Asisten Bos Cantik - Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku

Reza Qiao mengerutkan alis dan tidak bicara.

"Kecemasan Tuan Reza datang?" bisik Berty He.

"Iya, awalnya tidak ada, dipancing keluar olehmu." Reza Qiao menganggukkan kepala.

"Mengapa Tuan Reza mencemaskan ini?" Berty He semakin penasaran.

"Karena aku tidak ingin mengungkit ini." jawab Reza Qiao.

Berdasarkan pengalaman dia dunia persilatan selama bertahun-tahun, Berty He segera mengetahuinya, Reza Qiao pasti memiliki jati diri yang tidak biasa, dan jati diri ini tidak ingin dia beritahu dunia luar.

Jika dia tidak ingin mengungkitnya, maka tidak akan menanyakannya lagi.

Sebenarnya Berty He adalah wanita yang menarik.

Minum beberapa gelas lagi, Reza Qiao berkata: "Sebenarnya aku merasa kak He adalah orang yang lumayan."

"Kakak bagian mananya yang lumayan?" Berty He tertawa melihat ke arah Reza Qiao.

"Selain cantik, di tubuhmu juga memiliki bau yang spesial, bau ini tidak bisa aku ungkapkan secara spesifik, namun terasa sangat segar."

Berty He senang dalam hati, bau yang dibilang Reza Qiao, tentunya adalah bau wanita dewasa, ini yang tidak dimiliki para wanita muda yang dia kenal.

Gaya dan pesona wanita dewasa, tanpa di duga menarik bagi pria kecil.

"Tuan Reza, kamu bilang di tubuhku ada bau yang spesial, tapi mengapa aku tidak merasakannya."

"Tentunya kamu tidak bisa merasakannya, tapi aku bisa merasakannya."

"Apakah kamu suka bau ini?" pandangan mata Berty He penuh perasaan dan manja.

Melihat ribuan gaya Berty He, hati Reza Qiao tergoyahkan, menggenggam tangan Berty He, jempolnya dengan pelan mengelus punggung tangannya dan menatapnya.

Sontak hati Berty He berdesir, merasakan perasaan yang aneh, perasaan ini telah lama tidak dirasakannya.

Tanpa disadari juga menggenggamnya.

Reza Qiao melepas tangannya: "Apakah aku sudah melewati batas?"

Berty He menggelengkan kepala: "Tidak melewati batas, tapi adalah nyata."

"Aku selalu nyata."

"Di depan musuh, apakah kamu juga nyata?"

"Ini, aku orangnya selalu rendah hati."

"Yang kamu maksud rendah hati adalah berpura-pura." Berty He tertawa.

"Hehe, aku tidak seperti itu, hanya bisa berpura-pura."

"Pergi sana, di depan kakak tidak normal."

"Apa yang aku bilang adalah jujur." kata Reza Qiao dengan bersalah.

"Kadang kata jujur tidak boleh diucapkan, misalnya yang baru kamu bilang."

"Baiklah, sebenarnya berpura-pura juga adalah sebuah teknik."

"Betul, teknik hidup, jika tidak berpura-pura dengan baik akan malu."

"Aku orang yang ingin harga diri."

"Kamu sekarang sangat mempunyai harga diri, sewaktu bercanda langsung menerima dua geng."

"Ini tidak termasuk harga diri, menerima kak He barulah termasuk mempunyai harga diri."

"Kamu bilang begitu, kakak merasa sangat mempunyai harga diri."

"Kakak bilang begini, aku juga semakin mempunyai harga diri......"

Reza Qiao dan Berty He sambil minum sambil berbincang tentang kehidupan dengan senang.

Tak berapa lama Berty He menganti topik: "Ken Cao orang ini, aku sebelumnya tidak pernah berbicara dengannya, hari ini pertama kali bertemu, merasa orang ini sangat licik, di sisi lain dia melempar pancingan, bilang jika kita berkerja sama dengannya menghancurkan geng Qingtian, daerah kekuasaan geng Qingtian akan diberikan pada kita setengahnya, dan di sisi lain dia membual tentang berbagai cara dia menaklukkan musuhnya, jelas sedang menakuti aku dan Patrick Peng agar tunduk."

Reza Qiao tertawa: "Kak He, untung kalian tidak bekerja sama dengan Ken Cao, jika tidak, tidak akan melihat matahari di esok hari lagi."

Suara Reza Qiao tidak besar, namun badan Berty He gemetaran.

Diam sesaat.

Reza Qiao mengerti kesulitan geng kecil, terjepit di tengah geng besar, sangat susah jika ingin berdiri sendiri, tapi harus melihat dengan baik ingin berpihak kepada siapa, jika malam ini Berty He dan Patrick Peng bersama Ken Cao dan berperang dengan geng Qingtian, Ken Cao pasti akan membiarkan mereka berperang duluan, menunggu setelah mereka berperang dengan geng Qingtian, Ken Cao baru turun tangan. Rencana Ken Cao pasti sangat sempurna, setelah keduanya kalah, duluan habisi geng Qingtian, baru menghabisi Berty He dan Patrick Peng, dinamakan satu batu dapat memanah dua burung.

Reza Qiao memecahkan keheningan: "Perang dengan Ken Cao, aku sudah ada persiapan, termasuk menghitung kalian masuk ke dalam, malam ini hanya ada satu hasil yang didapatkan geng Qingtian, itu adalah memusnahkan Ken Cao dan gengnya, untung kakak dan kak Peng membuat keputusan yang pintar, jika tidak kita semua tidak punya kesempatan duduk di sini minum dan membicarakan kehidupan."

Berty He menganggukkan kepala: "Benar apa yang dibilang Tuan Reza, di dalam rencana Ken Cao, ingin kita memulai perang dulu, duluan berperang kalah bersama geng Qingtian, kemudian mereka keluar dan membereskannya. Sebenarnya aku dan kak Peng sudah mengetahuinya, jika kita bersama Ken Cao dan berperang dengan kalian, pertama, kita mungkin dimusnahkan geng Qingtian, sekarang kelihatannya, ini adalah pasti, Ken Cao pasti akan mengambil kesempatan dan menghabisi kita, tentang hal yang mereka janjikan kepada kita, hanyalah sebuah pancingan."

"Kak He dan kak Peng mengetahui hal ini, adalah orang yang pintar, geng Berty dan geng Patrick hanya mengubah nama panggilan, namun kehidupan kelak akan sangat baik, juga kelak jika kalian mendapat serangan dari geng lain, geng Qingtian tidak akan membiarkannya dan akan membantu, aku juga tidak akan hanya duduk melihat, ini merupakan hal yang baik bagi kita semua."

Berty He menganggukkan kepala: "Benar, Tuan Reza malam ini sewaktu bertemu dengan Ken Cao, ingat tolong seorang perempuan."

"Perempuan siapa?"

"Yang baru ditangkap Ken Cao hari ini, sewaktu aku dan kak Peng pergi kebetulan melihatnya, dengar dari bawahan Ken Cao, perempuan ini adalah mahasiswa di kota Qing, beberapa waktu lalu tidak tahu kenapa kakak perempuan ini menyinggung Ken Cao, di bawah perintah Ken Cao dan memukulnya hingga cacat, tidak disangka Ken Cao masih belum cukup, hari ini menangkap perempuan ini, bilang setelah memusnahkan kamu dan geng Qingtian, mau melakukan sesuatu terhadap perempuan ini......untuk merayakan kemenangan. Aku bersama kak Peng ingin meminta pengampunan perempuan ini, baru buka mulut, wajah Ken Cao sontak berubah tidak senang, kita tidak berani melanjutkannya lagi. Memikirkan perempuan cantik yang ingin dilecehkan si brengsek Ken Cao ini, benar sangat tragis."

Reza Qiao menganggukkan kepala, ternyata Ken Cao juga bisa melakukan hal seperti ini.

"Kak He tenang saja, aku akan menolong perempuan ini."

"Ada kamu turun tangan aku tentu tenang, oh betul, aku dengar Ken Cao punya sebuah hobi."

"Hobi apa?"

"Menyukai perempuan yang masih perawan, tidak tahu berapa keperawanan perempuan telah direbutnya, paling sedikit ada 6 perempuan yang karena tidak mematuhi perintahnya."

Reza Qiao menganggukkan kepalanya lagi, hmm, ternyata begitu, Ken Cao tidak akan hidup melewati malam ini.

"Tuan Reza, aku juga mau mengingatkanmu sedikit."

"Kak He silahkan bicara."

"Sejak kamu berkarir di kota Qing, mengalahkan sangat banyak master, Ken Cao tahu ini semua, berdasarkan cara Ken Cao, pasti bukan lawanmu, namun dia berani sepakat denganmu, pasti ada caranya yang bisa memenangkanmu, sehingga kamu harus lebih berhati-hati."

Reza Qiao tertawa: "Kak He sangat memperhatikanku."

Berty He tersenyum lembut: "Walau kakak baru mengenalmu, namun dari dalam hati berharap kamu Tuan Reza bisa baik-baik saja, dengan Tuan Reza baik-baik saja, kakak juga akan senang, Tuan Reza ingin kakak melakukan apapun, kakak akan melakukannya dengan sukarela."

"Serius dengan semua perkataan ini?"

"Tidak ada sedikit pun kebohongan."

"Kalau begitu sekarang aku mau kamu lakukan satu hal untukku."

"Tuan Reza silakan memberikan perintah, kakak akan melakukannya walau menerjang hujan dan badai."

Reza Qiao mengedipkan matanya: "Aku mau kamu berikan hatimu."

Berty He kaget, kemudian tertawa: "Hatiku sudah kuberikan kepadamu."

"Namun aku tidak melihatnya."

Berty He mengedipkan matanya, kemudian mengeluarkan sebuah pisau: "Kalau begitu kakak akan mengeluarkannya untukmu."

Sontak Reza Qiao berdesah, ternyata Berty He tulus terhadapnya, jika Rini Liu bisa seperti ini terhadapnya akan sangat bagus, ada seperseratus seperti Berty He terhadapnya, seperseribu juga baik, sayangnya seperpuluh ribu juga tidak ada.

Reza Qiao mengambil pisau: "Ketulusan kakak membuatku terharu, aku Reza Qiao bukan orang yang tidak berperasaan, kelak jika ada orang yang berani mengganggu kakak, aku tidak akan membiarkannya."

Hati Berty He berdegup kenyang, wanita sangat menginginkan perlindungan pria, walau dirinya adalah Berty He, juga sama memiliki sebuah hati wanita, juga membutuhkan cinta pria, di depannya pria kecil yang jelek namun memiliki kungfu yang hebat ini, bagaimana dia tidak senang mendengarnya mengatakan hal seperti itu.

Lagipula dirinya telah jatuh hati kepadanya.

Setelah cukup minum dan makan dengan kenyang, Reza Qiao berdiri: "Aku sudah harus pergi membicarakan kehidupan dengan Ken Cao."

"Baiklah, aku juga sudah harus bergerak sesuai rencana."

Di perjalanan menuju cabang kota tua geng Liuhe, Reza Qiao menelepon Felix Sun.

Tepat jam 8, Reza Qiao muncul di basecamp kota tua Ken Cao.

Basecamp dijaga dengan ketat, 20 pria kuat berbaris untuk menyambut kedatangan Reza Qiao.

"Hmm, tubuh sangat besar, memiliki semangat yang lumayan." Reza Qiao sambil jalan sambil lihat dan bergumam.

20 pria kuat ini, adalah tulang punggung yang dibawa Ken Cao dari pusat geng Liuhe.

Reza Qiao melewati barisan pria kuat dan masuk ke aula, Ken Cao sedang duduk di kursi merokok dan minum teh.

Melihat Reza Qiao berjalan masuk, Ken Cao sedikit kaget, Tidak disangka anak ini benar berani datang sendiri, dan tidak membawa senjata apapun.

Dia pasti mengira dirinya sangat hebat, tidak menganggapku.

Hng, kamu meremehkan aku, malam ini akan membunuhmu.

Ken Cao melihat Reza Qiao berjalan mendekati, Pantatnya tidak bergerak sedikit pun, dengan sombong berkata: "Reza Qiao, sudah datang."

"Iya, sudah datang." Reza Qiao berjalan ke depan Ken Cao, "Ken kecil, aku datang kamu bahkan tidak mengangkat pantatmu, sangat tidak sopan."

"Kamu termasuk apa, masih ingin aku angkat pantat, aku tidak akan angkat, kamu bisa bagaimana?"

"Kalau begitu setidaknya juga harus salaman." Reza Qiao tersenyum dan mengulurkan tangannya.

Salaman ya salaman, Ken Cao mengulurkan tangannya.

"Kamu turun." Reza Qiao menarik Ken Cao, sontak Ken Cao merasakan kekuatan yang sangat kuat, tak bisa ditahan dirinya pun terbang dari kursi, dan terjatuh di lantai.

Sontak Ken Cao takut, Reza Qiao benar lumayan hebat.

Melihat Reza Qiao duduk di kursinya.

"Kamu turun, itu adalah kursi utamaku." Ken Cao berdiri dan mengelus pantatnya, sialan, sangat sakit.

"Sekarang adalah kursi kesanyanganku, jika kamu ingin duduk, kemari dan duduk di pangkuanku, aku peluk kamu." Reza Qiao berkata sambil tertawa.

Ken Cao sangat marah, selama ini dirinya yang memeluk wanita dan duduk di pangkuannya, dia mana mungkin duduk di pangkuan pria.

"Kamu turun."

Ken Cao mengepalkan tangan mengarah ke Reza Qiao.

Tubuh Reza Qiao bergerak, tinju Ken Cao menghantam ke sandaran tangan kursi, sandaran tangan kursi yang kokoh pun patah.

"Aiya, kamu lihat, sembarang pukul apa, kursi yang berharga ini, sangat disayangkan jika dibuat rusak."

"Sialan, aku akan membunuhmu."

Ken Cao mengepalkan tangannya lagi dan mengarakannya ke Reza Qiao.

Tubuh Reza Qiao bergeser, kali ini tinju Ken Cao menghantam ke kursi.

Bam-----

Kursi bolong dihantam Ken Cao.

"Aih, Ken kecil sangat mengecewakan, kursi yang berharga ini dihancurkannya, haiya......" Reza Qiao berdiri di samping dan menggeleng-gelengkan kepala.

Ken Cao sakit hati, kursi seharga sejutaan RMb ini dihancurkannya dengan dua kali tinju.

Semua gara-gara Reza Qiao si brengsek ini.

"Reza Qiao, kamu ganti kursi berhargaku."

"Tidak ganti, kursi dirusak oleh kamu sendiri, bagaimana bisa menyuruhku ganti, sangat tidak masuk akal?"

"Kamu jangan membuatku marah, bagaimana aku bisa merusak kursi berhargaku?"

"Jika kamu sopan, bagaimana aku bisa membuatmu marah?"

"Bagaimana aku tidak sopan?"

"Kamu tidak berlutut setelah berjumpa denganku, bahkan pantat pun tidak diangkat, apakah ini yang disebut sopan?" kata Reza Qiao dengan marah.

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu