Asisten Bos Cantik - Bab 116 Panggil Kakak Baik
Sewaktu melewati Rini Liu dan Yuly Xia, Reza Qiao memperlambat langkahnya, dan tersenyum kepada Yuly Xia: "Wanita cantik sangat cantik, lihat wajah kecil ini, uhm uhm......"
Wajah Yuly Xia memerah, di saat seperti ini, anak ini masih tidak lupa untuk menggoda wanita cantik.
"Jangan buang waktu, cepat jalan." jerit Kepala gemuk.
Reza Qiao pun berdiri di tempat: "Hei, Kepala gemuk, kamu jangan begitu galak bisa tidak? Jika membuat wanita cantik ketakutan kamu harus bertanggung jawab."
"Tanggung jawab pantatmu, apa hubungannya denganmu ketakutan atau tidak."
"Tentu berhubungan denganku, melindungi wanita cantik adalah tanggung jawabku yang tidak bisa dilepas, jika kamu menakuti wanita cantik lagi, aku tidak akan pergi mencari pilot."
"Sialan, buang waktu lagi aku akan bunuh kedua wanita cantik ini." Kepala kurus sudah tidak sabar.
"Apakah kamu benar sanggup melakukannya?" Reza Qiao menatap Kepala kurus, kepalanya dimiringkan.
"Tentu, pisau di tanganku sekali gerak, wanita cantik akan habis."
"Kalau begitu coba kamu gerak."
"Aku-----"
Kepala kurus terdiam dibilang Reza Qiao, tujuan mereka adalah membajak pesawat untuk keluar, bukan membunuh wanita cantik, jika benar membunuh, semua orang harus mati bersama, ini bukan hasil yang mereka mau.
"Tahu kamu tidak berani, karena kalian juga tidak ingin mati." Reza Qiao tertawa.
Kesabaran Kepala gemuk sampai di batas, dengan marah berkata: "Aku hitung sampai 3, jika kamu tidak pergi mencari pilot, aku akan menarik peledak."
Reza Qiao mengerutkan alisnya: "3 hitungan sangat sedikit, aku tidak sempat ke sana, boleh 5 hitungan?"
"Baiklah, berikan kamu lebih 2 detik, cepat ke sana."
"Kamu jangan hitung terlalu cepat, aku akan segera pergi."
"Aa-----" tiba-tiba Berty He yang duduk di kursi belakang menjerit.
Berty He sekali jerit, perhatian Kepala kurus dan Kepala gemuk pun tertuju ke sana, memutarkan kepala melihat ke arah kursi belakang.
Tidak boleh kehilangan kesempatan, kedua tangan Reza Qiao bergerak dengan cepat, mulutnya juga mengerutu: "Ada apa, mengapa di belakang ada wanita cantik menjerit....."
Reza Qiao belum selesai bicara, Kepala gemuk dan Kepala kurus tiba-tiba merasa tubuhnya lumpuh, sepasang kaki dan tangannya tidak bisa bergerak.
Kepala kurus melotot melihat Reza Qiao: "Kamu......"
Kepala gemuk juga melotot mata melihat Reza Qiao: "Sialan, kamu buat apa terhadapku?"
Reza Qiao merasa heran: "Aku tidak berbuat apapun, bukankah ini mau cari pilot?"
"Kentutmu, mengapa aku tidak bisa bergerak?"
Reza Qiao tersenyum: "Pasti kalian terlalu tegang, kaki dan tangan menjadi kram."
Kepala gemuk melihat Kepala kurus, dan terbengong.
Di saat ini pria flathead berdiri, datang dengan kecepatan tinggi, melambaikan telapak tangannya ke arah Kepala kurus dan Kepala gemuk-----
Sangat cepat dan tangkas, sontak Kepala gemuk dan kepala kurus dipukul pingsan pria flathead.
Tubuh Rini Liu dan Yuly Xia tersungkai lemah, tidak bisa berdiri tegak.
Reza Qiao mengulurkan lengannya, di kedua sisi masing-masing menampung satu, dengan lembut berkata: "Wanita cantik jangan takut, orang jahat sudah dipukul pingsan pria kuat."
Rini Liu melihat pemandangan yang ada di depan matanya, tidak tahu mengapa Kepala gemuk dan Kepala kurus menjadi seperti ini.
Yuly Xia menyadari tangan Reza Qiao sedang merangkul pinggulnya yang langsing itu, sedikit gelisah, segera berdiri tegak, melepas tangan Reza Qiao.
Reza Qiao tersenyum kepada Yuly Xia.
Yuly Xia tidak tahan dengan pandangan mata Reza Qiao yang genit, segera menghindar ke samping, tidak ada sedikit pun perasaan baik terhadap Reza Qiao.
Pria flathead menyimpan belati dan peledak yang ada di pinggang Kepala gemuk dan Kepala kurus, kemudian menarik tali pinggang mereka, mengikat mereka.
Reza Qiao mengacungkan jempol kepada pria flathead: "Pria kuat ini sangat hebat, gerakannya seperti kilat, orang jahat ditangkap olehmu dengan cepat tanpa bisa melawan."
Pria flathead melihat Reza Qiao sambil mengedip-ngedipkan mata, kemudian tertawa.
Di saat ini Yuly Xia berkata: "Untung ada pria kuat yang berani ini, aku mewakilkan tim penerbangan berterima kasih kepadamu."
Reza Qiao menggenggam tangan pria flathead dan menggoyangkannya dua kali: "Pria kuat, aku mewakilkan seluruh penumpang pesawat berterima kasih kepadamu, mari, semua orang bertepuk tangan."
Semua orang bertepuk tangan dengan meriah.
Tangan berdua bersalaman, sontak pria flathead merasakan sebuah aliran tenaga yang kuat, dalam hatinya kaget, tenaga dalam pemuda ini sangat kuat.
Pria flathead tahu yang menundukkan aksi pembajakan pesawat adalah usaha Reza Qiao, walau dia tidak melihat dengan jelas bagaimana Reza Qiao melakukan aksinya, tapi tahu Reza Qiao telah menotok syaraf kedua pembajak pesawat ini, sehingga baru tidak bisa bergerak.
Tapi Reza Qiao sepertinya tidak ingin semua orang tahu bahwa dirinya yang telah menundukkan pembajak pesawat, dan jasa diberikan kepadanya.
Pria flathead menebak Reza Qiao tidak ingin semua orang tahu keahliannya.
"Saudara kecl, jika tidak ada kerjasamamu, aku tidak akan bisa melakukan ini semua."
Yuly Xia tidak mengerti berkata: "Dia kerjasama apa? Selain bercanda dengan orang jahat, tidak melakukan apapun, di saat genting pria kuatlah yang bergerak di saat yang tepat."
Reza Qiao tertawa dan menganggukkan kepala: "Benar, aku yang kaget selain bisa berkata beberapa kalimat, hal apapun tidak bisa dilakukan lagi, tetap pria kuat yang hebat, numpang nanya apa nama besar pria kuat ini?"
"Namaku Daniel Guo, bagaimana denganmu saudara kecil?"
"Reza Qiao."
Sekali lagi Daniel Guo mengulurkan tangan: "Senang berkenalan dengan saudara Qiao."
Walau Daniel Guo lebih tua banyak dari Reza Qiao, tapi tanpa sadar memanggil Reza Qiao sebagai saudara.
Kehormatan berasal dari kekuatan.
Berdasarkan pengalaman lama Daniel Guo, jelas merasakan, pemuda di depan mata dengan postur yang lemah ini tidak boleh dianggap remeh.
Reza Qiao sekali lagi bersalaman dengan Daniel Guo, tertawa berkata: "Saudara Guo tidak usah sungkan."
Melihat Daniel Guo begitu ramah terhadap Reza Qiao, Yuly Xia merasa aneh, pria kuat yang sangat hebat ini, mengapa memanggil si brengsek ini sebagai saudara?
Memikirkan perilaku Reza Qiao tadi yang berinisiatif menggantikan pramugara memberikan peta, Yuly Xia memastikan, Reza Qiao adalah orang yang penakut.
Memikirkan pandangan Reza Qiao yang melihatnya dengan genit, Yuly Xia menjadi sangat memandang rendah Reza Qiao.
Rini Liu melihat Daniel Guo, dengan basa basi berkata: "Tuan Guo, kamu begitu kuat, tidak tahu apa pekerjaanmu?"
Reza Qiao juga tertarik, dan melihat Daniel Guo.
Daniel Guo tersenyum tidak menjawab.
Kali ini sedang melakukan tugas penting, tentunya tidak boleh menyebut jati diri di depan semua orang, jati diriku sangatlah rahasia.
Melihat Daniel Guo tidak menjawab, Reza Qiao tertawa: "Kelihatannya jati diri dan pekerjaan saudara Guo sangat spesial."
Daniel Guo tetap tersenyum tidak bicara.
Sebuah bahaya telah terselesaikan, kabin pesawat kembali tenang.
Rini Liu duduk dengan ketakutan yang masih membekas, sangat menakutkan, dirinya malah mengalami pengalaman ancaman nyawa hidup atau mati.
Yuly Xia kemari memberikan segelas air kepada Rini Liu: "Nyonya tadi sudah ketakutan, minum sedikit air."
Rini Liu berterima kasih dan mengambil airnya.
Reza Qiao berkata: "Aku juga sudah ketakutan, juga mau minum sedikit untuk meredakan rasa takut."
Yuly Xia melototi Reza Qiao, dengan datar berkata: "Tuan ingin minum apa?"
"Susu."
Alis Yuly Xia terangkat, dan segera kembali rileks, dengan dingin berkata: "Maaf tuan, susu sudah habis."
Sebenarnya susu masih ada, Yuly Xia tidak ingin memberikan minum kepada Reza Qiao.
Si brengsek ini, Rini Liu benar telah ketakutan, dia bercanda begitu lama, bagaimana mungkin ketakutan?
Mata Reza Qiao berkedip: "Bohong, jelas-jelas masih ada, kamu tidak ingin aku minum, aku mau menuntutmu telah membuli tamu."
Yuly Xia terdiam.
Rini Liu melototi Reza Qiao: "Reza Qiao, kamu jangan keterlaluan."
"Aku bagaimana keterlaluan, bukankah aku hanya ingin minum susu, aku benar sangat ketakutan, perlu meredakannya." kata Reza Qiao merasa kesulitan.
"Kalau begitu kamu juga tidak boleh menuntut orang."
"Jelas-jelas dia ada susu tapi tidak kasih aku minum, tentu aku mau menuntutnya, ini adalah hak aku."
Yuly Xia sangat emosi, balik badan dan pergi menuangkannya segelas susu, tidak sabar berkata: "Untukmu-----"
Reza Qiao menerima susu: "Sikap pelayanan kamu sangat buruk, aku tetap mau menuntutmu."
"Kamu......" Yuly Xia gelisah, jika dituntut si brengsek ini, jangan bilang penghargaan bulan ini akan hilang, bahkan harus berhenti bekerja magang.
Reza Qiao dengan pelan berkata: "Tentu, jika tidak ingin dituntut juga bisa, sikap harus lebih baik sedikit."
"Sikap bagaimana yang termasuk baik?" Yuly Xia melemah.
"Panggil aku kakak baik sudah bisa." Reza Qiao meminum susu dengan penuh nikmat.
Yuly Xia tidak menyangka Reza Qiao akan mengeluarkan syarat seperti ini, bengong, dia tidak bersedia memanggil si brengsek ini kakak baik, sangat mengelikan.
"Tidak mau panggilkah, aku akan menuntutmu setelah turun dari pesawat."
Yuly Xia kaget, terdiam sejenak, dengan suara rendah memanggilnya: "Baik, baik, kakak baik......"
Selesai memanggil kakak baik, Yuly Xia sangat dianiaya, si brengsek ini benar sangat menyebalkan.
Sialan, suara ini sangat manis, tubuh Reza Qiao bergidik: "Baiklah, melihat kamu telah memanggilku kakak baik, kakak baik akan menuliskan surat pujian ke atasanmu, bilang kamu di pesawat bertemu dengan orang jahat masih tetap bekerja dengan baik, tidak takut akan bahaya."
"Tidak perlu."
Mata Yuly Xia memerah, putar badan dan pergi, hari ini sangat sial, bertemu dengan si brengsek.
Melihat Yuly Xia pergi, Rini Liu menjewer telinga Reza Qiao: "Membuli wanita, mengapa kamu begitu menyebalkan?"
Reza Qiao segera menggelengkan kepala agar terlepas dari Rini Liu, tidak senang berkata: "Aku mana ada buli dia, aku sedang melindungi hakku."
"Masih bilang tidak buli, kamu tidak lihat dia sudah mau nangis." kata Rini Liu marah.
"Kamu salah lihat, dia itu bukan marah, tapi terlalu senang."
"Mengapa dia mau senang?"
"Bertemu dengan kakak baik tentu senang, bisa memanggilku pahlawan pertama di dunia sebagai kakak baik, ini adalah hal yang sangat membuat orang senang." kata Reza Qiao dengan sombong.
"Dengan kamu begini disebut pahlawan pertama di dunia, aku lihat adalah beruang pertama di dunia, tuan Guo barulah pahlawan pertama di dunia, bahwa Willy Xu lebih berani daripada kamu." Rini Liu tertawa kecil.
Mengingat perilaku Willy Xu tadi ingin menggunakan nyawanya menggantikan Rini Liu, Rini Liu terharu.
Dia tahu Willy Xu benar tulus terhadapnya, namun terharu ya terharu, tidak sama dengan perasaan.
"Willy Xu itu punya keberanian tapi tidak ada taktik, dia begitu tidak hanya tidak bisa menyelamatkanmu, malahan akan memancing Kepala kurus, jika Kepala kurus gegabah, mungkin akan bisa membunuhmu."
Rini Liu merasa masuk akal mendengar perkataan Reza Qiao, dalam hatinya juga merasa kecewa, tidak peduli bagaimana, di saat bahaya Willy Xu bersedia menggantikannya dalam bahaya, tapi bagaimana dengan Reza Qiao, setiap kali bilang adalah pacarnya, di saat bahaya selain bercanda dengan orang jahat, tidak melakukan apapun, masih tidak bisa dibandingkan dengan Willy Xu.
Rini Liu merasa aneh, bukankah Reza Qiao bukan pacarnya yang sebenarnya, dirinya juga tidak pernah menganggapnya sebagai pacar, tidak ada perasaan seperti itu terhadapnya, mengapa sekarang merasa kecewa?
Memikirkan ini, dalam hatinya sedikit tergoncang.
Reza Qiao lanjut berkata: "Sebenarnya aku tahu Kepala kurus tidak akan berani membunuhmu."
"Mengapa?"
"Tujuan Kepala kurus dan Kepala gemuk bukan membunuh orang, hanya ingin menyandera orang untuk membajak pesawat keluar dan mencapai tujuannya, sehingga, di saat seperti ini, tidak perlu membuat mereka marah, mereka saat itu sedang sangat tegang, sedikit lonjakan juga akan membuat mereka kehilangan kontrol, jika mereka kehilangan logika dan menarik peledak, masalah akan menjadi besar, orang di pesawat tidak akan ada satu pun yang hidup."
"Sehingga kamu bercanda dengan mereka, hanya ingin mengulur waktu, mengalihkan perhatian mereka?"
"Pintar, memang adalah pacarku, bisa menebak maksudku." Reza Qiao tertawa.
"Hng, penakut." terdengar suara Willy Xu dari belakang.
Reza Qiao membalikkan kepala dan tertawa: "Direktur Xu, kamu tidak takut mati boleh maju, sewaktu aku mengalihkan perhatian mereka, mengapa kamu tidak maju?"
"Aku belum sempat, tidak terlihat mereka sudah tidak bisa bergerak."
"Bohong, jelas kamu takut mati."
"Kentutmu, demi Rini Liu, aku tidak takut apapun, kamu baru takut."
"Kamu takut mati, aku tidak takut mati." kata Reza Qiao dengan cepat.
"Kamu takut mati, aku tidak takut mati." jawab Willy Xu.
"Kamu tidak takut mati, aku takut mati." kata Reza Qiao lebih cepat lagi.
"Aku takut mati, kamu tidak takut mati." kata Willy Xu keceplosan.
Reza Qiao mengulurkan tangan: "Itu, kamu bilang sendiri, kamu takut mati, aku tidak takut mati."
Willy Xu bengong, sialan, dibuat bingung Reza Qiao.
Winny Xu berkata: "Kak, kamu bilang sendiri takut mati."
Rini Liu menggelengkan kepala, trik Reza Qiao ini memang sangat hebat, Willy Xu tidak akan menang lawan bicara dengannya.
Novel Terkait
Cinta Di Balik Awan
KellyDewa Perang Greget
Budi MaLelaki Greget
Rudy GoldMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanMy Cold Wedding
MevitaAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan