Asisten Bos Cantik - Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
Reza Qiao tertawa: “Sedikit menderita seperti ini tidak apa, Ketua Jiang lah yang dengan teliti menjaga kawasannya, jika bertemu dengan orang jahat dan langsung memberikan petunjuk adalah kewajibanku. ”
Steven Qiao memandangi Tina Jiang: “Benar, kamu adalah polisi yang baik.”
Mendapatkan pujian dari Walikota Qiao, hati Tina Jiang langsung berbunga-bunga.
Mendengar walikota Qiao sedang memuji Tina Jiang, Kepala kepolisian ikut berkata: “Tina Jiang, Ketua gendut telah salah menggunakan wewenangnya dan harus dihukum, sekarang aku memutuskan untuk menghentikan tugasnya, dan kamu yang akan menjadi ketua tim yang baru.”
Tina Jiang menjadi lebih senang: “Siap, terimakasih atas bimbingan bos.”
Kepala kepolisian memandangi Steven Qiao: “Seharusnya kita semua harus berterima kasih atas bimbingan dari walikota Qiao.”
Steven Qiao tertawa, setelah ini berjalan menuju Reza Qiao dan menepuk punggungnya, dan berkata dengan sangat pelan: “Maaf paman, aku sedikit terlambat, telah membuat anda terkejut.”
Reza Qiao berkata: “Tidak apa, keponakanku ini datang tepat waktu.”
Orang yang berada di samping hanya bisa melihat mereka membuka mulut, tanpa bisa mendengar apa yang sedang mereka katakan.
Setelah itu Steven Qiao menoleh dan berkata kepada kepala kepolisian: “Kalau begitu kita keliling lagi.”
Kepala kepolisian langsung menganggukkan kepala, kemudian menyuruh Tina Jiang untuk mengantar Reza Qiao pulang.
Reza Qiao pun keluar dan menaiki mobil Tina Jiang.
“Selamat kak polisi cantik naik pangkat menjadi ketua tim.” Kata Reza Qiao sambil bertawa.
“Terimakasih, terimakasih.” Tina Jiang sangat bersemangat, “Aku tidak mengira, nasib baik ini datang begitu cepat.”
“Sebenarnya kamu harus berterima kasih padaku.”
“Kenapa seperti itu?”
“Jika malam ini aku tidak ditangkap si gendut, apakah kamu mempunyai kesempatan?”
Tina Jiang menganggukkan kepala, benar juga, jika tidak ada orang ini, mungkin malam ini tidak seberuntung ini.
“Baiklah, terimakasih setan.”
“Jadi bagaimana berterimakasih padaku?”
“Kamu maunya bagaimana?” Tina Jiang mulai waspada.
“Jangan hanya berkata-kata, berikan sesuatu yang nyata.”
“Bagaimana baru nyata?”
“Cium aku, bagaimana?”
“Aku lihat kamu ingin dipukul?”
“Jangan.”
“Kalau begitu jangan berpikir yang aneh-aneh.”
“Tapi aku sudah tidak bisa menahannya, siapa suruh kamu secantik ini.”
“Bagaimanapun tetap harus ditahan.” Tina Jiang sedikit senang, mendengar dia dipuji cantik oleh Reza Qiao.
“Aiih, kamu memang tidak mempunyai hati nurani.” Reza Qiao menghela napas.
Tina Jiang tertawa, kemudian bertanya: “Kenapa si gendut ingin menangkapmu?”
“Karena aku telah memberikan bukti untuk kejahatan yang dilakukan Candra Huo.”
“Kalau begitu, Si gendut dan Candra Huo bersekongkol, dia telah menerima keuntungan dari Candra Huo dan sekarang ingin membantu Candra Huo.”
“Benar sekali, jadi kamu harus cepat-cepat bergerak, karena sepertinya Candra Huo sudah bisa merasakannya.”
“Iya, tidak bisa ditunda lagi.” Memikirkan masalah Candra Huo yang menculik Rini Liu, Tina Jiang sangat kesal hingga menggerakkan giginya.
Setelah mengantar Reza Qiao kembali ke tempatnya, saat turun dari mobil Reza Qiao membuka mulutnya seperti ingin mengatakan sesuatu tapi tidak jadi.
“Reza Qiao, apa yang ingin kamu katakan?” Suasana hati Tina Jiang malam ini sangatlah bagus.
“Aku.....aii, sudahlah, tidak perlu dikatakan.” Reza Qiao menghela napasnya.
Tina Jiang sedikit penasaran: “Jika ada yang ingin dikatakan cepat katakan, jangan disimpan dalam hati.”
“Kalau begitu aku katakan ya?”
“Iya.”
Reza Qiao meletakkan tangannya di dadanya sendiri: “Kak polisi cantik, kamu benar-benar tidak ingin mengubah ini menjadi besar?”
Brengsek, datang lagi.
Tanpa berkata apa-apa, Tina Jiang langsung meninju Reza Qiao.
Reza Qiao mundur ke belakang, setelah itu melompat turun dari mobil.
“Aku lihat kamu memang benar-benar ingin dipukul.” Tina Jiang membuka pintu mobil.
Reza Qiao langsung lari, dari kegelapan mendengar dia berkata: “Aku tidak bohong, aku benar-benar bisa membuatnya menjadi besar......”
Tina Jiang marah hingga menginjak-injak tanah di kakinya.
Kemudian, Tina Jiang menurunkan kepalanya melihat dadanya, sedikit kesal, meskipun dadanya tidak bisa dibandingkan dengan Rini Liu dan Milan, tapi dadanya juga tidak terlalu datar, setiap hari orang ini hanya membahas masalah ini, benar-benar membuatnya marah.
Tina Jiang kembali ke asramanya, dan Rini Liu sedang melihat laptop mencari data.
Tina Jiang memutuskan untuk tidak memberitahu Rini Liu tentang masalah Reza Qiao malam ini, untuk menghindari masalah yang berhubungan dengan Candra Huo.
“Rini, apakah besok malam kamu ada acara?” Tini Jiang duduk di atas sofa.
“Besok malam ada pertemuan rutin 4 perusahaan besar.”
Untuk tetap mengkoordinasi keuntungan masing-masing, perusahaan Feng memprakasai pertemuan ruti 4 perusahaan besar Kota Qing, setiap beberapa waktu CEO dari 4 perusahaan besar akan berkumpul, berkomunikasi dan mengoordinasikan masalah yang berhubungan dengan bisnis, setiap perusahaan bergantian sebagai tuan rumah, dan tuan rumah besok malam ada Perusahaan Feng, acara tersebut diadakan di tempat Old nest kediaman keluarga Feng milik Hardy Feng,
Meskipun masalah internal 4 perusahaan besar tidak sedikit, tapi semua masih harus memperlihatkan hubungan dan suasana yang harmonis.
Untuk acara seperti ini, sebenarnya Rini Liu tidak terlalu tertarik, setiap kali rapat selalu ribut untuk berbagai keuntungan, tapi karena muka, dia tetap tidak boleh tidak datang.
“Ooo, kalau kamu ada urusan ya sudah.” Tina Jiang berkata.
“Dari omonganmu, sepertinya kamu ada masalah.” Rini Liu memandangi Tina Jiang.
Tina Jiang tertawa dan menganggukkan kepalanya.
“Apakah ada sesuatu yang menggembiarakan?” Rini Liu ikut tertawa, karena sangat jarang melihat Tina Jiang begitu bahagia.
“Sayang, aku telah menjadi ketua tim, malam ini baru diangkat.”
“Wahh, selamat Tina, cepat sekali sudah naik pangkat.” Rini Liu juga bahagia atas pencapaian Tina Jiang.
“Awalnya besok malam aku ingin mentraktirmu, tapi sayang sekali kamu sibuk.”
“Lusa saja, aku yang traktir.”
“Boleh.” Tina Jiang menganggukkan kepala, kemudian berkata, “Besok malam pertemuan 4 perusahaan, apakah Candra Huo juga akan pergi?”
“Candra Huo adalah CEO perushaan Huo, dia pasti akan datang, kamu kenapa bertanya begitu?”
“Tidak ada, hanya bertanya saja.” Tina Jiang sudah tahu harus berbuat apa.
“Sebenarnya aku tidak ingin pergi ke acara seperti ini, tapi aku juga tidak bisa berbuat apa-apa, tentu saja tidak bisa membuat mereka bilang kalau Perusahan Foursea sangat sombong kan? Aku sangat benci setiap kali bertemu, harus menghadapi tatapan menjijikkan dari Andi Feng dan Candra Huo, mengingatnya saja membuat aku tidak nafsu makan.” Rini Liu mengerutkan keningnya.
“Jadi kamu tidak membenci mata Reza Qiao yang sedikit mesum itu?” Tina Jiang berkata.
“Benci, tapi aku tidak bisa menghindarinya, setiap hari aku harus menghadapinya, jadi sudah mati rasa.” Rini Liu berkata dengan putus asa.
“Bajingan ini, jika mempunyai kesempatan aku akan memberinya pelajaran.”
“Reza Qiao itu sangatlah licik, jika melakukan sesuatu pasti ingin untuk mengambil keuntungan saja, jika kamu ingin memberinya pelajaran harus berhati-hati, jangan sampai jatuh dalam jebakannya.” Rini Liu memperingati Tina Jiang.
Tina Jiang berpikir ada benarnya juga, sama sekali belum pernah melihat orang ini mengalami kerugian, seperti kejadian malam ini, ternyata dia bisa membuat si gendut sampai terkencing-kencing, dan masuk dalam jebakannya.
“Rini, sebenarnya Reza Qiao ini berasal darimana?” Tina Jiang sedikit penasaran dengan Reza Qiao.
“Aku juga tidak tahu jelas, aku juga tidak pernah bertanya, dan tidak berminat untuk tahu.”
“Nanti aku coba periksa.”
“Untuk apa memeriksanya? Apakah kamu jatuh cinta dengannya?” Rini Liu tertawa.
“Sialan, candaan seperti apa ini, bahkan jika seluruh laki-laki di dunia ini mati, aku juga tidak akan jatuh cinta pada orang ini, setiap bertemu dengannya aku ingin memukulnya.”
“Apakah karena dia terlalu mesum?”
“Iya, setiap kali orang ini bertemu denganku pasti membahas satu masalah, hal itu membuatku sangat kesal.” Kata Tina Jiang dengan jengkel.
“Masalah apa?”
Tina Jiang tidak enak mengatakannya, dan hanya diam.
“Tidak apa, kita ini adalah sahabat dekat, untuk apa takut mengatakannya?”
Dengan canggung Tina Jiang berkata: “Orang ini bilang bisa......bisa membuat iniku......menjadi besar......”
“Membuat apa menjadi besar?” Rini Liu sangat penasaran.
“Itu.”
“Apa itu?” Rini Liu masih tidak mengerti.
“Aiihh, kamu bodoh sekali.” Tini Jiang menhela napas, dan kemudian berdiri sambil menekan dada Rini Liu, “Sudah tahu kan apa?”
“Aaa? Si setan mesum ini.....aihh, jangan menekan punyaku, geli......”
“Siapa suruh ini kamu begitu besar, aku tetap akan menekannya.”
“Tina sialan, cepat berhenti, aaaa.....geli sekali.....”
“Cepat katakan, kenapa inimu bisa sebesar ini?”
“Bagaimana aku bisa tahu.....sudah memang besar seperti itu....aaa......geli......”
Malam selanjutnya, Kediaman keluarga Feng.
Ukuran kediaman Feng sangatlah besar, gedung utama 3 tingkat yang memiliki gedung samping, dan sekitarnya penuh dengan pohon hijau yang besar dan tinggi, di depan pintunya terdapat halaman rumput yang besar dengan suasana lingkungan yang elegan.
Rini Liu dan Reza Qiao baru saja sampai, dan Willy Xu dan Winny Xu juga datang.
Malam ini Andy Feng mengenakan setelan jas berwarna putih dengan rambut yang mengkilap, dia ssedang berada di depan pintu rumah kediaman keluarga Feng untuk menyambut tamu dengan wajah yang penuh dengan senyuman.
Mata Andi Feng langsung bersinar ketika melihat Rini Liu, dengan cepat dia pergi menyambutnya.
“Rini, aku sudah menunggumu lama.” Andi Feng menjulurkan tangan kanannya.
Reza Qiao langsung menerima jabatan tangan Andi Feng: “Halo, Direktur Feng, aku adalah Reza Qiao, asisten CEO perusahaan Foursea.”
Melihat Reza Qiao, seketika raut wajah Andi Feng langsung berubah, brengsek, kenapa dia bisa datang?
Reza Qiao menatap Andi Feng sambil tersenyum, brengsek, aku masih belum mencarimu karena telah meracuni Rini Liu.
Andi Feng merasakan sakit yang kuat berasal dari tangannya, sehingga membuat dia meringis kesakitan.
“Asisten Qiao, silakan masuk.”
Reza Qiao mengikuti Rini Liu dari belakang masuk kedalam kediaman keluarga Feng.
Saat ini, di sebuah ruangan yang remang-remang di lantai 2 kediaman Feng, saat ini Hardy Feng dan Dimas Cheng sedang duduk di depan layar cctv.
“Hardy, orang yang berada di belakang Rini Liu adalah Reza Qiao.” Dimas Cheng menunjuk-nunjuk layar monitor. Hardy Feng terus memandangi layar, dan keningnya pun langsung mengerut.
“Paman Cheng, tubuh Reza Qiao ini kurus lemas, tidak terlihat tegap, bagaimana pun melihatnya tidak seperti orang yang bisa kungfu.”
“Jika dilihat dari sikap dan tubuhnya memang tidak seperti orang yang hebat.”
“Bagaimana mungkin dia adalah lawan Andi dan delapan tangan besi, sepertinya Andi pasti berbohong.”
Dimas Cheng hanya diam berpikir.
Tidak lama kemudian Candra Huo juga memasuki aula kediaman Feng, raut wajah Candra Huo berubah ketika melihat Reza Qiao, kenapa orang ini bisa muncul di sini, bukannya dia sudah ditangkap oleh si gendut?
Candra Huo tidak berhenti bergumam dalam hati.
Reza Qiao berjalan menuju ke depan Candra Huo: “Aihh, Direktur Huo, selamat malam.”
Candra Huo tidak berkata apa-apa untuk membalas sapaan Reza Qiao.
Reza Qiao berkata pada Rini Liu: “Rini, kamu liat, Direktur Huo memandang rendah asisten CEO ini.”
Rini Liu tidak senang, jika memandang rendah asistenku, maka sama saja memandang rendah aku.
Tiba-tiba Winny Xu berjalan kesini: “Reza, kamu juga datang.”
“Iya, Winny, aku datang bersama Rini untuk rapat.” Reza Qiao memainkan alisnya pada Winny Xu.
Hardy Feng yang berada di ruang pemantauan melihat Winny Xu: “Anak ini sangatlah aktif, dia adik perempuan Willy Xu kan?”
“Benar, dia adalah wakil CEO perusahaan Young.”
Hardy Feng menganggukkan kepala, kemudian mengubah pandangannya.
Di sini Andy Feng memanggil semua untuk pergi ke ruang rapat, sebuah meja besar berbentuk oval, 4 perusahaan besar duduk di dua sisi, yang duduk di sebelah Rini Liu adalah Reza Qiao, yang duduk di samping Willy Xu adalah Winny Xu, yang duduk di samping Andi Feng dan Candra Huo adalah masing-masing sekretaris cantik mereka.
Kemudian Andi Feng memimpin rapat.
“Selamat malam semua, selamat datang di kediaman Feng untuk rapat, pertemuan kita kali ini, adalah untuk menyelesaikan masalah yang muncul akhir-akhir ini, jadi silakan semua mengutarakan pendapat masing-masing.” Andi Feng berkata dengan nada yang sangat sopan.
Candra Huo yang terlebih dulu bicara, sambil melihat Rini Liu: “Direktur Liu, untuk masalah tanah ini, sudah lama perusahaan Huo menginginkannya, dan aku juga sudah berkali-kali ingin bernegosiasi denganmu, tapi kamu terus-menerus tidak melepaskannya, ini sangat tidak selaras dengan point utama persahabatan dan persatuan 4 perusahaan besar, diharapkan untuk CEO Liu bisa kembali memikirkannya matang-matang. ”
Novel Terkait
Asisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan