Pejuang Hati - Bab 79 Keberanian

Ketika Michael Wang melihat penampilan Marvin Su, ia langsung tahu bahwa dia akan mempertaruhkan nyawanya sendiri.

Sebagai seorang bajingan yang telah lama berkeliaran di komunitas tersembunyi, bagaimana mungkin Michael Wang takut dengan Marvin Su? Dia menggeser tombol safety pistol dengan ibu jarinya dan langsung menodongkan ujung pistol tepat ke kepala Marvin Su.

"Tidak!" Anggi Yang tidak mampu menahan dirinya untuk tidak berteriak.

Jantung Marvin Su juga bergejolak, meskipun dia bersedia mengorbankan dirinya untuk Fenny Liu dan Anggi Yang, namun tidak berarti bahwa dia sendiri tidak takut pada kematian. Pada saat itu, jantungnya pun mulai berdegup kencang.

Bukan hanya itu, kelopak matanya pun berkedip dengan sangat cepat, Marvin Su tetap bertahan untuk tidak berlutut, matanya terus menatap Michael Wang...

"Kamu sangat berani, tapi kamu tidak bisa menakutiku!" Michael Wang menatap Marvin Su dan tersenyum sinis. “Rasa takut ini tidak akan membunuh kamu, tetapi jika kamu mempunyai sedikit saja dorongan untuk membantah, pistol ini akan... nak, ini bukanlah tempat kamu untuk berperilaku buruk.”

Setelah selesai berbicara, Michael Wang tiba-tiba mengeluarkan belati dari sakunya dan langsung bergerak menuju ke arah perut Marvin Su.

"Hati-hati!" Anggi Yang melihat dengan jelas pergerakan Michael Wang dari jarak jauh. Ia melihatnya mengambil belati, sehingga segera memperingatkan Marvin Su.

Pada saat ini, Marvin Su berada dalam keadaan yang sangat tegang, tangan Michael Wang meraba belakang pinggangnya sendiri, Marvin Su mengerti bahwa ia sedang mencari senjata, ditambah lagi dengan adanya peringatan dari Anggi Yang, tanpa berpikir panjang, ia pun langsung bersembunyi ke belakang.

"Whoosh."

Ketika belati datang menghampirinya, Marvin Su tanpa berpikir panjang langsung memegang pergelangan tangan Michael Wang dengan kedua tangannya.

"Brengsek." Marvin Su menjerit, ia pun langsung mengambil belati dari tangan Michael Wang.

Kali ini, Michael Wang benar-benar marah, dengan ujung pistol yang tepat menodong ke kepala Marvin Su, dan jari telunjuk yang tepat berada di pelatuk pistol, ia pun langsung menarik pelatuknya.

"Dor!"

"Tidak!"

"Marvin Su!"

Untuk sementara waktu, semua orang berteriak, sementara Anggi Yang berlutut di lantai.

Telinga Marvin Su berdenging hebat karena suara tembakan, dan kemudian semua orang tersentak mundur. Hal ini terjadi bukan karena tembakan Michael Wang, melainkan tabrakan dari Martin Su.

Ketika Marvin Su sadar, ia sepenuhnya terhalang oleh badan Martin Su, tetesan darah segar terus-menerus menetes ke lantai.

Ternyata pada kondisi kritis seperti ini, Martin Su sempat melihat Michael Wang yang akan menarik pelatuk pistolnya, dan kemudian dengan amarah penuh ia bergegas menabraknya.

Dia marah pada ketidakgunaan dan ketidakberdayaannya, dan juga marah pada Michael Wang yang tidak bisa dipercayai, serta kemarahan pada dirinya sendiri.

Selain sebagai seorang pria yang lemah dan pengecut, dia sebelumnya juga tidak pernah menjadi seorang pria sejati yang dapat melindungi wanitanya sendiri. Ketika dia melihat Marvin Su dan Michael Wang yang saling mempertaruhkan nyawa, Martin Su terus menyalahkan dirinya sendiri. Dia berpikir jika dia bersedia mengorbankan dirinya untuk Fenny Liu, tidak ada satupun dari mereka yang akan sampai ke titik ini.

Tidak ada yang akan menyakitinya...

Dari awal sampai sekarang, hanya dia seorang yang selalu mengecewakan!

Martin Su terlihat seperti telah dilahirkan kembali. Tiba-tiba dia berdiri, bergegas ke arah Michael Wang dan langsung meraih lengannya untuk menarik kembali todongan pistol yang tepat berada di kepala Marvin Su.

Pada proses bergegas menuju ke arah Michael Wang, ternyata ia telah menarik pelatuknya dan membanting tembakan, DOR! tembakan itu tepat berada di dada Martin Su.

"Ha, haha." Martin Su tidak merasakan sedikitpun rasa sakit, ia bahkan terlihat santai. Kedua tangannya memegang pergelangan tangan Michael Wang, akhirnya ia dapat merasakan kelegaan tersendiri, ia pun berkata dengan pelan: "A...aku, aku bukanlah seorang pengecut.... Marvin Su, ma...maafkan aku."

Ketika mengatakan hal tersebut, mulut Martin Su telah menyemburkan banyak darah.

Ketika Marvin Su melihatnya, ia pun berteriak, "Kakakku!"

"Ha..., Kau memanggilku kakak. Bagus..., sangat bagus." Martin Su tersenyum dan berkata: "Ini sudah terbayarkan...Marvin Su, a...aku merasa tidak enak terhadap Fenny Liu. To...tolong aku, jaga dia dengan baik..."

Sambil berkata, mata Martin Su terasa semakin berat, dan tampaknya dia akan pingsan.

Tetapi Martin Su bertahan untuk tidak pingsan, dia pun segera menggigit lidahnya dengan keras, ia seolah-olah dapat hidup kembali. Kedua tangannya memegang pergelangan tangan Michael Wang dengan erat dan kemudian bergegas mendorongnya ke depan.

Pergelangan tangan Michael Wang terasa sangat menyakitkan. Tidak pernah terlintas di benaknya, bahwa seseorang yang sedang berada dalam kondisi sekarat sepertinya dapat memiliki kekuatan yang sangat besar.

Martin Su mendorong badan Michael Wang ke lantai, ia membuka mulut dan dengan keras menggigit leher Michael Wang. Michael Wang yang tidak tahan dengan gigitan itu pun menjerit kesakitan. Kemudian, dengan jari telunjuk kanannya, ia kembali menarik pelatuk pistolnya, "Dor! Dor! Dor! Dor!" kali ini Michael Wang menembakkan sebuah tembakan mati kepada Martin Su.

"Kakakku!"

Marvin Su menjerit, kemudian mengambil belati Michael Wang yang jatuh ke lantai, dan memegangnya dengan satu tangan, sedangkan tangan lainnya memegang pipa baja, dan bergegas ke arah Michael Wang.

Olga Wang dan seorang teman kelasnya juga mulai menanggapi kondisi ini, meskipun situasi di depan mata sudah sangat mengerikan, namun hal ini juga mengundang kemarahan pada mereka. Ketika kedua pria tersebut melihat keadaan Martin Su dan Marvin Su, mereka juga ikut berpartisipasi dan mengambil pipa baja untuk bergegas ke arah mereka.

Dengan kondisi tubuh Michael Wang yang masih tertekan oleh Martin Su, Michael Wang pun menembak mati Martin Su, setelah itu barulah dia menggerakkan tangan untuk mendorong tubuhnya.

Pada akhirnya, ketika tubuh Martin Su didorongnya pergi, pergelangan tangan Michael Wang terasa lega, tetapi kemudian "Arghh!!!" dia menjerit kesakitan.

Marvin Su langsung menusuk tangannya dengan belati, dan secepat kilat mengambil pistol yang jatuh ke lantai, kemudian menodong pistol ke Michael Wang dan berteriak, "Aku akan menembak mati dirimu, brengsek!"

"Marvin Su, tidak!" Anggi Yang dengan cepat menghampirinya, dan menahan Marvin Su.

Marvin Su menggertakkan giginya, tangannya yang memegang pistol pun mulai gemetar, hal ini terjadi bukan karena rasa takutnya, melainkan amarahnya.

Sekarang Martin Su berbaring di lantai, dengan empat sampai lima luka tertembak di dadanya, darahnya sendiri telah mengecat bajunya menjadi warna merah pekat. Dia berbaring di lantai layaknya huruf aksara mandarin yang mempunyai arti "besar", pandangan kosong matanya menatap plafon apartemen, mulutnya sedikit terbuka, dan tampaknya dia ingin mengatakan sesuatu.

Melihat keadaan Martin Su, Marvin Su sangat ingin menarik pelatuk untuk membunuh Michael Wang. Ia ingin membalas dendam kakak sepupunya.

"Marvin Su, tenang... jangan membunuhnya...jangan membunuhnya..." Anggi Yang berkata dengan pelan, "Sekarang, aku akan menghubungi polisi. Kamu masih mempunyai masa depan yang indah. Jangan menghancurkan dirimu sendiri hanya untuk satu orang sampah ini..."

Marvin Su telah mendengar perkataan Anggi Yang, namun dia terlihat masih sangat marah.

"Masih ada aku, dan juga kakak iparmu...Apa yang akan kita lakukan jika kamu membunuhnya?" Anggi Yang berkata sambil memegang pergelangan tangan Marvin Su.

Sosok Fenny Liu dan Anggi Yang yang tiba-tiba terlintas di pikirannya membuat Marvin Su terlihat sedikit lebih tenang. Ia melihat Michael Wang sedang memegang pergelangan tangannya memohon sambil melolong kesakitan, pada akhirnya ia pun berkata: "Anda...tunggu saja untuk ditembak! "

Michael Wang diduga terlibat dalam banyak kasus kriminal. Jika Marvin Su langsung menembaknya, apakah itu masih dapat dikatakan sebagai bentuk pembelaan terhadap dirinya sendiri...

Tentu saja, hal inilah yang dipikirkan Marvin Su, tapi ini bukanlah bentuk dari pembelaan diri yang sah. Selain itu, beberapa anak buah Michael Wang juga masih berada di sana. Ditambah lagi, pasti ada orang yang sedang mengawasi kita di apartemen ini. Jika Marvin Su menembaknya, berarti dia membunuh korban yang tidak memiliki kemampuan untuk melawan.

"Hmph."Marvin Su mendengus, kemudian sambil menodong ke kepala Michael Wang dan bertanya dengan kejam, “Apa yang kamu berikan pada kakak iparku?”

Dia yang yang masih memegang pistol di tangannya itu kembali marah, mengingat bahwa Fenny Liu masih belum tersadarkan sejak berada di mobilnya.

Novel Terkait

Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu