Pejuang Hati - Bab 35 Pemerasan
Setelah menelan ludah, Marvin Su memutuskan untuk melaksankannya.
Mengambil batu bata di tangannya, Marvin Su memutuskan untuk menghancurkan pintu. Pada saat ini, bahkan jika penduduk desa memerhatikan nya, dia tidak bisa membiarkan Fenny Liu dikotori oleh Dokter Hendri Zhang.
“Marvin Su, apa yang kamu lakukan?” Tepat saat lengan Marvin Su diangkat, sebuah suara yang akrab terdengar di punggungnya.
Begitu Marvin Su menoleh, dia melihat Jeremi Su, jadi dia mengerutkan kening, dan berkata, "Rumah, rumah bibi kedua kemasukan pencuri!"
“Apa?” Jeremi Su bertanya: “Bagaimana dengan bibimu yang kedua dan Martin Su?”
"Tidak di rumah, aku melihat orang asing masuk. Dia mengendap-ngendap, kakak, bisakah kita mendobrak pintu bersama?" Kata Marvin Su.
Jeremi Su adalah putra dari Paman Marvin Su. Dia sekarang berusia antara tiga puluh hingga tiga puluh enam tahun. Dia ceroboh dan kasar. Dia memiliki reputasi buruk di desa. Hari ini, dia datang ke Martin Su untuk meminjam uang. Aku bertemu Marvin Su sebelum dia masuk .
“Baiklah, tangkap seorang pencuri untuk keluarganya lalu pinjam uangnya!” Jeremi Su berpikir pada dirinya sendiri, dan mengeluarkan benang merah dari kaleng kecil, kemudian disatukan lah kedua benda itu. Marvin Su melihat itu dan tiba-tiba bahagia.
Di tali merah itu tergantung sebuah kunci, penduduk desa umumnya suka meletakkannya di atap atau tempat tersembunyi lainnya. Jeremi Su sangat mengetahui tempat Rina Chen meletakkan kuncinya.
Tapi sekarang bukan saatnya untuk memikirkannya. Setelah membuka pintu, Marvin Su berjalan dengan tangan membawa batu bata.
Melihat bahwa Marvin Su begitu berani sebagai seorang anak, Jeremi Su mengambil pel kayu dari halaman dan bergegas ke depan dengan cepat.
Setelah beberapa langkah, mereka mendengar suara seorang pria. Tanpa memikirkannya, Marvin Su tahu bahwa ini adalah Dokter Hendri Zhang, jadi dia menunjuk ke kamar di sebelah kanan dan berkata, "Kak, kamar yang ini!"
“Aku mendengarnya,” Jeremi Su berbisik, lalu mengambil napas dalam-dalam dan bergegas masuk.
Marvin Su mengikuti.
Di rumah, Dokter Hendri Zhang sedang membuka pakaian Fenny Liu, sambil membuka, sambil tertawa secara erotis, dan berkata: "Putraku sangat diberkati untuk bisa menikahi istri yang cantik ... tapi sekarang aku juga dapat menikmatinya, hehehe!"
Dokter Hendri Zhang berkata-kata sendiri , dan kemudian melepaskan bra Fenny Liu.
Marvin Su berkata: ”Di mana hati nurani orang ini?”, Sambil bersiap melemparkan batu bata, Jeremi Su telah melompat sebelumnya, dan dia menggunakan tongkat kayu pel untuk memukul Dokter Hendri Zhang!
“Dasar pencuri mesum, kurang ajar kau berani datang masuk ke rumah Su!” Jeremi Su berteriak, dan dia mengejar dengan tongkat di tanganya.
"Bang! Bang! Bang!"
Setelah dipukul berkali-kali, kepala Dokter Hendri Zhang berdarah, hingga tongkat pel itu patah. Dokter Hendri Zhang menangis dan berteriak minta ampun lalu berkata: "Jangan hajar saya, jangan hajar saya... Saya, saya Dokter Hendri Zhang, bukan pencuri mesum! "
“Brengsek, ternyata pencuri mesum ini adalah Dokter Hendri Zhang” Jeremi Su mengambil tongkat di tangannya dan berkata, “Aku akan memanggil adik laki-lakiku.”
“Jangan jangan! "Dokter Hendri Zhang tidak peduli lagi dengan darah di kepalanya. Dia dengan cepat mengeluarkan ratusan RMB dari sakunya dan berkata," Jeremi Su, Jeremi Su... ambillah uang ini, Aku mohon ...Tolong Jangan beritahu siapa pun akan hal ini! "
"Ini uangnya? Kamu harus memberikan saya lebih untuk itu!" Kata Jeremi Su, sambil mengambil uang itu dan memasukkannya ke sakunya.
Marvin Su mengerutkan kening ketika dia melihat hal ini, dan tahu bahwa Kakak Sepupu-nya sangat tidak bisa diandalkan, dia merupakan bajingan di desa ini yang kelakuan nya hanya makan, minum, dan berjudi, tetapi Marvin Su sendiri tidak bisa membuat segalanya menjadi lebih baik dan bertanya di dalam dirinya: ”Apakah reputasi Martin Su tidak akan semakin buruk?”
Berpikir dalam hatinya, Marvin Su dengan cepat membawa Fenny Liu masuk ke kamar tidur. Ketika melewati Jeremi Su, Marvin Su pun menjadi lesu.
Saya melihat mata Jeremi Su menatap lurus ke bagian tubuh Fenny Liu yang terbuka, dan mata itu harus terlihat sangat fokus dan jelas ke bagian badan Fenny Liu, tetapi sekarang ia lebih terfokus kepada Dokter Hendri Zhang karena ia akan memeras nya.
Setelah meletakan Fenny Liu di tempat tidur, Marvin Su menutupinya, lalu keluar dengan batu bata dan berteriak pada Dokter Hendri Zhang; "Obat apa yang anda beri kepada Kakak Ipar, mengapa dia masih belum bangun?"
“Ya, obat apa yang diberikan kepada adik iparku?” Jeremi Su juga bertanya.
"Hanya ... hanya beberapa pil tidur ringan, efek nya hanya tertidur beberapa jam saja," kata Dokter Hendri Zhang.
“Pil tidur, orang bisa mati karena makan ini tahu?” Jeremi Su menyudutkan Dokter Hendri Zhang, secara alami membuat semuanya menjadi hal sangat besar, jadi dia berteriak: “Upaya pemerkosaan, tetapi juga ingin membuat kematian yang disengaja ... saya akan Panggil polisi. "
Marvin Su tahu bahwa dia berkata demikian karena ingin memeras uang Dokter Hendri Zhang, tetapi ia pun bekerja sama dengan berkata: "Ya, Anda harus memanggil polisi."
Setelah selesai berbicara, Marvin Su mengeluarkan ponselnya, dan Dokter Hendri Zhang melihatnya, dan dia merasa ketakutan. Lalu dia bersujud dan berkata: "Jeremi Su, Jeremi Su... Marvin Su, jangan panggil polisi, aku, aku ... aku akan memberikan kalian banyak keuntungan. "
“Apa keuntungannya?” Jeremi Su menyipitkan mata dan tersenyum.
"Saya, saya akan memberi Anda 20 ribu RMB (sekitar 40 juta rupiah)." Dokter Hendri Zhang tidak dapat memberikan lebih dari itu. Karena, ia juga memiliki keluarga.
"Terlalu sedikit?" Jeremi Su menyipitkan matanya dan menghitung dengan jarinya, "Pemerkosaan ingin di lakukan, dan adik iparku diberi obat. Setidaknya akan dimasukkan ke penjara selama 2 sampai 3 tahun. Kau mengetahuinya bukan , hum ! "
"Saya ... saya tidak bisa mendapatkan banyak uang dalam sekejap." Dokter Hendri Zhang menggertakkan gigi dan berkata, "30 ribu RMB ... Saya tidak punya lagi, kalau anda tidak mau, bagaimana saya bisa menjelaskan kepada istri saya?"
"50 ribu RMB!" Jeremi Su mengayunkan tongkat kayu di tangannya, lalu mengatakan tidak ada nego lagi: "50 ribu RMB, jika tidak, kita akan memanggil polisi."
"Lalu ..." Dokter Hendri Zhang ragu-ragu dan melihat ke arah Marvin Su.
Marvin Su tidak bermaksud memeras uang. Dia bahkan melarang Jeremi Su melakukan hal tersebut, tetapi tidak ada cara untuk menghentikannya. Menurut dia itu adalah karakter Jeremi Su, jika dia tidak bisa mendapatkan uang nya, dia akan menjadikan Dokter Hendri Zhang menjadi alat nya. Tetapi seharusnya tidak begini!
Permasalahan yang tidak beres ini, dapat menempatkan Fenny Liu maupun Martin Su dalam posisi yang tidak baik!
Dengan mengingat hal ini, Marvin Su berkata: "Jangan lihat aku, aku tidak akan mengambil uangmu ... Hanya saja kamu jangan mengganggu kakak iparku lagi di masa depan!"
“Tentu, tentu.” Dokter Hendri Zhang bergegas pergi.
Setelah kejadian itu, Dokter Hendri Zhang berkata kepada Jeremi Su: "Hanya saja saya tidak dapat membayar 50 ribu RMB sekarang ... Saya, saya akan memberi Anda 20 ribu RMB untuk pembayaran pertama, sisanya 30 ribu RMB akan saya berikan nanti, dan kemudian hutang saya akan lunas. bagaimana? "
"Bisakah Anda memberikannya dalam waktu satu tahun?" Jeremi Su bertanya.
“Bisa,bisa” Dokter Hendri Zhang buru-buru memegang luka di kepalanya.
Jeremi Su membebaskannya, dan kemudian berjalan menuju kamar Fenny Liu.
"Kakak," Marvin Su cepat-cepat menarik Jeremi Su.
"Aku akan melihat apa yang terjadi pada adik iparku" kata Jeremi Su.
"Dia akan baik-baik saja kak, mari kita mengabari kak Martin,Kita ... Kita tidak boleh masuk ke kamar wanita dengan sembarangan", kata Marvin Su, sambil berdiri menghadang jalan Jeremi Su.
Ketika Jeremi Su mendengar kata-kata itu, dia menyipitkan matanya dan menatap Marvin Su. Cahaya di matanya redup.
Novel Terkait
Unperfect Wedding
Agnes YuPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Balas Dendam Malah Cinta
SweetiesTen Years
VivianThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlPejuang Hati×
- Bab 1 Mati Lampu
- Bab 2 Ketidakpuasan
- Bab 3 Bekas Cakar
- Bab 4 Panggilan Telepon
- Bab 5 Jalan-Jalan
- Bab 6 Obat
- Bab 7 Hanya Bisa Dirasakan, Tidak Bisa Diungkapkan
- Bab 8 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik
- Bab 9 Terangsang
- Bab 10 Mabuk Kepayang
- Bab 11 Pertengkaran
- Bab 12 Pria Sejati
- Bab 13 Naik Bus
- Bab 14 Pikiran yang Tidak Senonoh
- Bab 15 Aku Suka Kamu
- Bab 16 Kasih Sayang yang Kuat
- Bab 17 Perjalanan Bisnis Kakak Sepupu
- Bab 18 Wanita Escort
- Bab 19 Sakit Hati
- Bab 20 Rangsangan yang Berbeda
- Bab 21 Salah Injak Kaki
- Bab 22 Rina Chen
- Bab 23 Persyaratan yang Tidak Masuk Akal
- Bab 24 Dalam Satu Kamar
- Bab 25 Lubang yang Dalam
- Bab 26 Di Bawah Sinar Bulan
- Bab 27 Ulang Tahun
- Bab 28 Dare!
- Bab 29 Bercinta
- Bab 30 Mawar
- Bab 31 Hembusan Nafas
- Bab 32 Pulang Bersama
- Bab 33 Marga Su, Bukan Marga Zhang
- Bab 34 Rencana Rina
- Bab 35 Pemerasan
- Bab 36 Kalau Aku Tidak Merawatnya, Apakah Kamu Bisa?
- Bab 37 Posisi?
- Bab 38 Dia Memang Pantas Mendapatkannya
- Bab 39 Terjadi Sesuatu Kepada Fenny Liu
- Bab 40 Masuk Neraka
- Bab 41 Tunggu Aku!
- Bab 42 Gangguan Psikologi
- Bab 43 Indra Keenam
- Bab 44 Siva Zhao
- Bab 45 Satu Hati, Dua Cinta
- Bab 46 Akulah yang Berhutang Padamu
- Bab 47 Pembunuhan
- Bab 48 Situasi Krisis
- Bab 49 Saat Terbangun
- Bab 50 Janji
- Bab 51 Jadilah Pacarku
- Bab 52 Rumah Sama, Orang Berbeda
- Bab 53 Belum Cukup
- Bab 54 Berani Tidak?
- Bab 55 Terjebak
- Bab 56 Perpustakaan
- Bab 57 Memahami
- Bab 58 Kerja Lembur
- Bab 59 Lemah
- Bab 60 Diikuti
- Bab 61 Membuntuti
- Bab 62 Tak Terkendali
- Bab 63 Mengancam
- Bab 64 Pilihan
- Bab 65 Hotel Inter Continental
- Bab 66 Muncul
- Bab 67 Kemarahan yang Tidak Terduga
- Bab 68 Perubahan
- Bab 69 Mimpi Panjang Telah Menjadi Sia-sia
- Bab 70 Masalah Berturut-turut
- Bab 71 Masalah yang Sangat Rumit
- Bab 72 Mengajak Bertemu
- Bab 73 Sertifikat Kepemilikan Properti
- Bab 74 Marvin Su dan Martin Su
- Bab 75 Pertemuan
- Bab 76 Berbahaya
- Bab 77 Konfrontasi Antar Saudara
- Bab 78 Pistol
- Bab 79 Keberanian
- Bab 80 Kedatangan Polisi
- Bab 81 Bertanya
- Bab 82 Penembakan
- Bab 83 Pilihan
- Bab 84 Jericho Su
- Bab 85 Konfrontasi
- Bab 86 Merenungkan
- Bab 87 Tidak Adil?
- Bab 88 Gadis-gadis Suka Bergosip
- Bab 89 Ujian
- Bab 90 Rasa Aman
- Bab 91 Pembagian Uang?
- Bab 92 Kemarahan Luar Biasa
- Bab 93 Makan Siang
- Bab 94 Tidak Berpikir dan Berlogika
- Bab 95 Farah Liu
- Bab 96 Ketidakadilan
- Bab 97 Tersenyum halus
- Bab 98 Menjijikkan
- Bab 99 Semuanya Indah Sekali!
- Bab 100 Minyak Lilin
- Bab 101 Jamuan Pengkhianatan
- Bab 102 Kasus Pembunuhan
- Bab 103 Gunung Dagu
- Bab 104 Tiga Banding Tiga
- Bab 105 Kencan?
- Bab 106 Di Kafe
- Bab 107 Pengendalian
- Bab 108 Kondom
- Bab 109 Siva Zhao
- Bab 110 Kembali ke Sekolah
- Bab 111 Tertangkap Basah
- Bab 112 Jika Aku Pergi, Kita Tak Bisa Bertemu Lagi (Tamat)