Asisten Bos Cantik - Bab 39 Keluar dari Penjara
Reza Qiao memarkir mobilnya di sekitar, dan berbincang dengan Rini Liu.
Di depan Perusahaan Foursea, ada 4 orang sedang menggendong tandu, Andy Feng berbaring di atas, di samping berdiri Larry Zhao, dan di belakang diikuti sekelompok orang.
Satpam perusahaan berdiri menjadi 2 barisan mencegat di pintu utama, Felix Sun berdiri paling depan, tangan diletakkan di belakang, dengan dingin menatap mereka.
Andy Feng berbaring di usungan dan menjerit: “Rini Liu menyuruh bawahannya memukuli aku, hari ini harus menghancurkan Perusahaan Foursea.”
Bawahan Andy Feng bersiaga, Larry Zhao dan Felix Sun bertatapan.
Felix Sun dengan suara rendah berkata: “Siapa yang berani masuk selangkah, bisa masuk dan tidak akan bisa keluar!”
Satpam di belakang Felix Sun semua ingin mencoba, telah berlatih selama ini dan ingin mencobanya langsung, akhirnya hari ini punya kesempatan.
Rini Liu berjalan ke sana, Reza Qiao mengikutinya di belakang.
“Tuan muda Andy, apa yang sedang kamu lakukan?” Rini Liu bertanya kepada Andy Feng, merasa sangat kaget, 2 hari lalu Andy Feng masih sangat aktif, mengapa tiba-tiba menjadi seperti ini?
Melihat Rini Liu, Andy Feng menjadi bertenaga: “Rini Liu, akhirnya kamu datang, hari ini aku ingin menagih kepadamu.”
“Menagih apa?”
“Kamu menyuruh Reza Qiao mematahkan 4 tulang rusukku, juga……membuat cacat bagian bawahku, aku mau balas dendam, hari ini ingin menghancurkan Perusahaan Foursea kamu.”
Rini Liu melototi Reza Qiao: “Kamu yang lakukan?”
Reza Qiao tersenyum: “Kamu percaya?”
“Tentu tidak percaya.”
“Itu dia, Tuan Muda Andy sedang menfitnah orang baik.”
“Reza Qiao, kamu omong kosong, aku tidak menfitnahmu, malam itu kamu di Jiangtan membunuh 20 pemuda Xiyu, melukai Larry Zhao, juga menyiksaku dengan tragis.” Jerit Andy Feng.
“Puff-----“
Rini Liu tertawa, “Tuan Muda Andy, berbohong juga harus dengan logika, mau menuduh juga harus mencari orang yang tepat, malam itu Reza Qiao terus menyetir mobil, aku ada di dalam mobil tersebut, dia bisa membelah diri? Juga membunuh 20 pemuda Xiyu dan menyiksamu, kamu kira dia jagoan? Kamu sedang bercerita atau berdrama?
Bagaimanapun Rini Liu juga tidak percaya Reza Qiao memiliki kemampuan seperti itu, Andy Feng sangat pintar omong kosong.
Mendengar Rini Liu berbicara dengan begitu yakin, amarah Andy Feng semakin besar: “Rini Liu, jangan harap kamu bisa mengelak, kamu menyuruh supir berbuat jahat masih membelanya, masalah hari ini tidak akan selesai begitu saja, Larry Zhao, maju, hancurkan Perusahaan Foursea.”
Sebenarnya Andy Feng mengerti, ada Reza Qiao di sini, dirinya hari ini sulit mendapat keuntungan, tapi dirinya tidak bisa memendam amarah ini, sehebat apapun Reza Qiao, juga tidak akan berani di siang bolong di depan begitu banyak orang bertindak terhadapnya, lagipula dirinya telah dibuat menjadi orang cacat oleh dia, dia masih bisa berbuat apa terhadapnya? Apakah membunuh dirinya?
Andy Feng memecahkan botol dan maju dengan mengambil pecahan botol tersebut, tanpa memberitahu Hardy Feng mengerahkan personil perusahaan untuk menyerang Perusahaan Foursea, harus meluapkan emosi ini.
Sekali Larry Zhao menggerakkan tangannya, sekelompok orang yang ada di belakang menyerbu dan mengepung perusahaan Foursea.
Reza Qiao mengirim signal mata kepada Felix Sun, Felix Sun menggerakkan tangannya, 30 satpam yang gagah pun bersiap.
Sebuah peperangan yang hebat akan dimulai.
Saat ini, Kakek Gedy dengan rambut yang berantakkan dengan santai berjalan keluar, mulutnya menggerutu: “Sedang lakukan apa begini banyak orang?”
Andy Feng melihat Kakek Gedy, emosinya naik lagi: “Bunuh dulu pengemis sialan ini, hari itu aku telah menjilat kakinya.”
Rini Liu tiba-tiba pusing, kelihatannya Andy Feng benar-benar sudah gila, sebentar bilang Reza Qiao membunuh 20 pemuda Xiyu, sebentar bilang dirinya menjilati kaki Kakek Gedy.
Bawahan Andy Feng mengambil tongkat dan memukul ke arah Kakek Gedy.
Kakek Gedy di tengah gerombolan orang melompat-lompat: “Au, au, jangan……jangan……”
Kakek Gedy menjerit dan melompat di tengah gerombolan orang, beberapa orang itu terus tidak bisa memukulnya, tongkat mereka malah memukuli orang sendiri, terus berjerit kesakitan.
Para penonton semuanya tertawa.
Reza Qiao menonton dan ujung bibirnya memperlihatkan senyumannya, hmm, tua Bangka ini diam-diam menyembunyikan keahliannya.
Felix Sun kaget, pengemis tua ini tidak sesederhana itu.
Beberapa saat, Kakek Gedy dengan bersenandung keluar dari kumpulan orang kemudian lari.
Bawahan Andy Feng yang mengepung Kakek Gedy, malah dipukul babak belur oleh mereka sendiri, satu per satu berdarah dan benjol, berbaring di lantai dan terus berjerit kesakitan.
Melihat bayangan Kakek Gedy, wajah Larry Zhao berubah, tubuhnya sedikit bergemetar, hatinya tiba-tiba muncul rasa takut.
Jangan-jangan dia? Bagaimana dia bisa di sini?
Andy Feng marah: “Tidak berguna, seorang pengemis pun tidak bisa dipukuli, Larry Zhao, hancurkan Perusahaan Foursea.”
Larry Zhao malah berdiri tidak bergerak sedikit pun, wajah berubah pucat.
“Larry Zhao, kamu tuli?”
Larry Zhao tidak bicara, tiba-tiba putar badan dan pergi.
“Larry Zhao, cepat kembali.” Andy Feng berjerit.
Larry Zhao tidak mempedulikan Andy Feng, dan berjalan jauh dalam sekejap.
Melihat Larry Zhao berjalan pergi, dan melihat orangnya berbaring di lantai, Andy Feng tidak berdaya: “Bubar bubar------“
Andy Feng membawa orangnya pergi dengan tragis, dari belakang terdengar suara Reza Qiao: “Tuan Muda Andy, hati-hati di jalan……”
Rini Liu berjalan masuk ke dalam gedung, dengan marah berkata: “Andy Feng ini keterlaluan, beraninya datang ke perusahaan membuat keributan.”
“Betul, dia juga menfitnah aku, menyebalkan.” Reza Qiao menambahkan.
“Benar, memang menyebalkan.” Rini Liu tidak tahan dan tertawa, “Reza Qiao, Andy Feng membicarakanmu begitu hebat, apakah kamu merasa bangga?”
“Hmm, sedikit bangga.”
“Sayangnya kamu bukan jagoan dunia seperti itu.”
“Rini, bagaimana jika aku iya? Apakah kamu akan jatuh cinta kepadaku?”
Hati Rini Liu berdegup, dengan mengejek berkata: “Reza Qiao, jangan bermimpi lagi, kamu selamanya tidak akan bisa menjadi jagoan dunia, kamu hanyalah seorang supir.”
Selesai bicara Rini Liu berbalik badan dan pergi, Reza Qiao di belakang terus mengerutu: “Rini, bagaimana jika benar terjadi? Mana tahu……”
Rini Liu sambil jalan sambil mendengar Reza Qiao menggerutu, tidak tahan dan tertawa lagi, sangat lucu, Reza Qiao seperti ini ingin dirinya menjadi jagoan dunia, 10 ribu tahun juga tidak mungkin.
Reza Qiao tidak ada kerjaan dan berjalan-jalan di depan pintu perusahaan, berbincang dengan Felix Sun.
“Kakak besar, semalam Patricia pulang dan mengungkit kamu.”
“Oh, ada apa?” Reza Qiao dengan santai bertanya.
“Patricia memujimu, bilang kamu adalah orang baik yang berhati mulia.”
“Oh, kalau begitu ada apa?” Reza Qiao mengedipkan matanya.
“Kakak besar, Patricia belum punya pacar.”
“……”
Reza Qiao melihat Felix Sun dan mengedipkan matanya, Felix Sun tersenyum.
Saat ini Rini Liu keluar, sedang berjalan ke arah BMW.
“Kamu bocah kecil, ingin mensiasati aku si jagoan dunia.” Reza Qiao memukul kepala Felix Sun, berlari ke depan mobil.
“Bos mau pergi kemana?” Reza Qiao naik ke mobil.
“Penjara kota Qing.”
“Buat apa pergi ke sana? Belum menjadi pacar sudah mau masuk ke sana beberapa hari?”
“Diam, aku pergi jemput orang.”
“Jemput siapa?”
“Kakak laki-lakiku.”
“Kakakmu?”
Guru tidak pernah bercerita dirinya memiliki anak laki-laki, bagaimana bisa Rini Liu tiba-tiba mempunyai seorang kakak laki-laki, dan juga di dalam penjara.
Rini Liu diam sesaat: “Anak laki-laki orangtua angkatku tentunya adalah kakakku juga.”
Orangtua angkat? Kalau begitu, Rini Liu tidak hidup bersama ibu kandungnya, jadi bagaimana dengan istri guru?
“Rini, apakah sejak kecil kamu hidup bersama orangtua angkatmu?” Reza Qiao dengan hati-hati berkata.
“Hmm, umur 4 tahun sudah hidup bersama orangtua angkat, mereka yang membesarkanku, kemudian mengirimku belajar di luar negeri.” Rini Liu terlihat serius.
Sewaktu Rini Liu berumur 4 tahun, tepatnya 20 tahun lalu, juga bisa dibilang, sejak saat itu Rini Liu sudah tidak bersama istri guru lagi, sewaktu guru dan istri anaknya berpisah, Rini Liu juga terpisah dengan ibunya.
“Itu, Rini, bagaimana dengan ibumu?” Reza Qiao tidak menahan diri dan bertanya lagi.
Rini Liu tidak berkata, dalam hatinya terus bergejolak.
Reza Qiao melihat Rini Liu tidak bicara, bertanya lagi: “Apakah orangtua angkatmu sekarang baik-baik saja?”
Mata Rini Liu memerah: “2 tahun lalu, tidak berapa lama setelah kakakku masuk penjara, ayah angkatku meninggal karena sebuah kecelakaan.”
Reza Qiao menghela napas, Sansan yang kasihan, kakak seperguruan yang kesulitan.
Keluar dari kota mengikuti sungai, di tepi sungai terdapat sebuah pabrik pembuatan kapal yang besar, terdapat kawat duri di sekitar, juga ada polisi yang memegang pistol sedang berjaga, kelihatannya dijaga sangat ketat.
Rini Liu melihat keluar mobil dan berkata: “Ayah angkat sewaktu masih hidup bekerja di sini, adalah insinyur di pabrik kapal ini.”
“Mengapa pabrik kapal ini dijaga ketat, bukankah hanya membuat kapal?”
“Kapal perang terbaru China semuanya diluncurkan dari sini.”
Reza Qiao mengerti, ternyata ini adalah unit rahasia militer.
“Rini, siapa nama kakakmu?”
“Albert Han.”
“Tidak semarga denganmu, kamu ikut marga orangtua angkatmu?”
“Bukan, aku ikut marga ibuku, ibu angkatku marga Jiang, ibuku namanya Jingga Liu.”
“Kakakmu karena apa masuk penjara?” Reza Qiao bertanya lagi.
Rini Liu menatap Reza Qiao: “Mengapa kamu bertanya begitu banyak?”
“Hanya penasaran.”
Rini Liu dengan serius berkata: “Aku ingatkan kamu, bertemu dengan kakakku jangan penasaran seperti ini, jaga perkataanmu, jika tidak, dan sampai membuat dia emosi, akan membuatmu susah.”
“Aku selalu menjaga perkataanku.”
“Cih, pantatmu, seharian tahunya asal bicara saja.”
Reza Qiao tertawa: “Rini, kakakmu sudah mau keluar, kamu harusnya senang, mengapa kelihatan cemas?”
“Urus dirimu saja.” Dalam hati Rini Liu menghela nafas lagi.
Tentu dia ingin Albert Han cepat keluar dari penjara, tidak peduli bagaimanapun, mereka sejak kecil tumbuh bersama, kakak yang melindunginya dari gangguan orang lain.
Tetapi mengingat perkataan ibu angkat, hati Rini Liu kembali terasa berat, di dalam hatinya, selalu menganggap Albert Han sebagai kakak kandungnya, tidak punya pikiran yang lain, tapi ibu angkat malah ingin dirinya……
Terhadap ibu angkat Grace Jiang, Rini Liu selalu mengaguminya, terhadap setiap perkataan Grace Jiang, sejak kecil tidak berani menentangnya, terutama setelah dirinya pulang dari luar negeri, ayah angkat meninggal karena kecelakaan, kakak juga masuk penjara, Rini Liu semakin berbakti kepada Grace Jiang, apapun perkataan Grace Jiang seperti perintah Kaisar bagi Rini Liu.
Semakin dekat dengan penjara, detak jantung Rini Liu semakin kencang.
Sejak Rini Liu pergi sekolah di luar negeri tidak pernah bertemu lagi dengan Albert Han, sewaktu pulang Albert Han sudah masuk penjara, beberapa kali dia pergi mengunjungi penjara, namun Albert Han selalu menolaknya, menyampaikan pesan kepadanya, menyuruhnya mengerjakan urusannya dengan baik, jaga baik Grace Jiang, dan tidak perlu merindukannya.
Rini Liu tidak mengerti mengapa Albert Han selalu menolaknya, walau tidak punya hubungan darah dengan Albert Han, namun di dalam hati Rini Liu, Albert Han adalah kakak kandungnya.
Sudah sampai di penjara kota Qing, Reza Qiao turun dari mobil.
Pemandangan di depan penjara sangat megah, berkumpul ratusan pria berpakaian jas hitam, dengan rapi berbaris menjadi beberapa barisan, dengan wajah yang serius.
Di belakang beberapa berjas hitam ini, terdapat puluhan mobil off-road.
Gunawan Zheng berdiri di paling depan.
Melihat Rini Liu, Gunawan Zheng berjalan kemari, dengan hormat berkata: “Nona sudah datang.”
Rini Liu melihat keadaan di depan matanya: “Mengapa begitu banyak orang?”
“Dengar-dengar kak Albert akan keluar, para saudara dari berbagai wilayah datang menyambut Kak Albert.” Gunawan Zheng tidak sengaja melihat Reza Qiao.
Reza Qiao berdiri di samping mobil, sedang menilai yang ada di depan matanya, hmm, sangat keren.
Pintu penjara telah terbuka.
Mata semua orang tertuju pada arah pintu.
Novel Terkait
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeEternal Love
Regina WangTakdir Raja Perang
Brama aditioHusband Deeply Love
NaomiMr Huo’s Sweetpie
EllyaCinta Tapi Diam-Diam
RossieAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan