Asisten Bos Cantik - Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
Dimas Cheng tertawa: “Reza Qiao, ingin menyelidiki sesuatu mencari petunjuk, aku lihat dia hanya bisa sampai disini saja, untuk kedepannya tidak akan bisa.”
“Sekarang prioritas utama adalah menghabisi Deddy Wang dan Asep Li, kita tidak boleh meninggalkan jejak.” kata Hardy Feng.
Dimas Cheng menganggukkan kepala: “Tidak mengherankan, Asep Li juga telah dikirim ke Markas Besar Geng Qingtian oleh Reza Qiao untuk mendapatkan perlindungan, orang kita sedang memantau lingkungan sekitar Markas Besar Geng Qingtian, Deddy Wang dan Asep Li tidak akan tinggal di sana selamanya, Di Geng Qingtian, Reza Qiao pasti akan mengutus orang untuk membawa mereka pergi, selama mereka pergi meninggalkan Geng Qingtian, kita bisa mengambil kesempatan itu untuk bertindak.”
Meskipun Dimas Cheng berbicara begitu percaya diri, Hardy Feng masih khawatir: “Paman Dimas, aku masih berpikir ingin menggunakan kekuatan Geng Kepala Harimau untuk menyerang Markas Besar Geng Qingtian, pertama, hancurkan Geng Qingtian lalu memotong lengan Reza Qiao, kedua, memanfaatkan kekacauan untuk membunuh Deddy Wang dan Asep Li.”
Dimas Cheng menggelengkan kepala: “Hardy, jangan bertindak gegabah, kekuatan Geng Qingtian berbeda dengan yang dulu, sekarang mereka mendominasi Distrik Kota Tua, tidak semudah itu jika ingin menghancurkan Geng Qingtian, jika tida dilakukan dengan baik, akan menimbulkan masalah. Lagipula, energi utama Jason Tian saat ini adalah berurusan dengan Geng Dongzheng, orang yang memimpin Geng Kepala Harimau telah menghilang, Albert Han sedang mengincarnya, dan mungkin akan melancarkan serangan kepada Geng Kepala Harimau kapan saja, pada saat itu, biarkan Jason Tian yang pergi untuk memusnahkan Geng Qingtian, dia pasti tidak dapat melakukannya, jika dia menyerang Geng Qingtian, dan Geng Dongzheng menirunya, bukankah hasilnya tidak sepandan, Jason Tian si rubah ini, dia sangat ahli dalam hal ini.”
Hardy Feng menghela nafas: “Sejak Reza Qiao ini muncul di Kota Qing, jalanan Kota Qing telah kacau balau, keharmonisan disini telah hancur, Geng Kepala Harimau dan Geng Liuhe sudah beberapa kali ingin membunuh Reza Qiao, tapi selalu gagal, sebaliknya kekuatan Reza Qiao semakin lama semakin hebat, Geng Qingtian kecil ini berada di tangannya, secara tidak terduga telah mendominasi Distrik Kota Tua, jika masalah ini tidak diatasi, maka Kota Qing tidak akan pernah damai.”
Dimas Cheng mengerutkan kening: “Jika hanya Reza Qiao mudah dikatakan, sekarang Albert Han telah keluar, dan berencana kembali, ada tanda-tanda bahwa Albert Han dan Reza Qiao akan bergabung.”
“Mereka akan bergabung?”
“Iya, kabar yang aku dapat seperti itu, saat Albert Han menghabisi Geng Kepala Harimau, Geng Qingtian mengirimkan seekor kuda untuk membantu mereka melawan para prajurit, sebagai imbalannya, Albert Han memberikan Klub malam yang baru pulih itu ke Geng Qingtian.”
Hardy Feng mengerutkan kening dan berkata: “Kalau begitu, Geng Qingtian ada di bawah kepemimpinan Reza Qiao, bertekat untuk bekerja sama dengan Albert han dari Geng Dongzheng, ini pertanda buruk.”
“Tetapi bahkan jika mereka bergabung, kekuatan gabunagan mereka tidak jauh dengan Geng Kepala Harimau dan Geng Liuhe, Hero Cao dan Jason Tian masih mempunyai jalan yang panjang, mereka tidak akan tinggal diam begitu saja, terlebih lagi Geng Liuhe dan Geng Kepala Harimau belakangan ini menderita karena Reza Qiao, setelah menghabisi Reza Qiao, aku rasa kita tidak perlu mengambil tindakan saat ini, cepat atau lambat, Reza Qiao akan habis di tangan Geng Kepala Harimau dan Geng Liuhe.”
Hardy Feng tidak khawatir: “Reza Qiao diam-diam terus menipu kita, kalau ada kesempatan, secepatnya kita harus habisi dia, bagaimanapun, Geng Kepala Harimau dan Geng Liuhe sedang memperebutkan wilayah, dan kita melakukan hal besar, kita tidak bisa membuat kesalahan sekecil apapun, begitu semua terbongkar, bahkan polisi tidak akan membiarkan kita pergi, dan daerah selatan akan mencari kita untuk tanggung jawab.”
Berpikir tentang orang daerah selatan, Hardy Feng merasa merinding, dia lebih takut kepada pria itu daripada polisi.
Saat ini, Reza Qiao pergi ke Geng Dongzheng.
Albert Han baru saja menyelesaikan rapat dengan beberapa manager tambang dan mengatur tugas produksi dan operasi selanjutnya, manager tambang baru saja pergi dan bawahannya memberikan laporan: “Tuan Albert, Reza Qiao sudah datang.”
Albert Han dan Gunawan Zheng saling memandang dan tersenyum.
“Cepat suruh dia masuk!”
Reza Qiao melangkah ke dalam ruang rapat berkata: “Saudara Han, Saudara Zheng, aku sedang lewat sini, jadi datang untuk meminta segelas air.”
“Saudara Qiao, silakan duduk, pas sekali, kita sedang menyeduh teh terbaik.”
Gunawan Zheng menyajikan teh.
Albert Han melihat Reza Qiao: “Saudara Qiao bilang lewat sini, tidak tahu Saudara Qiao malam ini pergi kemana?”
Reza Qiao mengambil gelas, dan meminum dua teguk, tersenyum dan berkata: “Ada sebuah gudang di pinggiran kota terbakar, aku pergi untuk melihatnya.”
“Gudang mana di pinggiran kota? Dimana itu?”
Reza Qiao memberitahu lokasi tepatnya.
Gunawan Zheng menganggukkan kepala: “Gudang itu milik Hardy Feng.”
“Saudara Zheng tahu betul.” kata Reza Qiao.
“Semua bisnis Keluarga Hardy Feng di Kota Qing, dari yang kecil hingga besar, aku tahu dengan jelas.” kata Gunawan Zheng tertawa.
“Saudara Zheng ternyata sangat hebat.” kata Reza Qiao sambil mengacungkan jempol.
Albert Han berkata: “Saudara Qiao, gudang Hardy Feng terbakar, apakah kamu yang melakukannya?”
Reza Qiao menggelengkan kepala: “Hei, aku berencana untuk membakar gedung itu malam ini, tapi aku terlambat, sudah ada orang lain yang membakarnya, jadi aku hanya bisa melihat saja.”
“Kapan Saudara Qiao mulai begitu tertarik dengan gudang rongsokan milik Hardy Feng?” tanya Gunawan Zheng.
“Aku baru saja malam ini mulai tertarik.”
“Maksud Saudara Qiao...”
“Aku tertarik dengan barang yang ada di dalam gudang itu, awalnya aku ingin melihat-lihat, tapi tidak menyangka, semuanya sudah terbakar.”
“Aku berpikir pasti Hardy Feng sudah menduga bahwa kamu akan datang ke gudang itu, jadi dia sendiri membakarnya, membuatmu tidak mendapatkan apa-apa.”
Reza Qiao menganggukkan kepala: “Saudara Qiao seperti dewa.”
Gunawan Zheng tersenyum dan berkata; “Barang apa yang ada di dalam gudang itu hingga membuat Saudara Qiao begitu tertarik?”
“Kayu, ban dan pangan.” kata Reza Qiao dengan terus terang.
“Kenapa Saudara Qiao bisa begitu tertarik dengan barang-barang itu? Mungkinkah ingin berganti profesi?”
“Ada sebagian barang yang mencurigakan.”
“Mencurigakan?” tanya Albert Han penasaran.
Reza Qiao meminum seteguk tehnya dan berkata: “Menurut penyelidikanku, sering ada mobil truk besar yang memuat kayu dan ban ke gudang itu untuk dibongkar, kemudian membawa pergi pangan.”
“Bukankah itu sangat normal.”
Reza Qiao tersenyum: “Asal barang itu dari Provinsi Yunnan.”
“Provinsi Yunnan?” tanya Albert Han dengan tatapan berbinar.
“Dengan kata lain, kayu dan ban itu berasal dari Provinsi Yunnan, kemudian pangan itu dikirim ke Provinsi Yunnan.”
“Provinsi Yunnan berjarak ribuan mil dari Kota Qing, kenapa Hardy Feng melakukan ini?” tanya Albert Han kebingungan.
“Dan masih ada lagi, sisa bahan peledak yang di tambang, semuanya di taruh di dalam gudang itu, kemudian menghilang dalam beberapa hari.”
Mendengar perkataan Reza Qiao, Albert Han dan Gunawan Zheng terkejut, dan saling menatap.
Reza Qiao melanjutkan perkataannya: “Setelah gudang itu terbakar, aku masuk kedalam dan menyadari ada sebuah batang kayu yang tidak terbakar, kalian tebak apa yang aku lihat?”
“Apa?”
“Bagian tengah kayu itu kosong.”
“Kosong?”
“Betul, kalian sekarang pasti tahu maksudku kan?”
Albert Han melirik Gunawan Zheng, Gunawan Zheng menganggukkan kepala: “Jika benar seperti yang kamu katakan, Gudang itu harusnya sebagai tempat pertukaran, sisa bahan peledak yang di tambang itu di bawa ke gudang itu, dan daerah selatan mengirimkan kayu dan ban ke tempat itu, kemudian membawa pergi pangan, tapi ban dan kayu itu sangat mencurigakan, didalamnya pasti ada barang lain, dan karung pangan yang di bawa pergi itu dalamnya pasti bahan peledak.”
Reza Qiao bertepuk tangan: “Dugaan saudara Zheng sangat tepat, Provinsi Yunnan ada Daerah Segitiga Emas, apakah barang-barang itu ada hubungannya dengan Segitiga Emas?”
Tatapan mata Albert Han dan Gunawan Zheng berbinar, menurut analisis Reza Qiao, Hardy Feng ada hubungannya dengan Segitiga Emas?
Gunawan Zheng berkata dengan nada ragu: “Saudara Qiao, menurutmu, barang apa yang ada di dalam kayu dan ban itu?”
Reza Qiao berkata dengan pelan: “Kalau tidak salah, pasti itu narkoba.”
Gunawan Zheng melirik Albert Han, dan Albert Han menganggukkan kepala: “Aku selalu curiga tentang keuangan Hardy Feng, kalau dia memperdagangkan narkoba, ini akan menjadi masalah. Selain itu, Hardy Feng mengirim banyak bahan peledak ke Daerah Selatan, pasti dia tidak akan meninggalkannya di Provinsi Yunnan.”
“Dugaan Saudara Han tepat, aku sekarang bisa memastikan bahwa Hardy Feng memiliki hubungan yang erat dengan Segitiga Emas.”
Albert Han menganggukkan kepala: “Sepertinya ingin menjatuhkan Hardy Feng, kita bisa mulai dari hal ini.”
“Namun, Hardy Feng sangat teliti dalam melakukan segala hal, jika ingin mengungkap kesalahannya, tidak begitu mudah.” kata Gunawan Zheng.
Reza Qiao tertawa tanpa berkata apapun.
Albert Han melihat Reza Qiao dna berkata: “Saudara Qiao, masalah gudang ini, bagaimana kamu bisa tahu?”
Reza Qiao menggertakkan gigi: “Ini aku harus berterima kasih kepada Saudara Han, hari ini kamu memberikan Deddy Wang kepadaku, dari orang ini aku mendapatkan info dan masalah gudang ini.”
Albert Han tersenyum: “Sore ini baru aku serahkan Deddy Wang kepadamu, kamu sudah tahu banyak hal, Saudara Qiao melakukan hal sangat efisien.”
“Jadi malu, secepatnya aku juga tidak bisa secepat Hardy Feng, kalau tidak gudang itu tidak akan terbakar.”
“Hardy Feng cukup cepat, yang juga membuktikan bahwa gudang itu sangat penting baginya.”
Reza Qiao menganggukkan kepala.
“Kalau begitu, langkah selanjutnya apa yang akan Saudara Qiao lakukan.”
“Aku akan pergi ke Macau bersama Direktur Liu untuk berpartisipasi dalam acara bisnis resmi dalam beberapa hari ini, mungkin langkah selanjutnya akan aku pikirkan nanti sepulang dari sana.”
Reza Qiao sekarang tidak ingin memberitahu apa langkah selanjutnya kepada Albert Han, Geng Dongzheng sekarang menghadapi tugas berat untuk mendapatkan kembali tanah yang direbut, dan hal lainnya tidak akan menganggu Albert Han untuk saat ini.
Reza Qiao malam ini datang kesini, agar Albert Han dan Gunawan Zheng memperhatikan Segitiga Emas, Gunawan Zheng telah berada di Segitiga Emas selama bertahun-tahun dan dia sangat tahu dengan tempat itu.
Mendengar Reza Qiao berkata seperti itu, Albert Han mengerti bahwa Reza Qiao tidak mau dia ikut campur dalam hal ini, jadi dia tidak bertanya lagi.
Reza Qiao kembali meminum beberapa teguk tehnya, dan berpamitan pergi.
Setelah Reza Qiao pergi, Albert Han dan Gunawan Zheng terdiam dalam waktu lama.
Kemudian Albert Han berkata: “Tadi kunjungan Reza Qiao hari ini untuk memeriksa penilaian kami sebelumnya, tentang hubungan Hardy Feng dengan Segitiga emas.”
Gunawan Zheng mengerutkan kening: “Menurutku, 20 tahun yang lalu ada peristiwa mengejutkan di Kota Qing ini, dan dalang kasus ini melarikan diri ke Segitiga Emas, terus bersembunyi di tempat yang tidak diketahui di pedalaman Segitiga Emas.”
Hati Albert Han tergerak, memikirkan buku harian yang ditinggalkan ayahnya, memikirkan asal mulanya Rini Liu, dan memikirkan Rini Liu yang masih belum tahu statusnya, dan kematian ibunya.
Setelah dihitung, Rini Liu telah diadopsi oleh keluarganya selama lebih dari 20 tahun.
Apakah ini ada hubungannya?
Albert Han mengingat kematian ayahnya yang aneh...
Gunawan Zheng berpikir sejenak: “Kak Albert, sepertinya aku harus pergi ke Segitiga Emas.”
Albert Han memandang Gunawan Zheng dan tidak berkata apa-apa.
Gunawan Zheng melanjutkan perkataannya: “Menurut situasi yang dilaporkan oleh Reza Qiao hari ini, Hardy Feng kemungkinan besar memiliki hubungan dekat dengan suatu organisasi atau orang di Segitiga Emas, 20 tahun yang lalu, Hardy Feng masih menjadi preman di Kota Qing, dia dengan kasus aneh itu ada hubungannya atau tidak masih harus diperiksa. Karena petunjuk saat ini tentang Hardy Feng mengarah ke Segitiga Emas, maka kita tidak boleh melewatkannya.
Albert Han merenung sejenak lalu menganggukkan kepala: “Baik, kalau begitu merepotkanmu, aku akan mengirimkan tim untuk pergi bersamamu ke Segitiga Emas.”
Gunawan Zheng melambaikan tangan: “Tidak perlu, aku bisa pergi sendiri, aku tahu situasi disana, dan lagi jika banyak orang yang datang mudah terbongkar.”
Albert Han menepuk bahu Gunawan Zheng: “Baiklah, pergerakan kita kali ini harus dirahasiakan, dan lagi, jika tidak menemukan apa-apa, tetap harus berhati-hati.”
Pada tengah malam itu, Gunawan Zheng diam-diam meninggalkan Kota Qing, dan pergi menuju Daerah selatan.
Novel Terkait
Loving The Pain
AmardaAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaIstri ke-7
Sweety GirlMy Cold Wedding
MevitaMeet By Chance
Lena TanMy Cute Wife
DessyCinta Di Balik Awan
KellyAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan