Anak Sultan Super - Bab 80 Siasat dalam Dunia Bisnis
Erwin Gu terburu-buru, mengapa wanita ini begitu berlebihan? Bukankah sudah berjanji padanya??? Sekarang malah datang ke depan pintu rumah lagi.
Buka pintu, masuk, sebelum Evelyn Dang bereaksi, segera menutup pintu
Dengar suara "Pang", membuat Evelyn Dang tercengang. Menunduk melihat ke bawah dan melihat bahwa masih payudaranya masih berisi, sendiri juga sudah termasuk wanita cantik, apa Erwin Gu bukan seorang pria, bagaimana bisa menolaknya seperti itu??? Untuk pertama kalinya, Evelyn Dang meragukan dirinya sendiri.
Erwin Gu memasuki pintu, dan duduk di sofa. Semakin memikirkannya semakin salah, dirinya adalah seorang tuan muda, kenapa bisa melakukan sesuatu yang tidak ada etika seperti itu? ?
Seorang wanita cantik datang sendiri ke depan pintu, tetapi malah ditolak!!!!
Apakah aku bukan laki-laki????
Benar!! Aku adalah laki laki!
Hatinya berpikir, dan berjalan ke pintu lagi, melihat ke luar dengan lubang di pintu, itu sudah kosong.
Ini bukannya aku tuan muda tidak berguna!! kemudian, kembali ke rumah, berbaring sejenak dan tertidur.
Keesokan harinya, melihat Viona Han mengiriminya dua pesan, satu dikirim malam sebelumnya, setelah Erwin Gu tertidur, dan yang lainnya dikirim keesokan paginya. Isinya hampir sama, hanya menanyakan apa yang sedang dilakukan Erwin Gu, tidak ada masalah kan!
Mengenai kekhawatiran Viona Han selama dua hari terakhir, Erwin Gu akhirnya menyimpulkan, bahwa Viona Han tertarik pada dirinya, dan sedang mencari alasan untuk menghubunginya.
Erwin Gu menjawab, "Tidak masalah." Tanpa diduga, Viona Han menambahkan wajah tersenyum di belakang "Baguslah jika tidak apa-apa" dalam hitungan detik.
Erwin Gu juga tidak menganggapnya serius. Bangun tidur lalu pergi ke perusahaan.
Viona Han juga merasa lega setelah menerima jawaban Erwin Gu. Melihat ke cermin, dirinya masih memiliki pipi yang sedikit memerah, dan menghela napas dengan pasrah.
Setelah pulang kerja, Fidix Ling menelepon Erwin Gu, dan berkata ingat untuk datang untuk pelatihan.
Ketika Erwin Gu pertama kali memulai pelatihan, dirinya sangat percaya diri dengan kebugaran fisiknya, tetapi ketika melihat Fidix Ling melakukan banyak push-up dalam satu tarikan napas, dia masih harus mengakui bahwa dia lemah.
Setiap kali Erwin Gu kembali dari tempat Fidix Ling, dia selalu tertidur karena keleahan. Tapi ini juga lumayan bagus,
Setidaknya tidak punya energi untuk memikirkan hal-hal lain yang kacau, dan bisa tidur nyenyak.
Setelah Erwin Gu berlatih selama beberapa hari, akhirnya bisa mengakhiri latihan intensitas tinggi.
Begitu kembali ke perusahaan, sudah menerima pesanan, tetapi yang aneh adalah, pesanan ini, Pihak A secara langsung meminta Erwin Gu untuk membuatnya.
Erwin Gu merasa aneh, dirinya telah bekerja di sini selama bertahun-tahun, selama bertahun-tahun, daftar pencapaian, telah diundang oleh Nicholas Ren, bagaimana orang bisa menunjuk dirinya??
Di kantor Nicholas Ren, Erwin Gu duduk di kursi, dan Nicholas Ren dengan hormat berdiri dihadapan Erwin Gu.
Erwin Gu bertanya, "Perusahaan pihak A itu perusahaan apa?"
“Itu adalah perusahaan kebutuhan sehari-hari, ada beberapa cabang rantai di Kota A.” Jawab Nicholas Ren tidak berani mengabaikan.
"Barang kebutuhan sehari-hari?"
"Iya."
“Perusahaan kita sudah melakukan aktivitas seperti supermarket dan kebutuhan sehari-hari, tapi, ini bukan fokus utama kami, yang terpenting, dia langsung menunjuk aku untuk menyelesaikannya. Benar-benar aneh. Siapa bos perusahaan ini? " Erwin Gu bertanya.
"Vix Li."
Senyum tipis muncul di wajah Erwin Gu. Vix Li?!! Aku tidak mengambil inisiatif untuk mencari urusan dengan kalian, tetapi kalian datang sendiri.
"Apakah pihak mereka punya persyaratan?"
"Tidak banyak persyaratan, persyaratan utamanya adalah kamu mengambil alih, dan membuat rencana kegiatan baru. Batas waktu dua hari." kata Nicholas Ren.
"Oke, Aku mengerti, semuanya, semua karyawan di departemen kita, ada kesejahteraan perusahaan, setiap orang mendapat dua hari libur."
“Liburan???!!” Nicholas Ren bertanya dengan heran.
"Ya, liburan. Mereka tidak akan terlalu menganggap ini dengan serius. Anggap saja jika kita lembur, tidak peduli seberapa sempurna melakukannya, mereka tidak akan bisa melewatinya. Jangan khawatir, dengarkan aku, dan biarkan semua orang beristirahat dengan baik." kata Erwin Gu sambil tersenyum. Karena pihak mereka adalah perusahaan keluarga Agus Li, aktivitas tunggal ini, jelas ditujukan untuk dirinya sendiri.
Nicholas Ren tidak mengatakan apa-apa. Bagaimanapun, Erwin Gu adalah pemegang saham, jadi pemegang saham dapat melakukan apapun yang mereka katakan. Selain apa yang akan terjadi, Erwin Gu yang memutuskan. Dirinya masih bisa istirahat, mengapa tidak melakukannya??
Erwin Gu meninggalkan perusahaan, dan menelepon William Yang. Mempelajari sejenak tentang kerja sama antara Keluarga Gu dan Vix Li.
Faktanya, perusahaan Vix Li telah memikirkan untuk membuat produk keperluan sehari-hari dengan mereknya sendiri. Tetapi bagaimanapun juga, perusahaan Li hanyalah sebuah perusahaan kecil, kurang kuat, jadi dia mau bekerja sama dengan Grup Gu. Erwin Gu tidak ingin menyelidiki bagaimana perusahaan kecil ini mengikuti jalur Grup Gu. Hal semacam ini pasti untuk keuntungan pribadi. Setiap perusahaan tidak dapat menghindari hal ini terjadi. Jika Anda memeriksanya dengan cermat. Diperkirakan orang-orang di perusahaan akan banyak perubahan.
Erwin Gu berkata pada William Yang: " Vix Li, meninggalkan kota A !!"
Ketika hal-hal ini mencapai telinga Agus Li. Agus Li sangat cemas, sebenarnya dia ingin bergabung dulu dengan Grup Gu sebelum mengambil langkah besar. Tanpa diduga, tuan muda Grup Gu disuap oleh pejabat senior Agus Li. Setelah mengetahui masalah ini, manajemen senior Gu membuat keputusan langsung, dan kemudian mengembalikan semua uang yang disuap Agus Li kepada Agus Li. Dan tekankan lagi dan lagi, jangan pernah menghubungi diri sendiri di kemudian hari.
Vix Li memberitahu Agus Li berita itu, Vix Li tidak mengerti, mengapa uang yang diterima, dan keputusannya dibatalkan.
Ketika Agus Li mendengar kata-kata Vix Li, dalam hatinya berpikir, Hendra Lu, itu pasti dia! tapi hal ini, tentu saja tidak boleh.
Membiarkan Vix Li tahu, jika tidak, dia bisa mematahkan kakinya sendiri. Dengan segera meninggalkan kantor, dan menelepon Hendra Lu.
Begitu Hendra Lu menerima telepon dari Agus Li, baru tahu, bahwa Erwin Gu pasti telah membatalkan kerja sama dengan keluarga Li. Tapi selama Hendra Lu tahu, masalah ini tidak ada hubungannya dengan Hendra Lu, dan semuanya dilakukan oleh Erwin Gu. Bagaimana bisa wakil direktur palsu ini, memiliki kemampuan yang begitu besar, untuk benar-benar membuat keputusan?
"Ha? apa? apa tujuan utamamu meneleponku, kamu katakan saja." Hendra Lu berkata lugas. Dia sendiri yang menghubungi, jadi harus bersiaga.
"Apakah kamu ingin memohon padaku lewat telepon, atau mentraktirku makan besar.”
Novel Terkait
Dewa Perang Greget
Budi MaThat Night
Star AngelThe Gravity between Us
Vella PinkyAfter The End
Selena BeeDiamond Lover
LenaMy Only One
Alice SongMy Goddes
Riski saputroCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyAnak Sultan Super×
- Bab 1 Bersabar Sebentar Lagi
- Bab 2 Penantian yang Berbuah Manis
- Bab 3 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 4 Makan Malam
- Bab 5 Pembalasan
- Bab 6 Mentraktir
- Bab 7 Sandiwaranya Keterlaluan
- Bab 8 Kakak Drake Dipukuli
- Bab 9 Perkenalan Singkat
- Bab 10 Masalah Keluarga Lin
- Bab 11 Percaya
- Bab 12 Pria Simpanan
- Bab 13 Member Card Klub Sky
- Bab 14 Ternyata Berhasil
- Bab 15 Menginap
- Bab 16 Kaget
- Bab 17 Blue Diamond Member Card
- Bab 18 Tempat Modifikasi Mobil
- Bab 19 Berputar di Lintasan
- Bab 20 Sekretaris Qin
- Bab 21 Jangan-Jangan Benaran Dia?
- Bab 22 Sesuai dengan Harapan
- Bab 23 Dilabrak
- Bab 24 Bertanya
- Bab 25 Aku Akan Menceraikanmu
- Bab 26 Pemegang Saham Terbesar
- Bab 27 Berlutut!
- Bab 28 Modifikasi Mobil
- Bab 29 Rencana David Huo
- Bab 30 Perjamuan Hotel Flow Heart
- Bab 31 Fitnah
- Bab 32
- Bab 33 Menentukan Hidup Mati Seorang
- Bab 34 Kenyataan Terkuak
- Bab 35 Maafkan Aku
- Bab 36 Kedatangan Wanita Cantik
- Bab 37 Memandang Orang dari Luarnya Saja
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Kakak Gu
- Bab 40 Merelokasi Panti Asuhan
- Bab 41 Berani-beraninya Kamu
- Bab 42 Apapun Akan Aku Lakukan
- Bab 43 Kuda Perang
- Bab 44 Mobil Balap yang Menakjubkan
- Bab 45 Kecelakaan
- Bab 46 Maaf, Aku Sudah Kurang Ajar
- Bab 47 Tahukah Kamu Siapa Sebenarnya Dia?
- Bab 48 Mengunjungi Super Car Club
- Bab 49 Pilihkan Mobil Sport Untukku
- Bab 50 Apakah Aku Telah Berbuat Sesuatu Padanya?
- Bab 51 Aku Melihatnya
- Bab 52 Penyelamatan
- Bab 53 Menyuruhku Mengeluarkan Uang?
- Bab 54 1999 Tangkai Bunga Mawar
- Bab 55 Bertemu di Kota A Lagi
- Bab 56 Kakak Huo dari Mana Saja Kamu
- Bab 57 Aku Memukul Orang
- Bab 58 Memohon Ampun
- Bab 59 Kalau Dia Tidak Bangun Semua Akan Mati
- Bab 60 Sadar Juga
- Bab 61 Kecemburuan
- Bab 62 Keberanian dan Harapan
- Bab 63 Masa Muda yang Membingungkan
- Bab 64 Meningkatkan Kemampuan
- Bab 65 Bukan Bar Biasa
- Bab 66 Erwin Gu Cepat Pergi!
- Bab 67 Apakah Ini Mimpi?
- Bab 68 Satu Gerakan Saja
- Bab 69 Bibir Merah yang Mempesona
- Bab 70 Kemasukkan Iblis
- Bab 71 Apakah Mengenalnya?
- Bab 72 Rencana di Reuni
- Bab 73 Mendadak Menjadi Orang Kaya
- Bab 74 Iri Hati
- Bab 75 Reuni Kelas
- Bab 76 Penghinaan Erwin Gu
- Bab 77 Kamu Pikir Kamu Siapa?
- Bab 78 Mempermalukannya
- Bab 79 Keinginan untuk Berkembang
- Bab 80 Siasat dalam Dunia Bisnis
- Bab 81 Perusahaan Bobrok
- Bab 82 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 83 Anggota Sky Group
- Bab 84 Menyelidiki Erwin Gu
- Bab 85 Ini yang Kedua Kalinya
- Bab 86 Tendangan dari Bawah Meja
- Bab 87 Permintaan Maaf
- Bab 88 Kesempatan
- Bab 89 Bersedia Menjadi Pion
- Bab 90 Kedatangan Para Tuan Muda
- Bab 91 Roda Kehidupan
- Bab 92 Masuk Jurang dan Tidak Bisa Kembali Lagi
- Bab 93 Mencari Viona Han
- Bab 94 Di Mana Viona Han?
- Bab 95 Dipekerjakan Gu Group
- Bab 96 Mendatangi Heri Pan
- Bab 97 Di Atas Langit Masih Ada Langit (1)
- Bab 98 Di Atas Langit Masih Ada Langit (2)
- Bab 99 Kita Akan Bertemu Lagi
- Bab 100 Dokter Asing!
- Bab 101 Apa Itu Kaum Rendahan!
- Bab 102 Duduk di Kursi Roda Selamanya?
- Bab 103 Perjamuan Bisnis
- Bab 104 Berlutut untuk Meminta Maaf
- Bab 105 Rencana yang Sia-Sia
- Bab 106 Sebuah Kejutan
- Bab 107 Jamuan Bisnis
- Bab 108 Apakah Tamu VIP Datang?
- Bab 109 Penyesalan yang Sangat Berharga
- Bab 110 Identitas Erwin Gu Diketahui?
- Bab 111 Seorang Tokoh Besar
- Bab 112 Kecurigaan Kuat Terhadap Erwin Gu
- Bab 113 Sky Club
- Bab 114 Rencana Balas Dendam
- Bab 115 Balas Dendam
- Bab 116 Kembali ke Kota A
- Bab 117 Pamer
- Bab 118 Kartu Keanggotaan Klub Sky
- Bab 119 Bergaul dalam Industri Hiburan
- Bab 120 Pewaris Keluarga Wang
- Tamat