian seolah-olah sedang merayakan tahun baru, seketika menerima orang dan tanah yang begitu banyak, bisakah tidak ramai?

“Kak Lan, aku tebak mereka sedang mengadakan pesta, bagaimana kalau kita ikut juga?”

“Sudahlah, aku tidak ingin mencari masalah dengan mereka, pesta yang diadakan para gangster, pasti kacau balau.”

“Sebenarnya, walau kamu mencari masalah dengan mereka, mereka juga tidak berani berbuat apa-apa padamu.”

“Heng, aku tidak akan mencobanya, ayahku berhutang satu miliar pada Beni Ouyang, utang ini juga belum lunas.” Milan merasa tidak tenang begitu teringat akan hal ini.

“Bukankah Beni Ouyang mengatakan ayahmu sudah tidak berhutang lagi padanya, bukankah dia mengatakan dia sudah mengembalikan enam miliar kepada ayahmu? Kamu tepat bisa menagih uang itu dengannya.” kata Reza Qiao.

“Itu adalah perkataan asal-asalan Beni Ouyang, mati pun aku tidak percaya.”

“Tidak percaya? Apakah harus Beni Ouyang yang memberikan enam miliar itu ke depan mata kamu barulah kamu percaya?”

“Jika dia memberikan enam miliar padaku, pasti dia memiliki niat lain, aku tidak akan terima.”

“Kamu takut Beni Ouyang ingin merebutmu menjadi istrinya bukan?”

“Benar.”

“Dia tidak akan.”

“Bagaimana kamu tahu?”

“Kamu adalah wanitaku, bagaimana bisa Beni Ouyang melakukan hal seperti itu?”

“Pertama, aku bukan wanitamu, kedua, Beni Ouyang bisa melakukan hal apapun.” kata Milan.

“Pertama, kamu adalah wanitaku, hal ini tidak perlu diragukan, kedua, sekarang Beni Ouyang sudah berubah menjadi orang baik, dia tidak akan menindas orang lagi.”

“Pertama, kamu sedang beromong kosong, kedua, Beni Ouyang pasti belum berubah menjadi orang baik.”

“Pertama, aku tidak sedang beromong kosong, cepat atau lambat kamu akan menjadi wanitaku, kedua, kamu jangan memandang Beni Ouyang dengan kacamata berwarna, semua manusia akan berubah.”

“Heng, aku tidak beradu mulut denganmu, dalam bersilat lidah, aku tidak bisa menandingimu.”

“Jika tidak beradu mulut, kamu ingin beradu apa? Taktik? Misalnya taktik ‘self-drawn’?” Reza Qiao tersenyum jahat.

Milan menjadi gusar, dia memukul Reza Qiao, “Jangan mengungkit masalah ini lagi, dasar jahat.”

“Memangnya ada apa, ‘self-drawn’ juga tidak memalukan, setidaknya bisa memenuhi kebutuhan fisiologis. Tetapi aku merasa kamu tidak memerlukannya, dengan adanya aku, untuk apa kamu perlu ‘self-drawn’? Melihat wanitaku memenuhi kebutuhan dengan ‘self-drawn’, aku merasa diriku sangat gagal.” kata Reza Qiao dengan mesum.

Detak jantung Milan menjadi cepat, dia semakin malu, “Sudah, kumohon, jangan menyiksa aku lagi, terutama kamu mengungkit ‘self-drawn’ di depan umum, bagaimana aku menghadapinya? Aku hampir frustasi karena kamu.”

Reza Qiao berkata, “Mengungkit ‘self-drawn’ di depan umum, mereka pun mengira ini adalah Mahjong, kamu menghadapinya dengan terang-terangan saja, hehe, tidakkah kamu merasa ini sangat asyik?”

“Asyik apa-apaan, aku sangat gugup sekali.”

Reza Qiao berkata dengan serius, “Kak Lan, aku membahas masalah serius denganmu.”

“Masalah apa?”

“Ke depannya jangan ‘self-drawn’ lagi, carilah aku jika ada kebutuhan, di dunia ini tidak ada masalah yang tidak bisa aku Reza Qiao selesaikan, kamu harus menerapkan konsep bahwa ‘self-drawn’ adalah memalukan, menjadi sawah barulah bagus.”

“Apa maksudnya menjadi sawah?” Milan merasa heran.

“Kamu menjadi sawah, aku menjadi kerbau.” kata Reza Qiao tersenyum.

Kerbau membajak sawah. Milan sangat malu, dia mengayun sepasang tinjunya untuk memukul Reza Qiao.

Reza Qiao tertawa terbahak-bahak, dan menikmati tinju kecil Milan dengan nyaman, aduh, nikmat sekali, sawah sendiri yang memijat kerbau.

Novel Terkait

Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu