Asisten Bos Cantik - Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon

Reza Qiao berkata sambil tersenyum, “Aku tahu mulutmu berkata percaya, tetapi dalam hatimu tidak percaya.”

Leo Wang tersenyum canggung.

Reza Qiao mengangguk, dan berkata perlahan-lahan, “Begini saja, karena aku sibuk sekali dan tidak mempunyai waktu luang untuk mendengarkan laporanmu, tetapi kamu begitu tulus, maka terkait pengelolaan perusahaan ke depannya, kamu utus orang untuk melapor kepada Kak He saja, dia bisa mewakilkan aku.”

Leo Wang bergegas mengangguk, “Baik, baik, aku pasti akan mengutus orang khusus untuk melapor kepada Nona He secara teratur, tentu saja Nona He juga boleh menanyakan keadaan perusahaan pada kapanpun. Selain itu, demi mempermudah komunikasi ke depannya, aku sarankan Nona He untuk menjadi wakil direktur, pada biasanya Nona He tidak perlu datang bekerja ke perusahaan, secara mobile saja sudah cukup.”

Leo Wang sudah merasakan bahwa Reza Qiao sangat mempercayai Berty He, demi membuat Reza Qiao semakin tenang, dia sekalian saja berbuat demikian.

Reza Qiao mengangguk dengan puas, “Boleh sekali ini.”

Melihat Reza Qiao puas, akhirnya hati Leo Wang menjadi tenang, lalu dia berkata sambil menatap Berty He, “Nona He, oh tidak, Direktur He, ke depannya jika Bos Reza memiliki arahan, silahkan Direktur He perintahkan.”

Berty He tersenyum, “Bos Wang tidak perlu sungkan.”

Reza Qiao mengangkat gelas arak, “Semoga ke depannya kita bekerja sama dengan sukaria.”

Semua orang mengangkat gelas arak.

Setelah meletakkan gelas arak, Leo Wang berkata, “Bos Reza, ke depannya harus bagaimana mengelola perusahaan, mohon arahan Bos Reza.

Reza Qiao menyalakan sebatang rokok, dan menghisapnya dengan pelan, “Terhadap pengelolaan, aku tidak tahu menahu sama sekali, lebih spesifiknya kamu bisa berdiskusi dengan Kak He, tetapi aku ingin memberimu tiga kalimat, pertama, lakukan hal yang pantas menurut hati nurani dan jangan mengambil uang gelap; Kedua, ke depannya tidak boleh hanya mengandalkan perjudian untuk mendapatkan laba, cobalah kelola proyek yang lain; Ketiga, terhadap keuangan perusahaan, kapanpun jika aku membutuhkan, tidak boleh ada penundaan sedikitpun, tentu saja, kebutuhan yang aku maksud bukanlah mengambil menjadi milikku, serta kamu juga tidak akan rugi.”

Leo Wang menyetujui dengan tangkas, “Semua ini tidak ada masalah, Bos Reza tenang saja.”

Reza Qiao mengangkat kaki, “Ke depannya, jika Aku memiliki perintah apapun, semua itu akan disampaikan padamu melalui Kak He, segala hal yang diperintahkan Kak He padamu, adalah kehendak Aku, dia adalah perwakilan Aku dengan kuasa penuh.”

Leo Wang langsung berlutut, “Hamba mengerti, hormat Paduka Bos Reza.”

Reza Qiao mengangkat tangan, “Bangunlah menteriku tercinta.”

Leo Wang terkejut, Reza Qiao menyebutnya dengan menteri tercinta, jelas-jelas adalah tidak menganggapnya sebagai orang luar, dapat menjadi orang dalam Reza Qiao, adalah suatu hal yang sangat menggembirakan.

Reza Qiao melanjutkan, “Kali ini Fendy Fan awalnya ingin menaklukkanmu dengan bantuan Si Ubi, tak disangka tidak hanya tidak melahap perusahaanmu, sebaliknya kehilangan seluruh fondasinya, dia pasti tidak akan rela, ke depannya kamu harus lebih mewaspadai dia, jika dia melancarkan trik kecil, laporlah padaku melalui Kak He pada kapanpun.”

Leo Wang bergegas mengangguk.

Berty He berkata, “Adik kecil, jika Fendy Fan benar-benar melancarkan suatu gerakan, aku mampu mengatasinya, tidak perlu merepotkanmu untuk turun tangan sendiri.”

Reza Qiao mengangguk dengan puas, “Lady, kamu sungguh adalah deputiku yang baik.”

“Apakah aku hanya sekedar deputimu yang baik?” Berty He melempar mata.

Reza Qiao tertawa terbahak-bahak, lalu dia menarik tangan Berty He dan mengusapnya.

Melihat Reza Qiao dan Berty He sedang bercumbu, Leo Wang sangat iri, Bos Reza sungguh banyak rezeki, ada wanita yang begitu cantik yang mengikutinya dengan setia.

Namun, Leo Wang hanya merasa iri, dia tidak lagi berani memiliki niat apapun terhadap Berty He.

Setelah makan, Leo Wang pulang terlebih dahulu. Reza Qiao mengusulkan untuk jalan-jalan ke tepi pantai, Berty He menyetujuinya dengan senang hati.

“Adik kecil, hari ini kamu menyerahkan 40 triliun yang sudah berada di tangan, keberanian ini sungguh sangat langka.” ujar Berty He.

“Apakah aku benar-benar tidak menginginkan sesuatu?” Reza Qiao tersenyum.

Berty He mengangguk, “Awalnya aku tidak paham, kemudian aku mengerti, ternyata yang kamu inginkan bukanlah 40 triliun itu, melainkan mengontrol Leo Wang dengan sepenuhnya, dibandingkan dengan 40 triliun, mengontrol tekad seseorang tentu jauh lebih hebat.”

Reza Qiao berkata datar, “Sebenarnya mempunyai banyak uang tidak ada artinya bagiku, sekarang aku membuat Leo Wang berhutang padaku, kelihatannya aku yang rugi, tetapi aku Reza Qiao tidak pernah melakukan bisnis yang rugi.”

“Dengan demikian, Adik kecil sedang memanjangkan tali untuk mengait ikan, seperti apakah rencanamu ke depannya?”

Reza Qiao merenung sejenak, “Rencana seperti apa masih belum bisa dikatakan dengan pasti pada saat ini, ke depannya mungkin akan membutuhkan Leo Wang, mungkin juga tidak akan, sekarang ini termasuk adalah menyimpan jalan terakhir.”

Yang dipikirkan Reza Qiao saat ini adalah, di antara empat perusahaan besar di Kota Qing, cepat atau lambat akan terjadi pertempuran yang sengit, begitu perang bisnis meledak, selain membutuhkan strategi, yang paling penting tentu adalah uang. Dengan adanya 80 triliun dari Leo Wang, sama artinya dengan memiliki persediaan pertempuran yang amat besar, dan dapat dikerahkan pada kapanpun. Tidak peduli dikerahkan kepada siapa, 80 triliun ini juga adalah sebuah pukulan telak yang sangat kuat.

Kali ini mengikuti Rini Liu datang ke Kota Macau, Leo Wang adalah sebuah pendapatannya yang di luar dugaan, ini jauh lebih berharga daripada memenangkan ratusan juta di meja perjudian.

Berty He terdiam sesaat, lalu berkata, “Adik kecil, apakah kamu tidak takut setelah kamu meninggalkan Kota Macau, Leo Wang akan berubah tampang?”

Reza Qiao tersenyum, “Aku paling tidak mengkhwatirkan hal ini, Leo Wang adalah orang pintar, sekarang seharusnya dia mengetahui dengan sangat jelas, tidak hanya Perusahaan Hiburan Central Asia, bahkan nyawanya juga berada di tanganku, tidak peduli aku berjarak seberapa jauh dengannya, aku dapat mengambil nyawanya kapanpun. Selain itu, sekarang Leo Wang sudah sepenuhnya tunduk, dia adalah orang yang banyak akal, dia tahu bahwa bekerja sama denganku, hanya akan membawa keuntungan baginya, kemungkinan di mana dia akan berubah tampang adalah hampir tidak ada. Mengapa Leo Wang mengusulkan untuk menjadikanmu sebagai wakil direktur, adalah menyatakan kesetiaannya padaku.”

Berty He mengangguk, Leo Wang memang pintar, sangat memahami keadaan.

Tiba-tiba Reza Qiao menarik Berty He menyerbu ke rerumpunan pohon kelapa di depan.

“Adik kecil, kamu ingin….”

“Kita jalan-jalan ke rerumpunan pohon.”

Berty He tersenyum, bocah ini pasti memiliki ketertarikan dengan tiba-tiba, ingin bermain dengannya di dalam rerumpunan pohon.

Berpikir seperti itu, badan Berty He terangsang tak tertahankan, dirinya pun belum pernah bergelut di dalam rerumpunan pohon, sensasi itu pasti sangat memacu adrenalin.

Adik kecil sungguh pandai bermain.

Begitu mendekati rerumpunan pohon kelapa, terdengar pergerakan yang aneh di dalam sana.

Berty He menatap lurus ke sana, ada empat bayangan gelap yang sedang menyerang satu bayangan gelap, kedua belah pihak sedang bertarung dengan sangat sengit, tetapi tidak ada satupun yang bersuara.

Berty He menoleh menatap Reza Qiao, Reza Qiao sedang menyaksikan dengan asyik.

Ternyata Reza Qiao menarik dirinya ke sini, bukanlah ingin bermain liar dengannya di dalam rerumpunan pohon, melainkan untuk menyaksikan pertarungan.

Sesaat kemudian, Reza Qiao mengangguk dan berkata pelan, “Kekuatan mereka lumayan bagus, ayo kita mendekat untuk menyaksikannya.”

Reza Qiao dan Berty He berjalan ke tempat yang berjarak sangat dekat, lalu bersandar ke pohon di sebelah sambil menyaksikannya dengan hening, lima orang yang sedang bertarung sengit itu tidak menyadari ada orang yang sedang mendekat.

Meski empat melawan satu, tetapi pria setengah baya tidak berada dalam keadaan kalah, serangan baliknya sangat tajam.

Melihat jurus pria setengah baya, Reza Qiao mengangguk, ternyata dia juga datang ke Koa Macau.

Melihat Reza Qiao mengangguk, Berty He bertanya dengan bisikan, “Adik kecil, apakah kamu kenal dengan mereka?”

Reza Qiao berkata dengan suara rendah, “Aku kenal dengan pria setengah baya itu.”

“Pria setengah baya itu adalah teman atau musuh?”

“Teman.”

“Kalau begitu sekarang apakah kamu berencana untuk turun tangan?”

“Lihat sejenak dulu.”

Serangan empat si baju hitam menjadi semakin ganas, pria setengah baya perlahan-lahan tidak kuat bertarung lagi, lalu dia melompat keluar dari lingkaran kepungan dan hendak melarikan diri, tetapi empat si baju hitam sangat lincah, mereka sekali lagi mengepung pria setengah baya.

“Pria setengah baya itu sudah tidak kuat lagi, mengapa kamu masih belum turun tangan?” Berty He sedikit cemas.

“Kamu merasa cemas?” Reza Qiao tersenyum.

“Karena kalian adalah teman, tentu saja harus ikut campur.” kata Berty He tersenyum.

Reza Qiao menunda untuk turun tangan, adalah ingin melihat jurus empat si baju hitam itu, mengidentifikasi asal-usul mereka. Setelah melihat sekian lama, dia merasa jurus empat si baju hitam itu tidak seperti jurus Kungfu China.

Pria setengah baya berada dalam keadaan kalah, dia akan sangat celaka jika terus bertarung dengan empat si baju hitam.

Reza Qiao memungut sebongkah batu di tanah, lalu melontarkannya dengan kuat kepada salah seorang si baju hitam yang sedang mengayun tinju besi pada pria setengah baya.

Tiba-tiba badan si baju hitam itu berhenti bergerak, tinju besinya yang terangkat juga terhenti di tengah udara.

Tiga si baju hitam yang lain termangu, tidak mengerti mengapa rekan mereka tiba-tiba menjadi seperti itu, jangan-jangan lawan mereka telah menyerang titik meridian rekannya?

Saat ini mereka belum menyadari bahwa ada orang luar yang turun tangan, salah seorang si baju hitam melambaikan tangan, lalu mereka bertiga menyerbu mengepung pria setengah baya lagi.

Namun, pria setengah baya girang seketika, pasti ada orang yang turun tangan membantunya secara tersembunyi, dia menjadi bersemangat, lalu bertarung lagi dengan tiga si baju hitam.

Reza Qiao melontarkan sebongkah batu lagi.

Salah seorang si baju hitam berdiri di tempat dan tidak bergerak.

Dua si baju hitam yang tersisa kaget sekali, kali ini mereka melihat dengan jelas, bukan pria setengah baya yang melakukannya, melainkan pria setengah baya kedatangan bala bantuan.

Tepat ketika dua si baju hitam sedang melamun, pria setengah baya melontarkan tinjuan pada kepala salah seorang si baju hitam, orang itu terjatuh ke tanah dengan erangan teredam.

Si baju hitam yang tersisa itu langsung mengangkat kaki melarikan diri, tepat berlari ke arah Reza Qiao.

Reza Qiao menjulurkan tangan mencekik lehernya, begitu mengerahkan tenaga, si baju hitam itu pingsan setelah mengeluarkan suara teredam.

Pria setengah baya memasang sikap hormat pada arah Reza Qiao, “Terima kasih atas bantuan kesatria, tidak tahu kesatria adalah jagoan yang manakah?”

Reza Qiao menarik Berty He berjalan keluar sambil tertawa terbahak-bahak.

Begitu melihat Reza Qiao, pria setengah baya tertegun, lalu dia juga tertawa terbahak-bahak.

Pria setengah baya itu adalah Gunawan Zheng.

Beberapa hari yang lalu, setelah Reza Qiao memberitahu Albert Han terkait sejumlah bom milik Hardy Feng yang tidak tahu ke mana jejaknya, Albert Han dan Gunawan Zheng mengalihkan perhatian mereka pada Daerah Segitiga Emas berdasarkan informasi yang diberikan oleh Reza Qiao, lalu Gunawan Zheng pergi ke Daerah Segitiga Emas dengan seorang diri. Dalam kurun waktu yang tidak lama ketika beraktivitas di Daerah Segitiga Emas, Gunawan Zheng mendapatkan beberapa informasi yang sangat penting, lalu dia bergegas mengalihkan haluan untuk kembali ke Kota Qing dengan melalui Kota Macau, tetapi tak disangka dia disergap di kota Macau, jika bukan karena bantuan Reza Qiao, malam ini Gunawan Zheng sangat berkemungkinan akan celaka.

“Saudara Zheng, kenapa kamu datang berkelahi di Kota Macau? Jangan-jangan kamu juga dikejar orang karena memenangkan uang di meja perjudian?” tanya Reza Qiao tersenyum.

Mendengar perkataan Reza Qiao, Gunawan Zheng pun tahu bahwa Reza Qiao pasti sudah berjudi di Kota Macau, serta telah memenangkan uang yang tidak sedikit, kalau tidak, dia tidak akan dikejar orang.

Gunawan Zheng tersenyum, lalu mengamati Berty He.

“Saudara Zheng, ini adalah Wakil Ketua dari Gang Qingtian, sekaligus adalah Ketua dari Gang Yinghong, Berty He, kali ini dia datang ke Kota Macau bersamaku.” kata Reza Qiao.

Hati Gunawan Zheng terasa tenang, dia mengangguk terhadap Berty He, “Master He.”

“Kak He, ini adalah oranng yang menempati posisi kedua di Gang Dongzheng, Saudara Gunawan Zheng.”

Berty He paham, ternyata teman Reza Qiao adalah Gunawan Zheng yang sangat bernama di bawah pimpinan Albert Han.

Berty He bergegas memasang sikap hormat, “Sudah lama mendengar nama besar Tuan Zheng, tak disangka hari ini bertemu di Kota Macau.”

Gunawan Zheng bergegas berkata, “ Ketua He janganlah memanggilku seperti ini, kita semua adalah teman baik, panggil aku Saudara Zheng saja.”

Reza Qiao juga berkata, “Iya, kamu panggil Saudara Zheng sebagai Tuan Zheng, tetapi memanggilku sebagai Adik kecil, bukankah menurunkan derajat posisiku?”

Berty He tersenyum, “Kalau begitu panggil Saudara Zheng saja.”

Reza Qiao menatap empat si baju hitam itu, “Saudara Zheng, siapa empat si baju hitam ini? Mengapa mereka mengincarmu?”

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu