Asisten Bos Cantik - Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
Rini Liu sedang termenung di atas mobil, setelah melihat ada telepon dari Steven Qiao, dia langsung mengangkatnya.
“Direktur Liu, proyek 4 miliar RMB (sekitar 8 triliun rupiah) itu, baru saja aku menyuruh bawahkanku untuk membahasnya lagi, dan semua setuju untuk memberikan proyek ini pada perusahaan Foursea, dan sekarang kamu sudah bisa menyuruh orangmu untuk datang mengurusnya.”
Aaa! Rini Liu terdiam, seketika tidak tahu bagaimana cara membalas Steven Qiao, jadi dia hanya tidak berhenti mengucap terima kasih.
Steven Qiao dengan tawa berkata: “CEO Liu, jangan berterima kasih padaku, orang yang harus kamu terima kasih adalah asistenmu. Ohh ya, kapan kalian akan menikah, kalian harus memberitahuku ya.”
Rini Liu sangat canggung, Steven Qiao menganggap serius kata-kata dari orang gila itu.
Reza Qiao yang berada di samping hanya tertawa.
Setelah menutup telepon Steven Qiao, Rini Liu hanya memandangi Reza Qiao.
“Rini, kamu jangan seperti itu melihatku, hatiku bisa tergerak.”
Rini Liu sama sekali tidak mempedulikan godaan dari Reza Qiao, dia langsung bertanya: “Reza Qiao, sebenarnya apa hubunganmu dengan walikota Qiao?”
“Berasal dari keluarga yang sama.”
“Hubungan keluarga seperti apa?”
“Bermarga sama.”
“Di dunia ini sangat banyak orang yang bermarga sama, apakah hubungan darah kalian sangat dekat?”
“Mungkin 100 ribu tahun yang lalu adalah keluarga dekat.”
“Kenapa walikota Qiao harus begitu menghargaimu?”
“Karena aku adalah pacarmu, sebenarnya walikota Qiao ingin memberikan muka untukmu.”
“Kenapa walikota Qiao harus memberikan muka untukku?”
“Karena kamu adalah pacarku, sebenarnya walikota Qiao ingin memberikan muka untukku.”
Rini Liu dibuat pusing oleh kata-kata dari Reza Qiao, bagaimana iblis ini dalam sekajab bisa membuat walikota Qiao mengubah keputusannya, apakah mungkin jika Reza Qiao ini berasal dari latar belakang hebat?
Tidak mungkin, jika memang hebat tidak mungkin menjadi sopir di perusahaan.
Tapi kenapa hanya dengan teleponnya bisa membuat walikota menuruti kata-katanya?
Rini Liu dengan bingung memandangi Reza Qiao.
Reza Qiao tertawa: “Rini, hebat kan kemampuan pacarmu ini, bangga tidak?”
Rini Liu tidak memiliki minat mendengar godaan dari Reza Qiao, dia saat ini tidak tahu harus berbuat seperti apa.
Awalnya hari ini dia berniat bagaimanapun harus mengusir iblis ini, tapi saat dijalan muncullah masalah seperti ini, dengan sekejap mata proyek 4 miliar RMB ini menghilang, dan yang membawa kembali proyek ini adalah iblis ini.
Sangat jelas jika iblis telah berjasa besar pada perusahaan, jika berdasarkan cara bekerjanya, orang yang berjasa tidak boleh dikeluarkan, tapi harus diberi hadiah.
Tapi bagaimanapun Rini Liu masih tidak bisa menerima, untuk membiarkan iblis yang telah merebut pertama kali dirinya berada di perusahan, ini sangatlah menakutkan.
Rini Liu tidak tahu harus berbuat apa, hatinya sangat kebingungan.
Setelah melalui pemikiran yang berat, akhirnya Rini Liu bisa dengan baik berpikir.
Di satu sisi, Reza Qiao memanglah iblis mesum; tapi di sisi lainnya, iblis ini adalah orang yang berjasa untuk perusahaan, meskipun dia hanya seorang sopir, tapi jasa yang dia buat telah melebihi eksekutif perusahaan. Dan dia adalah seorang CEO, harus dengan jelas membagi masalah perusahaan dengan masalah pribadi, untuk iblis ini yang ingin menjadi pacarnya, itu seperti mimpi di siang bolong.
Memikirkan hal itu, kendali yang ada di hati Rini Liu akhirnya terlepas, tapi dia kembali menghela napasnya.
Saat sampai di perusahaan, Reza Qiao langsung memarkirkan mobil, setelah itu memberikan kunci mobil tersebut pada Rini Liu.
Rini Liu terkejut: “Kenapa?”
“Bukannya kamu ingin mengusirku, jadi sekarang aku harus pergi,”
Dengan wajah yang memerah Rini Liu berkata: “Kamu jangan pergi.”
“Kata-kata CEO merupakah perintah, bagaimana bilang ganti langsung ganti?”
Rini Liu menjadi lebih tidak enak, saat ini iblis ini tidak boleh pergi, jika tidak dia akan dicap sebagai orang yang membunuh pahlawan perusahaan.
“Tidak bisa, kamu tidak boleh pergi.” Kata Rini Liu dengan nada serius.
“Aku tidak mau.” Jawab Reza Qiao dengan tenang.
“Kamu tidak boleh pergi sama sekali.”
“Aku tidak mau.”
Melihat Reza Qiao yang begitu keras, Rini Liu mulai panik, brengsek, jika iblis ini pergi sekarang, maka dia akan dicap pembunuh pahlawan, pasti akan mempengaruhi perusahaan karena akan menyebabkan tercorengnya nama besar CEO.
Jadi harus bagaimana? Rini Liu sangatlah panik.
Reza Qiao melihat Rini Liu mengedipkan matanya: “Sebenarnya bisa jika ingin aku tetap di sini, asalkan.....”
“Asalkan apa?” Melihat Reza Qiao membuka mulutnya, Rini Liu merasa ada harapan dan langsung bertanya.
“Asalkan membiarkan aku melihat ketulusanmu.”
“Bagaimana caranya melihat ketulusanku?”
“Menurutmu?” Kata Reza Qiao sambil menjilati bibirnya.
Rini Liu akhirnya mengerti, iblis ini ingin aku menciumnya, dengan begitu dia bisa memperlihatkan ketulusanku.
Kepala Rini Liu seakan mau pecah, Iblis ini sangatlah rakus, pasti tidak hanya sebatas ciuman, tapi saat ini tidak tidak ada jalan, jika tidak memperlihatkan ketulusannya pada iblis ini, dia akan pergi, jika dia pergi, nama baik CEO bagaimana?
Hati Rini Liu sangat panik, brengsek, cium sekali juga berciuman, jika lebih dari sekali ya sudahlah, lebih baik menahannya terlebih dahulu, dan menjaga nama baik CEO.
Untung saja di dalam mobil, jadi tidak akan ada yang melihatnya.
Menarik napas dalam-dalam, Rini Liu memajukan wajahnya ke depan......
“Aiii, aii, Boss, apa yang ingin kamu lakukan?”
Brengsek, memangnya kamu tidak tahu aku mau berbuat apa? Rini Liu mulai marah, sambil menutup matanya, bibir kecil Rini pun menuju ke arah Reza Qiao........
Baru saja bersentuhan, lidah lembut Rini Liu sudah dihisap masuk.
Plap plap, terdengar suara yang mendebarkan dari dalam mobil.......
Sekali berciuman Rini Liu sudah kehilangan dirinya, lidah lembutnya itu dihisap selama 2 menit.
Setelah itu barulah dengan puas Reza Qiao melepaskan Rini Liu sambil mengelap mulutnya: “Iya, hebat, CEO memanglah sangat tulus.”
Rini Liu mengambil tisu dan mengelap mulutnya, dan melototi Reza Qiao: “Tidak pergi kan?”
“Aii, kamu adalah pacarku, bagaimana aku rela meninggalkan orang kaya cantik seperti kamu, sebenarnya bahkan jika kamu mengambil tongkat mengusirku, aku tetap tidak akan pergi.”
“Kamu--” Rini Liu merasa dia telah tertipu.
“Sebenarnya tadi aku berkata ingin melihat ketulusanmu, tidak harus cium dibibir, jika saja kamu dengan tegas berkata agar aku tidak pergi, aku sudah percaya dengan ketulusanmu, tapi siapa sangka kamu dengan kasar telah menodaiku.”
Rini Liu tiba-tiba menggila, brengsek, dia kembali tertipu.
Novel Terkait
Mendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniMy Superhero
JessiMy Lifetime
DevinaYou're My Savior
Shella NaviThe Winner Of Your Heart
ShintaI'm Rich Man
HartantoAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan