Asisten Bos Cantik - Bab 9 Siapa yang Menculik?
Rini Liu kemudian naik ke mobil, dia mendatangi satu per satu unit bawahan di pinggir kota dan kembali ke kota saat langit sudah gelap.
"Bos, langsung pulang?"
Rini Liu mengangguk.
Rini Liu tinggal di Haojing Garden, daerah perumahan mewah di Qingcheng.
"Bos, villamu pasti besar?"
Rini Liu memutar matanya, "Apa hubungannya denganmu?"
"Aku pikir, jika villamu luas, aku bisa pindah tinggal ke tempatmu, jadi bisa lebih praktis untuk menjemputmu dan mengantarmu bekerja setiap hari."
Rini Liu cemberut, besok dia sudah akan pergi, dan masih ingin tinggal di villa besar, jangan mimpi.
Karena sendirian, Rini Liu dan teman baiknya Tina Jiang berbagi rumah dengan 4 kamar dan 2 aula.
Pada saat ini telepon seluler Rini Liu berdering, Reza Qiao menyipitkan mata dan terlihat nama di layar: Tina Jiang.
"Rini, aku akan lembur malam ini, jadi aku akan pulang lebih malam, kamu makan saja duluan."
"Baik."
"Oh iya, masalah kamu diculik beberapa hari yang lalu, pikirkan detailnya lagi, dan beritahu aku malam ini, aku akan terus menyelidiki ..."
Suara Tina Jiang tidak kecil, dan Reza Qiao mendengarnya.
Reza Qiao mendengar suara ini sangat mirip dengan kakak polwan cantik yang bertemu di restoran mie pada siang hari.
Oh, kakak polwan cantik itu ternyata adalah Tina Jiang, sahabat Rini Liu yang tinggal bersama.
Rini Liu menutup teleponnya.
"Rini, siapa yang ingin menculikmu?"
"TIdak ada urusan denganmu"
"Aku hanya bertanya saja."
“Kalau aku tahu, untuk apa menyuruh Tina Jiang menyelidikinya?” Rini Liu mulai tidak sabar.
"Lalu menurutmu siapa yang paling mungkin melakukannya?"
"Apa urusannya denganmu?"
"Katakan saja, mungkin saja ini bisa terjadi lagi ke depannya."
Rini Liu berpikir kata-kata Reza Qiao masuk akal, jadi dia mengatakan beberapa nama, salah satunya adalah perusahaan Huo.
"Apa yang dikerjakan perusahaan Huo?"
"Mereka menempati urutan kedua di antara empat perusahaan besar di Kota Qing."
"Siapa yang pertama?"
"Perusahaan Feng."
"Kamu memiliki masalah dengan perusahaan Huo?"
"Perusahaan Huo ingin kami memiliki sebidang tanah. CEO Candra Huo telah mencariku berkali-kali, tetapi aku tidak setuju.
"Bagaimana proses penculikannya?"
"Setelah makan malam hari itu, aku berjalan di pintu komplek. Sebuah van biru tanpa plat nomor tiba-tiba berhenti di sampingku. Beberapa orang di mobil membawaku ke mobil, aku terus meronta dan berteriak. Keamanan komplek mendengar, dan bergegas mendekat, dan mereka langsung lari saja. "
"Begitu saja?"
“Mau bagaimana lagi?” Rini Liu menatap Reza Qiao dengan tatapan kosong.
Reza Qiao tersenyum, um, van biru tanpa plat nomor, ingat.
Di gerbang Haojing Garden, Rini Liu hendak turun, dan Reza Qiao meraih lagi: "Rini, kukuku belum dipotong."
"..."
"Bagaimana kalau memotongnya di rumahmu?"
Rini Liu menjadi gila: "Pergi ... Dari ... Sini"
Reza Qiao langsung pergi.
Di tempat kerja pada hari berikutnya, Rini Liu memanggil Milan ke kantor.
Milan sedikit lebih besar dari Rini Liu, dan memiliki hubungan pribadi yang baik dengan Rini Liu.
"Kakak Milan, kamu pecat saja Reza Qiao hari ini juga."
Milan sedikit terkejut: "Kenapa? Reza Qiao melakukan kesalahan apa?"
Rini Liu tidak ingin Milan tahu lebih banyak, Rini Liu adalah CEO besar perusahaan Foursea, wanita cantik nomor 1 di Kota Qing, tapi wanita cantik seperti dia bisa ditekan oleh seorang sopir seperti ini, dia tidak bisa mengatakan ini.
"Tentu saja, Reza Qiao takut padaku, aku melihat orang ini seperti tidak ada energi positif, dan menurutku cepat atau lambat dia akan membuat masalah besar pada perusahaan ini, jadi lebih baik pecat saja dia sesegera mungkin."
Milan sedikit mengernyit: "CEO Liu, alasanmu ini terlalu mengada-ada."
“Kalau begitu aku tidak peduli, aku tidak ingin melihatnya lagi ke depannya.” Rini Liu jengkel.
Mendengarkan Rini Liu, Milan menebak bahwa Reza Qiao memang mungkin membuat Rini Liu jengkel, tetapi dia tidak mau mengatakannya.
"Baiklah, aku akan memikirkan alasan."
Pada saat ini, telepon kantor berdering, saat melihatnya, dia langsung mematikan telepon itu.
Lagi-lagi Willy Xu, yang terus menelpon dari pagi hingga malam.
Meskipun Willy Xu tampan, elegan, dan reputasinya bagus, Rini Liu tidak memiliki perasaan dengannya.
Willy Xu tidak menyerah, dan telepon berdering lagi dan lagi.
Rini Liu yang tak berdaya menjawab telepon dan berkata dengan ringan, "Tuan Xu, ada urusan apa?"
"Rini, aku akan mengadakan pesta pribadi di mansion malam ini. Yang datang semua adalah selebriti dari Kota Qing. Kamu harus datang.
"Maaf, aku tidak ada waktu malam ini."
"Jangan mencari-cari alasan, kamu datang sebagai pacarku malam ini, dan aku akan memperkenalkan kamu kepada semua orang."
"Tuan Xu, tolong perhatikan, aku bukan pacarmu."
"Rini, aku hanya menyukaimu dan aku pasti akan menjadi pacarmu."
“Lupakan saja, aku sudah ada pacar.” Kata Rini Liu santai.
"Maksudmu sopir kemari yang di depan balai kota itu? Heh, aku sudah tahu kalau kamu menyadari keberadaanku, dan sengaja mengetesku, aku tidak percaya."
Rini Liu terkejut sejenak, ternyata Willy Xu telah melihat apa yang terjadi kemarin.
"Kamu sudah melihatnya, percaya atau tidak, itu terserah kamu."
"Kecuali kamu membawa pacarmu malam ini, aku tidak akan pernah menyerah mengejarmu."
“Oke, kalau begitu kamu tunggu saja.” Rini Liu menutup telepon dan bingung. Dia hanya ingin membuat Willy Xu menutup teleponnya dan hanya mengatakan bahwa dia punya pacar, tidak disangka malah menjadi seperti ini.
Memikirkan adegan memalukan di depan balai kota, Rini Liu mengerutkan kening, bagaimana menghadapi ini malam ini?
Apakah salah membiarkannya ...
Rini Liu menggelengkan kepalanya segera, tetapi benar-benar tidak bisa memikirkan siapa pun yang bisa memainkan peran ini.
Berpikir ke sana kemari, Rini Liu menghela napas panjang, sepertinya hanya ini yang bisa dilakukan.
Novel Terkait
My Secret Love
Fang FangAku bukan menantu sampah
Stiw boyVillain's Giving Up
Axe AshciellyMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeThe Gravity between Us
Vella PinkyPenyucian Pernikahan
Glen ValoraAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan