Anak Sultan Super - Bab 94 Di Mana Viona Han?
“Lima menit lagi efek obatnya akan muncul, dan kamu bisa menikmatinya dengan senang!” kata Heri Pan sambil menatap Viona Han dengan senyum yang aneh.
Ini bukan pertama kalinya Heri Pan melakukan hal semacam ini. Dia sangat membenci wanita dewasa seperti Viona Han, dan dia merasa setiap wanita dewasa itu sangat materialistis dan tidak mudah dipuaskan. Karena kejantanan Heri Pan sendiri kurang, dia pernah disakiti oleh wanita dan itu membuatnya menderita distorsi kognitif.
Sebelumnya, ada beberapa wanita yang mendekatinya karena kekayaannya, tetapi mereka semua ditolak oleh Heri Pan dengan jijik. Tidak hanya menolak, dia juga menggunakan cara yang sama untuk menghancurkan mereka semua.
Tubuh Viona Han gemetar tanpa sadar, dan matanya pun menjadi merah.
“Sudah hampir waktunya, kalian masuklah!” kata Heri Pan.
Saat ini, Erwin Gu dan King telah tiba di villa Heri Pan.
Belasan mobil berhenti, dan sekelompok demi sekelompok anak buah yang dipimpin oleh King keluar dari mobil. Anak buah Heri Pan segera maju untuk memeriksa mereka, kemudian Erwin Gu melambaikan tangannya, dan anak buah King pun langsung maju dan memukuli mereka sepanjang perjalanan menuju villa.
Begitu memasuki villa, terdapat belasan bunga muda yang berkumpul menjadi satu yang gemetaran dan tidak berani berbicara. Erwin Gu mengerutkan keningnya dan merasa seolah-olah udara dipenuhi dengan bau pelacuran.
Saat sekelompok pengemis memasuki ruangan itu satu demi satu, anak buah Heri Pan berlari mendekat dan berkata dengan kehabisan napas, “Gawat, gawat!”
Heri Pan sangat kesal dengan gangguan dan kepanikan dari anak buahnya, “Brengsek, masalah besar apa yang terjadi hingga membuatmu berteriak di sini?!” kata Heri Pan dengan tidak senang.
“Me……mereka……mereka menerobos masuk!!” kata anak buahnya terengah-engah. Begitu dia selesai mengatakan itu, King dan Erwin Gu pun datang ke lantai dua.
Heri Pan yang melihat Erwin Gu berjalan di depannya langsung berkata dengan sinis, “Hei, tidak disangka sampah sepertimu bisa mencari sampai sini!”
Ketika melihat sekelompok pengemis itu, King tentu tahu apa yang ingin dilakukan oleh Heri Pan, “Heri Pan, kamu bahkan berani melakukan hal seperti ini, apa kamu tidak takut mengalami masalah besar?” kata King dengan sinis.
Heri Pan melangkah maju dengan penampilan seperti bajingan, kemudian berkata dengan acuh tak acuh, “King, apa kamu pikir semua orang kota A takut padamu? Jadi kamu pikir aku akan takut padamu juga? Kamu tidak berarti apa-apa di tempatku! Kamu pasti tahu pendukung macam apa yang aku miliki di Kota Linchuan. Sebaiknya kamu tidak ikut campur dalam masalah ini!”
King tentu saja tahu siapa pendukung Heri Pan. Karena itu, dia biasanya juga mencoba untuk tidak berkonflik dengan Heri Pan, tetapi sekarang Erwin Gu ada di sini, apa yang perlu dia takutkan? Bagi Erwin Gu, dukungan Heri Pan juga tidak ada apa-apanya.
“Hehe, aku ingin mengurusi masalah ini!” kata King sambil tertawa.
Heri Pan memelototi King dengan mata yang penuh amarah. Dalam situasi seperti ini, King telah membawa begitu banyak orang, dan dia sendiri yang akan mengalami kerugian. Karena itu, dia terus berkata, “Kamu melawanku hanya untuk seorang sampah yang tidak berguna itu, apakah itu sepadan? Jika kamu sudah sadar sekarang, cepat bawa orang-orangmu pergi, dan aku akan menganggap semua ini tidak pernah terjadi.”
“Heri Pan, kamu terlalu percaya diri! Kamu benar-benar menganggap dirimu penting!” kata King dengan melambaikan tangannya, kemudian anak buahnya pun maju, dan langsung memukuli anak buah Heri Pan hingga tidak bisa bangun.
Erwin Gu maju dan bertanya dengan wajah yang tidak senang, “Kamu ingin membalasku hanya karena masalah yang terjadi di arena tinju? Kamu benar-benar mencari masalah untuk dirimu sendiri. Seharusnya kamu bisa menjadi anak orang kaya yang hidup dengan damai, tetapi kamu keras kepala dan ingin mencari masalah denganku. Sekarang, tidak peduli apa kemampuan dan latar belakangmu, aku tidak akan melepaskanmu begitu saja.”
Setelah mengatakan itu, dia berjalan ke depan Heri Pan, kemudian mengangkat kakinya dan menendang Heri Pan. Heri Pan kesakitan hingga terduduk di lantai. Erwin Gu melangkah maju, kemudian memegang kepala Heri Pan dan menghantamkannya ke lantai. Heri Pan bahkan tidak mempunyai kesempatan untuk melawan, dan suara kesakitannya pun bergema di seluruh villa.
King yang menyaksikan dari samping pun merasa ketakutan. Meskipun dia berkelahi setiap hari, tetapi pada saat ini, dia baru tahu bahwa Tuan Gu menjadi sangat menakutkan jika menjadi agresif.
Wajah Heri Pan itu mungkin akan hancur!
Erwin Gu menjambak rambut Heri Pan dan menariknya. Heri Pan akhirnya memiliki kesempatan untuk berbicara, dan dia pun berkata dengan segenap kekuatannya, “Persetan, aku akan menghancurkanmu!”
“Di mana Viona Han?” kata Erwin Gu dengan wajah yang tidak senang.
Ketika melihat Heri Pan tidak mengatakan apa-apa, dia mengambil tangan Heri Pan dan mendorongnya ke arah yang berlawanan, kemudian terdengar suara “krak”, dan Heri Pan pun hampir pingsan kesakitan.
Novel Terkait
Cinta Di Balik Awan
KellyUnperfect Wedding
Agnes YuMy Only One
Alice SongHabis Cerai Nikah Lagi
GibranMy Greget Husband
Dio ZhengInnocent Kid
FellaAnak Sultan Super×
- Bab 1 Bersabar Sebentar Lagi
- Bab 2 Penantian yang Berbuah Manis
- Bab 3 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 4 Makan Malam
- Bab 5 Pembalasan
- Bab 6 Mentraktir
- Bab 7 Sandiwaranya Keterlaluan
- Bab 8 Kakak Drake Dipukuli
- Bab 9 Perkenalan Singkat
- Bab 10 Masalah Keluarga Lin
- Bab 11 Percaya
- Bab 12 Pria Simpanan
- Bab 13 Member Card Klub Sky
- Bab 14 Ternyata Berhasil
- Bab 15 Menginap
- Bab 16 Kaget
- Bab 17 Blue Diamond Member Card
- Bab 18 Tempat Modifikasi Mobil
- Bab 19 Berputar di Lintasan
- Bab 20 Sekretaris Qin
- Bab 21 Jangan-Jangan Benaran Dia?
- Bab 22 Sesuai dengan Harapan
- Bab 23 Dilabrak
- Bab 24 Bertanya
- Bab 25 Aku Akan Menceraikanmu
- Bab 26 Pemegang Saham Terbesar
- Bab 27 Berlutut!
- Bab 28 Modifikasi Mobil
- Bab 29 Rencana David Huo
- Bab 30 Perjamuan Hotel Flow Heart
- Bab 31 Fitnah
- Bab 32
- Bab 33 Menentukan Hidup Mati Seorang
- Bab 34 Kenyataan Terkuak
- Bab 35 Maafkan Aku
- Bab 36 Kedatangan Wanita Cantik
- Bab 37 Memandang Orang dari Luarnya Saja
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Kakak Gu
- Bab 40 Merelokasi Panti Asuhan
- Bab 41 Berani-beraninya Kamu
- Bab 42 Apapun Akan Aku Lakukan
- Bab 43 Kuda Perang
- Bab 44 Mobil Balap yang Menakjubkan
- Bab 45 Kecelakaan
- Bab 46 Maaf, Aku Sudah Kurang Ajar
- Bab 47 Tahukah Kamu Siapa Sebenarnya Dia?
- Bab 48 Mengunjungi Super Car Club
- Bab 49 Pilihkan Mobil Sport Untukku
- Bab 50 Apakah Aku Telah Berbuat Sesuatu Padanya?
- Bab 51 Aku Melihatnya
- Bab 52 Penyelamatan
- Bab 53 Menyuruhku Mengeluarkan Uang?
- Bab 54 1999 Tangkai Bunga Mawar
- Bab 55 Bertemu di Kota A Lagi
- Bab 56 Kakak Huo dari Mana Saja Kamu
- Bab 57 Aku Memukul Orang
- Bab 58 Memohon Ampun
- Bab 59 Kalau Dia Tidak Bangun Semua Akan Mati
- Bab 60 Sadar Juga
- Bab 61 Kecemburuan
- Bab 62 Keberanian dan Harapan
- Bab 63 Masa Muda yang Membingungkan
- Bab 64 Meningkatkan Kemampuan
- Bab 65 Bukan Bar Biasa
- Bab 66 Erwin Gu Cepat Pergi!
- Bab 67 Apakah Ini Mimpi?
- Bab 68 Satu Gerakan Saja
- Bab 69 Bibir Merah yang Mempesona
- Bab 70 Kemasukkan Iblis
- Bab 71 Apakah Mengenalnya?
- Bab 72 Rencana di Reuni
- Bab 73 Mendadak Menjadi Orang Kaya
- Bab 74 Iri Hati
- Bab 75 Reuni Kelas
- Bab 76 Penghinaan Erwin Gu
- Bab 77 Kamu Pikir Kamu Siapa?
- Bab 78 Mempermalukannya
- Bab 79 Keinginan untuk Berkembang
- Bab 80 Siasat dalam Dunia Bisnis
- Bab 81 Perusahaan Bobrok
- Bab 82 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 83 Anggota Sky Group
- Bab 84 Menyelidiki Erwin Gu
- Bab 85 Ini yang Kedua Kalinya
- Bab 86 Tendangan dari Bawah Meja
- Bab 87 Permintaan Maaf
- Bab 88 Kesempatan
- Bab 89 Bersedia Menjadi Pion
- Bab 90 Kedatangan Para Tuan Muda
- Bab 91 Roda Kehidupan
- Bab 92 Masuk Jurang dan Tidak Bisa Kembali Lagi
- Bab 93 Mencari Viona Han
- Bab 94 Di Mana Viona Han?
- Bab 95 Dipekerjakan Gu Group
- Bab 96 Mendatangi Heri Pan
- Bab 97 Di Atas Langit Masih Ada Langit (1)
- Bab 98 Di Atas Langit Masih Ada Langit (2)
- Bab 99 Kita Akan Bertemu Lagi
- Bab 100 Dokter Asing!
- Bab 101 Apa Itu Kaum Rendahan!
- Bab 102 Duduk di Kursi Roda Selamanya?
- Bab 103 Perjamuan Bisnis
- Bab 104 Berlutut untuk Meminta Maaf
- Bab 105 Rencana yang Sia-Sia
- Bab 106 Sebuah Kejutan
- Bab 107 Jamuan Bisnis
- Bab 108 Apakah Tamu VIP Datang?
- Bab 109 Penyesalan yang Sangat Berharga
- Bab 110 Identitas Erwin Gu Diketahui?
- Bab 111 Seorang Tokoh Besar
- Bab 112 Kecurigaan Kuat Terhadap Erwin Gu
- Bab 113 Sky Club
- Bab 114 Rencana Balas Dendam
- Bab 115 Balas Dendam
- Bab 116 Kembali ke Kota A
- Bab 117 Pamer
- Bab 118 Kartu Keanggotaan Klub Sky
- Bab 119 Bergaul dalam Industri Hiburan
- Bab 120 Pewaris Keluarga Wang
- Tamat