Asisten Bos Cantik - Bab 193 Penggal Kepala
Yuly Xia ketakutan sekali, dia menarik Reza Qiao, “Kakak Reza, ayo kita pergi, jangan biarkan mereka melukai kita.”
Reza Qiao berkata sambil tersenyum, “Tidak apa-apa, kita adalah orang baik, mereka tidak akan menghantam orang baik.”
“Bagaimana kamu tahu?”
“Apakah kamu tidak melihatnya, barang-barang di sekitar kita sudah hancur, hanya tempat yang sedang kita duduki ini yang masih utuh.”
Yuly Xia melihat ke sekitar, benar, sekelompok si baju hitam ini menghancurkan semua barang, tetapi tidak menghancurkan tempat yang sedang mereka duduki.
“Ayo, minum.” Reza Qiao mengangkat gelas.
Melihat tampang Reza Qiao yang santai, Yuly Xia sangat merasa aneh, benar-benar besar sekali nyali Reza Qiao, bahkan tidak takut pada adegan ini.
Dalam sekejap, barang-barang di lantai dua sudah hancur semuanya, sedangakn di lantai satu, juga tidak ada barang yang utuh lagi.
Ruang privat masih sedang dihancurkan, si baju hitam menghancurkan ruang privat satu per satu, tamu di dalam ruang privat pun berlari keluar.
Yuly Xia berkata dengan takut, “Bar ini adalah klub malam mewah yang paling berkelas dan berskala besar di Kota Qing, setelah penghancuran kali ini, mungkin tidak akan bisa dibuka kembali dalam waktu setengah tahun, besar sekali kerugiannya, tidak tahu mereka bermusuhan dengan siapa, melakukan penghancuran dengan begitu kejam.”
“Bermusuhan denganmu, bukankah kamu yang menyuruh untuk menghancurkannya?” ujar Reza Qiao dengan senyum berseri.
Yuly Xia tidak tahu harus berekspresi seperti apa, “Memang mereka bersikap tidak baik padaku, tetapi bagaimana mungkin aku memiliki kekuatan yang begitu besar sampai dapat mengarahkan si baju hitam yang begitu hebat untuk menghancurkan bar?”
“Kalau begitu adalah karena bermusuhan denganku.” kata Reza Qiao.
“Bermusuhan denganmu, kamu juga tidak mungkin mendatangkan begitu banyak orang dalam waktu sekejap.” Yuly Xia jelas tidak percaya.
Reza Qiao berdiri, melihat bar sudah hancur total, dia mengangguk kepada salah satu si baju hitam di bawah.
Si baju hitam bersiul, puluhan si baju hitam mulai bubar secara teratur, datang dan pergi dengan cepat, dalam waktu sekejap, para si baju hitam hilang tak berjejak. Di dalam bar porak-poranda, para petugas keamanan tergeletak di lantai sambil mengerang menjerit karena patah kaki dan patah tangan, tamu juga sudah kabur semua.
Gang Liuhe hanya berpikir untuk menghancurkan tempat Gang Qingtian, hanya berpikir bahwa Gang Qingtian akan melancarkan pertahanan, tetapi tak disangka Gang Qingtian mengalihkan haluan, menghancurkan tempat mereka yang paling besar menjadi rongsokan sampah.
Reza Qiao berdiri, dia menarik tangan Yuly Xia, “Yuly, pertunjukan sudah berakhir, ayo kita pergi.”
Yuly Xia menanti-nantikan perkataan Reza Qiao ini, dia bergegas mengikuti Reza Qiao turun ke bawah dan berjalan keluar dari bar.
Di luar sana sedang hujan deras, dan angin dingin berhembus, Yuly Xia pun bergidik kedinginan.
Reza Qiao melepaskan jaket dan mengenakannya pada Yuly Xia, dia berkata dengan lembut, “Naik ke mobil.”
Yuly Xia mengangguk dengan taat, merasakan kehangatan, dia diam-diam memasukkan tangan kecilnya ke dalam telapak tangan Reza Qiao, tangan Kakak Reza hangat sekali.
Reza Qiao menarik Yuly Xia ke dalam mobil, lalu dia menoleh menatap Qing Night Bar yang dulunya sangat megah tetapi sekarang menjadi porak-poranda, dia terkekeh. Setelah menanyakan alamat rumah Yuly Xia, Reza Qiao menghidupkan mobil dan melesat pergi.
“Malam ini benar-benar mengejutkan sekali.” ujar Yuly Xia dengan masih takut.
“Sudah aku katakan, keramaian di bar ini akan memuncak pada malam ini.”
“Bagaimana kamu bisa tahu?” Yuly Xia menatap Reza Qiao dengan heran.
Reza Qiao menyetir sambil berkata, “Aku adalah Dewa, aku bisa meramal.”
Yuly Xia tertawa, “Aku tidak percaya, kamu menebaknya, hanya kebetulan saja.”
“Hehe, Yuly, apakah malam ini menggairahkan?”
“Sangat menggairahkan.”
“Malam ini kamu mewujudkan pertama kali yang lain dalam hidupmu.”
“Iya, ini adalah pertama kalinya aku hampir mati terkejut.”
“Dengan mengikutiku, ke depannya kamu masih akan memiliki pertama kali yang lebih banyak, apakah kali ini kamu percaya?” Reza Qiao bersikap sombong.
“Mungkin aku akan percaya, tetapi ke depannya lebih baik jangan memiliki pertama kali yang seperti ini, jika sekali lagi aku benar-benar akan mati terkejut.”
“Iya, pertama kali ke depannya, akan membuatmu sangat nikmat.”
“Apa maksudnya sangat nikmat?”
“Sangat nyaman.” Reza Qiao bermain mata.
Sepertinya Yuly Xia teringat akan sesuatu, wajahnya memerah dan dia berkata dengan kesal manja, “Kakak Reza, kamu mengusikku lagi.”
“Apakah kamu tidak suka aku mengusikmu?” Reza Qiao bertanya balik.
“Aku….” Yuly Xia tersipu-sipu.
“Ayo katakan, apakah kamu suka aku mengusikmu?” tanya Reza Qiao dengan senang.
“Tidak tahu.” Yuly Xia semakin tersipu-sipu.
“Hehe, seharusnya kamu menganggap usikan ini sebagai humoris.”
“Humoris, humoris kamu ini terlalu humoris sekali, membuat hati orang merasa panik.” ujar Yuly Xia dengan suara rendah.
“Baguslah jika merasa panik, jika tidak panik maka berarti kamu adalah orang handal.”
“Apakah kamu adalah orang handal?”
“Aku adalah orang biasa.”
“Heng, lain yang ditanya lain yang dijawab.” Yuly Xia mengerutkan bibir.
Reza Qiao tertawa terbahak-bahak, asyik sekali bersama dengan Yuly Xia.
Pada saat ini, Beni Ouyang menelepon, Reza Qiao memasang headset lagi, “Katakan….”
“Bos Reza, pasukan Gang Dongzheng sudah mulai menyerang, serangan mereka sangat tajam, sama seperti perkiraanmu, dengan hujan deras sebagai perlindungan, empat regu pasukan itu langsung menyusup ke jantung dari daerah sasaran, pihak lawan kacau balau karena tidak siaga.” kata Beni Ouyang.
“Hhmm, lauk di atas meja tidak sedikit bukan?”
Beni Ouyang tertegun, lalu dia paham dengan maksud Reza Qiao, “Benar, di empat tempat itu, banyak sekali pasukan Gang Liuhe dan Gang Kepala Harimau yang tersebar di sana, meski saat ini serangan Gang Dongzheng sangat ganas, tetapi ini adalah karena pihak lawan tidak siaga, begitu pihak lawan bersiap, mereka akan segera berkumpul, walau pihak lawan tidak memiliki pemimpin, hanya dengan taktik bergilir saja sudah dapat bertahan utnuk sementara waktu. Selain itu, kami baru mendapat kabar, pasukan besar bala bantuan dari Gang Kepala Harimau dan Gang Liuhe sedang mengarah ke sana, sudah hampir sampai.”
Reza Qiao tersenyum, “Karena lauk sudah lengkap, kalian mulai makan dan minum saja, pasti harus makan sampai puas.”
“Baik, Bos Reza, kami akan beraksi.”
Reza Qiao menutup telepon dan lanjut menyetir.
Yuly Xia menatap Reza Qiao, “Apakah kamu masih ada acara jamuan pada malam ini?”
Reza Qiao tersenyum, “Aku tidak ikut, biarkan mereka makan sampai puas saja, lebih asyik aku menemani wanita cantik.”
Yuly Xia tersenyum, “Sudah begitu malam mereka masih menunggumu, tetapi kamu tidak pergi karena aku, tidak enak hati sekali.”
Reza Qiao berkata, “Makan dan minum lebih penting, atau menemani wanita cantik yang lebih penting? Tentu saja yang kedua, bagaimana mungkin aku mengabaikan wanita cantik karena memandang berat pertemanan? Ini bukanlah gaya perlakuan aku Reza Qiao.”
Yuly Xia terharu sekali, demi menemani dia, Reza Qiao pun mengabaikan acara jamuan pada malam ini, Yuly Xia tersenyum manis kepada Reza Qiao, “Kakak Reza baik sekali.”
Reza Qiao menjadi senang, “Eh, bagian mana dari Kakak Reza yang baik?”
“Hehe, tidak kuberitahu.”
“Tidak beritahu aku, maka aku tidak akan meyetir.” Reza Qiao memberhentikan mobil.
Yuly Xia terbengong menatap Reza Qiao, dia tidak tahu mengapa Reza Qiao tiba-tiba memberhentikan mobil.
Reza Qiao berkata sambil tersenyum, “Gadis bodoh, sudah sampai rumah.”
Yuly Xia melihat keluar, barulah dia menyadari mobil sedang berhenti di depan rumahnya, dia hanya berfokus untuk berbicara dengan Reza Qiao di sepanjang jalan, tidak memperhatikan telah sampai di rumah.
Waktu berjalan dengan cepat sekali, Yuly Xia merasa sedikit kecewa, karena dia harus berpisah dengan Reza Qiao.
Reza Qiao mengambil sebuah payung dari kursi belakang dan menyodorkannya kepada Yuly Xia, “Yuly, pulanglah.”
Yuly Xia mengambil payung, lalu dia mengembalikan jaket di badannya kepada Reza Qiao, dia menatapnya dengan penuh kasih dan berkata pelan, “Kakak Reza, terima kasih sudah menemani aku pada malam ini, aku sangat senang.”
Reza Qiao berkata, “Menyenangkan wanita cantik adalah kewajibanku yang tak terelakkan.”
Yuly Xia membuka pintu mobil, “Kakak Reza, aku pergi dulu.”
Reza Qiao mengangguk.
Yuly Xia tidak bergerak, dia menatap lurus pada Reza Qiao, membawa penantian, jika sedikit rasa malu.
Reza Qiao menepuk pipi Yuly Xia, “Pramugari yang cantik, hari ini sampai di sini saja, kita masih akan bertemu lagi.”
Yuly Xia menggigit bibir, dia mengangguk lalu turun dari mobil.
Melihat Yuly Xia berjalan ke dalam gedung, Reza Qiao menyetir mobilnya pergi.
Pada saat ini, Beni Ouyang menelepon lagi.
“Bos Reza, semuanya berjalan sesuai dengan perkiraanmu, pasukan Gang Dongzheng sudah menempati jantung dari daerah target, lalu pasukan dari pihak lawan yang tersebar juga segera berkumpul dan melancarkan serangan balik berskala besar. Di saat bersamaan, pasukan bala bantuan dari Gang Liuhe dan Gang Kepala Harimau juga sudah berdatangan banyak, serangan mereka sangat ganas. Pasukan kita sudah bergabung ke dalam, sebagian berkumpul bersama pasukan gang Dongzheng untuk membasmi pasukan pihak lawan di daerah target, sebagian lagi menyerang dan menghambat pasukan bala bantuan. Sekarang semua sedang berperang dengan sengit, untuk sementara ini susah ditentukan kemenangannya?”
“Susah ditentukan kemenangannya?”
“Iya, sekarang situasi sedang berada pada jalan buntu, pasukan pihak lawan benar-benar banyak sekali, terutama pasukan bala bantuan, serangan mereka sangat ganas. Aku khawatir jika terus berperang seperti ini, jika tidak dapat mengakhiri peperangan dengan segera, bala bantuan dari pihak lawan akan semakin banyak, maka kita akan menjadi pasif total.” Di telepon, suara Beni Ouyang terdengar sedikit khawatir.
Kekhawatiran Beni Ouyang masuk akal, semua pasukan Gang Dongzheng dan Gang Qingtian sudah dikerahkan, sementara Gang Liuhe dan Gang Kepala Harimau masih memiliki banyak kekuatan yang sedang siap siaga di belakang sana yang dapat menyerang kapanpun.
Perang gerilya menjadi perang buntu, ini adalah situasi yang paling tidak diinginkan.
Reza Qiao merenung sesaat, lalu dia tersenyum dan berkata untuk menenangkan Beni Ouyang, “Beni, jangan khawatir, kalian terus mempertahankan serangan yang kuat, perang akan segera berakhir.”
“Bos Reza memiliki cara apa?”
“Kamu tidak perlu mengkhawatirkan ini, teruslah berperang.” Reza Qiao menutup telepon, meski Gang Qingtian dan Gang Dongzheng sudah mengerahkan seluruh pasukan, namun dia masih memiliki satu pasukan cadangan yang gagah perwira.
Reza Qiao menelepon Felix Sun, “Felix, apakah sekarang saudara-saudara seeding lelah?”
“Ketua, bagaimana bisa lelah dengan sedikit pekerjaan ini saja, para saudara pun merasa tidak cukup, mereka semua meminta untuk menghancurkan satu tempat lagi.” kata Felix Sun.
“Malam ini tidak perlu menghancurkan tempat lagi, sekarang aku berikan sebuah misi penting padamu.”
“Silahkan Bos Reza perintahkan.”
“Malam ini Gang Dongzheng sedang melancarkan perang perebutan tanah kembali, saat ini sedang berperang dengan sengit di empat daerah target, pasukan bala bantuan Gang Liuhe dan Gang Kepala Harimau tidak hentinya berdatangan, sekarang peperangan sedang dalam situasi buntu, aku ingin kamu membawa saudara-saudara ke sana, lalu membagi ke dalam empat regu dan segera bergabung dengan mereka.”
“Baik, kamu bisa ikut berperang sekarang juga.” Felix Sun bersemangat.
“Misi kalian bukan bertempur dengan pasukan besar mereka, melainkan memenggal kepala. Setelah empat regu sampai di sana, jangan berkutat dengan mereka, segera temukan ketua regu mereka, begitu menghabisi ketua mereka, mereka pasti akan kacau. Setelah selesai, langsung bubar, tidak perlu mengurus masalah selanjutnya.”
“Ketua, aku akan membawa orang ke sana sekarang juga.”
Reza Qiao menutup telepon, lalu dia menyetir ke sebuah kedai teh, dia memesan seteko teh dan menyeruputnya dengan nikmat.
Sesaat kemudian, Beni Ouyang menelepon.
Suara Beni Ouyang di telepon sudah jauh lebih lega, “Reza Qiao, pasukan langit turun ke bumi, tadi di empat zona perang, masing-masing muncul sekelompok orang baju hitam bertopeng yang perkasa, mereka tidak berkutat dengan pihak lawan, melainkan bagai sebuah anak panah yang tajam, langsung menusuk pada titik pusat mereka, menghabisi ketua regu pihak lawan, sekarang pasukan pihak lawan sudah berantakan dan mulai kacau.”
Reza Qiao terkekeh, “Kalau begitu sekarang kalian bisa berperang dengan leluasa, segera akhiri peperangan, sebelum pasukan bala bantuan mereka yang baru sampai ke sana.”
“Baik, pasukan kita dan Gang Dongzheng sedang membasmi sisa pasukan pihak lawan, pasukan penyerang di lingkarang luar menjamin tidak akan membiarkan bala bantuan dari pihak lawan untuk maju selangkah.”
“Setelah membasi sisa pasukan pihak lawan, kumpulkan pasukan unggul untuk menghabisi pasukan bala bantuan dari pihak lawan.”
“Siap laksanakan.” Kepercayaan diri Beni Ouyang meningkat berkali lipat.
Setelah menerima panggilan telepon dari Beni Ouyang, Reza Qiao menerima panggilan telepon dari Felix Sun, “Ketua, misi sudah terlaksana, kami sudah menghabisi belasan ketua besar maupun ketua kecil dari pihak lawan, berdasarkan perintahmu, kamu sudah kembali.”
“Baik, suruh saudara-saudara untuk beristirahat.”
“Apakah malam ini kami tidak memiliki misi lagi?”
Reza Qiao tersenyum, “Dasar kamu ini, bahkan kecanduan perang, sudah, tidak ada misi kalian lagi.”
Felix Sun sedikit tidak rela, “Aku lihat mereka sedang berperang dengan sengit, kami semua juga ingin terus menggerakkan otot.”
“Menggunakan kalian untuk menghadapi orang-orang itu adalah membunuh nyamuk dengan meriam, apakah membunuh ayam perlu menggunakan pisau pemotong sapi? Kalian diam saja di asrama dan tidurlah.”
“Baikah kalau begitu, turut pada Bos Reza.”
Reza Qiao menutup telepon sambil tersenyum.
Novel Terkait
After The End
Selena BeeSang Pendosa
DoniMy Superhero
JessiSuami Misterius
LauraAku bukan menantu sampah
Stiw boyHarmless Lie
BaigeAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan