Pejuang Hati - Bab 101 Jamuan Pengkhianatan
Ini membuat Marvin Su terkejut.
Apakah ini benar-benar kebetulan? Ada sedikit keanehan dalam masalah ini!
Marvin Su merasa bingung, dan dia melihat foto almarhum Martin lagi, dan Marvin Su tidak tahu apakah ini hanya perasaannya saja atau apa, dia merasa mulut Martin Su bergerak.
“Ahhh!” Secara tidak sadar Marvin Su melangkah mundur, kemudian dia melihat asap hitam di atas lilin, yang membuatnya merasa lega.
Asap hitam yang berada di atas lilin sangat tipis, baru saja Marvin Su melihat foto almarhum itu, asap hitam itu kebetulan melayang di depan mata Marvin Su, yang kebetulan membentuk pembiasan cahaya, dan membuat dirinya merasa bahwa mulut Martin Su bergerak.
Meskipun tahu bahwa ini hanya kebetulan, tapi Marvin Su juga merasa ketakutan.
Bagaimanapun, Jericho Su bersikap seperti itu kepada Rina Chen di tempat sembahyang Martin Su, bahkan jika Marvin Su tidak memiliki pemahaman tentang ilmu gaib, dia pikir Jericho Su akan dihukum oleh Tuhan.
Setelah membersihkan minyak lilin yang ada di foto itu, lalu Marvin Su mengembalikan foto itu kembali, kebetulan pada saat ini, Jericho Su masuk ke dalam lagi.
Tangannya membawa satu kaki ayam dan menyerahkannya kepada Rina Chen, kemudian bersiap untuk berbicara dengan Marvin Su, tetapi sebelum dia berbicara, dia terkejut dan langsung berlutut.
“Sialan.” Marvin Su merasa kebingungan, dia berpikir Jericho Su sudah dirasuki hantu.
Kemudian Jericho Su berlutut, menatap foto almarhum Martin Su, dan setelah beberapa detik, dia berdiri dan berkata: “Sialan, masalah ini sedikit aneh, barusan aku melihat Martin Su tersenyum, dan bagaimana bisa ada bekas luka di sudutnya mata?”
Foto almarhum itu sudah dibingkai dengan kaca, meskipun minyak lilin itu sudah meleleh, tapi tempat yang diteteskan oleh lilin itu sangat bersih, tiba-tiba berubah menjadi bekas air mata.
Marvin Su tahu, bahwa ketika Jericho Su melihat foto almarhum Martin Su tersenyum, lilin itu baru saja masuk ke dalam abu, dan sekarang ada lapisan asap yang lebih tebal dari biasanya, melalui pembiasan cahaya, Jericho Su dan Marvin Su sama-sama melihat pemandangan yang aneh.
Tapi Jericho Su tidak mengerti dengan beberapa kejadian ini, dia berpikir bahwa pandangan dirinya sedikit kabur.
Marvin Su juga tidak menjelaskan kepadanya, Marvin Su hanya berpikir, Jericho Su lebih baik bersujud ketakutan seperti barusan, dengan begini, dia tidak berani memikirkan hal yang aneh-aneh lagi kepada Rina Chen!
Setelah sembahyang di tempat sembahyang, Marvin Su merasa dirinya tertekan dan langsung pulang ke rumah.
Ketika sampai di rumah, orang tua Marvin Su dengan diam-diam membicarakan tentang kehidupan pahit Rina Chen, ketika Marvin Su pulang, semuanya segera tersenyum dan langsung membuat makanan untuknya.
Jarak sekolah Marvin Su dari desa, tidak jauh dan tidak dekat, setiap kali menaiki mobil dibutuhkan waktu tiga atau empat jam untuk pergi ke sekolah, ditambah adanya Fenny Liu, Marvin Su biasanya hanya pulang selama dua atau tiga bulan sekali, jadi setiap dirinya pulang, orang tua Marvin Su memperlakukannya dengan sangat baik.
Dan upacara pemakaman… bagaimanapun itu adalah keluarga orang lain, meskipun mereka sangat mengasihani Rina Chen, tapi di hadapan Marvin Su, mereka sekeluarga terlihat sangat senang.
Melihat raut wajah ayahnya yang peduli kepadanya, Marvin Su merasa perasaan hatinya jauh lebih baik, begitu memasuki desa, dia merasa sangat sedih.
"Ayah, kapan kak Martin Su akan dimakamkan?” Saat makan siang, tiba-tiba Marvin Su bertanya.
“Besok siang, karena ini adalah kematian anak muda, jadi tidak bisa menjalankan tradisi tujuh hari tujuh malam, lagipula juga… sudah tidak ada seorang pun di rumah pamanmu itu, dan rumah itu sudah lama dibersihkan” Ayah Marvin Su berkata.
Setelah mendengar ini, Marvin Su mengangguk dan berkata: “Kalau begitu baiklah, jika besok siang, tidak ada apa-apa lagi, aku akan langsung kembali ke sekolah.”
“Iya, belajarlah yang rajin, jangan terlalu sedih dengan kematian Martin Su.” Ayah Marvin Su berkata lagi.
“Iya.” Marvin Su mengangguk, tetapi hatinya sama sekali tidak mudah untuk melepaskannya…
Saat malam tiba, Jericho Su memanggil Marvin Su untuk minum di rumahnya.
Rumah Jericho Su sangat kumuh, biasanya tidak ada teman yang datang ke sini, hari ini Jericho Su mengundang Marvin Su untuk datang, ini merupakan sesuatu hal yang sangat langka.
Sambil mengerutkan kening, dia berjalan mendekati rumah Jericho Su, Marvin Su bertemu dengan Eriko dari desa sebelah.
Namanya dengan Jericho tidak jauh berbeda, setelah bertemu dengan orang ini, Marvin Su sedikit menyesal mengikuti Jericho masuk ke dalam, tetapi jika mereka tahu bahwa dirinya berbalik badan dan pergi, mereka berdua akan merasa bahwa dirinya tidak menghargai mereka berdua, dan akan menjadi lebih merepotkan!
Dengan sikap sabar, Marvin Su duduk.
“Kak Marvin Su!” Setelah Eriko melihat Marvin Su, dia tersenyum tidak senonoh dan berkata: “Hai pelajar, aku ingin cheers denganmu.”
Marvin Su tersenyum canggung dan ikut minum segelas bir.
Jericho Su dan Eriko sangat senang melihat Marvin Su menghargai mereka, meskipun Eriko tidak tahu isi dalam hatinya, tapi biasanya dia sangat dekat dengan semua orang, Jericho Su juga menyambut kedatangannya, sekarang, melihat Marvin Su sudah duduk, ditambah makan dan minum dnegan santai, secara alami sikapnya kepada Marvin Su sangat hangat.
Jericho Su melakukan semua ini hanya demi uang.
Marvin Su sedang dalam suasana hati yang tidak baik, setelah minum beberapa gelas, dia berkata bahwa dirinya tidak bisa terlalu banyak minum, pada saat yang sama, dia menghitung waktu dalam benaknya, dia merasa bahwa sudah waktunya dirinya pergi, dan dia bangun lalu berkata: “Hari sudah malam, aku harus pulang.”
“Baiklah, aku akan mengantarmu keluar.” Jericho Su segera berdiri.
Melihat bahwa Jericho Su tidak keberatan, Marvin Su menghela napas lega, dan kemudian dia berpamitan dengan Eriko dan segera pergi.
Saat sudah sampai di luar, Jericho Su berkata: "Hei, Marvin Su… Besok adalah hari pemakaman Martin Su, kata kamu uangnya belakangan, kapan wanita itu akan memberikannya kepada kita?”
Benar saja!
Marvin Su tahu bahwa Jericho Su mengajaknya kemari, mempunyai maksud, kemudian Marvin Su berkata: “Aku juga tidak tahu masalah itu, hubunganku dengan Fenny Liu tidak begitu baik, tetapi… Awalnya dia memberi uang dengan sangat lancar, dia adalah orang yang teliti, jadi jangan khawatir masalah itu.”
“Hehe.” Jericho Su tersenyum dan berkata: “Baiklah, aku percaya kepada kalian berdua!”
Setelah berbicara sebentar, Marvin Su pergi, tetapi ketika dia baru setengah jalan, dia meraba sakunya, dan kuncinya sepertinya masih berada di rumah Jericho Su.
Saat baru mau duduk, Marvin Su merasa kuncinya tergantung di pinggang celananya, dan kemudian dia mencoba mengambilnya, pada saat ini, dia melihat kuncinya itu sudah tidak ada, dan mau tidak mau dia kembali ke rumah Jericho Su.
Pintu gerbang rumah Jericho Su terbuka, tanpa banyak berpikir, Marvin Su masuk ke dalam.
“Aku katakan, apakah kamu benar-benar ingin menggerakkan orang-orang di desa dan pergi mencari wanita itu?” Eriko bertanya.
“Kalau tidak? Semua orang di desa tahu bahwa bangunan itu milik Martin Su, sekarang Martin Su sudah meninggal, ibunya sudah gila, dan wanita itu menjual rumah Martin Su, sekarang siapa yang tidak akan memarahinya?” Jericho Su berkata.
Apakah mereka sedang membicarakan Fenny Liu? Marvin Su mengerutkan kening dan menghentikan langkahnya, bersembunyi di balik pintu rumah Jericho Su.
“Tidak juga!” Eriko berkata, dan bertanya: “Kalau begitu, jika kamu tidak dapat menemukan wanita itu, apa yang akan kamu lakukan?”
“Bukankah masih ada Marvin Su? Besok aku akan membuat keributan besar, ketika penduduk desa berada di bawah kepemimpinanku, aku akan memaksa Marvin Su untuk mengatakan keberadaan wanita itu dengan penduduk desa, jika dia tidak mengatakan, hehe, orangtuanya akan dibunuh oleh orang-orang desa.” Jericho berkata dengan sangat kejam.
Masalah Martin Su dan Fenny Liu sudah bercerai, termasuk distribusi properti, hanya Marvin Su lah satu-satunya orang yang tahu prosesnya, tidak ada seorang pun di desa yang tahu dengan jelas.
Oleh karena itu, sekarang pembicaraan orang-orang di desa adalah, menyesali Martin Su dan memarahi Fenny Liu.
Mendengar pembicaraan Jericho Su dan Eriko, Marvin Su merasa bulu kuduknya merinding, dia tidak menduga bahwa Jericho Su mempunyai sifat yang buruk seperti ini.
Novel Terkait
Untouchable Love
Devil BuddySang Pendosa
DoniThe Richest man
AfradenSee You Next Time
Cherry BlossomThe Great Guy
Vivi HuangAnak Sultan Super
Tristan XuUnperfect Wedding
Agnes YuPejuang Hati×
- Bab 1 Mati Lampu
- Bab 2 Ketidakpuasan
- Bab 3 Bekas Cakar
- Bab 4 Panggilan Telepon
- Bab 5 Jalan-Jalan
- Bab 6 Obat
- Bab 7 Hanya Bisa Dirasakan, Tidak Bisa Diungkapkan
- Bab 8 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik
- Bab 9 Terangsang
- Bab 10 Mabuk Kepayang
- Bab 11 Pertengkaran
- Bab 12 Pria Sejati
- Bab 13 Naik Bus
- Bab 14 Pikiran yang Tidak Senonoh
- Bab 15 Aku Suka Kamu
- Bab 16 Kasih Sayang yang Kuat
- Bab 17 Perjalanan Bisnis Kakak Sepupu
- Bab 18 Wanita Escort
- Bab 19 Sakit Hati
- Bab 20 Rangsangan yang Berbeda
- Bab 21 Salah Injak Kaki
- Bab 22 Rina Chen
- Bab 23 Persyaratan yang Tidak Masuk Akal
- Bab 24 Dalam Satu Kamar
- Bab 25 Lubang yang Dalam
- Bab 26 Di Bawah Sinar Bulan
- Bab 27 Ulang Tahun
- Bab 28 Dare!
- Bab 29 Bercinta
- Bab 30 Mawar
- Bab 31 Hembusan Nafas
- Bab 32 Pulang Bersama
- Bab 33 Marga Su, Bukan Marga Zhang
- Bab 34 Rencana Rina
- Bab 35 Pemerasan
- Bab 36 Kalau Aku Tidak Merawatnya, Apakah Kamu Bisa?
- Bab 37 Posisi?
- Bab 38 Dia Memang Pantas Mendapatkannya
- Bab 39 Terjadi Sesuatu Kepada Fenny Liu
- Bab 40 Masuk Neraka
- Bab 41 Tunggu Aku!
- Bab 42 Gangguan Psikologi
- Bab 43 Indra Keenam
- Bab 44 Siva Zhao
- Bab 45 Satu Hati, Dua Cinta
- Bab 46 Akulah yang Berhutang Padamu
- Bab 47 Pembunuhan
- Bab 48 Situasi Krisis
- Bab 49 Saat Terbangun
- Bab 50 Janji
- Bab 51 Jadilah Pacarku
- Bab 52 Rumah Sama, Orang Berbeda
- Bab 53 Belum Cukup
- Bab 54 Berani Tidak?
- Bab 55 Terjebak
- Bab 56 Perpustakaan
- Bab 57 Memahami
- Bab 58 Kerja Lembur
- Bab 59 Lemah
- Bab 60 Diikuti
- Bab 61 Membuntuti
- Bab 62 Tak Terkendali
- Bab 63 Mengancam
- Bab 64 Pilihan
- Bab 65 Hotel Inter Continental
- Bab 66 Muncul
- Bab 67 Kemarahan yang Tidak Terduga
- Bab 68 Perubahan
- Bab 69 Mimpi Panjang Telah Menjadi Sia-sia
- Bab 70 Masalah Berturut-turut
- Bab 71 Masalah yang Sangat Rumit
- Bab 72 Mengajak Bertemu
- Bab 73 Sertifikat Kepemilikan Properti
- Bab 74 Marvin Su dan Martin Su
- Bab 75 Pertemuan
- Bab 76 Berbahaya
- Bab 77 Konfrontasi Antar Saudara
- Bab 78 Pistol
- Bab 79 Keberanian
- Bab 80 Kedatangan Polisi
- Bab 81 Bertanya
- Bab 82 Penembakan
- Bab 83 Pilihan
- Bab 84 Jericho Su
- Bab 85 Konfrontasi
- Bab 86 Merenungkan
- Bab 87 Tidak Adil?
- Bab 88 Gadis-gadis Suka Bergosip
- Bab 89 Ujian
- Bab 90 Rasa Aman
- Bab 91 Pembagian Uang?
- Bab 92 Kemarahan Luar Biasa
- Bab 93 Makan Siang
- Bab 94 Tidak Berpikir dan Berlogika
- Bab 95 Farah Liu
- Bab 96 Ketidakadilan
- Bab 97 Tersenyum halus
- Bab 98 Menjijikkan
- Bab 99 Semuanya Indah Sekali!
- Bab 100 Minyak Lilin
- Bab 101 Jamuan Pengkhianatan
- Bab 102 Kasus Pembunuhan
- Bab 103 Gunung Dagu
- Bab 104 Tiga Banding Tiga
- Bab 105 Kencan?
- Bab 106 Di Kafe
- Bab 107 Pengendalian
- Bab 108 Kondom
- Bab 109 Siva Zhao
- Bab 110 Kembali ke Sekolah
- Bab 111 Tertangkap Basah
- Bab 112 Jika Aku Pergi, Kita Tak Bisa Bertemu Lagi (Tamat)