Asisten Bos Cantik - Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
"Ini ..." Willy Xu memandang Winny Xu dan Milan, sedikit ragu-ragu, pujiannya tidak boleh untuk orang luar, kedua, harus memberikannya kepada orangnya sendiri, tapi jika memberikannya pada Winny Xu maka Milan tidak akan senang, dan mengatakan pilih kasih pada Winny Xu.
"Yang kedua adalah Kak Lan."
Milan sangat senang mendengarnya, dan sangat puas berada di peringkat 2, Rini Liu tidak ada tandingannya.
Winny Xu menjadi tidak senang, dan menatap Willy Xu: "Lalu siapa yang ketiga?"
“Yang ketiga adalah kamu adik.” Willy Xu buru-buru berkata, Winny Xu bisa menjadi wanita ketiga tercantik di dunia, juga harus puas.
Pada dasarnya Winny Xu tidak kecewa menjadi wanita ketiga tercantik di dunia, tetapi Willy Xu menyebut Milan sebagai yang kedua, tetapi dirinya berada di peringkat ketiga, jadi tidak senang, kakaknya mengangkat orang lain, tetapi dia tidak mengangkatnya, di manakah kekurangan antara dirinya dan Milan?
Winny Xu mengangkat tangan kecilnya dan meninju Willy Xu: "Hantu yang menyebalkan, siapa yang membuatmu memilih 123, pantas saja Kak Rini tidak menyukaimu, Menurutku kamu tidak bisa disenangi wanita. ". . "
Willy Xu dipukuli sampai tergeletak dilantai oleh Winny Xu dan sulit untuk menjelaskannya, sangat memalukan.
Reza Qiao bertepuk tangan di satu sisi: "Pukulan yang bagus, kakak yang menyebalkan seperti iini memang pantas dipukul."
Rini Liu meraih Winny Xu dan melihat Willy Xu dan berkata, "Direktur Xu, beri kamu sedikit nasihat, di depan lebih dari 2 wanita cantik, jangan membagi nilai apapun, jika tidak hanya akan mencari kesulitan. Selain itu aku juga tidak berpikir adalah wanita tercantik nomor satu di dunia, di depan Kak Lan dan Winny Xu aku sama sekali tidak berani mengakuinya, apalagi di dunia. "
Kata-kata Rini Liu cerdas dan bijak, dimana berada dan disitulah seharusnya, apakah dia wanita tercantik nomor satu di dunia? tak perlu dikatakan lagi, semua sudah orang mengerti.
Rini Liu yang rendah hati membuat Winny Xu dan Milan senang, meski pun mereka tahu tidak sebagus Rini Liu, tapi tetap suka mendengarnya berkata demikian.
Winny Xu mengajar Willy Xu: "Lihat apa yang Kak Rini katakan, dan kemudian lihat dirimu sendiri, sama-sama Direktur, mengapa ada perbedaan yang besar dalam tingkat berbicara?"
Milan juga berkata: “Meskipun Direktur Liu adalah wanita tercantik nomor satu di dunia, tapi sangat rendah hati. bicara juga dengan malu-malu, Direktur Xu, kamu benar-benar masih perlu mempelajari keterampilan berbicara dengan Direktur Liu.. "
Willy Xu menggaruk kulit kepalanya: "Baiklah, aku salah, kelak harus belajar lebih banyak dari Rini."
Reza Qiao berkata: "Sebenarnya, Direktur Xu juga perlu belajar lebih banyak dariku."
Willy Xu memelototi Reza Qiao: "Aku belajar kentut darimu?"
"Bukan belajar kentut, tapi belajar bagaimana berbicara untuk memenangkan hati wanita cantik."
“Huh, selain menyombongkan diri dan menganiaya wanita cantik, apa yang bisa kamu katakan yang akan menyenangkan hati wanita cantik?” Willy Xu tidak yakin.
"Tidak yakin kan?"
"Ya, tidak yakin."
"Kalau begitu kamu lihatlah apa yang aku katakan."
“Katakanlah, aku mendengarkan.” Willy Xu mengerutkan bibirnya.
Reza Qiao tersenyum dan melihat ke tiga wanita cantik: "Wah melihat beberapa Dewi cantik ini, mataku tiba-tiba berbinar, melihat ketiga wanita cantik ini, ck..ck, yang satu lebih cantik dari bulan dan membuat bunga menjadi malu, yang satu sungguh menawan dan menakjubkan, yang satu keanggunannya tiada tara, wah, kebaikan macam apa yang telah aku lakukan dalam hidup ini, sehingga mendapatkan berkah seperti ini, hati kecil aku ingin melompat keluar ... "
Rini Liu, Winny Xu, dan Milan tertawa gembira, kata-kata Reza Qiao begitu enak didengar, dan semuanya terasa nyaman.
Willy Xu menatap Reza Qiao, bagaimana bisa mulut bocah ini begitu manis.
Reza Qiao melanjutkan: "Melihat kecantikan RIni Liu, dia bisa dikatakan sebagai kecantikan yang terkenal di dunia, aku dapat mengatakan bahwa jika kamu adalah wanita tercantik kedua di dunia, tidak ada yang berani menjadi yang pertama di dunia."
Rini Liu tersenyum manis.
Winny Xu dan Milan senang: "Ya, Reza Qiao benar."
Reza Qiao kemudian berkata: "Lihatlah Nona Winny Xu ini, gemulai dan lucu, dia terlihat seperti bunga teratai di dalam air, dia menawan dan anggun, sungguh menyenangkan, menurutku wanita cantik seperti itu secara alami, tidak perlu memperebutkan orang nomor satu di dunia, karena para pria di dunia yang telah melihatmu, dan pasti akan bertekuk lutut dihadapanmu.
Rini Liu dan Milan sama-sama mengangguk: "Ya, ya, Winny Xu benar-benar membuat semua pria menyukainya."
Winny Xu tertawa, dan kata-kata Reza Qiao membuat orang bahagia.
Reza Qiao kemudian memandang Milan: "Adapun Kak Lan ini, tidak perlu dikatakan lagi, melihat penampilannya yang anggun, kita tahu bahwa dia cantik alami yang dicintai semua orang, Kak Lan Jika kamu ingin berpartisipasi dalam kontes kecantikan dunia, aku pikir kamu pasti akan memenangkan hadiah, bagaimana kecantikan wanita Barat itu bisa dibandingkan dengan kecantikan Kak Lan yang seperti giok peri?
Rini Liu dan Winny Xu gemetar sambil tersenyum, Reza Qiao terlalu banyak memuji wanita cantik, kedua pujian ini sungguh luar biasa.
Milan sangat bahagia, meskipun tahu bahwa Reza Qiao melebih-lebihkan, tapi tetap mendengarkannya dengan sangat baik.
Willy Xu pusing, dan Reza Qiao menunjukkan keterampilan memuji wanita cantik, dia benar-benar tidak bisa menandinginya.
Melihat Milan tersenyum dengan puas, Reza Qiao tersenyum lagi dan berkata, "Tentu saja, keterampilan masturbasi Kak Lan, juga sangat mengesankan."
Ketika mengatakan ini, senyum di wajah Milan tiba-tiba membeku, dan dia diam-diam berteriak, wah, orang sialan ini, bagaimana dia bisa mengatakan ini di depan semua orang?
“Reza Qiao, kamu bajingan, kamu berjanji merahasiakannya untukku!” teriak Milan dengan marah.
Rini Liu dan Winny Xu tidak begitu paham, melihat Milan dan melihat Reza Qiao, apa yang terjadi, masturbasi apa yang masih perlu dirahasiakan, mengapa wajah Milan tiba-tiba memerah?
Willy Xu menjadi puas: "Reza Qiao bukankah kamu mengatakan bahwa kamu sangat terampil menenangkan wanita cantik? sekarang Kak Lan marah, kamu masih membual."
Reza Qiao dengan tenang berkata, "Direktur Xu, aku belum selesai berbicara, jangan terburu-buru mengambil kesimpulan."
“Kalau begitu teruskanlah!” Willy Xu memutar matanya.
Reza Qiao memandang Milan dan tersenyum: "Kak Lan, sebenarnya tidak perlu menyembunyikan ini, juga tidak memalukan, untuk apa takut."
"Kamu bajingan ..." Milan dengan marah dan cemas, mengangkat tangan kecilnya dan meninju.
“Hei, Kak Lan, tunggu sampai aku selesai bicara, bukankah hanya bermain mahjong, bukan hal besar, bos juga tidak melarang bermain mahjong.” Reza Qiao sambil bersembunyi sambil tertawa.
Milan terkejut, pukulan kecil itu berhenti di udara.
Winny Xu menjawab dengan cepat: "Reza Qiao berkata bahwa Kak Lan sangat pandai bermain mahjong, sepertinya Kak Lan sering bermain mahjong sendirian."
Rini Liu memandang Milan: "Kak Lan, kamu mengatakan kepadaku bahwa tidak bisa bermain mahjong sebelumnya, ternyata itu membohongiku. Reza Qiao tahu bahwa kamu memiliki tingkat masturbasi yang tinggi."
Kalau sudah begini, Milan hanya bisa mengikuti kata-kata semua orang, dan berusaha tersenyum lebar: "Levelku tidaklah tinggi, hanya beruntung saja, level mahjong aku biasa saja."
Winny Xu memandang Reza Qiao: "Bagaimana kamu bisa tahu bahwa Kak Lan pandai masturbasi? kamu pernah bermain mahjong dengan Kak Lan?"
Reza Qiao berkata dengan tegas: "Tidak, aku melihat Kak Lan terkadang bermain mahjong di komputer, dia sering masturbasi."
Winny Xu mengangguk, kalau sering main mahjong di internet bukan hanya sekedar keberuntungan, hal itu menunjukkan bahwa Kak Lan sangat hebat.
“Kak Lan, apakah yang aku katakan benar?” Reza Qiao tersenyum.
“Ya, ya, benar begitu.” Milan mengangguk dengan tergesa-gesa, sangat lega, bocah busuk ini, membuatku takut sampai mau mati.
“Kak Lan, aku sangat memujimu, apakah kamu senang?” Reza Qiao mengedipkan mata ke Milan.
“Senang, sangat bahagia!” Milan mengertakkan gigi di dalam hatinya, membuat ekspresi senang di wajahnya.
Reza Qiao memandang Willy Xu: " Direktur Xu, ketiga wanita cantik itu telah aku buat bahagia, apakah kamu masih belum yakin?"
Willy Xu menghela nafas, kenapa dirinya selalu kalah dari Reza Qiao? Kenapa aku tidak kepikiran untuk mengatakan ini tadi, sepertinya aku masih harus belajar dari Reza Qiao keterampilan memuji wanita cantik.
Semua orang pergi ke restoran, Rini Liu sambil berjalan sambil berkata kepada Milan: "Kak Lan, level mahjong aku tidak bagus, luangkan waktu untuk mengajariku keterampilan masturbasi."
Milan tidak bisa menjelaskannya, dan berkata, "Kamu tidak perlu mempelajari ini."
Rini Liu tidak senang: "Kak Lan, kamu tidak boleh seperti ini, ini bukan keterampilan yang unik, mengapa tidak mengajarkannya?"
Milan menjadi lebih malu.
Melihat Milan seperti ini, Rini Liu merasa sangat aneh.
Reza Qiao di samping berkata: "Kak Lan, tidak baik bagimu seperti ini, Bos dengan tulus meminta kamu mengajarinya, bagaimana kamu bisa menolaknya, harus mengajari bos semua keterampilanmu, setiap orang harus berbagi hal-hal baik."
Milan memelototi Reza Qiao dengan tajam.
Rini Liu mengangguk: "Yang dikatakan Reza Qiao benar, Kak Lan, kamu jangan merahasiakannya lagi, jika punya waktu luang harus mengajariku."
Milan kacau, Rini Liu ingin dirinya sendiri yang mengajarinya, Tuhan, bagaimana bisa begini.
Reza Qiao terkekeh dan berkata, "Kak Lan, kamu lihat bos sangat niat dan tulus, jadi berjanji saja padanya."
Milan tidak bisa menahannya, dan berkata dengan samar-samar: "Hmm, baiklah ..."
Rini Liu senang: "Kak Lan, setelah pulang aku akan mencari satu kesempatan, untuk membuat janji dengan Winny Xu dan Tina, kita berempat akan bergabung satu meja, dan belajar dari kamu saat berlatih."
Winny Xu mengangguk juga: "Ya, ya, aku juga ingin mempelajari keterampilan masturbasi dari Kak Lan."
Milan menjadi semakin bingung, apa iini? Wanita cantik pertama dan ketiga di dunia, ingin belajar dariwanita cantik kedua mengenai masturbasi, sentuh apa, kalian bisa melakukannya sendiri, cuma tidak tahu apakah kalian sudah pernah berlatih.
Reza Qiao berkata: "Baiklah, sangat bagus, kalian empat wanita cantik sedang berlatih, aku akan mengawasi, dan aku dapat membantu jika ada yang kesulitan pada saat masturbasiitu."
“Bagaimana kamu membantu kami?” Kata Rini Liu.
Reza Qiao mengulurkan tangannya dan berjabat: "Gunakan tangan kecilku yang tak terkalahkan untuk membantumu mengatasi kesulitanmu."
“Kami tidak bisa menyentuhnya, apakah kamu benar-benar bisa memasturbasinya untuk kami?” Rini Liu sedikit ragu, aku tidak pernah mendengar bahwa orang ini bisa bermain mahjong.
“Aku berjanji tidak ada masalah, pasti bisa menyentuh sampai memuaskan kalian,” Reza Qiao menegaskan.
“Hebat sekali, nanti bisa mencobanya, jika tangan kecilmu benar-benar sehebat itu, aku akan memberimu hadiah.” Rini Liu tersenyum.
Winny Xu berkata: "Little Reza, pada saatnya juga bantu aku untuk masturbasi."
Reza Qiao mengangguk: "Tidak ada masalah ini, akubisa bergiliran menyentuhnya untuk kalian."
Milan cemas: "Reza Qiao, tidak perlu kamu menonton dari samping."
“Mengapa?” Reza Qiao melotot. “Kak Lan khawatir aku akan memuaskan mereka, dan kamu tidak akan bisa memenangkan uang?”
"Kamu ..." Milan tersipu, tidak dapat berbicara untuk sesaat.
Winny Xu berkata tidak senang: "Kak Lan, semua orang adalah teman, jadi jangan terlalu pelit, oke?"
Rini Liu juga berkata: "Ya, Kak Lan, kami belajar darimu, kamu harus mengajarinya kepada kami semuanya."
Reza Qiao mengangguk: "Ya, Kak Lan, sebenarnya, masturbasi terutama bergantung pada keterampilan, aku pikir keterampilanmu sangat bagus, jadi jangan sampai tidak berbagi apa pun."
“Ya, tekniknya yang paling penting. Sepertinya Kak Lan sudah berkali-kali berlatih dengan komputer.” Kata Rini Liu.
Reza Qiao memuji: "Bos benar-benar memiliki penilaian yang bagus, Ya, Kak Lan berlatih dengan baik di depan computer jika sedang kosong, dia terinspirasi dengan melihat komputer."
Milan diam-diam bergumam, Reza Qiao brengsek ini tidak hanya menggodaku, tetapi juga menggoda Rini Liu dan Winny Xu, Rini Liu dan Winny Xu yang malang, Winny Xu tidak mengetahuinya, dan dengan antusias mengikuti apa yang ingin diajarkan Reza Qiao.
Semakin aku memikirkannya semakin marah, melambat dan berjalan di belakang Reza Qiao dan mengulurkan tangannya untuk mencubit punggung bawah Reza Qiao.
"Ah--" Reza Qiao berteriak.
Novel Terkait
I'm Rich Man
HartantoThe Richest man
AfradenMy Only One
Alice SongAir Mata Cinta
Bella CiaoHabis Cerai Nikah Lagi
GibranMeet By Chance
Lena TanAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan