Pejuang Hati - Bab 45 Satu Hati, Dua Cinta

Melihat isyarat dari mulut Anggi Yang, Marvin Su pun seketika langsung menelan ludahnya.

Sedangkan Siva Zhao malah memonyongkan mulutnya marah, lalu berkata pelan: “Kalau begitu, kalau kamu ingin menciumku, cium saja ponselmu, sampai jumpa!”

Setelah berkata demikian, Siva Zhao melempar telepon genggamnya ke atas ranjang, tetapi tidak menutup telepon, hanya saja kamera telepon genggam itu langsung mengarah ke langit-langit dan tidak terlihat wajah imut Siva Zhao.

“Istriku.” Marvin Su mengernyitkan alis tak berdaya, hatinya juga tahu kalau sikapnya itu sedikit keterlaluan.

Tetapi, Anggi Yang terus-menerus mengganggunya. Ia juga tidak berani mengobrol terlalu lama dan hanya bisa memohon: “Aku salah......Kamu begitu cantik, janganlah bertengkar denganku!“

“Huh.“ Desah Siva Zhao lagi.

Baru saja Marvin Su ingin mengatakan sesuatu, gerakan kaki Anggi Yang malah semakin menggila dan membuat ‘adik kecil‘ yang tadinya lemas, seketika bangkit dan membuat Marvin Su mengeluarkan sedikit suara.

Setelah bersuara, seluruh wajah Marvin Su berubah menjadi merah. Ia lalu melihat Anggi Yang yang sedang melihat dirinya dengan tatapan seperti tertawa, tetapi juga tidak tertawa, lalu menurunkan piyamanya.

Sekelebat benda putih di dadanya sudah membuat orang teralihkan perhatiannya, ditambah dengan ekspresi Anggi Yang yang nakal dan menggoda, membuat Marvin Su seketika tidak lagi tenang. Ia sembari melotot melihat Anggi Yang, sembari menghibur Siva Zhao.

Setelah Anggi Yang menggunakan kakinya untuk membuat Marvin Su melambung tinggi, ia menggunakan tangannya untuk melepas celana pendek Marvin Su, lalu berlutut perlahan.

Marvin Su langsung tahu apa yang akan dilakukan oleh Anggi Yang. Setelah ia diam-diam menarik napas panjang, ia pun membuka kedua kakinya agar kedua tangan Anggi Yang bisa diletakkan di lututnya.

Di sisi yang lain, melihat Marvin Su yang tidak berbicara, Siva Zhao pun kembali mengambil teleponnya dan mengeluh: “Halo, kenapa kamu tidak bersuara lagi?”

Ia sudah sangat lama menyukai Marvin Su diam-diam, dengan susah payah ia akhirnya bisa menjadi pacarnya, otomatis ia juga tidak bisa terlalu brutal dan berlebihan. Siva Zhao adalah seorang perempuan yang cerdas, ia tahu kapan dan bagaimana menyelesaikan suatu masalah.

Untuk saat ini, ia sudah cukup bermanja-manja. Siva Zhao kembali melihat Marvin Su yang membujuk rayu dirinya, awalnya ia sudah tidak lagi marah, tetapi karena sekarang ini Marvin Su kembali diam, ia masih mengira Marvin Su tidak punya kesabaran lagi. Karena itu, ia pun segera mengambil teleponnya dan berbicara.

“Ini bukan……bukan karena kamu tidak mempedulikanku, tetapi karena aku sudah kehabisan kata-kata. Sssss!” Kata Marvin Su, lalu menarik napas dalam-dalam.

Ternyata, Anggi Yang sudah membuka mulutnya dan menggigit ‘adik kecil’ Marvin Su. Ia sengaja menggoda Marvin Su sehingga ia tidak menggunakan lidahnya, melainkan giginya. Ia menggigit pelan, membuat Marvin Su menarik napas.

“Kamu kenapa? Raut wajahmu aneh.” Kata Siva Zhao curiga.

“Ada serangga menggigitku, lumayan sakit.“ Kata Marvin Su, lalu membuat gerakan menggaruk-garuk.

Mendengar Marvin Su memarahinya sebagai serangga, Anggi Yang pun marah, lalu mengulurkan tangannya dan mencubit paha Marvin Su kuat-kuat sampai Marvin Su mengatupkan giginya menahan sakit dan tidak berani mengeluarkan suara.

Perempuan ini! Marvin Su mendadak mendapatkan sebuah kesenangan dari keadaan menegangkan ini. Setelah melihat Anggi Yang hanya mengisengi dirinya tanpa membuka suara, hati Marvin Su pun lega. Ia memegang kepala Anggi Yang, lalu membusungkan pinggangnya.

Seketika, ‘adik kecil‘ langsung masuk ke dalam sesuatu yang lembut dan hangat, tidak perlu dijelaskan lagi seberapa enaknya.

“Kalau begitu, apakah besok kamu akan datang menemuiku?“ Tanya Siva Zhao dari seberang telepon.

Marvin Su menikmatinya dalam diam, tetapi ia tidak berani memperlihatkan ekspresi wajah yang terlalu gembira. Begitu melihat Siva Zhao yang membuka suara, ia pun spontan tidak terpikirkan alasan yang baik karena berada di kondisi yang menegangkan ini. Ia hanya bisa menjawab dengan jujur: “Besok lihat kondisi dulu saja, aku......kakak iparku masuk rumah sakit, aku harus menemani kakak sepupuku untuk merawatnya bersama-sama!“

“Oh.“ Mendengar hal itu, Siva Zhao pun sedikit kecewa, lalu bertanya: “Kakak iparmu baik-baik saja, kan?“

“Baik-baik saja......Aku juga tidak tahu jelasnya.“ Marvin Su hanya bisa menikmati saja, ia pun tidak sempat memikirkan pertanyaan itu.

“Dasar bodoh, ada masalah atau tidak saja kamu tidak tahu. Huh.“ Melihat sikap Marvin Su yang tidak meyakinkan, Siva Zhao pun hanya bisa berkata pasrah: “Kalau begitu kita bertemu setelah masuk sekolah saja.“

“Iya. Tunggu sampai masuk sekolah, aku ingin memeluk dan menciummu!“ Wajah Marvin Su memerah akibat hisapan Anggi Yang, ia merasa nikmat yang berlipat-lipat, lalu mulai menggoda Siva Zhao.

“Bajingan.“ Melihat Marvin Su yang mengganti topik pembicaraan, wajah Siva Zhao pun memerah.

Marvin Su lanjut bertanya: “Lalu, apakah kamu mengijinkan bajingan ini untuk menciummu?“

“Mengijinkan.” Kata Siva Zhao dengan muka merah.

Baru saja Siva Zhao mengucapkan kata tersebut, Marvin Su kembali merasa dirinya digigit lagi oleh Anggi Yang, tetapi berhubung saat ini ia tidak bisa melampiaskannya, ia pun hanya bisa menahan.

“Kalau begitu, maukah kamu pertimbangkan untuk selangkah lebih maju?“ Tanya Marvin Su kepada Anggi Yang sambil menaikkan alisnya sedikit.

“Bajingan. Pergilah bermain, aku tidak berbicara lagi denganmu.” Kata Siva Zhao tersipu malu.

Awalnya, Siva Zhao terkadang juga tergerak hatinya karena digoda berulang kali oleh Marvin Su, hanya saja ia selalu bersikap malu dan mempertahankan pengendalian dirinya. Akan tetapi, seiring dengan satu per satu temannya yang berpacaran dan berhubungan intim, ia pun sebenarnya juga berniat untuk mencoba.

Namun, begitu keingingan ini muncul, ia langsung akan tersipu malu hingga memerah wajahnya. Pada saat ia sekali-sekali memikirkan itu, di otaknya akan muncul senyum nakal Marvin Su dan bagaimana ia memperlakukan dirinya.

Marvin Su spontan mengerti maksud dari Siva Zhao, lalu ia pun tersenyum nakal.

Anggi Yang mendesah dan tanpa basa-basi langsung menutup telepon, lalu mengetik 2 kata: “Dasar bajingan.“

Marvin Su pun bernapas lega, akhirnya telepon itu dimatikan sehingga dirinya pun tidak perlu berakting lagi. Setelah ia dengan cepat mengetik di telepon genggamnya “Bajingan mencintaimu selamanya“, ia langsung melemparkan teleponnya, lalu memegang kepala Anggi Yang dengan kedua tangannya.

“Hmmpphh!“ Melihat Marvin Su melempar teleponnya, Anggi Yang baru akan berdiri, tetapi tanpa persiapan ia langsung ditahan oleh Marvin Su. ‘Adik kecil‘ Marvin Su pun seketika menyentuh tenggorokannya.

Anggi Yang pun batuk ringan dan segera memberontak untuk berdiri, lalu menggigit bibir Marvin Su.

“Bajingan kecil, kamu anggap mulutku ini apa? Bisa sekuat tenaga itu ditusukkan.“ Kata Anggi Yang, lalu naik ke atas paha Marvin Su dan menggigit lehernya.

Kejadian tadi membuat Marvin Su sudah tak tahan dari awal. Melihat Anggi Yang yang tidak menyalahkan dirinya, ia pun memeluk pinggangnya dan langsung menindihnya di atas sofa.

Karena sebelumnya selalu diganggu dengan telepon video beberapa kali, kali ini tidak akan ada hal lain yang akan mengganggu dirinya dan Anggi Yang untuk bercinta.

“Arrgghh.” Setelah menindih tubuh Anggi Yang, dari tenggorokan Marvin Su pun keluar suara raungan. Kemudian, ia pun memasukkan dalam-dalam ‘adik kecil’ miliknya, membuat Anggi Yang terengah-engah.

Merasakan keganasan Marvin Su, Anggi Yang pun menempelkan dirinya pada tubuh Marvin Su bak gurita sembari menjerit manja: “Bajingan kecil, jangan begitu……Ah……”

“Kasar?” Marvin Su meneruskan perkataan Anggi Yang, lalu berkata licik: “Siapa suruh kamu tadi menggigitku dengan gigimu, aku akan memberimu pelajaran!”

“Hmm?” Mendengar ucapan Marvin Su, Anggi Yang tidak menunjukkan wajah ketakutan, malah mengedipkan matanya dan berkata: “Kalau begitu, kamu hukum aku sekuat tenaga……”

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu