Pejuang Hati - Bab 58 Kerja Lembur

“Kepala bagian Li, maksud kamu apa?” tanya Fenny Liu sambil mengerutkan dahinya.

“Aku tidak bermaksud lain, hanya merasa seorang perempuan harus punya seseorang yang bisa diandalkan bukankah lebih baik, Fenny, kondisi kamu sebenarnya tidak buruk, suamimu menceraikanmu hanya karena masalah ini, dia salah.”

Kepala bagian Li berkata seperti itu, sambil menaruh botol minumnya di atas meja, ekspresinya seperti sangat sedih, sambil melanjutkan perkataannya: “Seorang perempuan, harusnya....”

Fenny Liu tidak tertarik mendengar perkataannya, ingin cepat-cepat kembali ke kantor departemennya, hanya saja jika sedang santai takutnya berpikiran yang macam-macam, seperti ini untuk departemen kantor ke depannya, sangat tidak bagus.

Sebenarnya dia sudah sangat sabar, tapi pada akhirnya Kepala bagian Li menganggap dia perempuan macam apa?

“Kepala bagian Li.”Fenny Liu menghentikan perkataannya, dan berkata: “Aku di sini untuk lembur, ingin memahami proyek departemen ini, bagaimana perkembangan proyek ini dan lain-lain, kalau kamu di sini terus-terusan berbicara yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan, apakah aku masih harus lembur?”

Kepala bagian Li tertegun, tidak menyangka Fenny Liu bisa marah.

Tapi bisa dipahami, manusia pasti ada batas kesabarannya, baru-baru ini Fenny Liu baru saja mengalami perubahan besar dalam hidupnya, pantas saja temperamennya belakangan ini sedikit buruk.

Kepala bagian Li tertawa terkekeh-kekeh, berkata: “Fenny, kamu jangan berburuk sangka dulu, aku hanya ingin perhatian denganmu....kalau kamu tidak ingin bicara masalah ini lagi, ya sudah kita langsung bekerja saja.”

“Baik.” balas Fenny Liu sambil menghela nafas.

Kemudian, Kepala bagian Li baru saja menjelaskan sebentar tentang proyek, meskipun dia mendambakan Fenny Liu, tapi lebih baik tidak mengatakannya, bisa menjabat sebagai atasannya, masih punya beberapa kesempatan.

Dia berpikir, melihat Fenny Liu seperti sedang terluka, dari luar terlihat tidak ada masalah, tapi sebenarnya ada masalah.

Perempuan yang sedang terluka membutuhkan apa, tentu saja perhatian!

Kepala bagian Li tiba-tiba merasa, caranya tadi sedikit tergesa-gesa, jadi dia mulai menjelaskan proyek perusahaan waktu-waktu dekat ini, dan sengaja berkata padanya, kira-kira sudah jam 11 malam, baru berkata: “Cukup sampai di sini.”

Mendengar itu, Fenny Liu langsung menghela napas, bekerja lembur begitu lama, lehernya sedikit pegal.

“Apakah kamu mau makan malam bersama?” tanya Kepala bagian Li kepadanya.

“Tidak perlu, belakangan ini aku sedang diet.” balas Fenny Liu.

“Diet?” Kepala bagian Li tertawa, melanjutkan perkataannya: “Kalau kamu masih ingin diet, kalau begitu aku tidak tahu siapa yang masih menginginkan tubuh sepertimu....Fenny, aku tidak bermaksud lain, hanya makan malam biasa saja, terlebih lagi sudah bekerja semalaman ini.”

Melihat Kepala bagian Li terus bersikeras, Fenny Liu sedang berpikir cara bagaimana lagi untuk menolaknya, tiba-tiba perutnya mengeluarkan suara “Kruyuk kruyuk.”

“Lihat, perutmu tidak bisa bohong, bagaimana?” Kepala bagian Li kembali mengajaknya lagi.

Fenny Liu akhirnya menyetujui ajakan Kepala bagian Li, lagipula rekan kerja, terlebih lagi dia adalah atasan, jika terus menolaknya, takut membahayakan status kerja sendiri.

“Baiklah.” jawab Fenny Liu.

Kepala bagian Li terlihat senang, di dalam hatinya berbicara, berurusan dengan perempuan yang sedang terluka ternyata butuh kesabaran baru bisa.”

Dengan semangat sambil berkata: “Silakan” , tapi Kepala bagian Li tetap berpura-pura seperti biasa, hanya bersikap sopan, agar Fenny Liu berjalan duluan.

Yang menjadi alasan utama Kepala bagian Li begitu kecewa, bahwa Fenny Liu ternyata mengendarai mobil sendiri, jadi tidak ada kesempatan untuk berdua di dalam satu mobil, lagipula, Fenny Liu mengendarai mobilnya sendiri, tidak ada alasan juga untuk mengantarnya pulang.

“Sial.” Setelah masuk ke mobil, Kepala bagian Li menghela nafas, kemudian menurunkan kaca mobilnya, dan bertanya: “Kamu ingin makan apa?”

“Terrserah.” balas Fenny Liu sambil tersenyum.

Kepala bagian Li membalasnya: “Kalau begitu kamu ikuti aku dari belakang, tiba-tiba aku kepikiran satu tempat bagus.”

Fenny Liu hanya mengangguk kepala, lalu menutup kaca mobilnya.

Kepala bagian Li mengerutkan dahinya, lalu mulai mengendarai mobilnya, Fenny Liu mengikuti dari belakang.

Dengan cepat, Kepala bagian Li mengajak Fenny Liu ke restoran Taiwan, memesan beberapa makanan, lalu bertanya: “Kamu mau minum sedikit bir?”

“Tidak perlu, aku masih harus mengendarai mobil.” Fenny Liu ingat kejadian terakhir saat Kepala bagian Li meninggalkannya di hotel, langsung menolak dengan tegas.

Kepala bagian Li ternyata tahu alasan Fenny Liu menolak minum bersama, berbicara dalam hati: “Harus menunggu waktu yang tepat”, kemudian memesankan segelas susu hangat untuk Fenny Liu.

Karena pernah gagal, maka pembicaraan mereka hanya seputar masalah pekerjaan, selama pembicaraan itu tingkah lakunya sangat gentleman, Fenny Liu tahu bahwa itu hanya pura-pura, tapi ia juga merasa jauh lebih baik.

Tidak peduli mau bagaimana berpura-pura, yang penting tidak macam-macam sudah cukup, Fenny Liu sekarang, hanya berpikir cepat mengakhiri makan malam ini, pulang ke rumah, mandi lalu tidur.

Kepala bagian Li sambil tersenyum sambil terus berbicara, sampai Fenny Li tidak tahan untuk menguap, dia baru membayar makanannya.

Melihat Fenny Liu mengendarai mobil pergi, Kepala bagian Li mengerutkan alisnya, sambil menggerutu: “Suatu hari nanti, aku akan menipu kamu untuk bisa tidur denganku bukan hanya sekali! Dua kali...bahkan berkali-kali!

……

Keesokkan harinya, Fenny Liu tidak ingin beranjak dari kasurnya, gelisah selama lebih dari 10 hari, kembali bekerja adalah hal yang bagus, Kepala bagian Li tiba-tiba saja menambah pekerjaan, membuatnya tidak terlalu sanggup lagi.

Hanya saja dia tidak tahu, Fenny Liu sudah tahu hal ini akan terjadi, bukannya ia hanya ingin membuatnya bekerja keras, tunggu ia tidak sanggup lagi, baru memohon kepadanya?

Fenny Liu berpikir, merasa tidak puas akan semua ini, setelah mengucek matanya yang masih mengantuk, lalu pergi mandi untuk menyengarkan dirinya.

Sesampainya di kantor, Fenny Liu menyadari bahwa Kepala bagian Li belum datang, jadi dia mengambil kesempatan untuk melihat kemajuan para pegawai, menyuruh semua pegawai cepat-cepat menyelesaikan pekerjaan, Kepala bagian Li juga tidak punya alasan untuk dirinya kerja lembur.

Tapi dia istirahat sudah begitu lama, untuk mengejar ketinggalan tidaklah mudah, pada malam itu, tetap saja dibuat Kepala bagian Li untuk kerja lembur.

Hari ketiga, hari keempat....

Hari kelima, Fenny Liu mulai ada kantong mata, meskipun tidak terlalu kelihatan, tapi sedari awal kulitnya memang sudah putih lembut, kerja lembur beberapa hari, pasti tidak akan sanggup juga.

Terbangun lagi dari tidurnya, Fenny Liu tiba-tiba teringat sesuatu, kalau hari ini adalah waktunya Marvin Su melepaskan jahitan di lengannya.

Kemudian Fenny Liu langsung menelepon Kepala bagian Li, ingin cuti sehari, menemani Marvin Su ke rumah sakit.

“Tut tut tut..” setelah berdering tiga kali, dengan cepat tersambung, Kepala bagian Li dengan nada penuh perhatian bertanya: “Fenny, ada masalah apa?”

“Kepala bagian Li, hari ini aku mau pergi ke rumah sakit, ingin minta cuti sehari.” jawab Fenny Liu.

Setelah mendengarnya, Kepala bagian Li langsung bertanya kembali: “Apakah kamu sedang sakit?....Aduh, semua salah ku, dalam beberapa hari ini menyuruhmu kerja lembur, akhirnya kamu kelelahan sampai jatuh sakit, kamu sekarang berada di mana? Aku datang menjemputmu, mengantarmu ke rumah sakit?”

Fenny Liu: “....”

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu