Asisten Bos Cantik - Bab 126 Dewa Raja
“Disini.” Reza Qiao menggoyangkan pergelangan tangannya, sebuah kartu jatuh dari lengan bajunya.
Semua orang melihat, 6 Heart (hati).
“Hah, bagaimana ini bisa terjadi?”
“Mengapa ada kartu tersembunyi di lengan Raja judi?”
Reza Qiao mengangkat kartu 6 Heart itu dan berkata kepada semuanya: “Kartu ini baru benar kartu ketiga milik Leo, dia mengira aku pasti tidak akan mendapatkan As Clover, jadi setelah dia mengambil kartu 6 Heart ini, dia menukarnya dengan As Clover yang dia sembunyikan di lengan bajunya, dengan begini kartunya akan menjadi Three of the Kind, maka dia sudah pasti menang.”
“Ini adalah trik yang melengenda di dunia.” kata seseorang.
“Pantas saja saat dia menyentuh kartu ketiganya kemudian dia menutupinya dengan tangan kanan.”
“Pantas saja saat dia membuka kartu kakak, ekspresi wajahnya berubah, ternyata dia bermain curang.”
“Pantas saja dia membuka kartunya dengan tangan kanannya, hanya untuk memanfaatkan kesempatan mengganti kartunya, sehingga meskipun dia tidak menang masih bisa menjaga mukanya.”
“Hari ini Raja judi sudah kalah berjudi juga kehilangan muka, sungguh pengecut...”
Kerumunan orang itu mulai memakinya.
Wajah Leo Wang memerah dan memucat, lalu merasa putus asa, Reza Qiao melonggarkan genggamannya, dan jatuh terduduk dikursinya.
Belum lagi hari ini kehilangan 600 juta RMB (sekitar 1,2 T rupiah), dan Reza Qiao mengungkap tipuan ini, Raja judi merasa sangat kehilangan muka.
Reza Qiao tertawa keras: “Mulai transfer sahammu, dan tandatangani surat kesepakatan itu.”
Pengacara mengambil surat kesepakatan transfer saham itu, setelah Reza Qiao menandatanganinya, lalu memberikannya kepada Leo Wang.
Leo Wang tanpa berdaya menandatanganinya, setelah menandatanganinya, sekujur tubuhnya lemas, anak buahnya membantu dan pergi ke belakang.
Reza Qiao menyerahkan surat kesepakatan itu kepada Berty He, lalu berkata kepada Pengacara: “Besok selesaikan prosedur selanjutnya.”
Pengacara terburu-buru mengiyakannya.
Melihat Reza Qiao mengungkap tipuan Raja judi, dan juga mendapatkan saham senilai 600 juta RMB, semua penonton pun bersorak.
“Raja judi baru sungguh hebat.”
“Raja judi apa, seharusnya disebut Dewa judi.”
“Benar benar, Dewa judi, Dewa Raja.”
Semua orang bersorak menyelamati Reza Qiao.
Reza Qiao memerintahkan Berty He untuk mengeluarkan 1 juta RMB (sekitar 2 miliar rupiah) untuk mengganti coin di kasir, dan melemparnya ke udara: “Terima kasih telah menonton, semua orang berbahagia bersama.”
Semua orang bersorak, menundukkan kepala mengambil coin-coin itu, bahkan pelayan juga ikut mengambilnya.
Reza Qiao memanfaatkan situasi menarik Berty He dan pergi meninggalkan kasino, pergi meninggalkan Hotel Central Asia.
Sebuah bayangan gelap mengikuti dibelakangnya.
“Adik, hari ini kamu tidak hanya mengubah 20 juta RMB (sekitar 40 miliar rupiah) menjadi 200 juta RMB (sekitar 400 miliar rupiah), tapi juga mendapatkan keuntungan besar yang tidak terduga, benar-benar harus dirayakan.” kata Berty He dengan senang.
“Baik, kita pergi minum.”
Reza Qiao dan Berty He pergi ke sebuah restoran Doulao, memesan makanan, dan dengan perasaan gembira minum bersama.
“Adik, tidak menyangka keterampilan berjudi kamu sangat luar biasa.” kata Berty He mengaguminya.
“Luar biasa apanya, hanya beruntung.” kata Reza Qiao.
“Jangan berpura-pura lagi, kalau awalnya aku masih mengira kamu hanya beruntung, tapi kemudian aku menyadari bahwa kamu bisa memenangkan taruhan melawan Raja judi se-Asia ini, dan jelas ini bukan hanya keberuntungan biasa saja.”
Reza Qiao cekikikan: “Orang ini mendapatkan ketenarannya dengan permainan tipuannya , hanya saja trik ini lumayan, di depan mata semua orang dia menggunakan lengan bajunya, dan para penonton tidak ada yang menyadarinya.”
“Tapi dia tidak bisa lepas dari mata emasmu.” kata Berty He tertawa.
Reza Qiao mendengus: “Jika aku tidak memiliki kemampuan ini, berani menggunakan nyawaku untuk bertaruh dengannya? Dia mengira dia bisa menjatuhkan aku dengan trik hebatnya, meskipun aku tidak tahu trik menipu, tapi tangannya dia sangat cepat, aku juga tidak menyadarinya.”
Berty He menganggukkan kepala: “Besok aku akan pergi dengan Pengacara menyelesaikan prosedur lainnya, sekarang kamu adalah pemegang saham terbesar di perusahaan hiburan ini, dan kamu menjadi seorang miliarder. Hanya saja malam ini Leo Wang kehilangan begitu banyak, terutama reputasi Raja judinya seharusnya dia tidak akan menyerah begitu saja.”
Reza Qiao melirik ke arah luar pintu, kemudian tertawa: “Tidak akan menyerah, tidak apa-apa.”
Berty He juga melihat ke arah luar pintu: “Mungkin tidak damai malam ini, Macau membuka kasino, ada hubungannya dengan orang tertinggi, terutama skala kasino ini sangat luas, jika tidak ada latar belakang yang hebat tidak bisa membukanya, Leo Wang mengalami kekalahan yang mengenaskan malam ini, tidak akan diam begitu saja.”
Reza Qiao tersenyum: “Aku ingin memimpin bawahan mereka, dan membuat dia marah, hingga dia tidak bisa nafsu makan.”
Melihat Reza Qiao tidak peduli, Berty He tertawa: “Adik, cukup, jangan membuat masalah, jangan lupa kamu datang dengan Rini Liu, jangan merepotkannya.”
Reza Qiao menganggukkan kepala, perkataan Lady ada benarnya, masalah ini tidak boleh diketahui oleh Rini Liu.
“Lady, besok setelah kamu menyelesaikan prosedur transfer saham itu, kirimkan 200 juta RMB itu ke rekening panti asuhan Kota Qing.”
“Hah, 200 juta RMB yang baru saja kamu dapatkan akan disumbangkan?” tanya Berty He.
Reza Qiao menganggukkan kepala: “Benar, semuanya, saat kamu transfer nanti, jangan lupa secara spesifik memberitahu bahwa uang itu digunakan untuk membangun panti asuhan.”
Reza Qiao tahu, bahwa segera setelah uang itu masuk di rekening panti asuhan, Steven Qiao pasti dengan cepat mengetahuinya, pembangunan panti asuhan ini sudah dapat dimulai, dan dapat membangun panti asuhan terbaik di China, hanya saja keponakannya ini tidak pernah bermimpi, bahwa uang itu adalah uang sumbangan dari pamannya.
Memikirkan hal ini, Reza Qiao tertawa.
Berty He terkejut, dan bergumam dalam waktu lama: “Mengapa kamu tidak menyumbang atas nama kamu?”
“Jangan-jangan Lady tidak tahu aku selalu suka bersikap rendah hati saat melakukan sesuatu?” tanya Reza Qiao tersenyum.
Berty He akhirnya mengerti kenapa Reza Qiao menggunakan nama perusahaan, ternyata dia ingin meminjam perusahaannya untuk melakukan perbuatan baik, dibandingkan dengan dermawan yang berhati besar, Reza Qiao benar-benar rendah hati.
“Adik, kamu menyumbangkan 200 juta RMB ini, besok kamu akan memiliki saham senilai 600 juta RMB, apa rencanamu selanjutnya?”
Reza Qiao berpikir: “Kamu mengelola dan mengoperasikannya, dan kalau harganya cocok juallah, aku tidak ingin memiliki hubungan dengan kasino ini.”
Berty He tertawa: “Mungkin saham ini bisa dijual seharga 1 miliar RMB (sekitar 2 triliun rupiah).”
“Hei hei, bisa jadi dijual seharga 2 miliar RMB (sekitar 4 triliun rupiah).”
“Seorang supir bernilai lebih dari ratusan juta RMB (200 miliar rupiah), sangat penasaran.”
“Dirinya bernilai hanya berarti aku ada uang, uang hanya angka bagiku, tapi untuk supir adalah menjadi hal yang membahagiakan.”
Berty He tertawa kembali, Reza Qiao sebenarnya sangat lucu, dirinya merasa semakin lama tidak bisa meninggalkan lelaki ini.
Tapi dia tentu saja mengerti, Reza Qiao tidak mungkin menjadi miliknya seorang.
Setelah kenyang, Reza Qiao berdiri: “Lady, kita harus melakukan urusan kita sendiri.”
“Urusan apa?”
Reza Qiao menyentuh wajah cantik wanita itu: “Mengobrol tentang kehidupan.”
Berty He tersenyum: “Aku berpikir sebelum mengobrol tentang kehidupan, kamu masih harus melakukan sesuatu.”
Reza Qiao tersenyum dan pergi bersama Berty He, berjalan santai di sepanjang trotoar, Berty He menoleh dan berkata: “Sudah datang.”
“Orang yang sama?” tanya Reza Qiao tanpa menoleh.
“Bukan, ini kelompok besar.”
“Iya.” kata Reza Qiao menganggukkan kepala, dan pergi ke pesisir pantai bersama Berty He.
Sekelompok pria botak kekar berpakaian serba hitam, mengikuti mereka dari belakang tanpa suara.
Di malam yang sepi, dengan angin malam pesisir pantai.
Reza Qiao melihat ke langit dan menghela nafas: “Iya, bulan dihiasi bintang-bintang, dengan udara yang bagus.”
Berty He berkata dengan pelan: “Tapi dibelakangmu ada awan yang tebal.”
Reza Qiao tersenyum tanpa suara, berbalik untuk melihat sekelompok pria berpakaian hitam yang mengikutinya.
Pria berpakaian hitam itu juga berhenti, dan tatapan pria botak itu melihat Reza Qiao.
Reza Qiao pelan-pelan berkata: “Malam disini begitu indah, kalian datang kesini, apakah ingin mengobrol tentang kehidupan denganku?”
Pria botak itu mencibir: “Mengobrol apa, aku tidak ada waktu kosong untuk itu.”
“Oh, ternyata kamu tidak ada waktu kosong, kalau begitu pergilah, aku sedang mengobrol dengan wanita cantik.”
Pria botak itu terkejut: “Aku pergi kemana?”
“Pergi ke tempat yang harus dituju.”
Pria botak itu tersenyum sinis: “Kamu tahu aku ini siapa?”
“Kamu adalah pria botak.”
“Cih, aku selain botak, aku adalah orang yang terkenal di Macau ini, Kak Andre.”
“Oh, ternyata kamu yang bernama Andre.”
Pria botak itu mengedipkan mata: “Kamu kenal aku?”
“Iya, pernah mendengarnya.”
“Bagaimana kamu mendengarnya?” tanya pria botak itu penasaran.
“Preman Andre, Andre itu kamu kan?”
Pria botak itu sangat marah, melambaikan tangannya, sekelompok pria berpakaian hitam itu menyebar, mengelilingi Reza Qiao dan Berty He.
“Hei, apa yang kalian lakukan? Ingin menonton aku dan wanita cantik yang sedang mengobrol.” kata Reza Qiao terkejut.
“Menonton apa aku ingin melemparkan kamu ke laut memberi makan ikan hiu.”
“Kenapa hanya memberi makan ikan hiu, apakah kamu memiliki pendapat tentang ikan lainnya?” tanya Reza Qiao mengerutkan kening.
Melihat Reza Qiao tidak peduli, pria botak itu sedikit bergumam, dirinya membawa begitu banyak orang, anak ini ternyata tidak ada sedikit rasa takut, apakah dia punya latar belakang?
Pria botak tidak membiarkan bawahannya melakukan apapun sementara waktu: “Nak, beritahu aku, siapa kamu?”
“Aku Reza Qiao, pernah mendengarnya?”
“Tidak pernah.”
“Kamu bahkan tidak tahu Reza Qiao yang kuat ini, lalu apa maksudmu menyuruh orang-orang ini mengelilingi aku dan wanita cantik ini?”
Pria botak itu mengerutkan kening, teringat masalah malam ini: “Dengar-dengar kamu malam ini sangat hebat di Hotel Central Asia.”
“Iya, sebenarnya sangat hebat, apakah kamu mau menjilat?”
“Menjilat kepalamu, beritahu aku, apakah kamu disuruh orang untuk menghancurkan kasino?”
“Kenapa bilang aku yang menghancurkan kasino?”
“Kamu memenangkan begitu banyak uang, dan kamu juga menghancurkan reputasi bos Wang sebagai Raja judi se-Asia, itu bukankah disebut menghancurkan kasino?”
Reza Qiao menganggukkan kepala: “Jika begitu, kamu adalah orang suruhan Leo Wang?”
“Benar.”
“Ingin memberi selamat kepadaku?”
“Selamat apa, aku sekarang hanya memberimu satu pilihan, jujur kepadaku sebenarnya siapa orang yang mengutus kamu, dan menyerahkan 200 juta RMB dan surat kesepakatan transfer saham itu kepada kami.”
“Aku tidak mau.”
Novel Terkait
My Tough Bodyguard
Crystal SongMenantu Hebat
Alwi GoAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaDoctor Stranger
Kevin WongInnocent Kid
FellaAnak Sultan Super
Tristan XuMore Than Words
HannyAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan