Anak Sultan Super - Bab 61 Kecemburuan
Lily Lin menemani Erwin Gu selama lebih dari sepuluh hari lagi, selama masa ini, sering bertengkar dengan Erwin Gu setiap hari, tapi mereka juga sangat bahagia.
“Nona besar Lin aku mau makan siomay, dari toko yang berada di seberang pintu masuk rumah sakit, yang vegetarian dan tidak pakai cuka, dan yang terpenting adalah, aku mau makan apa yang dibelikan oleh Nona besar Lin.” Erwin Gu tersenyum penuh kemenangan.
Beberapa hari ini, meskipun Lily Lin enggan menerimanya, tapi permintaan Erwin Gu tetap dipenuhi satu per satu.
“Kamu, setelah kamu sembuh, lihat bagaimana aku akan membalasmu!!” Meskipun Lily Lin kejam di mulutnya, tapi dia tetap memakai pakaiannya dan keluar.
Lily Lin berjalan keluar dari rumah sakit, sinar matahari yang telah lama hilang menyinari wajahnya yang tanpa memakai riasan tetapi tetap menawan, sudah lama sekali tidak keluar, jadi keluar untuk bersantai.
Ketika tiba di toko kecil ini untuk membeli siomay, Lily Lin sama sekali tidak memiliki tampang nona besar, dan berkata dengan sopan: "Bos, mau seporsi siomay vegetarian, tanpa cuka. Terima kasih!"
Setelah berbicara, sambil duduk, di kursi kecil di depan pintu toko, dan melihat orang-orang di jalan, mereka yang berjuang demi kehidupan, lebih energik, dibandingkan dengan beberapa pemuda kaya, Lily Lin tiba-tiba menjadi iri. lalu memutuskan, dirinya harus mencari ketertarikkannya sendiri, dan bekerja keras, untuk membuat hidupnya lebih bermakna.
"Nona cantik, siomaymu sudah siap!" Teriak bos dengan keras.
Lily Lin berdiri tiba-tiba, dan langsung merasa gelap di depan matanya, diikuti dengan sedikit pusing.
Saat Lily Lin kehilangan keseimbangan, sebuah lengan yang kuat, memegangnya.
Lily Lin perlahan-lahan memulihkan penglihatannya dalam bau air desinfektan bersih, Ketika membuka mata, wajah tampan yang bening muncul di depannya.
Lily Lin dengan cepat berdiri tegak, dan mundur selangkah, secara naluriah tersipu dan berkata, "Terima kasih, terima kasih."
"Sama-sama, apakah anemia? Di hari yang panas minumlah lebih banyak air."
Suara yang enak didengar ini, memiliki magnet. Lily Lin memusatkan pandangannya pada pria ini, dia sangat tampan, bahkan lebih tampan dari Erwin Gu, Karena dia memiliki kelembutan yang tak tertahankan.
“En.” Lily Lin tidak berani melihat pria itu, mengambil siomay lalu berbalik dan pergi.
Lily Lin, berbalik, dan menepuk pipinya, dengan tangan kecilnya, meskipun dirinya telah melihat banyak anak laki-laki kaya yang tampan, tapi tipe lembut seperti ini, hampir tidak mungkin ada, di lingkaran pertemanan mereka.
Setelah berjalan beberapa meter, Lily Lin tidak bisa menahan diri untuk tidak menoleh secara diam-diam, karena, pria itu berada di belakangnya. Lily Lin tersipu malu dan berkata, "Uh ... pria tampan, aku baik-baik saja, kamu tidak usah mengikutiku! sungguh."
Pria ini seolah-olah melihat melalui pikiran Lily Lin, dan mengeluarkan senyum yang sangat indah tak terkalahkan, pria ini sebenarnya memiliki lesung pipit!!
"Yah, baguslah jika tidak apa-apa, tapi, aku seorang dokter di rumah sakit ini, jadi tidak bisa jika tidak mengikutimu."
Ketika Lily Lin mendengar ini, benar-benar ingin mencari tempat untuk bersembunyi, dia berpikir bahwa lelaki tampan itu mencoba menemaninya, tetapi benar-benar berpikir terlalu banyak. Tapi dokter yang begitu tampan, akan membingungkan banyak pasien remaja.
“Oh..begitu ya…,dokter yang baik, dokter yang baik, malaikat berbaju putih, malaikat berbaju putih.” Lily Lin menggumamkan dan berkata.
"Haha, nona cantik benar-benar lucu, apa kamu sakit?”
”Ha? " Lily Lin terkejut sesaat sebelum bereaksi, dan dengan cepat menjelaskan:" Oh, bukan aku, ini ... temanku, temanku dirawat di rumah sakit, aku sedang menjaganya.”
"Kalau begitu kita searah, ayo pergi bersama."
“Ah ... oke!” Lily Lin, terhadap seorang dokter pria yang lembut dan tampan yang sering muncul di drama TV, benar-benar tidak memiliki perlawanan sama sekali.
Keduanya berjalan ke pintu rumah sakit, pria itu berhenti, dan menatap Lily Lin dengan senyuman, matanya penuh kelembutan.
"Halo, namaku Wilson Su, bagaimana denganmu?"
Lily Lin menatap mata besar Wilson Su, dan menyebut namanya: " Lily Lin."
“Kalau begitu Lily Lin, sampai jumpa lain kali.” setelah berbicara, Wilson Su berbalik dan berjalan ke bagian rawat jalan.
Lily Lin?? Ketika Lily Lin mendengar nama ini, tersipu lagi. Melihat punggung Wilson Su di bawah sinar matahari, dan terdiam lama.
Tiba-tiba ponsel Lily Lin berdering, dan ketika dia melihat itu adalah Erwin Gu, baru teringat siomay tangannya, dan dengan cepat berjalan ke bagian rawat inap.
Pada saat ini Erwin Gu melihat ke bawah, ke gadis yang sedang berlari ke atas, dan tidak bisa menahan perasaan masam di hatinya, wanita ini, tiap hari di sampingnya, tapi masih berbicara dengan pria lain.
Lily Lin membuka pintu ruangan, terengah-engah dan menyerahkan siomay kepada Erwin Gu.
Erwin Gu memalingkan wajahnya, sengaja tidak menjawab, seperti ngambek pada istri muda, tapi tentu saja Lily Lin tidak tahu, mengapa Erwin Gu tiba-tiba menjadi risau. Dengan marah berteriak: "Kamu tuan muda besar, nona ini melihat kondisimu, makanya keluar untuk membelikanmu.
"Ada apa denganmu sekarang??? Tidak mau makan lagi???"
Lily Lin selesai berbicara dengan antusias, melihat Erwin Gu tidak menanggapi, menjadi lebih marah, kemudian berteriak: "Tuan Muda besar, kamu tahu, kamu itu dipukuli orang, terluka, bukan hamil, sebentar mau makan ini, sebentar lagi tidak ingin makan!! Kamu ... "
"Aku sedang datang bulan!! Tidak bolehkah?!" kata Erwin Gu dengan marah sebelum Lily Lin selesai berkata.
Ketika Lily Lin mendengar kata-kata Erwin Gu, dia mengeluarkan air liur karena terkejut dan tidak menelan, dirinya hampir tersedak.
"Hahaha… hahaha…haha..hahahah... Erwin Gu apakah kamu ingin menakutiku? Datang bulan ... haha, kalau begitu aku akan turun dan membelikanmu air gula merah? Haha!!" Lily Lin tertawa dengan mencondongkan tubuh ke depan dan menutup dengan senyuman, dan langsung kehabisan napas.
Erwin Gu menatap kosong pada Lily Lin, yang terengah-engah,dan berkata, "Kamu membeli siomay, dan pergi begitu lama?
“Oh, baru saja bertemu dengan seorang pria tampan di lantai bawah, ternyata adalah seorang dokter di rumah sakit ini, tidak disangka ada dokter yang begitu muda di rumah sakit ini, dokter yang begitu tampan, kelak akan meneleponnya ketika aku mencari dokter.” Lily Lin berbicara tanpa henti, memberitahu Erwin Gu tentang insiden yang baru saja bertemu dengan Wilson Su, sambil bercerita dia sambil mengambil sepotong siomay dan memasukkannya ke dalam mulutnya, dia memakannya tanpa melihatnya sama sekali, wajah Erwin Gu perlahan menjadi dingin.
“Kamu jangan bilang lagi, siomay ini lumayan enak, tadi dokter Su, juga membelinya, lain kali jika bertemu dengannya, baru akan bertanya berapa lama tubuhmu akan pulih, dan memintanya untuk memeriksamu." Lily Lin berkata, dan kemudian mengulurkan tangan untuk mengambil siomay.
Erwin Gu berteriak: “Lily Lin, letakkan, ini milikku, jika kamu ingin memakannya pergi beli sendiri!!” Setelah berkata, kemudian mengambil siomay di tangannya dan memasukkannya dalam mulut.
"Kenapa kamu begitu pelit, jelas-jelas aku yang membelinya, apa salahnya makan sedikit. Tadi bilang tidak mau makan.
Benar-benar pria yang aneh, sekarang benar-benar mencurigakan, apakah kamu benar-benar datang bulan, suasana hati berubah-ubah, begitu jelas. Nanti kakak akan memberimu secangkir air gula merah. "
Erwin Gu memakan siomay, dan menahan sedikit kecemburuannya.
Novel Terkait
Don't say goodbye
Dessy PutriLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraBaby, You are so cute
Callie WangPenyucian Pernikahan
Glen ValoraBlooming at that time
White RoseAnak Sultan Super×
- Bab 1 Bersabar Sebentar Lagi
- Bab 2 Penantian yang Berbuah Manis
- Bab 3 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 4 Makan Malam
- Bab 5 Pembalasan
- Bab 6 Mentraktir
- Bab 7 Sandiwaranya Keterlaluan
- Bab 8 Kakak Drake Dipukuli
- Bab 9 Perkenalan Singkat
- Bab 10 Masalah Keluarga Lin
- Bab 11 Percaya
- Bab 12 Pria Simpanan
- Bab 13 Member Card Klub Sky
- Bab 14 Ternyata Berhasil
- Bab 15 Menginap
- Bab 16 Kaget
- Bab 17 Blue Diamond Member Card
- Bab 18 Tempat Modifikasi Mobil
- Bab 19 Berputar di Lintasan
- Bab 20 Sekretaris Qin
- Bab 21 Jangan-Jangan Benaran Dia?
- Bab 22 Sesuai dengan Harapan
- Bab 23 Dilabrak
- Bab 24 Bertanya
- Bab 25 Aku Akan Menceraikanmu
- Bab 26 Pemegang Saham Terbesar
- Bab 27 Berlutut!
- Bab 28 Modifikasi Mobil
- Bab 29 Rencana David Huo
- Bab 30 Perjamuan Hotel Flow Heart
- Bab 31 Fitnah
- Bab 32
- Bab 33 Menentukan Hidup Mati Seorang
- Bab 34 Kenyataan Terkuak
- Bab 35 Maafkan Aku
- Bab 36 Kedatangan Wanita Cantik
- Bab 37 Memandang Orang dari Luarnya Saja
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Kakak Gu
- Bab 40 Merelokasi Panti Asuhan
- Bab 41 Berani-beraninya Kamu
- Bab 42 Apapun Akan Aku Lakukan
- Bab 43 Kuda Perang
- Bab 44 Mobil Balap yang Menakjubkan
- Bab 45 Kecelakaan
- Bab 46 Maaf, Aku Sudah Kurang Ajar
- Bab 47 Tahukah Kamu Siapa Sebenarnya Dia?
- Bab 48 Mengunjungi Super Car Club
- Bab 49 Pilihkan Mobil Sport Untukku
- Bab 50 Apakah Aku Telah Berbuat Sesuatu Padanya?
- Bab 51 Aku Melihatnya
- Bab 52 Penyelamatan
- Bab 53 Menyuruhku Mengeluarkan Uang?
- Bab 54 1999 Tangkai Bunga Mawar
- Bab 55 Bertemu di Kota A Lagi
- Bab 56 Kakak Huo dari Mana Saja Kamu
- Bab 57 Aku Memukul Orang
- Bab 58 Memohon Ampun
- Bab 59 Kalau Dia Tidak Bangun Semua Akan Mati
- Bab 60 Sadar Juga
- Bab 61 Kecemburuan
- Bab 62 Keberanian dan Harapan
- Bab 63 Masa Muda yang Membingungkan
- Bab 64 Meningkatkan Kemampuan
- Bab 65 Bukan Bar Biasa
- Bab 66 Erwin Gu Cepat Pergi!
- Bab 67 Apakah Ini Mimpi?
- Bab 68 Satu Gerakan Saja
- Bab 69 Bibir Merah yang Mempesona
- Bab 70 Kemasukkan Iblis
- Bab 71 Apakah Mengenalnya?
- Bab 72 Rencana di Reuni
- Bab 73 Mendadak Menjadi Orang Kaya
- Bab 74 Iri Hati
- Bab 75 Reuni Kelas
- Bab 76 Penghinaan Erwin Gu
- Bab 77 Kamu Pikir Kamu Siapa?
- Bab 78 Mempermalukannya
- Bab 79 Keinginan untuk Berkembang
- Bab 80 Siasat dalam Dunia Bisnis
- Bab 81 Perusahaan Bobrok
- Bab 82 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 83 Anggota Sky Group
- Bab 84 Menyelidiki Erwin Gu
- Bab 85 Ini yang Kedua Kalinya
- Bab 86 Tendangan dari Bawah Meja
- Bab 87 Permintaan Maaf
- Bab 88 Kesempatan
- Bab 89 Bersedia Menjadi Pion
- Bab 90 Kedatangan Para Tuan Muda
- Bab 91 Roda Kehidupan
- Bab 92 Masuk Jurang dan Tidak Bisa Kembali Lagi
- Bab 93 Mencari Viona Han
- Bab 94 Di Mana Viona Han?
- Bab 95 Dipekerjakan Gu Group
- Bab 96 Mendatangi Heri Pan
- Bab 97 Di Atas Langit Masih Ada Langit (1)
- Bab 98 Di Atas Langit Masih Ada Langit (2)
- Bab 99 Kita Akan Bertemu Lagi
- Bab 100 Dokter Asing!
- Bab 101 Apa Itu Kaum Rendahan!
- Bab 102 Duduk di Kursi Roda Selamanya?
- Bab 103 Perjamuan Bisnis
- Bab 104 Berlutut untuk Meminta Maaf
- Bab 105 Rencana yang Sia-Sia
- Bab 106 Sebuah Kejutan
- Bab 107 Jamuan Bisnis
- Bab 108 Apakah Tamu VIP Datang?
- Bab 109 Penyesalan yang Sangat Berharga
- Bab 110 Identitas Erwin Gu Diketahui?
- Bab 111 Seorang Tokoh Besar
- Bab 112 Kecurigaan Kuat Terhadap Erwin Gu
- Bab 113 Sky Club
- Bab 114 Rencana Balas Dendam
- Bab 115 Balas Dendam
- Bab 116 Kembali ke Kota A
- Bab 117 Pamer
- Bab 118 Kartu Keanggotaan Klub Sky
- Bab 119 Bergaul dalam Industri Hiburan
- Bab 120 Pewaris Keluarga Wang
- Tamat