Asisten Bos Cantik - Bab 21 Aku Adalah Lelakimu

Reza Qiao sedang memikirkannya, dan Rini Liu mengirim SMS: Kak Milan ada masalah keluarga mendesak. Kamu antar kak Milan pulang, dan aku akan pulang setelah makan malam, jadi tidak perlu menjemputku.

Lalu dia melihat Milan bergegas masuk ke mobil.

Reza Qiao menyalakan mobil: "Kak Milan, kamu tinggal di mana?"

"Distrik kota tua ..." Milan mengatakan alamat rumahnya, tampak sangat khawatir.

"Kak Milan, apa yang terjadi pada keluargamu?"

"Tidak ... tidak ada ..." Milan tergagap.

Melihat Milan menolak mengatakan, Reza Qiao tidak bertanya lagi.

Mobil sampai di gang rumah Milan, Milan turun, dan Reza Qiao mendengar keributan di gang itu.

Milan berkata kepada Reza Qiao dengan cemas: "Kembalilah, jangan ke sana."

Reza Qiao menurutinya, saat melihat Milan bergegas ke gang, dia kemudian keluar dari mobil dan mengikutinya.

Lima atau enam orang berada di sekitar pintu rumah Milan, beberapa dengan kepala botak, beberapa dengan tato, dan seorang pria gemuk di depan dengan sebatang rokok di mulutnya, menginjak seorang pria paruh baya di lantai dan memarahinya.

"Kamu, yang bermarga Mi, kamu telah meminjam 30 ribu RMB (sekitar 60 juta rupiah) denganku selama 4 bulan. Kamu awalnya mengatakan akan mengembalikannya dalam satu bulan. Sekarang bunganya sudah sampai 500 ribu RMB, aku tidak mau kurang sedikit pun, cepat kembalikan uangku."

“Kak Beni, oh bukan, Tuan Beni, aku benar-benar tidak punya uang sekarang, tolong beri kami beberapa hari lagi, aku pasti menemukan cara untuk mengembalikan uangmu.” Pria paruh baya itu berlutut di tanah dan memohon.

"Rumahmu saja sudah digadaikan, apa lagi yang bisa kamu kembalikan?"

"Aku……"

"Kalau kamu tahu sejak awal, mengapa kamu mengisap barang itu itu, sekarang kamu kecanduan, dan meminjam uang untuk membeli barang itu."

"Tuan Beni, tolong beri aku beberapa hari lagi."

"Jangan mimpi, jika kamu tidak mampu membayarnya malam ini, dan aku akan menyeretmu ke tepi sungai dan menenggelamkanmu hidup-hidup."

Pria paruh baya itu takut dan memohon dengan sedih.

“Sebenarnya, ada cara untuk menyelesaikan masalah ini, tapi tidak tahu apakah kamu mau.” Beni Ouyang memutar matanya.

“Tuan Beni, katakan saja.” Pria paruh baya itu melihat harapan.

"Jika kamu setuju untuk menjodohkan Milan kepadaku, maka kamu adalah ayah mertuaku, hutangmu akan lunas, dan aku malah akan memberimu 500 ribu RMB, bagaimana menurutmu?"

Beni Ouyang sudah lama menginginkan Milan, dan sudah lama ingin mendapatkannya, hari ini akhirnya kesempatannya datang.

"Ini ..." Pria paruh baya itu ragu-ragu. Bagaimana dia bisa menikahi Beni Ouyang ini dengan putrinya? Tetapi jika tidak setuju, dia akan celaka hari ini.

“Jika kamu tidak mau menikahi putrimu denganku, bayar hutangmu, kalau tidak aku akan menyeretmu ke tepi sungai dan menenggelamkanmu hidup-hidup.” Beni Ouyang sangat kejam, menendang ayah Milan dengan keras dengan kakinya.

"Setuju, aku setuju." Ayah Milan tidak bisa menahannya.

“Ayah, jangan.” Milan berlari dan berteriak dengan cemas.

Ayah Milan tidak tahu harus berkata apa lagi saat melihat putrinya.

Beni Ouyang memandangi Milan dan menunjukkan mata serakah: "Milan, ayahmu berutang 500 ribu RMB padaku, kamu bisa saja tidak setuju, tapi kamu harus membayar hutang ayahmu malam ini juga."

Milan tercengang, gajinya saja tidak akan pernah cukup untuk membayar 500 ribu RMB.

“Milan, menikahlah denganku, kamu akan bisa hidup senang denganku ke depannya, dan tidak perlu susah payah bekerja keras lagi.” Beni Ouyang menatap wajah cantik Milan dan tidak bisa menahan mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajahnya.

Milan begitu takut sehingga dia bersembunyi di belakang.

“Jangan malu-malu, kalian, cepat, bawa wanita cantik ini, kita akan menikah malam ini juga.” Beberapa preman langsung mendekat saat mendengar perinta Beni Ouyang.

“Hei, sepertinya ada anggur pernikahan malam ini, lumayan, aku ingin minum.” Sebuah suara tiba-tiba datang dari balik kerumunan.

Milan mendongak dan Reza Qiao bersandar di dinding dan melihatnya.

Milan tidak membiarkan Reza Qiao kemari, karena dia takut dia akan terlibat, tetapi dia tidak menyangka dia masih datang.

“Apa yang kamu lakukan?” Beni Ouyang menatap Reza Qiao.

“Aku mendengar ada anggur pernikahan malam ini, jadi aku bergegas.” Reza Qiao datang sambil tersenyum.

"Sial, aku belum menikah, kamu terlalu cepat, pergi dari sini."

"Hei, kak Beni, kamu tidak ramah sekali, itu tidak sopan."

"Sepertinya kamu memang ingin dihajar, ya."

Milan sedang terburu-buru: "Reza Qiao, jangan urus masalah ini, cepat pergi."

Beni Ouyang berkedip, eehh, pria ini kenal dengan Milan.

Reza Qiao tidak pergi. Dia mengangkat ayah Milan di tanah, menepuk-nepuk lumpur di bajunya, dan berkata kepada Milan: "Kak Milan, bawa ayahmu pulang, biarkan aku yang menangani masalah ini di sini."

"Kamu ..." Milan memandang Reza Qiao dengan cemas.

"Turuti saja perkataanku, oke?” Suara Reza Qiao terdengar lembut, tapi itu tidak diragukan.

Milan membawa pulang ayahnya, dan Reza Qiao menutup pintu halaman dan matanya menatap tajam pada Beni Ouyang.

Beni Ouyang sedikit terkejut: "Bocah sialan, apa kamu ingin membayar hutangnya?"

"Berapa hutangnya?"

"500 ribu RMB."

"500 ribu RMB?"

"Iya."

"Kamu berhutang 500 ribu, kan?"

"Omong kosong, kamu yang berhutang 500 ribu RMB."

"Kamu omong kosong, kapan aku berutang setengah juta RMB?"

"..."

Beni Ouyang terpana melihat Reza Qiao dan sangat marah. Dia mengambil sebatang besi dengan pergelangan tangannya yang tebal: "Bajingan, kamu berani bermain-main denganku, aku habisi kamu!"

"Berapa harga untuk memukul satu kali?"

" 1 RMB."

"Jadi kamu akan memukulku 500 ribu kali agar hutang ini lunas?"

"Ya."

"500 ribu pukulan, jika kamu memukul 1 kali dalam 1 detik, berapa lama kamu akan selesai?"

"..."

"Sepertinya matematika kamu diajarkan oleh guru olahraga, pertanyaan mudah seperti ini saja kamu tidak bisa menjawabnya."

"Katakan."

"Berapa lama ibumu melahirkanmu?"

"..."

Beni Ouyang benar-benar jengkel dibuat Reza Qiao dan mengangkat batang besinya untuk memukul Reza Qiao.

Siapa yang menyangka tongkat besi itu ditangkap oleh Reza Qiao saat belum mengenainya.

Beni Ouyang terdiam sebentar, dan para preman di sekitarnya juga tampak tercengang.

Reza Qiao tersenyum, dia menggoyangkan sedikit tongkat besi itu, dan melemparnya ke tanah.

Beni Ouyang menatap kerumunan, dan menarik napas.

Batang besi itu berputar beberapa kali di tangan Reza Qiao.

Kekuatan sehebat apa bisa melakukan ini!

Semua orang terpana, Beni Ouyang membuka mulutnya setengah dan memandang Reza Qiao, sialan, apa dia bukan manusia?

Reza Qiao mengulurkan tangan dan memegang bahu Beni Ouyang dan berbisik, "Beni, kepalamu pasti lebih keras dari batang besi, bukan?"

Beni Ouyang langsung merasa bahwa tubuhnya dipenuhi dengan rasa dingin yang menakutkan, organ-organ dalamnya seperti bisa meledak setiap saat, dan tulang-tulangnya seperti bisa hancur setiap saat.

Beni Ouyang menggelengkan kepalanya.

“Beni, aku berhutang setengah juta RMB padamu, kan?” Reza Qiao mengambil sebuah batu, memegangnya di tangannya, dan kemudian merentangkan tangannya, batu itu menghilang dan menjadi bubuk halus.

Beni Ouyang takut dan dia sudah tahu kalau ketika dia bertemu dengan orang hebat sesungguhnya, kakinya tidak bisa lagi menahan tubuhnya, dan dia berlutut: "Maafkan aku sudah berbuat lancang, mohon Tuan Reza mengampuni kami dan lepaskan kami ..."

“Aku berhutang setengah juta padamu, kan?” Reza Qiao tersenyum.

“Tidak, tidak, tidak.” Beni Ouyang langsung menjawab.

"Orang tua itu berhutang padamu 500 ribu RMB, kan?"

"..."

"Aku menghitung sampai 3, 1 ..." Reza Qiao menatap Beni Ouyang dengan dingin.

Reza Qiao baru saja mulai menghitung 1, dan Beni Ouyang segera menggelengkan kepalanya: "Tidak, tidak, tidak."

"Baiklah, kamu yang mengatakannya sendiri, kan?"

"Ya, aku mengatakannya sendiri," Beni Ouyang mengangguk dengan penuh semangat.

“Berdiri,” perintah Reza Qiao.

Dengan bantuan preman-preman itu, Beni Ouyang baru bisa berdiri, dan kakinya masih gemetaran.

Kemudian Reza Qiao memanggil Milan dan Ayahnya, berdiri di samping, dan memberi Beni Ouyang senyum lembut.

Reza Qiao tersenyum ringan, tapi itu mengerikan di mata Beni Ouyang. Dia tersenyum dan berkata kepada ayah Milan: "Aku hanya salah paham. Aku salah. Kamu tidak pernah berutang uang padaku. Maaf, sudah mencari masalah denganmu hari ini."

Milan dan ayahnya tercengang, tidak tahu harus berkata apa untuk sementara waktu.

Reza Qiao meminta Ayah Milan untuk kembali ke rumah dan kemudian memandang Beni Ouyang: "Apakah kamu tahu apa hubunganku dengan Milan?"

"Tidak tahu."

"Aku pacarnya Milan."

“Hah?” Beni Ouyang terkejut.

Ternyata Milan memiliki seorang pacar, dan pria ini memiliki keterampilan yang hebat, dia benar-benar buta malam ini, mencari masalah dengan orang hebat seperti ini.

Wajah Milan tiba-tiba memerah, Reza Qiao bajingan, kapan dia menjadi pacarnya?

Reza Qiao terus menatap Beni Ouyang: "Saat Milan dan aku minum anggur pernikahan, kamu harus menyiapkan hadiah yang bagus."

Beni Ouyang mengangguk dengan penuh semangat: "Yah, pasti akan aku siapkan."

Reza Qiao tersenyum: "Sudah malam, pulang sana."

Beni Ouyang sangat lega dan lari terbirit-birit meninggalkan tempat itu.

“Reza Qiao, omong kosong apa yang barusan kamu katakan?” Milan menatap Reza Qiao.

Reza Qiao bertepuk tangan: "Kak Milan, sudah tidak apa-apa."

"Kenapa Beni Ouyang tiba-tiba tidak menginginkan 500 ribu RMB itu lagi?"

"Aku tidak tahu, mungkin dia tiba-tiba menyadari kesalahannya."

"Apakah Beni Ouyang akan mencari masalah lagi di ke depannya?"

"Tidak akan."

"Kenapa kamu begitu yakin?"

"Karena aku laki-lakimu."

"Siapa yang bilang?"

"Aku."

"..."

Milan tidak peduli dengan candaan Reza Qiao, dan sangat bingung. Hutang 500 ribu RMB dilupakan begitu saja? Pasti ada sesuatu di balik ini.

Tetapi semua ini terjadi setelah Reza Qiao muncul, dan itu pasti ada hubungannya dengan Reza Qiao.

Apa hubungannya? Milan semakin bingung.

Milan sangat berterima kasih kepada Reza Qiao saat ini. Jika Reza Qiao tidak muncul, mungkin dia benar-benar akan bersama Beni Ouyang malam ini.

Ditambah dengan proyek 4 miliar RMB (sekitar 8 triliun rupiah), Milan merasa bahwa dia benar-benar tidak bisa memahami Reza Qiao.

Reza Qiao melanjutkan dengan mengatakan: "Kak Milan, bujuk Ayahmu untuk tidak mengisap barang itu lagi, barang seperti itu tidak hanya melukai diri sendiri, tapi juga bisa melukai dan membahayakan keluarga.

Milan menghela napas dan mengangguk.

Reza Qiao menarik tubuh Milan, mencium dahinya dan berkata dengan lembut, "Kak Milan, aku tidak menyangka hidupmu sesusah ini."

Setelah berbicara, Reza Qiao berbalik dan pergi.

Novel Terkait

The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu