Asisten Bos Cantik - Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
Sebelum merogoh sakunya, sosok Reza Qiao bergerak, dan dia tiba-tiba mencapai sisi Tiger Kelima, mengulurkan tangannya untuk menjepit leher Tiger Kelima, dan memblokir tubuh Tiger Kelima di depannya.
Tiger Kelima ingin melawan, tapi dia tidak punya tenaga.
Anak buah Tiger Kelima tercengang, dan tidak ada yang berani menembak. Tuan Kelima ada di tangan Reza Qiao.
Reza Qiao mengeluarkan pistol dari saku Tiger Kelima dan mengarahkannya ke kepala Tiger Kelima: "Hei Tiger Kelima, suruh bawahanmu meletakkan pistolnya, jika tidak, akan muncul lubang di kepala besarmu ini."
Tiger Kelima ketakutan: "Cepat, letakkan senjata kalian."
Orang-orang itu buru-buru melemparkan pistol ke bawah tanah.
"Kedua tangan memeluk kepala, berbalik dan jongkok," kata Reza Qiao.
Orang-orang itu sibuk mengikuti.
Berty He menghela napas lega, mengambil pistol dan memandang mereka dengan pistol.
Reza Qiao melepaskan Tiger Kelima itu, duduk di atas batu, memiringkan kaki dan memain-mainkan pistol di tangannya beberapa kali, lalu melemparkannya ke tanah.
Tiger Kelima menoleh dan tiba-tiba tubuhnya gemetar, dan pistol yang keras tersebut dibengkokkan oleh Reza Qiao.
“Tiger Kelima, kamu berdiri terlalu tinggi, lebih baik kamu berlutut oke?” Reza Qiao berbisik.
Meskipun suara Reza Qiao tidak keras dan suaranya masih seperti mengajak berdiskusi, tetapi Tiger Kelima tidak dapat berdiri dengan baik lagi, kakinya melemas, dan dia berlutut di depan Reza Qiao: "Tuan Reza maafkan aku, biarkan orang kecil sepertiku pergi."
“Bagaimana kamu tahu bahwa aku berniat membunuhmu?” Reza Qiao tertawa.
Begitu Tiger Kelima selesai mendengarkan, dia tanpa sadar memohon belas kasihan, tapi Reza Qiao benar-benar menginginkan nyawanya.
Tiger Kelima cepat-cepat menundukkan kepalanya: "Tuan Reza, aku punya seorang ibu yang berumur delapan puluh tahun, dan aku punya istri dan anak perempuan. Aku mohon Tuan Reza untuk mengampuni nyawa anjing kecil sepertiku."
Berty He berkata saat ini: "Adik, jika kamu tidak menghabisinya, dia pasti akan membunuh kita."
“Yah, kurasa juga begitu, Tiger Kelima menginginkan nyawa kita.” Reza Qiao mengedipkan mata pada Berty He.
Berty He tahu: "Jadi kita tidak bisa membiarkan mereka pergi, bunuh mereka semua."
"Yang dikatakan wanita itu ada benarnya."
Anak buah Tiger Kelima kaget ketika mendengarnya, dan berjongkok memohon ampun, dan pemandangan itu penuh dengan ratapan.
Tiger Kelima bersujud dan sampai kepala bersujud di lantai.
Reza Qiao memukul kepala Tiger Kelima: "Tiger Kelima, izinkan aku menanyakan sesuatu. Jika kamu dapat menjawab dengan jujur, mungkin aku berbelas kasih dan akan mengampuni hidupmu."
“Tuan Reza, silakan tanya.” Tiger Kelima menatap Reza Qiao.
"Dari mana asal barangmu."
"Ini ..." Tiger Kelima ragu-ragu sejenak, melihat tatapan Reza Qiao, dan berkata dengan tergesa-gesa, "Tuan Reza, semua barang di tanganku diberikan dari Jingang Laosi.
Tiger Kelima ingin mengalihkan tanggung jawab kepada Laosi, dan Reza Qiao memiliki kemampuan untuk pergi mencari Jingang Laosi, dan setelah itu dia juga dapat bebas.
Adapun sumber barang yang sebenarnya, dia tidak berani mengatakan, begitu bos tahu, dia pasti akan mati.
Reza Qiao menendang Tiger Kelima dengan satu kaki dan menginjak dadanya, Tiger Kelima itu melolong seperti babi.
Reza Qiao menghela napas: "Aku ingin memberi kamu kesempatan untuk hidup, tetapi kamu tidak menginginkannya. Tidak ada alasan untuk menyalahkan diriku. Nanti, aku akan menggali lubang dengan mobil excavator untuk mengubur kalian semua hidup-hidup."
Anak buah Tiger Kelima berteriak: "Tuan Kelima, kita semua akan dikubur hidup-hidup, kenapa kamu masih keras kepala, ayo kita bicarakan, kalau tidak semua orang akan selesai hari ini."
Tiger Kelima menahan rasa sakit di sekujur tubuh, menggertakkan gigi: "Tuan Reza, akan aku jelaskan."
"Ya, katakan."
"Tuan Reza merahasiakannya untukku."
"Aku akan membuat mereka tidak tahu bahwa informasi ini darimu."
"Tuan Reza apakah ini benar?"
“Apakah kamu punya pilihan lain sekarang?” Reza Qiao bertanya dengan tidak sabar.
Tiger Kelima menggertakkan giginya lagi, sialan, selama dia bisa bertahan hidup, dia tidak terlalu peduli.
"Tuan Reza, semua barangnya dari Hardy Feng."
Hardy Feng? Reza Qiao berkedip.
Sejak Tiger Kelima membuka mulutnya, dia terus mengatakan semuanya: "Tuan Reza, Hardy Feng bekerja sama dengan bos kita untuk mengontrol seluruh pasokan barang di Kota Qing. Selain itu, barang-barang yang ada di sekitar kota Qing juga dimonopoli oleh Hardy Feng."
Setelah berbicara, tiger kelima itu memejamkan mata, jika Jason Tian dan Hardy Feng tahu bahwa mereka telah mengatakan kepada Reza Qiao, niscaya mereka akan mati.
Tetapi jika mereka tidak mengatakannya, Reza Qiao akan segera membunuh diri mereka.
Hanya bertaruh dengan kehidupan, mereka berharap Reza Qiao dapat menepati janjinya.
Reza Qiao mengangguk. Pantas saja Feng Group kaya raya. Ternyata ada cara menghasilkan uang seperti itu. Barang ini tentu lebih menguntungkan daripada berbisnis biasa. Geng Kepala Harimau dan Hardy Feng bekerja sama erat untuk mengontrol pasokan di kota Qing. Selain mengontrol pasokan barang di kota Qing, Hardy Feng juga menguasai daerah sekitarnya sampai ratusan mil, ini menunjukkan betapa luas sumber keuangan dan seberapa kuat mereka.
Six Shen berkata bahwa barang tersebut berasal dari Segitiga Emas, jadi Hardy Feng memiliki keterkaitan dengan Segitiga Emas.
Segitiga Emas, ini adalah tempat terpencil dan misterius.
Jadi, siapa orang Segitiga Emas yang seperti apa yang ada hubungan dengan Hardy Feng? Apa hubungan antara orang ini dan Hardy Feng?
Reza Qiao tiba-tiba teringat pada Gunawan Zheng, yang pernah bertarung di hutan tropis Segitiga Emas.
Pada saat ini, Reza Qiao secara tidak sadar hanya memikirkan Gunawan Zheng. Meskipun dia telah bertarung di hutan tropis Segitiga Emas, Segitiga Emas begitu luas sehingga dia mungkin tidak memahami pembuatan dan perdagangan narkoba.
Reza Qiao duduk kembali di atas batu: "Bangunlah."
Tiger Kelima berdiri di depan Reza Qiao, seluruh tubuhnya gemetar.
Reza Qiao melambai pada lima anak buah Tiger Kelima: "Ayo, ke sini."
Anak buah Tiger Kelima dengan baik berdiri berbaris di depan Reza Qiao.
Berty He berdiri di belakang Reza Qiao.
Reza Qiao berkata dengan santai: "Karena aku berkata aku akan mengampuni hidup kalian, maka perkataan harus ditepati."
Tiger Kelima dan anak buahnya menghela napas lega: "Terimakasih atas kebaikan Tuan Reza."
"Namun, kalian harus melakukan satu hal lagi sebelum kalian pergi."
"Tuan Reza mau kami melakukan apa?"
Reza Qiao menyeringai: "Kalian baru saja mengatakan bahwa kalian dan saudara ahli menembak."
"Ya, Tuan Reza."
"Kalau begitu, silakan kalian menampilkan itu di depanku."
"Aaaa--"
Tiger Kelima dan anak buahnya semua pusing, senjatanya sudah disita, kenapa masih ingin menyuruh menujukkan?
"Apa maksud Tuan Reza..."
"Sekarang dengarkan perintahku, putar balik, lepaskan ikat pinggang, dan ambil pistol—"
Tiger Kelima dan anak buahnya kali ini mengerti bahwa Reza Qiao ingin mereka menembakkan pistol yang seperti ini.
Aiyaa, jangan memainkan sampai seperti ini.
Tapi sekarang tidak ada yang berani menentang kata-kata Reza Qiao, dan hanya bisa melakukannya.
Berty He tidak bisa tidak memukul Reza Qiao, Adiknya ternyata ingin menyuruh orang untuk melakukan hal seperti itu.
Reza Qiao menyeringai pada Berty He, wajah Berty He wajah memerah.
Reza Qiao melaanjutkan: "Semuanya, pegang gagang pistolnya, dan mereka yang sudah mengeluarkan dapat pergi dari sini, dan mereka yang tidak bisa menembak akan dikubur hidup-hidup, bersiap, dan mulai—"
Tigar Kelima dan bawahannya bergegas melakukannya...
Dua puluh menit kemudian, Tiger Kelima dan anak buahnya meninggalkan noda di tanah dan pergi dari sini.
Berty He berbalik, dan Reza Qiao menatap dirinya dengan seringai.
"Bajingan kecil, apakah kamu puas sekarang?"
Reza Qiao mengangguk: "Nona, ayo kita pergi juga."
Masuk ke dalam mobil dan kembali ke kota.
"Adik, jika kamu tidak menahan Tiger Kelima hari ini, dia pasti akan membunuhmu nanti, mengapa kamu harus melepaskannya?"
"Karena aku tidak ingin mencari masalah."
Apa yang dipikirkan Reza Qiao adalah bahwa Tiger Kelima adalah sales supervisor dari Geng Kepala Harimau. Jika sesuatu terjadi padanya, bukan hanya Geng Kepala Harimau yang akan waspada, Hardy Feng juga akan waspada. Jika ingin sepenuhnya menangkap perdagangan narkoba Hardy Feng dan Geng Kepala Harimau, untuk sekarang tidak bisa dilakukan terlebih dahulu.
Meskipun Tiger Kelima tahu bahwa Reza Qiao mengetahui kejadian tersebut, dia pasti tidak akan berani melaporkannya, tidak peduli itu Jason Tian atau Hardy Feng, begitu dia tahu bahwa identitas Tiger Kelima terungkap, dia pasti akan mati.
Reza Qiao mengeluarkan ponselnya dan menelepon Beni Ouyang.
"Beni, Flathead manajer bar itu, apakah ada hal baru?"
"Tuan Reza, aku lupa memberitahumu tadi malam flathead berkontak dengan Tiger Kelima dari Geng Kepala Harimau baru-baru ini, tapi tidak ada hal yang aneh."
"Beni, mulai sekarang, kamu harus memantau Tiger Kelima, dan terutama memperhatikan kontaknya dengan Hardy Feng."
"Baiklah Tuan Reza."
Reza Qiao menutup telepon dan melanjutkan mengemudi.
Berty He memandang Reza Qiao: "Adik, di kota Qing, Geng Kepala Harimau dan Hardy Feng sangat kuat. Apakah kamu tidak takut melakukannya sendirian dan melawan mereka?"
“Nona, aku tidak melakukannya sendiri, kan ada kalian? Selain itu, di sela-sela, jika ingin bertahan hidup di jalan seperti ini dan hidup dengan baik ke depannya, maka kita harus menghadapi segala hal yang tidak baik, semakin kamu takut menghadapinya, maka semakin cepat kamu akan menemui kematianmu, dan dari pada takut lebih baik untuk terus hadapi."
"Memang benar, lawan utama kita adalah Geng Kepala Harimau dan Geng Liuhe, serta Perusahaan Feng dan Perusahaan Huo."
"Ini hanya lawan yang kelihatan saja."
“Apa yang kamu maksud?” Berty He bingung.
Reza Qiao kemudian diam, dia sekarang memiliki firasat bahwa selain empat keluarga di kota Qing, masih ada lawan yang lebih kuat yang mengawasinya secara diam-diam.
Reza Qiao tidak ingin memberi tahu Berty He tentang firasatnya sekarang. Sudah banyak lawan di kota Qing. Berty He dan Beni Ouyang tidak perlu memikirkan hal-hal lain untuk saat ini.
Selain itu, lawan di kota Qing ini baru saja mencari masalah lagi. Sejauh ini Geng Qingtian baru saja memulai konfrontasi dengan mereka. Sejauh ini, Jason Tian, Hero Cao, dan Charles Huo belum muncul, hanya Hardy Feng yang memiliki sedikit pertemuan dengan dirinya sendiri, dan pertarungan yang lebih mendalam.
Untuk memaksa lawan yang lebih tangguh keluar dari persembunyian, dia harus terlebih dahulu melawan perusahaan-perusahaan ini, setidaknya dengan kesakitan.
Berty He melihat kotak emas batangan di kursi belakang: "Adik, apa yang ingin kamu lakukan dengan emas batangan ini? Ambil kembali dan taruh di asrama dulu?"
"Tidak, ganti ke uang tunai."
"Di mana kamu ingin menukar uang tunai?"
"Bagaimana kalau pergi ke bank?"
Berty He menggelengkan kepalanya: "Bank pada umumnya hanya menerima emas mereka sendiri. Sumber emas batangan ini tidak diketahui. Pergi ke bank hanya akan menimbulkan masalah yang tidak perlu."
"Di mana lagi emas bisa dijual?"
"Toko emas dan pegadaian bisa dicoba."
Reza Qiao merenung sejenak: "Di mana pegadaian terbesar di kota Qing?"
Berty He melihat ke luar mobil dan menunjuk ke depan: "Ini adalah pegadaian terkemuka di kota Qing."
Reza Qiao melihat ke luar, "Siapa pemilik pegadaian ini?"
"Geng Liuhe yang membukanya, Hero Cao ini adalah salah satu sumber keuangan penting dari Geng Liuhe."
Reza Qiao mengendarai mobil ke pintu pegadaian dan berhenti.
"Saudaraku, kamu ingin menukar uang di pegadaian ini?"
Reza Qiao mengedipkan matanya: "Ya, aku yang mengambilnya dari Geng Liuhe dan menjualnya kepada mereka lagi."
Berty He tidak bisa menahan tawa: "Ini artinya barang ini telah kembali ke tuan aslinya."
"Nona salah, aku menyimpannya sementara, dan aku akan mengambilnya saat dibutuhkan."
“Kamu masuk dengan terang-terangan seperti ini, dengan begini kamu akan dengan cepat dikenali.” Berty He mempertimbangkan masalah itu dengan sangat serius.
"Benar, kalau tidak aku tempel kumis saja ya."
"Jangan, gunakan ini saja." Berty He mengeluarkan sebuah item dari tasnya dan menyerahkannya kepada Reza Qiao. "Ini adalah topeng kulit manusia bermolekul tinggi dan yang terbaru, dan dibuat di luar negeri. Dengan menggunakan ini pasti tidak ada orang yang bisa mengenali dirimu."
Reza Qiao menjadi tertarik: "Oke, aku coba."
Berty He membantu Reza Qiao memakai topeng, dan Reza Qiao melihat ke cermin.
Reza Qiao dan Berty He turun dari mobil, membawa kotak berat itu dan pergi ke pegadaian.
Baru saja memasuki pintu, dia bertemu Hans Huo dan berjalan keluar.
Reza Qiao menatap Hans Huo tanpa berkedip.
Hans Huo hanya melirik Reza Qiao dan tidak peduli sama sekali, tapi dia lebih melirik ke Berty He, seorang wanita muda ini sangat menawan.
Yahh, benda yang dibuat wanita ini benar-benar berfungsi. Reza Qiao tersenyum.
Novel Terkait
Cinta Yang Terlarang
Minnie1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaThe Revival of the King
ShintaAdieu
Shi QiMy Only One
Alice SongDewa Perang Greget
Budi MaHalf a Heart
Romansa UniverseTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan