Pejuang Hati - Bab 63 Mengancam
Setelah melihat ekspresi Kepala bagian Li seperti ini, seketika hati Fenny Liu panik tanpa sadar.
Fenny Liu juga tidak tahu datang dari mana kepanikan itu, meskipun pria di depannya ini selalu memikirkan dirinya, tapi bagaimanapun juga di sini adalah departemen kerja mereka, dia seharusnya tidak berani sembarangan.
"Kepala bagian Li". Bisik Fenny Liu.
"Tutup pintunya". Kepala bagian Li mengambil termos yang ada di atas meja dan menyeruput seteguk teh, setelah melihat Fenny Liu selesai menutup pintu, dia meletakkan cangkir teh dan mengambil ponselnya.
"Kepala bagian Li , aku dan Anggi Yang tadi hanya bercanda saja, kami tidak bermaksud untuk tidak sopan kepada Anda, sedangkan pekerjaan, aku juga selalu mengejar target". Kata Fenny Liu untuk mengakui kesalahannya terlebih dahulu.
"Masalah itu tidak penting". Kepala bagian Li memegang ponsel, dengan tersenyum dia berjalan mendekat ke Fenny Liu, lalu dia meletakkan tangannya di bahu Fenny Liu.
Fenny Liu terkejut, dengan cepat dia mundur beberapa langkah ke belakang untuk menghindar dari tangan besar Kepala bagian Li.
"Fenny Liu?" Ekspresi muka Kepala bagian Li langsung berubah dan berkata: "Sekarang aku masih menyambutmu dengan senyum, jika kamu tidak tahu diri, maka jangan salahkan aku kejam padamu".
Fenny Liu tidak mengerti maksud Kepala bagian Li, namun dengan waspada dia berkata: "Kepala bagian Li, tolong jaga sikap kamu."
"Jaga sikap, haha?" Kepala bagian Li menyalakan ponselnya, kemudian dia berkata: "Seorang wanita murahan yang tidak tahu malu, ternyata berani mengatakan jaga sikap pada aku, haha".
Muka Fenny Liu membeku seketika, dia berkata dengan dingin: "Apa maksudmu?"
"Apa maksudku?" Kepala bagian Li mendengus, lalu menekan tombol play pada video yang ada di ponsel, seketika terdengar suara film keluar dari ponsel itu.
Suara ini tidak asing, ini adalah suara film yang ditonton Fenny Liu dan Marvin Su kemarin, tepat ketika dia merasa gawat dalam hatinya, Kepala bagian Li sudah membalikkan ponselnya.
Di dalam layar, muka Fenny Liu memerah karena sedang diciumi oleh Marvin Su.
Dia tidak menolak, malah terlihat sangat menyukainya, matanya yang indah tertutup dengan lembut, bulu matanya yang panjang juga ikut bergetar, melengkung seperti sangat terangsang, apalagi ekspresi Fenny Liu yang menikmati itu, sekali di lihat sudah ketahuan dia tidak dipaksa.
"Setahu aku, dia ini adalah adik sepupu mantan suamimu kan?" Kepala bagian Li menyipitkan matanya dan berkata: "Atau dengan kata lain, mantan suamimu mengetahui perselingkuhan kamu dan adik sepupumu, makannya dia menceraikan kamu?".
Dalam sekejap, Fenny Liu hanya merasa seluruh tubuhnya sangat dingin, dia tidak tahu bagaimana Kepala bagian Li bisa memiliki video ini, dia juga tidak tahu bagaimana untuk membantahnya.
Di hadapan video ini, semua bantahan tampak begitu lemah, hanya dengan Kepala bagian Li menyebarkan video ini, siapa yang peduli apakah dia sudah bercerai dengan Martin Su atau belum, intinya merayu adik ipar adalah wanita murahan!
"Kamu ... apa yang kamu inginkan?" Fenny Liu panik.
"Apa yang aku inginkan?" Kepala bagian Li menyimpan ponselnya kembali, terkekeh dan berkata: "Apa yang aku inginkan, bukannya dalam hatimu sudah tahu jelas?"
"Aku ..." Bibir merahnya Fenny Liu terbuka sedikit, dia merasa malu bercampur marah di dalam hatinya, dia berkata dengan gemetar: "Kepala bagian Li, tolong kamu ampuni aku sekali, hal ini tidak seperti yang kamu bayangkan!"
"Memangnya kamu kira aku peduli kamu seperti apa, hmmm". Kepala bagian Li terus mengancam dan berkata: "Barang ini jika tersebar keluar, media tidak akan perduli kamu seperti apa, Fenny Liu, yang bisa kamu lakukan sekarang, sepertinya hanya menyenangkan aku saja, haha".
Sambil berkata, Kepala bagian Li memeluk Fenny Liu lagi.
Fenny Liu tidak berani menghindar karena ketakutan, seketika dalam hatinya merasa sangat menyesal, tapi yang lebih banyak adalah perasaan benci kepada Kepala bagian Li.
Tubuh Fenny Liu yang lunak ada dalam pelukannya, dalam hati Kepala bagian Li sangat senang, dia telah lama mendambakan kecantikkan Fenny Liu, sekarang dengan susah payah dia bisa mendapatkannya, bagaimana mungkin dalam hatinya tidak senang?
Apalagi sekarang ada di ruang kantornya, Fenny Liu mengenakan pakaian seragam office lady, jika menekan Fenny Liu di atas meja kerja, tampaknya akan ada sedikit perasaan dirayu dengan cosplay.
Dengan hati yang sangat senang, tangan besar Kepala bagian Li menempel di atas payudara yang bulat milik Fenny Liu itu, dia membuka mulutnya dan berkata: "Fenny Liu, kamu sudah pernah tidur dengan berapa pria?"
Fenny Liu menggigit bibirnya dengan erat, tidak bersuara.
"Kamu terlihat lumayan suci, tapi ternyata malah berselingkuh dengan adik iparmu, aku tebak, waktu kamu digilir 2 orang di pabrik mebel untuk berhubungan intim, pasti juga sangat bergairahkan?" Kepala bagian Li bertanya lagi.
Pertanyaan ini membuat muka Fenny Liu semakin memerah, jika sekarang di tangannya ada sebuah pisau, maka dia akan menusuk jantung Kepada bagian Li tanpa ragu.
"Jawab aku, jika tidak......" Kepala bagian Li mengeluarkan ponselnya lagi.
Meskipun dalam hati Fenny Liu merasa sangat malu, tapi dia juga takut Kepala bagian Li benar-benar akan menyebarkan tentang hal ini, dia juga tidak tahu apa yang harus dia lakukan untuk sementara waktu ini.
"Kamu pernah berhungan dengan berapa pria?" Tanya Kepala bagian Li dengan memegang dagu Fenny Liu, saat ini dalam hatinya penuh dengan kesombongan.
"3......3 orang". Dengan tidak berdaya, Fenny Liu hanya bisa menjawab.
"Hanya 3 orang?" Kata Kepala bagian Li dengan tidak percaya.
"Selain suami......mantan suamiku, yaitu di pabrik mebel....kali, kali itu saja." Kata Fenny Liu dengan sangat malu.
"Dengan adik iparmu tidak pernah?" Kepala bagian Li bertanya lagi.
"Tidak pernah."Jawab Fenny Liu.
Kepala bagian Li juga tidak tahu apakah Fenny Liu sudah pernah tidur dengan Marvin Su atau belum, namun permainan tanya jawab sekarang benar-benar bias membuatnya memiliki rasa kendali penuh terhadap Fenny Liu sampai puncaknya, lalu dia melanjutkan pertanyaannya: "Sekarang, kamu tahu harus bagaimana?"
Fenny Liu mengerutkan alisnya, tidak bersuara.
"Berlutut di bawah, bantu aku hisap sekarang". Kepala bagian Li mendengus dan berkataan: "Setelah pulang kerja nanti, temani aku ke hotel."
Begitu Fenny Liu mendengarnya, seketika tubuhnya menjadi dingin, "blow job", untuk Marvin Su saja dia tidak pernah melayaninya "blow job", termasuk saat dirinya dipaksa melakukan hubungan dulu, itu pun juga hanya tubuhnya yang dijamah.
Dalam mulut……
Berpikir saja Fenny Liu sudah merasa sangat kotor.
"Tolong kamu ampuni aku, aku bisa memberikanmu uang……" Kata Fenny Liu memohon.
"Tapi aku lebih tertarik padamu". Melihat penampilan Fenny Liu yang seperti ini, dalam hati Kepala bagian Li semakin merasa terangsang.
Bagaimanapun juga, hari ini dirinya harus dipuaskan, dengan berpikir demikian, Kepala bagian Li langsung menjambak rambut Fenny Liu, lalu berkata: "Bagaimanapun juga, hari ini kamu tidak bisa lari, patuhlah sedikit, aku akan membantumu menjaga rahasia, jika tidak, kamu akan tahu akibatnya."
Bibir merah Fenny Liu bergetar dan berkata: "Aku……aku, aku sudah bercerai, adik……adik iparku dan mantan suamiku tidak memiliki hubungan darah."
"Oh?" Kepala bagian Li mengerutkan alisnya, namun dia berpikir kembali di dalam hatinya, lalu melanjutkan berkata: "Kamu mau berbohong pada siapa? Meskipun tidak ada hubungan darah, perbuatan yang kamu lakukan juga adalah hal yang memalukan, sekarang, hmmm!"
Sambil berbicara, Kepala bagian Li sekali lagi dengan kasar meremas payudara Fenny Liu, lalu mulai melepas celananya sendiri, dia berpikir dalam hati, jika Fenny Liu sulit diajak kerjasama seperti ini, maka dia hanya bisa melakukannya dengan cara paksa.
Fenny Liu merasa kesakitan karena payudaranya diperas tadi, dia mengerutkan alisnya, menahan untuk tidak mengeluarkan suara.
Meskipun dia merasa sangat khawatir, tapi dia juga sambil memikirkan antara untung atau ruginya masalah ini, walaupun Marvin Su dan Martin Su tidak memiliki hubungan darah, tapi jika hal ini tersebar, media yang tidak bermoral tidak akan memperdulikan begitu banyak!
Ditambah lagi, jika ada orang yang menelusurinya lebih dalam, maka Marvin Su dan Martin Su mereka berdua juga akan sama seperti dirinya, hidup mereka akan hancur.
Berpikir sampai di sini, gigi Fenny Liu menggigit erat bibir merahnya sekali lagi.................
Novel Terkait
Menunggumu Kembali
NovanPejuang Hati
Marry SuIstri kontrakku
RasudinMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniDiamond Lover
LenaThat Night
Star AngelPejuang Hati×
- Bab 1 Mati Lampu
- Bab 2 Ketidakpuasan
- Bab 3 Bekas Cakar
- Bab 4 Panggilan Telepon
- Bab 5 Jalan-Jalan
- Bab 6 Obat
- Bab 7 Hanya Bisa Dirasakan, Tidak Bisa Diungkapkan
- Bab 8 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik
- Bab 9 Terangsang
- Bab 10 Mabuk Kepayang
- Bab 11 Pertengkaran
- Bab 12 Pria Sejati
- Bab 13 Naik Bus
- Bab 14 Pikiran yang Tidak Senonoh
- Bab 15 Aku Suka Kamu
- Bab 16 Kasih Sayang yang Kuat
- Bab 17 Perjalanan Bisnis Kakak Sepupu
- Bab 18 Wanita Escort
- Bab 19 Sakit Hati
- Bab 20 Rangsangan yang Berbeda
- Bab 21 Salah Injak Kaki
- Bab 22 Rina Chen
- Bab 23 Persyaratan yang Tidak Masuk Akal
- Bab 24 Dalam Satu Kamar
- Bab 25 Lubang yang Dalam
- Bab 26 Di Bawah Sinar Bulan
- Bab 27 Ulang Tahun
- Bab 28 Dare!
- Bab 29 Bercinta
- Bab 30 Mawar
- Bab 31 Hembusan Nafas
- Bab 32 Pulang Bersama
- Bab 33 Marga Su, Bukan Marga Zhang
- Bab 34 Rencana Rina
- Bab 35 Pemerasan
- Bab 36 Kalau Aku Tidak Merawatnya, Apakah Kamu Bisa?
- Bab 37 Posisi?
- Bab 38 Dia Memang Pantas Mendapatkannya
- Bab 39 Terjadi Sesuatu Kepada Fenny Liu
- Bab 40 Masuk Neraka
- Bab 41 Tunggu Aku!
- Bab 42 Gangguan Psikologi
- Bab 43 Indra Keenam
- Bab 44 Siva Zhao
- Bab 45 Satu Hati, Dua Cinta
- Bab 46 Akulah yang Berhutang Padamu
- Bab 47 Pembunuhan
- Bab 48 Situasi Krisis
- Bab 49 Saat Terbangun
- Bab 50 Janji
- Bab 51 Jadilah Pacarku
- Bab 52 Rumah Sama, Orang Berbeda
- Bab 53 Belum Cukup
- Bab 54 Berani Tidak?
- Bab 55 Terjebak
- Bab 56 Perpustakaan
- Bab 57 Memahami
- Bab 58 Kerja Lembur
- Bab 59 Lemah
- Bab 60 Diikuti
- Bab 61 Membuntuti
- Bab 62 Tak Terkendali
- Bab 63 Mengancam
- Bab 64 Pilihan
- Bab 65 Hotel Inter Continental
- Bab 66 Muncul
- Bab 67 Kemarahan yang Tidak Terduga
- Bab 68 Perubahan
- Bab 69 Mimpi Panjang Telah Menjadi Sia-sia
- Bab 70 Masalah Berturut-turut
- Bab 71 Masalah yang Sangat Rumit
- Bab 72 Mengajak Bertemu
- Bab 73 Sertifikat Kepemilikan Properti
- Bab 74 Marvin Su dan Martin Su
- Bab 75 Pertemuan
- Bab 76 Berbahaya
- Bab 77 Konfrontasi Antar Saudara
- Bab 78 Pistol
- Bab 79 Keberanian
- Bab 80 Kedatangan Polisi
- Bab 81 Bertanya
- Bab 82 Penembakan
- Bab 83 Pilihan
- Bab 84 Jericho Su
- Bab 85 Konfrontasi
- Bab 86 Merenungkan
- Bab 87 Tidak Adil?
- Bab 88 Gadis-gadis Suka Bergosip
- Bab 89 Ujian
- Bab 90 Rasa Aman
- Bab 91 Pembagian Uang?
- Bab 92 Kemarahan Luar Biasa
- Bab 93 Makan Siang
- Bab 94 Tidak Berpikir dan Berlogika
- Bab 95 Farah Liu
- Bab 96 Ketidakadilan
- Bab 97 Tersenyum halus
- Bab 98 Menjijikkan
- Bab 99 Semuanya Indah Sekali!
- Bab 100 Minyak Lilin
- Bab 101 Jamuan Pengkhianatan
- Bab 102 Kasus Pembunuhan
- Bab 103 Gunung Dagu
- Bab 104 Tiga Banding Tiga
- Bab 105 Kencan?
- Bab 106 Di Kafe
- Bab 107 Pengendalian
- Bab 108 Kondom
- Bab 109 Siva Zhao
- Bab 110 Kembali ke Sekolah
- Bab 111 Tertangkap Basah
- Bab 112 Jika Aku Pergi, Kita Tak Bisa Bertemu Lagi (Tamat)