Asisten Bos Cantik - Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial

Reza Qiao mereka menaiki bus pengangkut, ketika supir hendak menjalankan bus, tiba-tiba ada seorang penumpang yang berteriak bahwa ponselnya tertinggal di dalam pesawat.

Supir menoleh menatap penumpang itu, “Cepat kamu cari ke pesawat, aku akan menunggu.”

Penumpang itu turun dari bus dan naik ke atas pesawat lagi.

Penumpang itu pergi lama sekali, semua orang yang menunggu di dalam bus pun menjadi kesal.

Si gemuk diam-diam merasa girang, saat ini orang yang dia panggil berada tak jauh dari bandara, mempunyai waktu yang cukup untuk datang kemari.

Sesaat kemudian, barulah penumpang itu menaiki bus dengan ponsel di tangannya, dia meminta maaf kepada semua orang, lalu supir menjalankan bus.

Setelah bus berhenti, semua orang turun dari bus, lalu bergegas menuju pintu keluar.

Winny Xu berkata sambil tersenyum melihat tampang si gemuk yang tergesa-gesa, “Little Reza, si gemuk sudah kabur karena takut kamu akan meminta bayaran atas susu yang tumpah di atas pesawat tadi.”

Milan berkata, “Apakah perlu seperti ini? Dia pasti memiliki urusan mendesak.”

Willy Xu mendengus, “Lihat saja nanti, ada orang yang akan sial.”

“Apa maksud perkataan Direktur Xu ini?”

“Bukankah masalah sudah terlihat dengan jelas, Reza Qiao menyiramnya dengan susu panas, dan sebaliknya menyalahkan dia, dia pasti pergi mencari orang untuk memberesi Reza Qiao.”

Reza Qiao menatap Willy Xu dengan perasaan takut, “Apakah benar yang kamu katakan?”

“Tentu saja benar, jika tidak percaya, coba lihat saja apakah kamu dapat melangkah keluar dari pintu keluar.” ujar Willy Xu dengan girang, dia ingin sekali melihat Reza Qiao dipermalukan.

Reza Qiao mengangguk, “Oh, kalau begitu coba lihat saja.”

Rini Liu merasa khawatir, jangan-jangan benar seperti itu?

Mereka semua berjalan menuju pintu keluar, Reza Qiao berkata kepada Willy Xu sambil berjalan, “Direktur Xu, jika benar seperti yang kamu katakan, si gemuk memanggil orang untuk menaboki aku di pintu keluar, kamu tidak boleh menyaksikan di samping yah.”

“Masalah yang kamu buat sendiri, apa hubungannya denganku, aku tidak akan urus.” kata Willy Xu dengan dingin.

“Kita semua adalah satu rombongan, kamu bukan pria sejati jika hanya menyaksikan dan tidak menolong.”

“Tentu saja aku adalah pria sejati, hanya saja aku malas untuk mengurus masalah kamu si pria kecil ini, kalau begitu jangan mencari masalah dengan orang lain, sekarang sudah merasa takut, ke mana kamu di awal?” sindir Willy Xu.

Reza Qiao menatap Rini Liu, “Bos, lihat perkataan Direktur Xu ini, sama sekali tidak memiliki rasa simpati, rekan apa-apaan ini, jika kamu yang bertemu dengan bahaya, dia pasti sudah kabur.”

Rini Liu memelototi Willy Xu.

Willy Xu bergegas berkata, “Rini, jika kamu yang bertemu dengan bahaya, aku pasti akan menyelamatkan kamu dengan nyawaku, jangan mendengar provokasi dari Reza Qiao.”

Rini Liu berkata dengan dingin, “Direktur Xu, belum sampai di pintu keluar, juga belum tahu apakah si gemuk akan mencari masalah dengan Reza Qiao, kamu sudah tidak sabar berharap Reza Qiao ditaboki orang lain, kamu ini berdarah dingin sekali, sama sekali tidak ada semangat tolong-menolong, apakah kamu lupa, jika bukan karena rezeki Reza Qiao, kita sudah mati dua kali di Kota Macau. Penampilanmu saat ini, benar-benar mendinginkan hati orang, aku tidak berharap mengandalkanmu ketika bertemu dengan bahaya!”

Raut wajah Willy Xu berubah-ubah antara warna putih dan merah, dia merasa sangat canggung.

Winny Xu berkata, “Little Reza, jika ada yang berani mencari masalah denganmu, aku akan melindungimu, dengan aku berdiri kekar dan berteriak di sana, mereka pasti akan merebah.”

Mereka semua tertawa, lalu Berty He berkata, “Asisten Qiao, lihat, wanita menyelamatkan pahlawan.”

Milan berkata, “Di bandara ada petugas keamanan, mereka tidak berani berbuat sembrono.”

Rini Liu mengangguk dan menatap Reza Qiao, “Kita semua bersama-sama, langsung lapor polisi jika ada yang berani mencari masalah.”

Willy Xu mengikuti di belakang dan diam tak bersuara.

Ketika hampir tiba di pintu keluar, Winny Xu yang bermata jeli langsung menunjuk ke depan, “Lihat, si gemuk.”

Mereka semua melihat ke depan, benar saja, si gemuk sedang berdiri di pintu keluar dengan beberapa orang di sisinya, sedang menatap ke arah mereka dengan ganas.

Rini Liu gelisah, kelihatannya situasi tidak begitu baik.

Willy Xu tersenyum dingin, tebakannya benar, orang-orang itu jelas dipanggil oleh si gemuk untuk memberesi Reza Qiao, hari ini Reza Qiao akan sial.

Reza Qiao tersenyum ketika melihat beberapa orang di sisi si gemuk dengan jelas, “Tidak apa-apa, tidak apa-apa, para cantik berjalan ke depan dengan gagah berani, berjalan ke depan, jangan berbalik….”

Sambil berkata, Reza Qiao bermain mata dengan Berty He.

Berty He paham, dia mempercepat langkahnya menuju pintu keluar, ketika tiba di pintu keluar, dia mengangguk kepada pemimpin di sisi si gemuk, lalu memberinya isyarat mata dan gestur tangan secara diam-diam.

Pemimpin tertegun, keparat, ternyata si gemuk memanggilnya kemari untuk memberesi Bos Reza, luar biasa sekali, apakah si gemuk sudah tidak ingin hidup lagi?

Ketika Reza Qiao mereka tiba di pintu keluar, si gemuk mendekat kepada Pemimpin, “Lihat tidak, itu dia si bocah itu.”

Rini Liu, Milan, dan Winny Xu pun menjadi gelisah, gawat, situasi ini benar-benar tidak baik.

Sementara Willy Xu sedang berbahagia atas kemalangan Reza Qiao.

Pemimpin sepertinya sama sekali tidak mendengar perkataan si gemuk, sepertinya sama sekali tidak melihat Reza Qiao yang dekat di mata, matanya memandang ke arah lain sambil bergumam, “Eh, kenapa orang yang kita jemput masih belum sampai….”

Mendengar perkataan ini, Rini Liu merasa lega, ternyata mereka datang untuk menjemput orang, bukan orang yang dipanggil si gemuk untuk menaboki Reza Qiao.

Willy Xu mengedipkan mata, apakah dirinya salah menebak?

Si gemuk membelalak, dia memelototi Pemimpin, lalu melihat begitu saja Reza Qiao mereka berjalan keluar dengan santai.

Setelah keluar, mereka semua menaiki mobil yang diutus perusahaan, dan langsung melesat ke arah perkotaan.

“Aduh, ternyata hanya kejutan belaka.” ujar Winny Xu.

“Apakah Direktur Xu merasa sangat disayangkan?” Rini Liu menatap Willy Xu.

Willy Xu tersenyum canggung, dia bergegas menggeleng kepala, “Tidak, tidak, aku sedang mengkhawatirkan keselamatan Reza Qiao, sama sekali tidak memiliki niat jahat.”

Rini Liu mendengus.

Melihat Rini Liu tidak senang, Willy Xu menjadi gelisah.

Reza Qiao mendekap dada, “Aduh, kaget sekali, tadi ketika berjalan keluar, kedua kakiku pun tidak bisa digerakkan, aku takut sekali, mohon dihibur, siapa yang memelukku.”

Reza Qiao menatap dengan berharap kepada Milan yang duduk di sebelahnya, semua bulu kuduk Milan berdiri.

“Kak Lan, peluk….” kata Winny Xu di belakang.

“Tidak!” ujar Milan.

“Karena Kak Lan tidak bersedia, maka aku selesaikan sendiri saja.” Reza Qiao mendesah, lalu bermain mata kepada Milan.

Mendengar Reza Qiao berkata seperti itu, dan melihat tatapan Reza Qiao yang tidak membawa niat baik, dalam hati Milan terasa tidak nyaman.

Pada saat ini, di sebuah pelosok di luar bandara, si gemuk sedang ditahan di tanah dan ditaboki dengan ganas oleh beberapa orang….

Malam telah tiba, dan kegelapan menyelimuti tanah Kota Qing.

Reza Qiao sedang berdiri di lantai atap dari markas besar Gang Qingtian, dia sedang merenung sambil merokok sambil menikmati langit malam.

Angin malam berhembus pelan, di malam seperti ini, bisa tidak memikirkan masalah-masalah yang rumit itu untuk sementara waktu, bisa merokok sambil menikmati langit malam ini dengan hening.

Menatap pada langit yang gelap, Reza Qiao teringat akan Guru-nya, teringat akan hal-hal yang dia alami setelah meninggalkan pulau….

Seseorang hidup di dunia ini, yang paling penting adalah hidup dengan bahagia, bersantai, dan berterus terang. Namun jika seseorang benar-benar ingin melaksanakannya, itu memang tidak mudah. Di dunia ini ada banyak sekali orang baik, tetapi orang jahat juga tidak sediit, dalam keadaan seperti ini, Guru pun berpesan kepadanya untuk harus lebih berwaspada di luar sana.

Tidak tahu apakah sekarang Guru baik-baik saja.

“Bos Reza.” Terdengar suara yang berhati-hati dari belakang.

Reza Qiao menarik kembali pikirannya, lalu berbalik badan, dia melihat Beni Ouyang, Patrick Peng, dan Berty He sedang berdiri di hadapannya.

Reza Qiao menatap Patrick Peng dengan ekspresi dingin, dan diam tak bersuara.

Menghadapi tatapan Reza Qiao yang dingin, Patrick Peng merasa gugup, teringat akan masalah di bandara tadi pagi, dahinya penuh dengan keringat.

Reza Qiao tidak berbicara, Beni Ouyang juga tidak berani bersuara, serta Berty He juga berdiri di samping dan tidak mengucapkan sepatah kata.

Setelah keheningan sesaat yang canggung, Patrick Peng tidak tahan dan berkata, “Bos Reza, masalah tadi pagi, benar-benar adalah kesalahpahaman yang amat besar.”

“Kesalahpahaman?” Reza Qiao tersenyum, “Ketua Peng, jika yang ditemui bukan aku, apakah kamu akan membawa orang untuk beraksi?”

Patrick Peng menyeka keringat di dahinya, dia merasa sangat canggung.

“Apa hubungan antara si gemuk dan kamu?” tanya Reza Qiao.

“Dia adalah kenalan masa kecilku.”

“Oh, kenalan masa kecil.” Reza Qiao mengangguk, dia berjalan mondar-mandir, lalu berhenti, “Ketua Peng, beraksi demi kenalan masa kecil, kamu sangat menjunjung pertemanan juga.”

Sebelumnya Reza Qiao selalu memanggil Patrick Peng sebagai Kakak Peng, tetapi sekarang dia hanya memanggilnya sebagai Ketua Peng, Patrick Peng pun merasa takut.

Reza Qiao meneruskan, “Ketua Peng, ketika si gemuk mencari bantuan padamu, bagaimana dia mengatakannya?”

“Dia berkata ada… ada seseorang yang mencari masalah dengannya di pesawat, menuangkan segelas susu panas ke atas kepalanya, dia menyuruhku membawa orang ke bandara untuk membantunya mengeluarkan emosi!” ujar Patrick Peng dengan taat.

“Maka kamu membawa orang ke sana, ingin beraksi besar-besaran di bandara, dan memberiku pelajaran, benarkah?”

“Bos Reza, aku tidak berani, aku tidak berani, benar-benar tidak terpikirkan olehku, ternyata dia mencari masalah dengan Bos Reza!” ujar Patrick Peng dengan takut.

“Sekarang kamu berkata dia mencari masalah denganku, tetapi jika bukan aku yang berjalan keluar dari bandara, apakah kamu masih akan berkata seperti ini?” tanya Reza Qiao dengan lantang.

Patrick Peng tidak berani berbicara lagi.

“Apakah kamu tahu mengapa aku menuangkan segelas susu panas ke atas kepala si gemuk di pesawat? Karena dia tidak berniat baik dan mengusik pramugari, karena dia menatap wanitaku dengan tidak berniat baik.” Reza Qiao menatap Patrick Peng dengan dingin, “Tanpa menanyakan seluk-beluknya, kamu dengan mudah mempercayai perkataan kenalan masa kecil kamu karena menjunjung pertemanan, mengira bisa bertindak sewenang-wenang dan menaklukkan segalanya dengan tinju karena memiliki beberapa jagoan di bawah pimpinanmu, kamu sungguh pahlawan sekali.”

Nada bicara Reza Qiao membawa cemooh.

Keringat di dahi Patrick Peng bertambah banyak, “Bos Reza, sungguh maaf sekali, si gemuk benar-benar pantas untuk mati, beraninya dia mencari masalah dengan Bos Reza, setelah Bos Reza meninggalkan bandara, aku sudah memberi pelajaran kepada si gemuk.”

“Semua ini tidak penting, kamu membawa orang untuk berbuat onar ke bandara, telah mendapat persetujuan dari siapa? Apakah kamu tahu?” Reza Qiao menatap Beni Ouyang.

Beni Ouyang bergegas menggeleng kepala.

Reza Qiao meneruskan, “Membawa orang melancarkan aksi tanpa mendapat persetujuan dari Ketua Gang, Ketua Peng, apakah kamu mengira bandara adalah milikmu? Apakah kamu mengira bandara adalah dunia kekuasaanmu? Apakah kamu tahu tempat seperti apa bandara itu? Apakah kamu tahu dengan berbuat onar di bandara, seberapa besar pengaruh negatifnya kepada Gang Qingtian? Apakah kamu mengira setelah kamu berbuat onar di bandara, Gang Qingtian akan membantumu membereskan ekor masalah?

Apakah kamu sudah lupa dengan peraturan Gang Qingtian yang aku tetapkan pada sebelumnya? Apakah kamu sudah lupa dengan identitasmu sendiri? Apakah kamu sudah lupa kamu adalah Wakil Ketua Gang Qingtian, adalah Ketua dari Aula Naga Emas? Demi mengeluarkan emosi untuk kenalan masa kecilmu, kamu pun berani mengabaikan peraturan Gang Qingtian, berani membawa orang ke bandara dengan membelakangi Ketua Gang, tanpa melalui pemeriksaan, kamu mempercayai perkataan sepihak dan ingin berbuat onar. Ketua Peng, dalam matamu, apakah keuntungan Gang Qingtian yang lebih penting, atau pertemanan dengan kenalan masa kecilmu yang lebih penting?”

“Keuntungan Gang Qingtian yang lebih penting, Bos Reza, aku telah bersalah, mohon Bos Reza hukum.” kata Patrick Peng dengan lesu.

“Hukuman bukanlah tujuanku, aku ingin kamu mengingatnya, harus berpikir dengan matang sebelum bertindak, harus menaati peraturan Gang Qingtian dengan ketat. Mungkin kamu merasa perlakuanku hari ini terhadapmu adalah membesar-besarkan masalah, tetapi jika bukan aku yang berjalan keluar dari bandara pada hari ini, kamu pasti sudah melukai orang dan berbuat onar di bandara. Kamu tidak bisa membedakan benar dan salah bukanlah masalah utama, berbuat onar dan menjerat Gang Qingtian merupakan masalah utama. Sekarang adalah masa kritis, Gang Qingtian baru saja memiliki sedikit perkembangan di Kota Qing, tepat adalah waktunya untuk membangun nama baik, tetapi jika terekspos bahwa kamu yang memimpin merusak reputasi Gang Qingtian, bagaimana Gang Qingtian berdiri di Kota Qing? Bagaimana Gang Qingtian bisa mendapatkan perkembangan jangka panjang?”

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu