Asisten Bos Cantik - Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
Saat malam tiba, base camp Geng Dongzheng.
Aula yang terang benderang, lebih dari 100 anggota Geng Dongzheng yang semuanya berseragam pelatihan hitam, berbaris rapi, masing-masing memegang tongkat besi di tangannya.
Gunawan Zheng berjalan ke arah Albert Han: "Kak Albert, para saudara telah berkumpul."
Albert Han mengangguk dan berjalan ke hadapan semua orang.
"Saudaraku, kita telah melakukan persiapan selama dua tahun, malam ini akan menjadi hari dimana Geng Dongzheng akan muncul kembali. Setelah dua tahun, aku tahu kalian semua telah menahan amarah dalam waktu yang cukup lama, di masa lalu wilayah kita telah direbut oleh Geng Kepala Harimau dan Geng Liuhe, dan kemuliaan yang dulu kita miliki juga sudah menjadi kabut dan awan. Tapi mulai malam ini, Geng Dongzheng akan kembali, dan kita harus memperjuangkan martabat dan kepentingan Geng Dongzheng. Pertarungan pertama dimulai dengan merebut kembali wilayah, kita akan menjadi kepala dari Kota Qing, dan orang yang menghalangi kita … bunuh saja!"
Suara Albert Han nyaring dan jelas.
Semua anggota Geng Dongzheng mengangkat tangan mereka dan berteriak: "Rebut kembali wilayah, setia kepada Tuan Albert."
Setelah menerima penghinaan selama dua tahun, akhirnya hari ini pun tiba, semua orang sangat bersemangat, dan ada beberapa orang yang sampai meneteskan air mata di tempat.
"Gunawan, atur tugas tempurnya."
Gunawan Zheng memandang semua orang: "Operasi tempur malam ini dimulai pukul 10, dan tujuannya adalah untuk mengambil kembali wilayah yang diduduki oleh cabang utama Geng Kepala Harimau …."
Setelah selesai mengatur tugas, semua orang menggulung lengan baju mereka dan melakukan persiapan sebelum perang.
Albert Han dan Gunawan Zheng duduk di kursi, Albert Han menyalakan sebatang rokok dan mengisapnya: "Malam ini kita 100 orang yang melawan mereka 300 orang, ini akan menjadi pertempuran sengit."
"Kak Albert, selama tim pertama menyerang base camp lawan lebih dulu, itu bukan masalah lagi."
"Apakah kamu yakin dengan efektivitas tempur tim pertama?"
"Mereka semua adalah anggota bertalenta yang aku pilih dengan cermat, dan bukan masalah untuk satu orang melawan tiga orang."
"Tim kedua dan ketiga yang berfungsi sebagai pembantu pertempuran yang memiliki tugas yang berat, jika saja bisa memasukkan tim keempat dan kelima yang ada di sekeliling yang bertindak sebagai pemblokir, itu akan jauh lebih aman."
Gunawan Zheng menggelengkan kepala: "Orang yang kita miliki sekarang hanya sebanyak itu saja, kita harus waspada terhadap cabang lain Geng Kepala Harimau yang datang menambah kekuatan, pemblokiran sangat penting."
"Kalau begitu hanya bisa seperti itu saja."
Pada pukul 9 lewat 40 menit, anggota Geng Dongzheng berkumpul lagi, dan meninggalkan base camp tanpa keributan di bawah naungan malam yang berat ….
Markas Geng Qingtian.
Reza Qiao dan Beni Ouyang sedang minum teh.
"Beni, jika dugaanku tidak salah, seharusnya Geng Dongzheng bertindak malam ini." Reza Qiao mengambil cangkir tehnya, meniupnya dengan pelan dan meminumnya dengan perlahan.
"Tuan Reza, sisi mana yang akan diserang oleh Geng Dongzheng lebih dulu?" Beni Ouyang bersemangat.
"Cabang utama Geng Kepala Harimau."
"Wilayah cabang utama Geng Kepala Harimau ada di sebelah kita, kita bisa duduk menyaksikan pertempuran mereka lalu menuai hasil jika ada kesempatan, tapi takutnya pertempuran ini menyebar ke wilayah kita, pada saat itu pihak yang menang mengambil kesempatan untuk menghabiskan kita." Beni Ouyang sedikit khawatir.
"Jangan khawatir tentang ini, Geng Dongzheng tidak akan menganggu Geng Qingtian sedikit pun."
"Tuan Reza, kenapa kamu begitu yakin bahwa Geng Dongzheng akan menang?"
"Geng Dongzheng harus menang." Reza Qiao tertawa kecil.
"Mengapa?"
"Karena aku ingin membantu Albert Han."
Beni Ouyang tercengang: "Mengapa kita harus membantu Geng Dongzheng? Itu akan mencari masalah pada Geng Kepala Harimau."
"Sangat mudah, karena moralitas." Kata Reza Qiao perlahan.
Beni Ouyang mengedipkan mata, dia kurang lebih menduga bahwa Reza Qiao dan Geng Dongzheng seharusnya memiliki sebuah kesepakatan, Geng Qingtian dan Geng Dongzheng tidak boleh saling melanggar, bahkan harus saling membantu bila diperlukan.
Dengan kata lain, Reza Qiao telah bertekad untuk melawan Geng Kepala Harimau.
Memikirkan kekuatan Geng Kepala Harimau yang kuat, Beni Ouyang tiba-tiba langsung bergidik.
Seolah-olah dia telah menebak pikiran Beni Ouyang, Reza Qiao berkata: "Bahkan jika tidak ada Geng Dongzheng, Geng Kepala Harimau akan menyelesaikan Geng Qingtian cepat atau lambat, Beni, kamu tidak boleh merasa beruntung dalam masalah ini."
Beni Ouyang mengangguk: "Kalau begitu, Tuan Reza, apa yang harus kita lakukan sekarang?"
Reza Qiao merenung sejenak: "Bagaimana situasi Geng Kepala Harimau akhir-akhir ini?"
"Sejak Albert Han kembali, Geng Kepala Harimau telah memperkuat penjagaan, dan cabang utama ini adalah fokus penjagaannya."
"Bagaimana dengan kekuatan tempur cabang utama ini?"
"Mereka memiliki lebih dari 300 orang, dan Geng Dongzheng sekarang hanya memiliki 100 orang, akan sangat sulit jika ingin langsung melenyapkan cabang utama Geng Kepala Harimau."
Beni Ouyang merasa bahwa kesempatan menang Geng Dongzheng tidak besar.
Pada saat ini, seorang anak buah datang memberi laporan: "Tuan Reza, Tuan Beni, anggota Geng Dongzheng sudah bergerak, dan mereka dibagi menjadi beberapa jalan langsung menuju ke lokasi cabang utama Geng Kepala Harimau."
"Ya, sepertinya malam ini akan sangat ramai, cari tahu lagi."
Anak buah itu keluar.
"Tuan Reza, bagaimana kita akan bergerak?"
"Jangan buru-buru, minumlah teh dulu." Reza Qiao mengangkat cangkir tehnya dan berkata sambil tersenyum.
Beni Ouyang gelisah: "Tuan Reza, apakah kamu benar-benar akan membantu Geng Dongzheng?"
Beni Ouyang selalu berpikir bahwa selama mereka tidak saling ikut campur itu adalah yang terbaik, dia tidak menyangka bahwa Reza Qiao akan membantu Geng Dongzheng dan ingin melawan Geng Kepala Harimau.
Meskipun dia tahu bahwa Geng Kepala Harimau cepat atau lambat akan menyelesaikan Geng Qingtian, tetapi Beni Ouyang masih tidak ingin mencari masalah pada Geng Kepala Harimau terlebih dahulu.
Reza Qiao mengangguk.
Ekspresi Beni Ouyang tampak sedih.
Reza Qiao menepuk bahu Beni Ouyang: "Beni, intinya, membantu Geng Dongzheng sama saja membantu kita sendiri."
Beni Ouyang memandang Reza Qiao dengan bingung.
"Saat ini, Geng Qingtian telah menjadi duri dalam dagingnya Geng Liuhe dan Geng Kepala Harimau, cepat atau lambat mereka akan menyelesaikan Geng Qingtian, apakah kamu kira dengan tidak mencari masalah pada mereka, maka kamu bisa menghindarinya? Saat ini Geng Dongzheng ingin merebut kembali wilayah yang hilang, aku telah mencapai kesepakatan untuk tidak saling mengganggu dengan Albert Han, jika Geng Dongzheng mendapatkan kembali wilayah pusat dan bergabung dengan Geng Qingtian, keduanya saling mengandalkan, setidaknya bisa mengurangi tekanan dan ancaman dari satu sisi, semua orang pun bisa mendapatkan keuntungan, jangan lupa dengan ungkapan tentang jika bibir hilang, gigi juga akan ikut dingin."
Beni Ouyang sudah mengerti, ternyata Tuan Reza memang memiliki pandangan jauh ke depan, bagaimana mungkin dia tidak terpikir dengan ungkapan yang begitu sederhana itu?
Base camp Geng Dongzheng.
Albert Han dan Gunawan Zheng juga sedang minum teh.
"Kak Albert, semua orang sudah ada di tempat, dan hanya menunggu jam 10 untuk pergi menyerang."
"Kurasa saat ini Reza Qiao pasti tidak tidur."
"Menurut laporan, Reza Qiao sekarang berada di markas Geng Qingtian."
"Bisa jadi sekarang dia sedang minum teh, dan menunggu kita untuk menyerang Geng Kepala Harimau." Albert Han tertawa.
"Kak Albert, menurutmu apakah Reza Qiao akan duduk menyaksikan pertempuran lalu menuai hasil jika ada kesempatan?"
"Ini sulit untuk dikatakan, bagaimanapun kita juga tidak terlalu memahami Reza Qiao, dan juga tidak terlalu mengenal gayanya dalam bertindak."
"Itulah mengapa aku menempatkan tim keempat dan kelima di pinggiran, berfungsi untuk memblokir serangan bantuan."
Albert Han mengedipkan mata: "Selalu siap untuk mengirim tim keempat dan kelima untuk menyerang kapan saja."
"Maksudnya Kak Albert adalah …."
"Aku ingin bertaruh, bertaruh jika Reza Qiao tidak akan hanya menyaksikan pertempuran saja."
"Kak Albert, menurutku meskipun Reza Qiao tidak duduk untuk menyaksikan pertempuran, tetapi dia juga tidak akan keluar jika waktunya belum sangat penting."
"Ya, perhitungan orang ini memang sangat bagus dan dia tidak akan melakukan bisnis yang merugikan …."
Pukul 10, Gunawan Zheng mengeluarkan perintah untuk menyerang.
Pertempuran balas dendam dari Geng Dongzheng telah dimulai.
Tim pertama yang berperan sebagai penyerang utama melakukan sesuai dengan tujuan pertempuran yang dijadwalkan, langsung menuju ke base camp cabang utama Geng Kepala Harimau, lalu tim kedua dan ketiga bertanggung jawab untuk melakukan serangan bantuan di kedua sayap.
Dalam kegelapan, tiga tim kecil menyerang lawan mereka secara mengejutkan.
Tim keempat dan kelima berjalan di sekitar, dan selalu siap untuk menghentikan bala bantuan dari Geng Kepala Harimau.
Setelah diserang dengan kejam, cabang utama Geng Kepala Harimau tidak memiliki penjagaan sama sekali, lalu buru-buru mengumpulkan pasukannya untuk melakukan perlawanan, dan pada saat yang sama segera meminta bantuan dari bagian pusat Geng Kepala Harimau. Bagian pusat Geng Kepala Harimau langsung memberitahu cabang yang terdekat, dan mengirim dua tim untuk penguatan darurat cabang utama.
Hasil serangan Geng Dongzheng sangat efektif, para lawan dikalahkan, dan mereka semua berkumpul di base camp.
Semakin banyak anggota yang berkumpul di base camp cabang utama Geng Kepala Harimau, dan serangan tim pertama mendapatkan perlawanan yang kuat.
Setelah tim kedua dan ketiga membersihkan kedua sayap, mereka segera bergabung dengan tim pertama, dan bersama-sama menyerang base camp lawan, anggota Geng Kepala Harimau yang tak berdaya dibubarkan itu pun berkumpul di sekitar base camp, lalu menggunakan medan yang menguntungkan untuk melawan dengan sengit, sangat sulit bagi 60 anggota dari tiga tim Geng Dongzheng untuk mengalahkan lawan yang hampir 300 orang.
Situasi pertempuran sempat menemui jalan buntu untuk beberapa saat, Geng Dongzheng tidak bisa menyerang untuk waktu yang lama, dan pihak lawan terus bertahan untuk menunggu bantuan.
Pertempuran mendadak diubah menjadi pertempuran posisi, dan bala bantuan pihak lawan sedang didatangkan, dan situasi mulai menjadi tidak menguntungkan bagi Geng Dongzheng.
Saat ini Reza Qiao sedang minum teh dengan Beni Ouyang dengan santai.
Anak buahnya datang dan melaporkan: "Geng Dongzheng sedang mengepung base camp cabang utama Geng Kepala Harimau, dan mendapatkan perlawanan kuat dari pihak lawan, lalu bala bantuan Geng Kepala Harimau sedang didatangkan."
Reza Qiao mengangguk, meskipun serangan Albert Ha malam ini dikerahkan dengan baik, tapi bagaimanapun juga, pihak lawan memiliki banyak anggota, jika serangan mendadaknya gagal, mereka akan jatuh ke posisi pasif, jika Geng Kepala Harimau harus bekerja sama dengan orang luar, Geng Dongzheng tidak hanya tidak akan mencapai tujuan, sebaliknya mereka akan dilenyapkan oleh pihak lawan.
Sudah bisa bertindak.
"Beni, kamu dan Egy bawa dua tim pergi ke pinggiran untuk bersiap melawan bala bantuan dari Geng Kepala Harimau."
Beni Ouyang dan Regy Wu membawa pasukan dan pergi.
Reza Qiao tertawa, Albert Han oh Albert Han, kali ini kamu akan berhutang budi padaku.
Geng Dongzheng.
Albert Han berjalan mondar-mandir, Gunawan Zheng mengerutkan kening saat dia melihat peta kota yang tergantung di dinding.
Albert Han menghentikan langkah kakinya: "Pertempuran sengit sangat tidak menguntungkan bagi kita, suruh tim pertama, kedua dan ketiga untuk memperkuat kekuatan serangan mereka."
"Mereka telah melakukan serangan sengit selama enam kali, tetapi mereka masih tidak bisa masuk ke dalam, anggota pihak lawan terlalu banyak dan medannya juga menguntungkan, menurutku jika tidak berhasil, kita bisa melaksanakan rencana kedua, biarkan tim keempat dan kelima yang bertugas melawan bala bantuan untuk melakukan serangan, tetapi cara ini sangat beresiko, begitu bala bantuan pihak lawan telah datang, kita akan diselesaikan saat itu juga."
Albert Han mengerutkan kening.
Saat ini anak buah datang dan melaporkan: "Tim keempat dan kelima melaporkan bahwa ada dua tim di dekat mereka, mereka adalah anggota Geng Qingtian."
Albert Han merasa lega dan tertawa: "Aku tahu bahwa Reza Qiao tidak akan hanya melihat, ternyata dia benar-benar bertindak pada saat kritis."
"Dengan adanya orang-orang Geng Qingtian yang membantu kita, maka kita tidak perlu takut akan serangan berikutnya, minta semua pasukan untuk melakukan serangan."
Gunawan Zheng menghela nafas lega, lalu memerintahkan tim keempat dan kelima untuk segera menyerang.
Albert Han menggaruk kulit kepalanya: "Aduh, aku berhutang budi pada Reza Qiao dan Geng Qingtian, bagaimana aku harus berterima kasih pada mereka …."
Setelah dua tim yang dipimpin oleh Beni Ouyang dan Regy Wu tiba, tim keempat dan kelima dari Geng Dongzheng menerima perintah dari Gunawan Zheng, dan segera bergabung dalam pertempuran untuk mengepung base camp lawan.
Kekuatan serangan tiba-tiba meningkat, dan pihak lawan terus mundur.
Beni Ouyang memimpin orang-orang untuk berkeliling di sekitar, dan tidak lama kemudian sekelompok bala bantuan Geng Kepala Harimau tiba.
Beni Ouyang dengan tidak sungkan-sungkan: "Serang …."
Begitu anggota Geng Qingtian menyambut mereka, dan langsung mulai berkelahi, dan Regy Wu juga membawa orang-orang untuk bertarung dengan kelompok bala bantuan Geng Kepala Harimau lain.
Bala bantuan segera dikalahkan.
Pada saat ini, pasukan Geng Dongzheng juga menyerang base camp lawan.
Geng Dongzheng memenangkan pertempuran pertamanya dan berhasil merebut kembali wilayah utama, menangkap pemimpin lawan hidup-hidup dan menangkap sejumlah besar tawanan.
Beni Ouyang dan Regy Wu melihat bahwa Geng Dongzheng telah menang, lalu segera kembali ke Geng Qingtian.
Mendengarkan laporan Beni Ouyang, Reza Qiao tersenyum tipis: "Beni, aku ingin memberimu selamat, dan memberi selamat untuk Geng Qingtian."
"Tuan Reza, ucapan selamat datang dari mana?" Beni Ouyang menyentuh keningnya.
Saat Reza Qiao hendak berbicara, anak buahnya masuk dan melaporkan: "Ada dua orang di luar yang ingin bertemu Tuan Reza."
Reza Qiao bangkit berdiri: "Beni, ikut aku untuk menjemput para tamu."
"Tuan Reza, kita adalah keluarga yang terhormat, dan tidak melakukan pekerjaan yang menjemput tamu …." Beni Ouyang mengoceh di belakang Reza Qiao.
Novel Terkait
King Of Red Sea
Hideo TakashiSee You Next Time
Cherry BlossomMy Superhero
JessiYou're My Savior
Shella NaviMy Perfect Lady
AliciaCinta Yang Tak Biasa
WennieIstri Pengkhianat
SubardiAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan