Pejuang Hati - Bab 106 Di Kafe

Mendengar jawaban Marvin Su, Enzy Li langsung tahu kalau dia sudah tidak ada masalah, Enzy Li pun melambaikan tangan dan berkata: “Sudah pulang sana.”

Mendengar Enzy Li berkata demikian, Marvin Su pun berkata: “Baik, Bu Enzy.”

Sebenarnya Marvin Su masih ingin berbincang dengan Enzy Li tapi Siva Zhao tahu kalau Marvin Su pergi ke kantor. Marvin Su juga tahu kalau Enzy Li hanya simpati pada dia saja, dia pun tidak banyak berpikir lagi memutar badan dan meninggalkan kantor.

Setelah sampai di kelas, Siva Zhao langsung dengan nada cemburu bertanya: “Bu Enzy kenapa mencari kamu?”

“Tanya kondisi kesehatan badan aku, suruh aku jangan ketinggalan pelajaran, itu saja.” Jawab Marvin Su.

“Oh.” Siva Zhao mencibirkan mulutnya dan tidak memperdebatkan nya lagi

Di saat sudah mau pulang sekolah, Fenny Liu mengirim pesan kepada Marvin Su, berkata bahwa dia sedang berada di kafe depan sekolah Marvin Su. Setelah selesai kelas, pergi ke sana mencari dia.

Pelajaran terakhir adalah pelajaran seorang profesor tua, membuat Marvin Su sangat ngantuk sekali ditambah dengan sudah sangat lama tidak berjumpa dengan Fenny Liu, akhirnya Marvin Su mencari alasan untuk pulang lebih cepat.

Setelah sampai di luar kafe, Marvin Su melihat dari jendela langsung terlihat Fenny Liu.

Di saat ini, Fenny Liu memakai rok berwarna putih, rambut yang hitam dan panjang, badan yang langsing ditambah dengan dada yang sangat menonjol. Marvin Su melihat dari sisi samping, sudah bisa membuat hati seorang pria tergerak, sangatlah mantap sekali.

Melihat Fenny Liu dari sisi samping, Marvin Su tersenyum, di dalam pikirannya terbayang saat pertama kali di kelas melihat Enzy Li dari sisi samping.

Andaikata dua bayangan ini dibandingkan, Marvin Su tidak tahu siapa yang akan menang. Sekarang dia tiba-tiba merasakan rasa rindu nya terhadap Fenny Liu sudah berkurang.

Marvin Su dengan cepat mengendalikan pikirannya lalu masuk ke dalam kafe.

“Fenny.” Panggil Marvin Su.

Setelah beberapa waktu ini, Marvin Su akhirnya bisa memanggil nama Fenny Liu, kalau dulu pasti akan memanggil kakak ipar.

Fenny Liu tersenyum dan bertanya lagi kepada Marvin Su: “Kamu sudah datang? Mau minum apa?”

“Minum kopi saja.” Jawab Marvin Su sambil duduk dan melambaikan tangan kepada pelayan untuk memesan kopi. Setelah itu dengan bercanda bertanya: “Fenny, apakah kamu masih suka dengan aku?”

“Ha!” Fenny Liu tidak menyangka kalau Marvin Su bisa bertanya demikian, dia pun tertegun lalu menganggukkan kepalanya berkata: “Suka kok.”

“Tapi aku merasa, selama ini kita semakin menjauh.” Jawab Marvin Su dengan suara kecil.

Fenny Liu yang tidak tahu harus bagaimana menjelaskan nya, hanya menjawab: “Mungkin karena kita jarang berjumpa saja, dahulu.. Setiap malam minggu, pasti akan membawamu ke rumah. Sekarang aku tinggal di rumah Anggi Yang, ditambah dengan adanya Farah Liu dan banyak masalah lain...”

Sambil berkata, Fenny Liu menghembuskan napasnya: “Tapi, sekarang aku ada mencari rumah, merasa tidak enak kalau tinggal di rumah Anggi Yang terus menerus.”

“Hmm” Marvin Su mendengar bahwa Fenny Liu bersiap untuk pindah keluar, di dalam hati nya merasa bahagia dia pun langsung berkata: “Kakak ipar, kali ini aku kembali ke desa, banyak masalah yang terjadi.....”

“Masalah apa?” Fenny Liu menaikkan alis matanya dan terus bertanya: “Apakah Jericho Su mencari masalah denganmu?”

“Sebenarnya dia mau mencari masalah denganku, tapi Jericho Su sudah meninggal dunia...” Jawab Marvin Su, dia pun menghembuskan napasnya, tidak peduli Jericho Su bagaimana, dia sudah meninggal dunia, ditambah dengan Jeremi Su, Martin Su....

Anak muda keluarga Su sekarang hanya tersisa Marvin Su saja.

“Apa yang terjadi?” Tanya Fenny Liu yang sangat terkejut.

Marvin Su sengaja tidak menceritakan skandal yang terjadi, dia hanya menceritakan inti cerita kepada Fenny Liu.

Di dalam ceritanya, Marvin Su menjaga martabat terakhir Rina Chen, awalnya Jericho Su yang dalam keadaan mabuk ingin memerkosa Rina Chen, tapi akhirnya ditusuk mati oleh Rina Chen, Rina Chen pun akhirnya memilih untuk bunuh diri.

Mengenai keadaan di hotel, Marvin Su tidak menceritakan kejadian Jericho Su yang menggunakan paha ayam menggoda Rina Chen.

Meski pun demikian Fenny Liu juga tercengang mendengarkannya, setelah lewat sejenak baru menghembuskan napas dan berkata: “Tidak disangka, keluarga Martin Su akan berakhir demikian.....”

Fenny Liu tidak tega melanjutkan pembicaraan nya, hati nya juga sangat tidak sedih.

Marvin Su pun mengeluh sepatah dua kata. Dari orang yang meninggal itu, semua ada tali persaudaraan dengan Marvin Su, meski pun mereka sangat jahat, tapi pasti ada rasa sedih jika mereka meninggal dunia.

Mereka berdua pun bersedih sejenak. Akhirnya Fenny Liu yang sadar terlebih dahulu dan bertanya: “Marvin Su, kamu sudah lapar?”

Setelah ditanya oleh Fenny Liu, Marvin Su awalnya tidak merasa lapar sekarang malah merasa lapar, dia pun menganggukkan kepalanya dan berkata: “Makan bersama?”

“Iya, hari ini datang kemari, ingin menemani mu lebih lama.” Jawab Fenny Liu dengan suara kecil.

Setelah berkata demikian, wajah Fenny Liu sedikit merah. Marvin Su yang mendengarkan langsung berpikiran lain dan mengerti maksud dari Fenny Liu.

Apakah ini mau datang pelukannya sendiri?

Di dalam pikiran Marvin Su ingin membawa Fenny Liu ke tempat yang lebih jauh.

Sekarang sudah waktu pulang sekolah, kalau makan di sekitar sekolah pasti akan bertemu dengan teman-teman. Kalau sampai ketahuan aku bermesraan dengan Fenny Liu pasti akan menimbulkan pandangan yang buruk terhadap mereka berdua.

Pertemuan kali ini, awalnya Fenny Liu hanya ingin berjumpa dengan Marvin Su yang sudah lama tidak berjumpa. Tapi Fenny Liu baru dengan susah mengantar Farah Liu kembali ke kampungnya, sekarang baru ada kesempatan untuk bisa menemani Marvin Su lebih lama, anggap saja untuk menjalin hubungan mereka kembali.

Setelah sampai di restoran barat, Marvin Su langsung memesan paket pasangan.

Fenny Liu melihatnya namun tidak berkata apa-apa. Setelah makanan disajikan, Marvin Su bertanya: “Mau minum anggur merah?”

“Boleh, minum sedikit saja.” Jawab Fenny liu yang tidak menolak.

Setelah mendapatkan jawaban, Marvin Su langsung memesan satu botol anggur merah, mereka berdua mulai mengangkat gelas dan minum anggur merah.

Saat Marvin Su mengejar Fenny Liu, di dalam hatinya banyak kata-kata mesra yang ingin dikatakan, tapi sekarang malah tidak bisa berkata keluar, membuat kondisi sedikit canggung.

Fenny Liu juga demikian, Awalnya hanya menganggap Marvin Su sebagai adiknya saja, tapi Marvin Su sangat mengaguminya, membuat Fenny Liu sangat menikmati rasa dikagumi oleh Marvin Su.

Sekarang status mereka sudah berpacaran, mereka berdua juga tidak tahu harus bagaimana menjaga status pacaran mereka ini.

Yang lebih jelas, mereka berdua masih belum terbiasa dengan status sekarang ini.

“Marvin Su, malam ini kamu masih mau kembali ke sekolah tidak?” Tanya Fenny Liu dengan wajah merah dan meneguk seteguk anggur merah.

“Ha..” Marvin Su terdiam sejenak, melihat wajah Fenny Liu yang malu, dia pun berusaha agar dia sendiri yang menyuruhnya tidak usah pulang, lalu bertanya kembali: “Kalau begitu malam ini kamu juga tidak pulang?”

“Iya.....” Fenny Liu dengan muka merah menganggukkan kepalanya.

“Kalau begitu, aku pasti tidak akan pulang juga. Hiihii..” Marvin Su tersenyum. Kondisi pun tidak terlalu canggung lagi.

Novel Terkait

Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu