Anak Sultan Super - Bab 1 Bersabar Sebentar Lagi
Erwin Gu, merupakan karyawan tingkat paling rendah di sebuah perusahaan.
Dan tahun ini merupakan tahun keempat dia bekerja di perusahaan itu.
“Tolong cetak beberapa dokumen ini, setiap dokumennya itu dicetak rangkap dua, jangan sampai salah, mengerti?” wajah Nicholas Ren merendahkannya.
Nicholas Ren merupakan Supervisor perusahaan, dia sudah bekerja selama tujuh tahun dan telah menduduk posisi Supervisor. Sehingga kemampuan komunikasinya pun tidak tertandingi oleh siapapun itu.
Di dalam perusahaan, satu-satunya yang bisa dia tindas sesuka hati hanyalah Erwin Gu, walaupun Erwin Gu sudah bekerja selama empat tahun, dia tetap saja masih miskin.
Erwin Gu tidak pernah pergi bermain dengan rekan kerjanya, walaupun acara tahunan perusahaan dan kegiatan besar perusahaan, Erwin selalu mengenakan baju yang lusuh.
Dan perlahan-lahan Erwin Gu pun menjadi tempat penindasan dan pelampiasan seluruh orang-orang di kantor itu.
Nicholas sengaja memberikan dokumen-dokumen yang tidak berguna dan menyuruh Erwin untuk mencetaknya, Erwin pun dengan tatapan kesal dan berdiri dengan pasrah.
Bagaimana pun juga itu adalah Supervisornya, jadi harus banyak-banyak bersabar.
“Wah, tuan muda Gu kita, kenapa malah mengambil dokumen-dokumen yang salah untuk dicetak?” kata-kata yang dilemparkan kepada Erwin Gu itu pun membuat beberapa rekan kerja tertawa.
Erwin Gu mengepalkan tangannya, dan beribu-ribu kali untuk memperingati dirinya sendiri untuk bersabar.
“Apa yang sedang kalian tertawain?” seseorang dengan gaya yang angkuh berjalan kemari. “Kamu lagi, Erwin Gu, kenapa setiap hari kamu selalu melakukan kesalahan?” tatapan Sally Su bagaikan tatapan seekor lalat kepadanya.
Sally Su adalah pacar Erwin Gu, dulunya mereka masuk bekerja di perusahaan di tahun yang sama, kedua orang itu pun jatuh cinta pada pandangan pertama, dan itu juga salah satu alasan mengapa Erwin Gu bisa bertahan di perusahaan ini, tetapi sekarang lebih tepatnya dia sudah menjadi mantan.
Dalam empat tahun ini, Sally Su pun mengalami perubahan yang begitu besar, yang dulunya dia hanyalah seorang wanita yang polos, sekarang malah menjadi seorang wanita yang gila akan kehormatan, serta gila akan uang dan jabatan.
Hal itu pun membuat Erwin Gu merasa seperti bermimpi.
Erwin Gu selalu mengira sikap Sally Su hanya untuk sementara waktu saja, dan pada akhirnya akan kembali kepada dirinya. Tetapi setelah melihat Nicholas Ren yang berjalan ke sebelah Sally Su, dan meletakkan tangannya di pinggang Sally Su, Sally Su pun bukannya melepaskannya, tetapi malah mendekatkan tubuhnya pada Nicholas Ren, melihat adegan itu membuat Erwin pun menjadi mengerti.
“Wah, jangan marah, tuan muda kita kenapa, masa marah hanya karena hal kecil seperti ini?” Nicholas Ren pun sengaja mengecohnya.
“Nicholas Ren, kamu sengaja atau tidak, hanya dirimu sendiri yang tahu.”
“Oh ya benar, tuan muda kita, hari ini Sally Su berulang tahun, apakah kamu pergi? Jangan-jangan sama seperti tahun lalu, tidak memberi apapun? Hahaha, benar-benar miskin sekali!” setelah berkata seperti itu, Nicholas Ren pun meludah ke lantai.
Beberapa rekan-rekan kerja yang menonton mereka menjadikannya sebagai bahan candaan.
“Erwin Gu, Supervisor Ren kita memesan sebuah ruang pribadi yang sangat besar, dan memberikan 999 bunga mawar. Kamu sebagai mantannya, apa tidak malu? Dan malah putus dengannya?”
“Sudahlah jangan ejek dia lagi, tuan muda Gu kita adalah orang yang pintar berhemat, dia selalu tidak tega untuk menghabiskan uangnya untuk membeli makanan dan baju, sampai-sampai uang taksi pun tidak tega, terkadang sudah malam sekali, dia malah masih saja menggunakan bus untuk pulang ke rumah, dan hari itu busnya pun sudah tidak ada, tuan muda Gu kita malah pulang dengan jalan kaki, seharusnya kita semua belajar darinya, berhemat dan ramah lingkungan, mengerti kalian?”
Sudah diejek oleh rekan-rekan kerja, malah masih harus menghadapi pengkhianatan dari mantan yang sudah lama berpacaran!
Erwin Gu mengepalkan tangannya, dia mulai memaki kakek yang dia tidak pernah temui, sebenarnya Erwin Gu adalah orang kaya generasi ketiga.
Berkat pertambangan, kakeknya seketika menjadi orang kaya baru, bisa dikatakan seperti seorang sultan.
Tetapi sebelum meninggal, kakeknya memberikan sebuah peraturan melalui ayahnya yang gagal: “Erwin, kamu harus mencari sebuah perusahaan dan menjadi karyawan yang paling rendah di sana selama empat tahun. Di dalam masa muda ini harus merasakan penderitaan kehidupan.”
Huh!
Bagi Erwin, itu adalah hal yang sulit, di usianya yang belum menginjak 20 tahun, walaupun dia tidak makan mewah, tetapi dia tetap dilayani makanan dan minuman yang berkecukupan.
Memikirkan hal itu, Erwin pun menjadi marah, jelas-jelas dia adalah anak orang kaya, tetapi masih saja harus berpura-pura menjadi orang miskin, sampai-sampai ditindas dan diremehkan banyak orang.
Sama seperti hari ini, dalam empat tahun ini, setiap hari dia mendapat perlakuan seperti itu, dan setiap kali saat dia tidak dapat menahan emosinya, dia selalu teringat akan warisan keluarganya, dia hanya perlu bertahan selama empat tahun, setelah itu dia akan menjadi sultan dan akan membalaskannya kepada orang-orang!
Erwin Gu pun menahannya dalam hati.
Setiap kali dia mendapat perlakuan seperti hari ini, Erwin Gu selalu ingin berteriak: “Aku adalah orang kaya, dan aku mempunyai uang.”
Tetapi semua belum waktunya, tinggal beberapa hari lagi waktu empat tahun itu akan habis, dan saat itu pula dia akan memperlihatkan dan membalas mereka.
“Kalian semua makan dan mainlah sepuasnya, Sally, selamat ulang tahun.” Nicholas Ren sebenarnya ingin menindas Erwin lagi, tetapi Erwin pun tidak meresponnya, bagaimanapun juga sebuah sampah tetaplah sampah, mau bagaimanapun ditindas pasti tidak akan marah.
Sally Su merasa jijik dengan lelaki miskin seperti dia, dan berharap agar dia tidak pergi supaya tidak memalukan acara ulang tahunnya.
Saat itu hatinya Erwin pun tersenyum dingin, dalam hatinya berkata: “Sally Su, aku sangat tulus ingin bersama denganmu, tetapi kamu malah mengkhianati aku, dan alasan itu semua karena aku tidak punya uang.”
Di dalam hatinya kembali berkata: “Suatu hari nanti, kamu pasti akan menyesal.”
Sepulang bekerja, mereka semua pun pergi untuk mengganti baju, terutama para wanita, satu persatu dari mereka pergi ke ruang istirahat untuk memperbaiki riasannya.
Sedangkan Erwin pun tidak bersiap-siap untuk pergi, alasan pertama karena dia tidak ingin melihat Sally Su dan Nicholas Ren bermesraan di depannya, dan satu lagi alasanya karena sebentar lagi dia sudah akan kembali ke identitasnya semula, biarkan mereka tertawa sepuasnya, dan sampai hari itu, satu persatu di antara mereka pasti akan malu.
“Apakahnya semuanya sudah siap? Kita semua berkumpul di Hotel Grand ya, siapa yang ingin ikut dengan kami?” Sally Su mengenakan sebuah gaun malam yang berwarna putih, lalu berjalan mondar-mandir di sana untuk memamerkannya.
“Tidak perlu nyonya Sally Su, kami semua ada mobil, anda pergilah dengan kakak Ren.”
“Tuan muda Gu, mau pergi tidak? Apakah mau ikut dengan kami?” ejek Nicholas Ren sambil menatap Erwin.
Erwin berkata dengan senyuman dingin: “Supervisor Ren, benar-benar terima kasih kepadamu, aku tidak ikut saja, kamu terlalu baik dengan karyawan-karyawan seperti kami, berhati-hatilah dalam mengendarai mobil!”
“Wah, sejak kapan tuan muda Gu kita bisa berbicara semanis ini, bagaimana, tidak senang ya?” Nicholas Ren pun semakin melihat tatapan si miskin itu yang mulai berapi-api.
“Cepatlah pergi kakak Ren, aku tidak ingin acara ini rusak hanya karena sebuah kotoran tikus. Kita pergi saja.” Setelah Sally Su berkata seperti itu, dia hanya melihat sekilas ke arah Erwin.
Hati Erwin pun seperti adanya puluhan domba yang berteriak di dalamnya, sama halnya dengan bertahan dalam memakan kotoran.
Masih ada sepuluh hari!!!
Novel Terkait
My Beautiful Teacher
Haikal ChandraDemanding Husband
MarshallMy Lifetime
DevinaLoving Handsome
Glen ValoraMi Amor
TakashiAnak Sultan Super×
- Bab 1 Bersabar Sebentar Lagi
- Bab 2 Penantian yang Berbuah Manis
- Bab 3 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 4 Makan Malam
- Bab 5 Pembalasan
- Bab 6 Mentraktir
- Bab 7 Sandiwaranya Keterlaluan
- Bab 8 Kakak Drake Dipukuli
- Bab 9 Perkenalan Singkat
- Bab 10 Masalah Keluarga Lin
- Bab 11 Percaya
- Bab 12 Pria Simpanan
- Bab 13 Member Card Klub Sky
- Bab 14 Ternyata Berhasil
- Bab 15 Menginap
- Bab 16 Kaget
- Bab 17 Blue Diamond Member Card
- Bab 18 Tempat Modifikasi Mobil
- Bab 19 Berputar di Lintasan
- Bab 20 Sekretaris Qin
- Bab 21 Jangan-Jangan Benaran Dia?
- Bab 22 Sesuai dengan Harapan
- Bab 23 Dilabrak
- Bab 24 Bertanya
- Bab 25 Aku Akan Menceraikanmu
- Bab 26 Pemegang Saham Terbesar
- Bab 27 Berlutut!
- Bab 28 Modifikasi Mobil
- Bab 29 Rencana David Huo
- Bab 30 Perjamuan Hotel Flow Heart
- Bab 31 Fitnah
- Bab 32
- Bab 33 Menentukan Hidup Mati Seorang
- Bab 34 Kenyataan Terkuak
- Bab 35 Maafkan Aku
- Bab 36 Kedatangan Wanita Cantik
- Bab 37 Memandang Orang dari Luarnya Saja
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Kakak Gu
- Bab 40 Merelokasi Panti Asuhan
- Bab 41 Berani-beraninya Kamu
- Bab 42 Apapun Akan Aku Lakukan
- Bab 43 Kuda Perang
- Bab 44 Mobil Balap yang Menakjubkan
- Bab 45 Kecelakaan
- Bab 46 Maaf, Aku Sudah Kurang Ajar
- Bab 47 Tahukah Kamu Siapa Sebenarnya Dia?
- Bab 48 Mengunjungi Super Car Club
- Bab 49 Pilihkan Mobil Sport Untukku
- Bab 50 Apakah Aku Telah Berbuat Sesuatu Padanya?
- Bab 51 Aku Melihatnya
- Bab 52 Penyelamatan
- Bab 53 Menyuruhku Mengeluarkan Uang?
- Bab 54 1999 Tangkai Bunga Mawar
- Bab 55 Bertemu di Kota A Lagi
- Bab 56 Kakak Huo dari Mana Saja Kamu
- Bab 57 Aku Memukul Orang
- Bab 58 Memohon Ampun
- Bab 59 Kalau Dia Tidak Bangun Semua Akan Mati
- Bab 60 Sadar Juga
- Bab 61 Kecemburuan
- Bab 62 Keberanian dan Harapan
- Bab 63 Masa Muda yang Membingungkan
- Bab 64 Meningkatkan Kemampuan
- Bab 65 Bukan Bar Biasa
- Bab 66 Erwin Gu Cepat Pergi!
- Bab 67 Apakah Ini Mimpi?
- Bab 68 Satu Gerakan Saja
- Bab 69 Bibir Merah yang Mempesona
- Bab 70 Kemasukkan Iblis
- Bab 71 Apakah Mengenalnya?
- Bab 72 Rencana di Reuni
- Bab 73 Mendadak Menjadi Orang Kaya
- Bab 74 Iri Hati
- Bab 75 Reuni Kelas
- Bab 76 Penghinaan Erwin Gu
- Bab 77 Kamu Pikir Kamu Siapa?
- Bab 78 Mempermalukannya
- Bab 79 Keinginan untuk Berkembang
- Bab 80 Siasat dalam Dunia Bisnis
- Bab 81 Perusahaan Bobrok
- Bab 82 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 83 Anggota Sky Group
- Bab 84 Menyelidiki Erwin Gu
- Bab 85 Ini yang Kedua Kalinya
- Bab 86 Tendangan dari Bawah Meja
- Bab 87 Permintaan Maaf
- Bab 88 Kesempatan
- Bab 89 Bersedia Menjadi Pion
- Bab 90 Kedatangan Para Tuan Muda
- Bab 91 Roda Kehidupan
- Bab 92 Masuk Jurang dan Tidak Bisa Kembali Lagi
- Bab 93 Mencari Viona Han
- Bab 94 Di Mana Viona Han?
- Bab 95 Dipekerjakan Gu Group
- Bab 96 Mendatangi Heri Pan
- Bab 97 Di Atas Langit Masih Ada Langit (1)
- Bab 98 Di Atas Langit Masih Ada Langit (2)
- Bab 99 Kita Akan Bertemu Lagi
- Bab 100 Dokter Asing!
- Bab 101 Apa Itu Kaum Rendahan!
- Bab 102 Duduk di Kursi Roda Selamanya?
- Bab 103 Perjamuan Bisnis
- Bab 104 Berlutut untuk Meminta Maaf
- Bab 105 Rencana yang Sia-Sia
- Bab 106 Sebuah Kejutan
- Bab 107 Jamuan Bisnis
- Bab 108 Apakah Tamu VIP Datang?
- Bab 109 Penyesalan yang Sangat Berharga
- Bab 110 Identitas Erwin Gu Diketahui?
- Bab 111 Seorang Tokoh Besar
- Bab 112 Kecurigaan Kuat Terhadap Erwin Gu
- Bab 113 Sky Club
- Bab 114 Rencana Balas Dendam
- Bab 115 Balas Dendam
- Bab 116 Kembali ke Kota A
- Bab 117 Pamer
- Bab 118 Kartu Keanggotaan Klub Sky
- Bab 119 Bergaul dalam Industri Hiburan
- Bab 120 Pewaris Keluarga Wang
- Tamat