Asisten Bos Cantik - Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
Tepat ketika para calon millionaire sedang membahas strategi, Reza Qiao sedang duduk di sisi Rini Liu di aula pertemuan, dengan tidak bersemangat mendengarkan ucapan dari orang yang sedang berbicara di atas. Aduh, rapat membosankan sekali, bagaimana bisa menandingi melihat wanita cantik di jalanan.
Rini Liu melirik Reza Qiao yang sedang lesu di sampingnya, dia diam-diam tertawa, pria ini sepertinya tersiksa sekali duduk di sini, tetapi walau tersiksa juga harus ditahan, tidak boleh membiarkan dia lari sembarangan.
Tiba-tiba Reza Qiao menggoyangkan kepala, lalu menegakkan badan dan tidak hentinya mengedipkan mata.
Rini Liu melirik Reza Qiao lagi, kenapa pria ini tiba-tiba bersemangat?
“Rini….” Reza Qiao berkata pelan.
“Ada apa?” Rini Liu menoleh menatap Reza Qiao.
“Bolehkah aku pergi keluar sebentar?”
“Tidak boleh.”
“Ini tidak bisa menunggu lagi.” Reza Qiao menujuk ke bawah.
Rini Liu mengernyit, pria ini pasti sedang berbohong, menggunakan alasan buang air untuk pergi keluar melihat wanita cantik, atau ingin mengutak-atik hal lain.
Setelah berpikir sesaat, Rini Liu berdiri.
“Kamu juga ingin pergi buang air?” tanya Reza Qiao.
Rini Liu tidak berbicara, melainkan langsung berjalan keluar, Reza Qiao menggaruk kepala, lalu mengikuti Rini Liu meninggalkan aula pertemuan.
Rini Liu menghentikan langkahnya di depan pintu toilet, “Masuk saja, aku tunggu kamu di sini.”
“Ah, kamu tidak masuk untuk buang air?”
“Iya.”
“Lihatlah perlakuan terhadap aku si supir kecil ini, pergi ke toilet saja ada Bos yang melayani secara khusus, sungguh tidak enak hati sekali.” Reza Qiao sambil berkata sambil memandang sekeliling, kebetulan melihat seorang pelayan pria berjalan ke koridor.
Sepertinya bayangan punggung dari pelayan ini sedikit familiar, mirip dengan pria kurus yang dia temui di restoran.
Ruang rapat ini tepat berada di bawah lantai tempat mereka menginap.
Reza Qiao menatap lurus pada pelayan itu.
Rini Liu mengernyit, “Bukankah kamu ingin pergi buang air, kenapa terus melihat pelayan itu?”
“Aku mengira pelayan itu adalah wanita cantik, tak disangka adalah pria.”
Rini Liu mengerutkan bibir, mata apa pria ini, bahkan tidak bisa membedakan gender dari pelayan itu.
“Jangan bertele-tele, cepat masuk.” desak Rini Liu.
Reza Qiao memasuki toilet dengan tak berdaya, segenap hatinya masih ada pada pria kurus di luar, Reza Qiao tidak buang air, dan setelah berputar sesaat, dia berjalan keluar.
Si pelayan pria kurus itu menghilang.
“Eh, di mana pelayan itu?” tanya Reza Qiao.
Rini Liu menggeleng kepala, “Aku tidak perhatikan, mungkin masuk ke dalam kamar, kenapa kamu buang air begitu cepat?”
“Aku selalu sangat cepat dalam melakukan hal apapun.” Reza Qiao menampakkan giginya.
Rini Liu mendengus, seharusnya Reza Qiao tidak buang air, hanya masuk ke dalam dan berputar sebentar saja. Kelihatannya, Reza Qiao berkata ingin buang air hanya sekedar alasan saja, tidak tahu apa yang ingin dia lakukan, kelihatannya tindakan dia mengikuti Reza Qiao keluar adalah benar.
“Karena sudah selesai buang air, ayo kembali.”
Reza Qiao bertele-tele dan melihat ke sekeliling.
Rini Liu mendorong Reza Qiao, “Aku suruh kamu kembali, apakah kamu mendengarnya?”
“Iya, iya, aku dengar.” Reza Qiao berjalan kembali dengan bertele-tele sambil menolehkan kepala.
“Hei, Dewa Qiao, apa yang kamu lihat?” tanya Rini Liu di belakangnya.
“Lihat Bos cantik, kamu benar-benar cantik sekali.”
Rini Liu mendengus, “Setiap harinya melihatku, masih tidak puas?”
“Melihat setiap hari juga masih belum cukup….” Reza Qiao berkata dengan tidak konsentrasi sambil menolehkan kepala ke belakang, ketika tiba di depan ruang rapat, juga tidak melihat pelayan pria kurus itu keluar, sialan, ke mana dia pergi?
Rini Liu mendorong Reza Qiao, “Cepat masuk, jangan lihat lagi.”
Reza Qiao kembali ke tempatnya dan duduk dengan taat di sisi Rini Liu.
Willy Xu duduk di belakang Rini Liu, melihat mereka berdua pergi keluar bersama-sama dan kembali bersama-sama, dia sangat iri, Reza Qiao pergi ke toilet pun ditemani oleh Rini Liu, perlakuan seperti ini sungguh luar biasa, kapan dirinya bisa memiliki rezeki seperti ini?
Willy Xu tidak tahu, Reza Qiao sedang tersiksa karena perlakuan Rini Liu yang istimewa ini. Reza Qiao duduk di tempatnya, menatap lurus ke arah pembicara, tetapi tidak ada satupun kata-kata yang masuk ke dalam telinganya, otaknya sedang berputar dengan pesat….
Melihat Reza Qiao menatap lurus ke arah pembicara, Rini Liu merasa sedikit puas, akhirnya pria ini mulai mendengarkan dengan konsentrasi, tidak tahu apakah dia bisa memahaminya.
Sesaat kemudian, Reza Qiao menghela napas dan mengangguk pelan, hhmm, seharusnya yang itu.
Melihat Reza Qiao mengangguk, Rini Liu berkata pelan, “Apakah kamu paham?”
Reza Qiao mengangguk.
“Apa yang kamu pahami?”
Reza Qiao menunjuk pembicara, “Orang itu berbicara bahasa Mandarin.”
Rini Liu sakit kepala, keparat, siapa yang tidak tahu orang itu berbicara bahasa Mandarin.
“Aku bertanya apakah kamu paham dengan isi pembicaraannya?”
“Oh isinya, tentu saja aku paham.”
“Kalau begitu apa topik dari pembicaraannya?” tanya Rini Liu.
Reza Qiao mengedipkan mata, kebetulan pada saat ini pembicara berkata, “Di bawah tren globalisasi, kemenangan dan kekalahan antar Tiga Negara tidak dapat diprediksikan….”
Reza Qiao berkata, “Orang itu sedang membicarakan Tiga Negara, topik pembicaraannya seharusnya adalah negara Wei, Shu, dan Wu saling berperang, siapa pemenang terakhirnya.”
Rini Liu merasa pusing.
Reza Qiao meneruskan, “Sebenarnya orang itu adalah orang bodoh, membaca sejarah saja sudah tahu, pemenang terakhirnya adalah negara Wei, untuk apa membahas Tiga Negara di sini, benar-benar membuang-buang waktuku yang berharga.”
Rini Liu mendengus dengan kuat, “Aku lihat pertanyaaanmu ini, barulah membuang-buang waktuku yang berharga.”
Willy Xu menyindir dengan suara kecil di belakang, “Akhirnya aku tahu apa yang dinamakan dengan tidak berpengetahuan.”
Reza Qiao menolehkan kepala dan hendak menyangkal perkataan Willy Xu, tetapi Rini Liu menyenggol lengan Reza Qiao, “Jangan beradu mulut dengannya, dengarkan baik-baik.”
Reza Qiao mengangguk, “Baiklah, kita jangan hiraukan dia.”
Rini Liu tertawa tanpa suara, asalkan pria ini bisa diam.
Lalu Reza Qiao berkata kepada Willy Xu, “Rini menyuruhku untuk jangan menghiraukan kamu, karena Rini sudah berkata demikian, maka aku lepaskan kamu saja kali ini.”
Seketika Willy Xu menjadi lesu dan tidak bersemangat.
Pada saat ini, Reza Qiao melihat di samping Willy Xu duduk seorang wanita muda cantik. Wanita muda cantik ini berusia tiga puluhan tahun, kulitnya putih, badannya montok, rautnya anggun, dan auranya terlihat sangat elegan.
Wanita muda merasakan Reza Qiao sedang menatap dirinya, lalu dia tersenyum kepada Reza Qiao.
Senyuman wanita muda ini membuat hati Reza Qiao beriak-riak, Reza Qiao membalasnya dengan senyum ramah.
Wanita muda ini terlihat begitu memikat dan mempesona, di saat bersamaan juga anggun, termasuk berkelas tinggi di antara para wanita muda yang dewasa.
Berty He juga termasuk sebagai wanita muda cantik berkelas atas, tetapi jika dibandingkan dengan wanita muda ini, Berty He memiliki pesona dewasa yang liar, sedangkan sekujur tubuh wanita muda ini memancarkan aura anggun dan elegan yang membawa serta hawa cendikiawan.
Selalu menatap wanita cantik di dalam aula pertemuan adalah tindakan yang tidak sopan, maka Reza Qiao menolehkan kepalanya kembali dengan tidak rela.
Setelah tersiksa lagi selama beberapa lama, Moderator mengumumkan bahwa rapat sudah berakhir.
Reza Qiao berdiri dan merenggangkan pinggang, sialan, akhirnya rapat ini sudah berakhir.
Rini Liu berdiri dan menatap Reza Qiao, “Setidaknya kamu sudah berhasil bertahan untuk duduk selama sore hari ini.”
Reza Qiao memasang wajah cemberut, “Bos, jangan menyiksaku seperti ini.”
“Ikut berdinas denganku maka harus patuh padaku.” kata Rini Liu dengan bangga.
“Jika tahu dari awal, lebih baik aku tinggal di perusahaan saja.”
“Sudah menyesal mengikutiku datang ke Kota Macau? Baiklah, ke depannya aku tidak akan membawamu pergi berdinas lagi.”
“Jangan, aku tidak menyesal sedikitpun, sebenarnya keuntungan yang aku dapatkan pada sore hari ini sangat besar, ke depannya Bos harus membawaku jika pergi berdinas, biarlah aku memperluas wawasan.”
Sebenarnya Rini Liu juga memiliki niat seperti itu, tidak boleh berharap terlalu banyak pada Reza Qiao, dia membawa Reza Qiao pergi berdinas adalah agar Reza Qiao dapat menambah wawasannya, orang muda harus dibina dengan selangkah demi selangkah.
Orang-orang di dalam aula pertemuan berjalan keluar sedikit demi sedikit, juga ada orang yang berdiri di tempat dan sedang berdiskusi.
Tepat ketika Rini Liu dan Reza Qiao hendak berjalan keluar, wanita muda cantik yang duduk di baris di belakang mereka berjalan menghampiri.
Melihat postur badan wanita muda yang mempesona serta auranya yang anggun dan elegan, mata Reza membelalak besar. Aduh, wanita muda cantik itu berjalan menghampiri dirinya, jangan-jangan ingin menmbahas kehidupan dengannya?
Melihat wanita muda cantik berjalan ke depannya, Reza Qiao maju selangkah, menjulurkan tangan sambil tersenyum berseri, “Halo Kakak Cantik!”
Wanita muda cantik hanya mengangguk sambil tersenyum kepada Reza Qiao, lalu berjalan melewatinya, dia menjulurkan tangan kepada Rini Liu sambil tersenyum dan berkata, “Halo Direktur Liu, sudah lama aku mendengar nama besar Direktur Liu….”
Reza Qiao terbengong, ternyata wanita muda cantik bukan mencari dirinya, melainkan ingin berbincang dengan Rini Liu.
Reza Qiao bergegas menarik kembali tangannya, lalu berbalik badan, melihat wanita muda cantik berjabat tangan dengan Rini Liu.
“Direktur Liu, beberapa hari yang lalu ketika mendengar pembicaraanmu yang menarik di pertemuan rapat, aku memiliki kesan sangat dalam, selalu ingin berkenalan dengan Direktur Liu.” Wanita muda cantik menatap Rini Liu dengan bersahabat.
Rini Liu juga menatap wanita muda cantik dengan bersahabat, “Terima kasih atas pujiannya, tidak tahu siapa nama Kakak, dan bekerja di manakah?”
Wanita muda cantik mengeluarkan kartu nama dan memberikannya kepada Rini Liu, “Mohon arahan Direktur Liu.”
Rini Liu mengambil kartu nama dan melihatnya, ekspresinya sedikit terguncang.
Melihat ekspresi Rini Liu, Reza Qiao menggerutu dalam hati, siapa wanita muda cantik ini, sampai membuat Rini Liu berekpsresi seperti itu.
Rini Liu mengeluarkan kartu namanya dan memberikannya kepada wanita muda cantik, “Sudah lama mendengar nama besar perusahan Anda, tak disangka Direktur perusahaannya ternyata adalah Kakak, sungguh lebih baik melihat langsung daripada mendengar banyak.”
Wanita muda cantik tersenyum, “Hari ini aku berkesempatan untuk berkenalan dengan Direktur Liu, juga merupakan sebuah jodoh.”
Rini Liu berkata, “Meski Kakak adalah orang negara Luo, tetapi lancar sekali berbicara bahasa Mandarin.”
Reza Qiao tertegun, wanita muda cantik ini berasal dari negara Luo, apakah dia bukan gadis dari negara China?
Wanita muda cantik berkata, “Meski aku adalah orang negara Luo, tetapi kewarganegaraan asalku adalah China, yaitu di Guangdong. Kemudian generasi kakekku datang ke negara Luo, meski aku sudah bergabung dalam kewarganegaraan negara Luo, tetapi aku tidak pernah lupa dengan darah yang mengalir di tubuhku, juga tidak berani lupa bahwa aku adalah keturunan China….”
“Bagus sekali perkataan Kakak Cantik.” Reza Qiao menyelak.
Reza Qiao yang sembarangan menyelak membuat Rini Liu tidak senang, lalu dia memelototi Reza Qiao.
Wanita muda cantik menatap Reza Qiao, “Kakak ini adalah….”
Rini Liu berkata, “Ini adalah asistenku, Reza Qiao.”
Wanita muda cantik mengangguk, dia mengamati Reza Qiao sambil tersenyum.
Reza Qiao berkata sambil tersenyum berseri, “Kakak Cantik cantik sekali.”
“Terima kasih pujiannya, Tampan, namaku Paige, dari negara Luo.”
“Halo Kakak Paige, selain adalah asisten dari Direktur Liu, aku juga adalah supir kecilnya.”
Paige mengangguk, dia memiliki wawasan yang luas, sama sekali tidak terkejut, lalu dia meneruskan, “Asisten Qiao terlihat tampan, sudah menjadi asisten Direktur Liu dengan usia yang begitu muda, pasti sangat berkemampuan.”
Reza Qiao tersenyum, “Kakak Paige memang bermata jeli, benar, aku Reza Qiao tidak hanya merupakan pria tampan nomor satu di dunia, juga merupakan pahlawan nomor satu di dunia.”
Reza Qiao berbual dan meninggikan diri sendiri di depan Paige, ini membuat Rini Liu merasa malu, lalu dia menyerbu ke depan Reza Qiao dan memelototinya.
Paige tersenyum, “Asisten Qiao sangat menarik, orang muda memiliki kebanggan seperti ini, sungguh tidak mudah.”
Reza Qiao semakin senang, “Kakak Paige, kita baru saja bertemu tetapi terasa sudah kenal sejak lama, jarang ada orang yang bisa mengenali aku si kuda puluh ribuan mil ini.”
“Eh, bukankah kuda ribuan mil? Kenapa menjadi kuda puluh ribuan mil?”
“Seribu sudah tidak pantas lagi untukku, sepuluh ribu barulah bisa.” ujar Reza Qiao tidak tahu malu.
Paige tersenyum lagi, Reza Qiao yang menyebut dirinya sebagai kuda puluh ribuan mil serta pria tampan nomor satu di dunia ini, benar-benar menarik sekali.
Rini Liu merasa malu sekali, tanpa mengetahui seluk-beluk Paige, Reza Qiao pun berkata besar-besaran di depannya.
Novel Terkait
Untouchable Love
Devil BuddyThis Isn't Love
YuyuBeautiful Love
Stefen LeeDewa Perang Greget
Budi MaThe Gravity between Us
Vella PinkyIstri Yang Sombong
JessicaAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan