Pejuang Hati - Bab 28 Dare!
Setelah semuanya berkumpul, acara pertama pasti memberikan selamat dan hadiah.
“Anggi, selamat ulang tahun.” Orang pertama yang memberikan selamat padanya adalah pacarnya, hadiah dari pacarnya adalah buket bunga mawar, dan satu set lipstik Saint Laurent, semua itu barang yang lumayan mahal.
Selanjutnya pemberian hadiah disambung oleh dua orang wanita lainnya, yang terakhir baru giliran Fenny Liu, dia kemudian memberikan tas itu padanya, dan berkata: “Anggi, selamat ulangtahun, ini adalah hadiah dariku dan Marvin Su.”
“Terimakasih.” Anggi Yang sangat senang menerima hadiah itu.
Tapi, dia seperti ingin mengejek Marvin Su, dan kemudian berkata: “Marvin Su, kamu bawa hadiah apa untuk kakak?”
“......” Marvin Su hanya tersenyum, dalam hati berkata, sudah kuduga para perempuan ini sudah pasti tidak akan melepaskanku, aku sudah ceroboh!
Fenny Liu melihat itu semua, mencoba untuk menyelamatkannya, Kemudian Anggi Yang lanjut berkata: “Fenny, kamu tidak bisa seperti ini melindunginya..... permintaanku tidak banyak, hanya perlu dihukum meminum arak 3 gelas bagaimana?”
“Oke!” Marvin Su langsung menjawabnya.
Setelah minum selama tiga putaran, para perempuan itu sudah tidak menemukan permainan lainnya, kemudian wanita berambut pendek membuat usul untuk bermain Truth or Dare.
Setelah beberapa saat, Marvin Su akhirnya mengetahui jika pacar kak Anggi bernama Ferdian Dong, dan gadis berambut pendek yang ada disebelahnya bernama Valen An, dan satu lagi gadis yang menggunakan seragam perempuan kantoran itu bernama Chyntia Lin
Kedua orang itu sangatlah cantik, apalagi Valen An, meskipun berambut pendek, namun secara keseluruhan dia terlihat sangat imut dan cantik. Dan gaya dandanan Chyntia Lin terlihat seperti seorang strong women, dan terlihat seperti orang yang kurang senyum.
Ada yang mengusulkan bermain Truth or Dare, dan tidak ada yang menolaknya, jadi mereka mengatur dulu urutannya, dan permainan pun dimulai.
Peraturannya sangat mudah, satu kartu untuk satu orang, perbandingan besar dan kecil, dan orang yang mendapatkan besar memberikan pertanyaan untuk yang kecil, dan orang yang kalah harus menjawab dengan jujur, dia juga boleh memilih satu tantangan untuk dilakukan.
Orang yang pertama kalah adalah Chyntia Lin, dan orang yang di depannya adalah Ferdian Dong, mungkin karena tidak terlalu akrab, jadi Ferdian Dong hanya memberikan pertanyaan yang biasa.
Yang kedua, yang ketiga....
Masalahnya bukan terlalu biasa, dan permainannya terlihat seperti sudah mau bosan, tiba-tiba Ferdian Dong kalah.
Sebagai orang yang lebih besar dari Ferdian Dong, dan kebetulan yang kalah adalah pacarnya, dia langsung memberikan pertanyaan yang terbilang cukup berani : “Ferdian Dong, sebelum bersamaku ada berapa orang mantanmu?”
“Aaa?” Ferdian Dong terdiam dan tidak berani berbicara.
Seketika, rasa penasaran Marvin Su dan yang lainnya keluar, ini baru pertanyaan yang harus di tanyakan orang dewasa, penuh dengan gosip, menantang, dan penuh dengan tipu daya.
“Jawab yang jujur, jika tidak aku akan marah dan tidak memperdulikanmu lagi.” Anggi Yang menyipitkan matanya, dan dengan senang melihat ke arah Ferdian Dong.
“6....6 orang.” Jawab Ferdian Dong
Setelah mendengar jawaban itu, Anggi Yang langsung berkata: “Hebat ya, ternyata kamu itu.....”
“Tadi sudah bilang tidak marah kan.” Wajah Ferdian Dong seketika menjadi seperti pare.
Anggi Yang berkata: “Tidak apa jika tidak marah, sekarang beritahu kamu sudah pernah tidur dengan berapa wanita?”
“Anggi, itu adalah pertanyaan kedua, jadi kamu tidak bisa bertanya lagi, lain halnya jika Ferdian Dong kembali kalah!” Tiba-tiba Valen An menyela pembicaraan.
Setelah mendengar peraturan itu, Anggi Yang langsung berhenti berbicara
Ferdian Dong menghela napasnya, dan permainan dilanjutkan, selanjutnya yang kalah adalah Marvin Su.
Dan angka di atas Marvin Su adalah Valen An yang imut, dia melihat Anggi Yang telah membuat suasana menjadi sedikit kacau, dan kemudian berkata: “Anggi, hari ini kamu adalah bintangnya, bagaimana kalau aku memberikan kesempatan ini padamu?”
“Mau dong!” Setelah mendengarnya, seketika Anggi Yang langsung senang, dia mengedipkan mata besarnya yang indah, kemudian berkata: “Yang tadi kamu mainkan adalah Truth, sekarang bagaimana jika kamu memainkan Dare!”
Setelah mendengarnya, Marvin Su langsung berkata: “Tidak bisa, peraturannya harus di pilih oleh orang yang di atas, tidak bisa sembarangan.”
“Oke, aku tidak aneh-aneh.” Dengan tawa yang lici Anggi Yang berkata: “Valen, kamu suru Marvin Su untuk mencium Fenny.”
“Apa?” seketika suasana menjadi heboh.
Valen An melihat Anggi Yang seperti “Bisa membantunya”, kemudian berkata: “Oke, Marvin Su, kamu harus berciuman dengan Fenny Liu”
“Ini.......” Seketika wajah Marvin Su memerah.
Wajah Fenny Liu juga seperti itu, kemudian melihat ke arah Valen An dan Anggi Yang : “Jangan aneh-aneh.....”
“Yang penting happy, namanya juga permainan, masalah hari ini pasti akan kami rahasiakan.” Anggi Yang tertawa dengan bahagia, kemudian bertepuk tangan dengan pelan sambil berkata: “Cium, cium.”
“Cium, cium.” Sekarang, Valen An dan Ferdinan Dong juga ikut bersorak.
Melihat suasana yang telah dibuat panas, Fenny Liu tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa menutup mata dan membiarkan Marvin Su menciumnya.
Marvin Su tidak menyangka jika Anggi Yang akan bermain seperti ini, tapi setelah melihat Fenny Liu sudah bersedia, dalam hatinya menebak jika biasanya ke empat wanita ini pasti sering bermain hal yang gila, lalu dia membuka mulutnya dengan pelan, dan mencium Fenny Liu.
"Oh,oh!"
"Huuhuu!"
Seketika suana menjadi sangat panas, semuanya sepertinya sudah mau lebih bebas dalam bermain.
Selanjutnya adalah Fenny Liu, orang di atas adalah Marvin Su, dia tidak ingin Fenny Liu dipersulit oleh mereka dan memberikan pertanyaan yang biasa: “Di kelas berapa kamu pertama kali bertemu dengan cinta pertamamu.”
“SMA kelas 3.” Jawab Fenny Liu.
“Tidak asik, jika kamu masih seperti itu menjaga Fenny, aku mau mengganti posisi denganmu.” Kata Valen An.
Mendengar kata-kata dari gadis imut berambut pendek ini, Marvin Su juga ikut dalam permainannya, kemudian menjawab: “Kalau mau ganti ya ganti nanti aku akan menyuruhmu mencium pacar kak Anggi, haha.”
“Aiya, aku sudah marah.” Seketika Valen An juga mulai serius bermain.
Yang menyedihkan adalah, Marvin Su kembali kalah.
“Kali ini, Dare....hihihi, kamu pergi cium......” Sambil berbicara tatapan mata Valen An menuju ke arah Ferdian Dong.
Brengsek, jangan bilang menyuruhku mencium laki-laki? Seketika Marvin Su terlihat panik.
Begitu juga dengan Ferdian Dong, sambil menunggu Valen An berbicara, dia dengan ekspresi wajah menolak melihat ke arah Marvin Su dan Valen An.
“......Kamu pergi cium bintang kita hari ini.” Kata Valen An.
Seketika, wajah Marvin Su menjadi lebih santai, tapi wajah Ferdian Dong berubah menjadi warna merah seperti hati babi, dan berusaha untuk menahannya: “Tidak, tidak boleh, Anggi adalah pacarku, tidak ada yang boleh sembarang menciumnya.”
“Aiihh, kalau begitu menjadi tidak adil!”Kata Valen An: “Si Fenny saja sudah menikah, ini hanyalah sebuah permainan, kita gunakan kata-kata Anggi tadi, ini untuk kesenangan semuanya!”
“Benar, benar.” Chyntia Lin dari samping menambah bumbu.
Dengan terpaksa, Ferdian Dong hanya bisa setuju, siapa suruh tadi waktu Marvin Su mencium Fenny Liu dia juga ikut menyoraki.
Perasaan mencium Anggi dan Fenny sangat berbeda, karena sekarang mencium Anggi Yang di depan mata Ferdian Dong membuat hati Marvel Su menjadi sedikit berat! Tapi mau bagaimana lagi, dengan sedikit gugup, akhirnya bibir Marvin Su menempel di bibir Anggi Yang.
“Plook!”
Terdengar suara ciuman yang nyaring, setelah itu Marvin Su dengan wajahnya yang merah kembali ke tempat duduknya.
”Wajah Anggi Yang terlihat sedikit merah, melihat Ferdian Dong yang terlihat sedikit marah, dia dengan pelan menepuk tangan Ferdian, dengan manja berkata: “Kamu jangan marah, aku masih belum bertanya kamu pernah dengan berapa wanita tidur!”
“Brengsek!” Ferdian Dong berkata dalam hati, seketika merasa seharusnya malam ini tidak bermain permainan ini.
Selanjutnya yang kalah adalah Chyntia Lin, untuk membalas perbuatan dua wanita tadi yang ikut menyoraki Marvin Su mencium pacarnya, Ferdian Dong kemudian memilih Dare, kemudian berkata: “Chyntia, lakukan ciuman basah dengan Valen.”
“Omg, Ferdian Dong kamu sangat berani!” kata Marvin Su di dalam hatinya, dengan pandangan menunggu.
Karena tadi semua memainkannya sesuai dengan peraturan, dan sebagai orang yang suka menyoraki orang lain Chyntia Lin tidak takut, dia langsung memeluk dan mencium Valen An.
Ciuman antara sesama wanita masih bisa dinikmati dan dilihat, tidak menjijikkan seperti laki-laki, hampir tidak ada beban sama sekali, Chyntia Lin langsung menjulurkan lidahnya untuk masuk ke dalam mulut Valen An.
“Benar-benar ciuman basah.” Marvin Su yang selama ini tidak pernah melihat wanita melakukan ciuman basah, membuat matanya tidak berkedip sama sekali.
Setelah itu, Anggi Yang akhirnya berhasil mengetahui jika Ferdian Dong sudah pernah tidur dengan berapa wanita, setelah permainan ini selesai : “Apakah semua sudah selesai makan, kita pergi karaoke yuk.”
Marvin Su tidak masalah karena dia juga tidak ingin menghadapi Rina Chen dan Martin Su, dan sepertinya Fenny Liu juga tidak ingin pulang secepat ini, jadi dia langsung menyetujuinya.
Setelah sampai di tempat karaoke, mereka tidak hanya bernyanyi, Anggi Yang juga telah memesan banyak sekali bir, setelah meminum beberapa botol bir, dia langsung pergi ke toilet.
Ternyata pada saat ingin keluar dia bertemu dengan Anggi Yang.
Dia juga keluar, dan di sampingnya tidak ada Ferdian Dong yang menemani sehingga membuat Marvin Su sedikit lebih berani: “Kak Anggi, pergi ke toilet?”
“Jika tidak pergi ke toilet, pergi bersamamu?” Anggi Yang sedikit mabuk sampai bicaranya sudah tidak karuan.
“Hehe, bukannya sudah lama kamu ingin meniduriku, nanti kita lihat kapan ada waktu.” Marvin Su berkata.
“Aii!”Seteleh mendengar perkataan ini, Anggi Yang langsung mendekati Marvin Su dan memeluknya dengan erat, kemudian berkata: “Sekarang aku beri kamu satu kesempatan, berani tidak.....di dalam toilet?”
“Ooooh!” Mendengar perkataan itu Marvin Su langsung menelan ludahnya, dan seketika mulutnya terasa kering.
Namun jika di lihat dari Anggi Yang, sepertinya dia tidak sedang bercanda, kemudian berkata: “Lalu.....lalu Ferdinan Dong?”
“Besok kakak akan mencampakkan dia, dulu bilang padaku hanya pernah pacaran dua kali, ternyata hari ini mengatakan sudah enam kali, ditambah lima lainnya sudah pernah ditidurinya,huh!” Anggi Yang berkata, kemudian dia langsung merangkul lengan Marvin Su sambil berkata: “Kakak belum pernah bermain di dalam toilet, apakah mau coba?”
“Oke.” Marvin Su menjawab dengan sedikit mabuk, di dalam hatinya berpikir, sekarang semua orang sedang sibuk bernyanyi, jadi tidak akan ada yang terlalu memperhatikan mereka.
Setelah itu, Anggi Yang terlebih dahulu masuk ke dalam toilet , untuk memeriksa apakah ada orang, kemudian menggunakan jarinya untuk memanggil Marvin Su.
Selama hidup ini, ini pertama kalinya Marvin Su masuk ke dalam toilet perempuan, hatinya sangat panik dan terus-menerus melihat sekeliling, dan dengan cepat masuk ke dalam.
Setelah masuk, Anggi Yang langsung merangkul leher Marvin Su dan menyambutnya dengan ciuman panas, jika di bandingkan dengan Fenny Liu yang lebih pemalu, Anggi Yang sangat berani dan ganas, seluruh mulut telah di jangkau oleh lidahnya, tangan kecil Anggi Yang kemudian membuka risleting celana Marvin Su, dan masuk ke dalam risleting tersebut.
“Ohh!” Badan Marvin Su sudah dipanaskan oleh Anggi Yang, dia juga tahu jika sekarang meraka harus bermain dengan cepat, lalu dia langsung membuka pintu toilet dan langsung mendorong Anggi Yang kedalam.
Tempat karaoke yang Elite setiap jam nya akan ada yang datang untuk membersihkannya, jadi sangat bersih, hanya ada Marvin Su dan Anggi Yang di dalam tempat dengan ukuran 2 atau 3 kaki persegi itu.
“Kak Anggi.....”
Marvin Su sudah dibuat panas oleh Anggi Yang, sekarang tangan Marvin Su, juga sudah mulai mengangkat rok Anggi Yang.....
Novel Terkait
Unperfect Wedding
Agnes YuSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaAkibat Pernikahan Dini
CintiaMi Amor
TakashiBack To You
CC LennyEverything i know about love
Shinta CharityMy Superhero
JessiPejuang Hati×
- Bab 1 Mati Lampu
- Bab 2 Ketidakpuasan
- Bab 3 Bekas Cakar
- Bab 4 Panggilan Telepon
- Bab 5 Jalan-Jalan
- Bab 6 Obat
- Bab 7 Hanya Bisa Dirasakan, Tidak Bisa Diungkapkan
- Bab 8 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik
- Bab 9 Terangsang
- Bab 10 Mabuk Kepayang
- Bab 11 Pertengkaran
- Bab 12 Pria Sejati
- Bab 13 Naik Bus
- Bab 14 Pikiran yang Tidak Senonoh
- Bab 15 Aku Suka Kamu
- Bab 16 Kasih Sayang yang Kuat
- Bab 17 Perjalanan Bisnis Kakak Sepupu
- Bab 18 Wanita Escort
- Bab 19 Sakit Hati
- Bab 20 Rangsangan yang Berbeda
- Bab 21 Salah Injak Kaki
- Bab 22 Rina Chen
- Bab 23 Persyaratan yang Tidak Masuk Akal
- Bab 24 Dalam Satu Kamar
- Bab 25 Lubang yang Dalam
- Bab 26 Di Bawah Sinar Bulan
- Bab 27 Ulang Tahun
- Bab 28 Dare!
- Bab 29 Bercinta
- Bab 30 Mawar
- Bab 31 Hembusan Nafas
- Bab 32 Pulang Bersama
- Bab 33 Marga Su, Bukan Marga Zhang
- Bab 34 Rencana Rina
- Bab 35 Pemerasan
- Bab 36 Kalau Aku Tidak Merawatnya, Apakah Kamu Bisa?
- Bab 37 Posisi?
- Bab 38 Dia Memang Pantas Mendapatkannya
- Bab 39 Terjadi Sesuatu Kepada Fenny Liu
- Bab 40 Masuk Neraka
- Bab 41 Tunggu Aku!
- Bab 42 Gangguan Psikologi
- Bab 43 Indra Keenam
- Bab 44 Siva Zhao
- Bab 45 Satu Hati, Dua Cinta
- Bab 46 Akulah yang Berhutang Padamu
- Bab 47 Pembunuhan
- Bab 48 Situasi Krisis
- Bab 49 Saat Terbangun
- Bab 50 Janji
- Bab 51 Jadilah Pacarku
- Bab 52 Rumah Sama, Orang Berbeda
- Bab 53 Belum Cukup
- Bab 54 Berani Tidak?
- Bab 55 Terjebak
- Bab 56 Perpustakaan
- Bab 57 Memahami
- Bab 58 Kerja Lembur
- Bab 59 Lemah
- Bab 60 Diikuti
- Bab 61 Membuntuti
- Bab 62 Tak Terkendali
- Bab 63 Mengancam
- Bab 64 Pilihan
- Bab 65 Hotel Inter Continental
- Bab 66 Muncul
- Bab 67 Kemarahan yang Tidak Terduga
- Bab 68 Perubahan
- Bab 69 Mimpi Panjang Telah Menjadi Sia-sia
- Bab 70 Masalah Berturut-turut
- Bab 71 Masalah yang Sangat Rumit
- Bab 72 Mengajak Bertemu
- Bab 73 Sertifikat Kepemilikan Properti
- Bab 74 Marvin Su dan Martin Su
- Bab 75 Pertemuan
- Bab 76 Berbahaya
- Bab 77 Konfrontasi Antar Saudara
- Bab 78 Pistol
- Bab 79 Keberanian
- Bab 80 Kedatangan Polisi
- Bab 81 Bertanya
- Bab 82 Penembakan
- Bab 83 Pilihan
- Bab 84 Jericho Su
- Bab 85 Konfrontasi
- Bab 86 Merenungkan
- Bab 87 Tidak Adil?
- Bab 88 Gadis-gadis Suka Bergosip
- Bab 89 Ujian
- Bab 90 Rasa Aman
- Bab 91 Pembagian Uang?
- Bab 92 Kemarahan Luar Biasa
- Bab 93 Makan Siang
- Bab 94 Tidak Berpikir dan Berlogika
- Bab 95 Farah Liu
- Bab 96 Ketidakadilan
- Bab 97 Tersenyum halus
- Bab 98 Menjijikkan
- Bab 99 Semuanya Indah Sekali!
- Bab 100 Minyak Lilin
- Bab 101 Jamuan Pengkhianatan
- Bab 102 Kasus Pembunuhan
- Bab 103 Gunung Dagu
- Bab 104 Tiga Banding Tiga
- Bab 105 Kencan?
- Bab 106 Di Kafe
- Bab 107 Pengendalian
- Bab 108 Kondom
- Bab 109 Siva Zhao
- Bab 110 Kembali ke Sekolah
- Bab 111 Tertangkap Basah
- Bab 112 Jika Aku Pergi, Kita Tak Bisa Bertemu Lagi (Tamat)