Asisten Bos Cantik - Bab 144 Dahsyat

Tanpa melihat kartu kelima itu, Degua Ryle langsung melemparkannya….

Seluruh aula sunyi senyap, lalu meledaklah seruan yang memecahkan telinga.

“Kartu 10 Heart!”

“Dahsyat sekali, Straight Flush yang paling besar!”

Kaki Leo Wang melemas dan dia memejamkan matanya, mampus, Si Ubi mendapatkan kartu Straight Flush Royal, Fendy Fan menang, seluruh asetnya akan menjadi milik Fendy Fan.

Akhirnya saat ini tiba, meski Reza Qiao sangat hebat, namun tetap tidak bisa menyaingi Raja Judi Dunia.

Berty He mengernyit keras, dia menatap Reza Qiao tanpa memalingkan mata.

Fendy Fan girang sekali, Dewa Ryle memang sungguh hebat, bahkan mendapatkan kartu yang begitu dahsyat, perusahaan Leo Wang akan menjadi miliknya, kali ini dia menang 40 triliun.

Eva Igo menatap Reza Qiao dengan perasaan iba, kekalahan pria tampan Asia ini berada dalam dugaan.

Degua Ryle tertawa terbahak-bahak, bocah ini kalah.

Moderator menatap Reza Qiao, setelah Reza Qiao membuka kartu terakhirnya, maka dia bisa mengumumkan hasilnya, hasilnya tentu saja adalah Si Ubi kalah.

Reza Qiao terkekeh, dan bergumam pada dirinya sendiri, “Benarkah aku kalah?”

“Perkataan sampah, kartu aku adalah Straight Flush Royal, bagaimanapun kamu juga tidak mungkin mendapatkan kartu yang lebih besar dari ini.” ujar Degua Ryle.

Fendy Fan meneruskan, “Reza Qiao, langsung saja mengaku kalah, sama sekali tidak perlu membuka kartu terakhir lagi.”

Moderator berkata, “Berdasarkan peraturan, kartu terakhir tetap harus dibuka.”

“Benar, harus mematuhi peraturan.” kata Reza Qiao.

“Kalau begitu kamu buka saja, lagipula kamu sudah pasti kalah.” Fendy Fan sangat santai, sekarang dia sudah bisa merencanakan pesta perayaan nanti malam, hhmm, harus berterima kasih banyak kepada Degua Ryle, selain memberikan bayaran yang tinggi, juga harus memberikan beberapa wanita cantik lagi, Dewa Ryle paling menyukai wanita cantik Asia. Tentu saja, besok dia harus mengutus orang untuk mengambil alih aset Leo Wang, semua ini adalah miliknya ke depannya, kekuatannya akan berlipat ganda dalam waktu satu malam, kelihatannya membayar Raja Judi Dunia dengan harga tinggi adalah keputusannya yang sangat benar.

Reza Qiao menjulurkan tangan, “Aku akan ambil kartu”

Selain Berty He, semua orang di aula pun merasa Reza Qiao sungguh tidak perlu membuka kartu terakhirnya lagi, kekalahannya sudah mutlak, apa gunanya membuka kartu itu.

Melihat Reza Qiao mengambil kartu kelima, Berty He berkata, “Adik kecil, bolehkah aku yang membuka kartu terakhir ini?”

Reza Qiao mengangguk dengan senyum berseri, “Boleh.”

“Bolehkah?” Berty He menatap Moderator.

Moderator menatap Degua Ryle.

Degua Ryle mengangguk, “Boleh, siapapun boleh membuka kartu ini.”

Fendy Fan berkata, “Wanita cantik khawatir Reza Qiao akan sangat malu jika membuka kartu sendiri, sehingga ingin membantunya mempertahankan sedikit muka, benarkah?”

Orang yang dibawa kemari oleh Fendy Fan dan Degua Ryle tertawa terbahak-bahak.

Leo Wang berdiri dengan dipapah oleh dua orang anak buahnya, hatinya sudah putus asa, tidak peduli siapa yang membuka kartu juga tidak dapat memutarbalikkan kekalahan.

Di bawah tatapan semua orang, Berty He membungkuk dan mulai menggosok kartu….

Semua orang menatap erat pada gerakan Berty He.

Berty He menatap erat pada kartu, dia menggosok kartu itu sedikit demi sedikit, lalu tiba-tiba badannya bergidik.

“Hah, wanita cantik sudah putus asa, sampai badannya bergidik.” ujar Fendy Fan.

Anak buah Fendy Fan juga ikut tertawa.

Berty He mendongak menatap Fendy Fan dengan senyum dingin di sudut bibir, lalu tiba-tiba dia melemparkan kartu itu, “Kartu Ace Spade.”

Semua orang serentak melihatnya, benar itu adalah kartu Ace Spade.

Seketika, aula menjadi hiruk-pikuk, semua orang termangu karena kaget.

Kartu Reza Qiao ternyata juga adalah Straight Flush Royal, peluang ini sungguh kecil sekali, hal yang mustahil pun telah terjadi.

Leo Wang tidak berani mempercayai matanya sendiri, seketika pikirannya melayang, dia terbengong menatap kartu di atas meja itu.

Degua Ryle menatap erat pada kartu itu, dia tidak dapat percaya bahwa Reza Qiao mendapat kartu Ace Spade. Ketika meletakkan kartu Poker ke atas meja setelah selesai memeriksannya, jelas-jelas dia sudah mengutak-atik kartu dengan menyeka pelan, bagaimana bisa Reza Qiao mendapat kartu itu?

Mata Fendy Fan membelalak besar, ya Tuhan, peluang di mana dua orang serentak mendapat kartu Straight Flush Royal bahkan tidak sampai sepersepuluhribu, kenapa justru terjadi pada hari ini?

Degua Ryle bergumam, “Tidak mungkin….”

Fendy Fan juga bergumam, “Pasti tidak mungkin….”

Reza Qiao menyeringai, “Aku selalu suka untuk menantang berbagai ketidakmungkinan.”

Akhirnya Leo Wang sadar kembali dari pikiran, dia mulai girang, Bos Reza juga adalah kartu Straight Flush Royal, mereka tidak kalah.

Berty He tersenyum santai, dugaannya benar, walau Degua Ryle mendapatkan kartu Straight Flush Royal, Reza Qiao juga tidak akan mengaku kekalahan.

Moderator berkata, “Ronde ini seri, silahkan kedua belah pihak bersiap untuk ronde berikutnya….”

“Tidak perlu ronde berikutnya.” teriak Degua Ryle.

Moderator menatap Degua Ryle, “Maksud Tuan Degua adalah….”

“Maksudku adalah harus menentukan menang dan kalah dalam ronde ini.”

“Tetapi hasil saat ini….” Moderator merasa kesusahan.

Degua Ryle menatap Reza Qiao, “Bocah, apakah kamu berharap ronde ini seri?”

Reza Qiao berkata sambil tersenyum santai, “Si Ubi, karena kamu ingin menentukan menang dan kalah dalam ronde ini, maka tidak peduli bermain bagaimana aku juga temani.”

“Baik, kalau begitu kita bermain Russian Roulette.”

Mendengar perkataan Degua Ryle, semua orang di aula langsung berubah ekspresi, karena Russian Roulette merupakan permainan kematian.

Moderator menatap Reza Qiao, “Apakah Tuan setuju? Jika tidak setuju, maka usulan Tuan Degua tidak sah.”

“Apa itu Russian Roulette?” Reza Qiao mengedipkan mata.

Berty He berbisik, “Russian Roulette merupakan sebuah permainan yang sangat sadis, pemain akan memasukkan satu butir peluru ke dalam Revolver yang mempunyai enam buah lubang peluru, lalu memutarkan tabung berputarnya secara random, serta menodongkan pistol pada pelipis dan menarik pelatuk, jika peluru tidak ditembakkan, maka pemain menang, jika peluru ditembakkan, maka pemain akan kehilangan nyawa….”

“Oh, ternyata begitu, berarti itu adalah mempertaruhkan nyawa.” Reza Qiao mengangguk, lalu mengernyit kepada Degua Ryle, “Si Ubi, dengan susah payah orangtuamu melahirkan dan membesarkan kamu hingga sebesar ini, mengapa kamu sama sekali tidak menyayangi nyawa kamu sendiri.”

“Karena ini adalah judi, maka aku tidak takut pada apapun, aku tidak takut mati, apakah kamu berani bermain denganku?” ujar Degua Ryle menantang.

“Jika bermain, salah satu di antara kita pasti ada yang mati, benarkah?”

“Benar, jika kamu kalah, maka aku yang menang dalam permainan Poker ini, sebaliknya, kamu yang menang.”

“Orang yang kalah tidak hanya kehilangan nyawa, melainkan juga dengan taruhan permainan Poker ini, benarkah?”

“Benar.” Degua Ryle mengangguk.

Reza Qiao menatap Moderator, “Apakah sah dengan bermain seperti ini?”

“Jika kedua belah pihak setuju, tentu itu sah.”

Fendy Fan menatap Degue Ryle dengan khawatir, dalam hatinya tidak memiliki pegangan.

Degua Ryle bermain mata dengan Fendy Fan, menyuruhnya untuk tenang.

Karena Degua Ryle berani mengajukan untuk bermain Russian Roulette dengan Reza Qiao, tentu dia memiliki siasatnya, dirinya sudah berpengalaman banyak, sudah mengetahui semua seluk-beluk dalam Russian Roulette, berdasarkan pendengarannya yang sangat tajam, dia dapat membedakan kapan tabung berputar Revolver akan berhenti berputar, serta di mana peluru itu akan berhenti.

Degua Ryle sudah bermain Russian Roulette sebanyak 28 kali, dan tidak pernah kalah, dalam setiap permainannya, nyawa lawannya yang menghilang di bawah pistol.

Menghadapi Reza Qiao yang belum pernah bermain Russian Roulette, Degua Ryle sangat berkeyakinan penuh.

Selain itu, Degua Ryle mengusulkan permainan ini adalah karena dia menyadari kemampuan Reza Qiao berhitung dalam hati sangat tinggi, dirinya telah mengutak-atik pun tidak dapat menghentikannya untuk mengambil kartu Straight Flush Royal, jika terus bermain Texas Poker, peluang menangnya tidak besar.

Leo Wang menatap Reza Qiao dengan hati yang mengambang, “Bos Reza, bermain atau tidak?”

Reza Qiao mengangguk, “Karena Si Ubi suka bermain ini, tentu saja akan aku temani.”

Berty He panik, “Adik kecil, jangan bermain yang ini.”

“Mengapa?”

“Meski kamu belum tentu akan kalah, tetapi resikonya terlalu tinggi, kamu tidak boleh mempertaruhkan nyawa.”

“Lady, tenang saja, yang tertembak peluru pasti bukan aku.” Reza Qiao mengedipkan mata kepada Berty He.

Melihat ekspresi Reza Qiao, Berty He merasa sedikit bingung, jangan-jangan Reza Qiao berkeyakinan akan menang?

Reza Qiao menatap Moderator, “Aku setuju bermain Russian Roulette dengan Si Ubi.”

Degua Ryle menghela napas lega, lalu tersenyum kepada Fendy Fan.

Melihat Degua Ryle tersenyum padanya, hati Fendy Fan terasa tenang, kelihatannya hari ini dirinya tidak hanya bisa mendapatkan aset Leo Wang, tetapi juga bisa menghabisi Reza Qiao dengan kesempatan ini. Kemampuan judi Reza Qiao begitu tinggi, tetapi dia bukan orang dari pihaknya, menghabisinya tepat adalah membasmi potensial bahaya di hari kelak, daripada ke depannya Reza Qiao datang menghancurkan tempatnya.

Leo Wang menjadi panik, jika Reza Qiao kalah, tidak hanya asetnya yang akan tamat, begitu pula dengan nyawa Reza Qiao, harga ini sungguh besar sekali.

Namun Leo Wang juga merasa sangat terharu, demi mempertahankan aset miliknya, Reza Qiao bahkan mempertaruhkan nyawanya sendiri, pertemanan ini sungguh mengharukan hingga ke langit. Jika Reza Qiao menang, dia akan menepati janjinya untuk memberikan 20 triliun kepadanya, tidak, dia akan memberikan 40 triliun yang dia menangkan kepada Reza Qiao sepenuhnya, dia sudah sangat puas jika dapat mempertahankan aset yang dia miliki saat ini.

Moderator mengeluarkan sebuah Revolver beserta satu butir peluru.

Seluruh aula menjadi hening, mata semua orang tertuju pada pistol serta peluru di tangan moderator, segera, peluru itu akan menembak ke dalam kepala salah satu dari kedua orang yang berjudi.

Ini sangat sadis, tetapi juga sangat memacu adrenalin.

Para penonton sangat gugup sekaligus sangat bergairah.

“Silahkan kedua belah pihak memeriksa pistol.” kata Moderator.

“Si Ubi, kamu periksa terlebih dahulu.” ujar Reza Qiao.

Degua Ryle mengambil Revolver, dia membuka tabung berputar dan memutarkannya, serta dia memejamkan mata di saat yang bersamaan….

Sesaat kemudian, Degua Ryle membuka matanya, lalu dia menyodorkan pistol kepada Moderator.

Moderator memberikan pistol kepada Reza Qiao, Reza Qiao mengambil dan mengamatinya, “Hihi, pistol ini menarik sekali, pertama kali aku melihatnya….”

Melihat tampang Reza Qiao yang begitu penasaran, Degua Ryle tersenyum, bocah ini belum pernah bermain yang ini, pasti akan mati.

Reza Qiao membuka tabung berputarnya, lalu memutarkannya dengan asal, “Wah, tabung berputar ini sungguh lincah, cepat sekali dia berputar….”

Pada saat ini, Berty He menyadari bahwa kedua telinga Reza Qiao sedang bergetar pelan….

Berty He mengedipkan mata, sepertinya dia memahami sesuatu.

Orang biasa tentu tidak mampu mendengarkan perubahan posisi tabung berputar yang sangat minor, tetapi Reza Qiao mampu

Begitu pula dengan Degua Ryle.

Reza Qiao tidak hentinya memutarkan tabung silinder sambil bergumam, “Asyik sekali, sungguh asyik sekali….”

Degua Ryle sudah tidak sabar, “Apakah kamu sudah cukup bermain?”

“Sudah cukup.” Reza Qiao memberikan pistol kepada Moderator.

Moderator memasukkan peluru ke dalam tabung berputar di hadapan semua orang.

Degua Ryle dan Reza Qiao memperhatikan gerakan Moderator.

Kemudian, Moderator meletakkan pistol ke bawah meja, “Aku akan mulai memutarnya.”

Degua Ryle menegakkan teliganya, dan menahan napas.

Reza Qiao menurunkan kelopak matanya, telinganya mulai bergetar pelan lagi….

Mereka berdua tahu, di saat seperti ini, akan kehilangan nyawa jika lengah sedikitpun.

Oleh karena itu, mereka berdua berkonsentrasi dengan sangat tinggi.

Moderator mulai memutarkan tabung berputar, di dalam aula hening sekali, hanya ada suara yang minor dari tabung berputar yang sedang berputar.

Moderator memutarnya beberapa kalinya, begitu dia berhenti, Reza Qiao tiba-tiba berdeham.

Degua Ryle tertegun, dehaman Reza Qiao ini membuatnya sedikit kehilangan fokus.

Degua Ryle tersenyum dingin, meski dirinya sedikit kehilangan fokus, namun dia tetap bisa mengidentifikasi dengan tingkat akurat sebesar 99 persen.

Pada dasarnya 99 persen sama dengan seratus persen.

Kemudian, Moderator menutup tabung berputar, lalu mengeluarkan pistol, “Siapa dari kalian yang mulai terlebih dahulu?”

Reza Qiao menatap Degua Ryle, “Si Ubi, apakah kita benar-benar akan bermain yang ini?”

Novel Terkait

Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu