Anak Sultan Super - Bab 69 Bibir Merah yang Mempesona
Begitu Lily Lin memasuki ruangan dan melihat meja penuh dengan makanan, dia langsung lupa bahwa dia tadinya masih marah, berjalan cepat, mengambilnya dan dengan cepat memasukannya ke dalam mulutnya.
Erwin Gu memandang Lily Lin yang tidak terlihat seperti gadis yang kaya, dan menggelengkan kepalanya tanpa daya. Jika dari awal dia tidak gila seperti ni, juga tidak akan ada kebersamaan hari ini.
"Kamu harus pergi cuci tanganmu dulu!"
Sebenarnya, makanan ini hanyalah udang dan aneka barbekyu. Sebagai gadis kaya, Lily Lin tidak pernah makan jajanan ini sejak kecil. Teman-teman di sekitarnya semuanya orang kaya, dan saling menggap status mereka sendiri. Jadi sampai Lily Lin dewasa, dia diam-diam memakannya.
Lily Lin sama seperti Erwin Gu yang tidak diizinkan makan di rumah ketika dia masih kecil, dan di saat bekerja enggan makan.
Keduanya langsung menyantap langsung, memanggang dan bersama dengan minum bir, saling mengobrol dengan sangat ceria.
Wajah Lily Lin secara bertahap memerah di bawah pengaruh alkohol, dan Erwin Gu baik-baik saja tapi sedikit pusing.
"Nona Lin, jangan minum lagi, jika kamu minum terlalu banyak jangan muntah saja di sofaku ya." Erwin Gu berkata.
“Kamu bajingan, siapa yang kamu anggap remeh ???? Aku tidak mabuk?? Kamu yang buta! ?? Ayo terus minum !!” Lily Lin berkata tanpa mengakui kekalahan.
“Hei, gadis kecil, kamu cukup tangguh! Aku seorang Erwin Gu tidak bisa mengalahkan seorang gadis kecil? Aku kalah?” Erwin Gu juga mulai minum, dan keduanya banyak minum.
Lambat laun, suara Lily Lin menjadi lebih kecil, dan matanya perlahan setengah tertutup, dan mulutnya masih bergumam: "Ayo, bajingan, terus minum, ternyata kamu tidak pernah menghubungi aku lagi. Membuat aku benar-benar marah!"
Erwin Gu tahu bahwa Lily Lin pasti minum terlalu banyak. Dia berjalan perlahan dan melihat Lily Lin menutup matanya. Bulu matanya yang panjang sedikit bergetar. Detak jantung Erwin Gu bertambah cepat. Aku ingin tahu apakah itu alasan untuk minum, Erwin Gu ternyata ingin mencium pipi merahnya yang mempesona.
Erwin Gu menggelengkan kepalanya dengan cepat, bagaimana mungkin dia memiliki pemikiran yang begitu buruk, aku tidak melakukan hal semacam ini ketika orang dalam bahaya. Erwin Gu melepas sepatunya untuk Lily Lin, menutupi selimutnya, bangkit dan berjalan ke kamar mandi.
Erwin Gu menyesuaikan suhu ke paling rendah, dan air dingin mengenai tubuh panas Erwin Gu, membuat Erwin Gu sadar.
Erwin Gu mengenakan piyamanya dan berjalan ke sisi Lily Lin. Dia bergumam: "Pada biasanya seperti orang gila. Tapi di saat dia diam terlihat indah juga ya!" Erwin Gu mengulurkan tangannya dan hanya ingin menutupi Lily Lin dengan selimut, dia ditarik dengan kasar oleh Lily Lin. Pegang pergelangan tangannya.
Erwin Gu terkejut, seolah-olah dia telah melakukan kesalahan.
"Erwin Gu, aku sangat merindukanmu."
Erwin Gu baru saja melepas tangan Lily Lin dan berencana untuk keluar, tetapi ketika dia mendengar Lily Lin mengucapkan kalimat seperti itu, hatinya hangat. Dengan hangat menepuk tangan Lily Lin kemudian berbalik dan keluar.
Sebenarnya, di dalam hati Erwin Gu juga ada Lily Lin. Dia bahkan merasa sangat nyaman dan bahagia bersama Lily Lin, tetapi pengalaman perasaan Erwin Gu selama bertahun-tahun ini, benar-benar tidak tahu bagaimana melanjutkan ke tahap berikutnya, jadi dia hanya bisa mengikuti arus saja.
Keesokan harinya, Lily Lin menggosok dahinya yang sakit, matanya benar-benar mengantuk. Melihat segala sesuatu di sekitarnya, dia teringat adegan dimana dia minum dengan Erwin Gu kemarin. Dia benar-benar mabuk, tapi ke mana perginya Erwin Gu? ? ? ? ?
Lily Lin menyortir pakaiannya dan membuka pintu. Tidak ada Erwin Gu di luar. Ada sandwich dan segelas susu di atas meja makan. Sebuah catatan diletakkan di bawah cangkir dan bertuliskan: "Nona Lin, tidur di tempat ku dengan sangat nyenyak. aku akan pergi ke perusahaan untuk melihat-lihat, dan ingat untuk sarapan. "Lily Lin tersenyum bahagia dan berpikir, itu lumayan juga. Dia juga tahu bahwa dia akan menyiapkan sarapan untuk wanita ini dan hanya meletakkan catatan itu. Di bagian belakang catatan itu, ada baris kata-kata kecil yang berbunyi: "Mendengkur, menggertakkan gigi dan kentut lagi, ternyata seorang gadis, ada banyak masalah !!"
Lily Lin menepuk dahinya dengan marah, bajingan ini, aku tahu dia tidak akan begitu baik. Jangan biarkan aku melihatmu lagi! ! !
Erwin Gu bangun di pagi hari dan menyiapkan sarapan, Melihat Lily Lin tidur dengan nyenyak, dia makan dan minum sebelum keluar. Akhir-akhir ini banyak hal yang terjadi silih berganti, dan sudah lama sekali dia tidak bekerja di perusahaan, walaupun dia sebagai pemegang saham, sepertinya tidak ada bedanya jika pergi atau tidak, tapi bagaimanapun juga, itu adalah profesi dirinya sendiri.
Ketika Erwin Gu tiba di perusahaan, rekan-rekannya masih sangat mengkhawatirkannya. Erwin Gu hanya berkata bahwa dia tidak enak badan dan mengambil cuti panjang.
Berbicara dengan seorang teman kerja di perusahaan.
"Erwin Gu, aneh juga untuk mengatakan bahwa selama ketidakhadiranmu, Nicholas Ren ternyata tidak pergi ke Manager Li untuk memberikan laporan singkat tentangmu lagi!!"
"Ya, dan Nicholas Ren tampaknya sering menyembunyikan diri, ya?"
"Benar, akhir-akhir ini dia selalu mengundang kami makan malam, dan pengaturan kerjanya tidak begitu lama."
"Ya, apakah dia ada maksud tertentu??"
Semua orang benar-benar berpikir bahawa Nicholas Ren berubah, sedikit agak aneh. Tetapi Doni Li yang berada di samping, tidak berani mengatakan sepatah kata pun, Doni Li tahu jelas mengapa Nicholas Ren berubah begitu banyak. Erwin Gu sekarang menjadi pemegang saham perusahaan. Nicholas Ren tidak hanya menincar pacar Erwin Gu, tetapi juga ingin melawan Erwin Gu. Tapi sekarang, Erwin Gu adalah pemegang saham perusahaan, dan Nicholas Ren hanyalah seorang kepala departemen, dan dia dapat dipecat kapan saja. Dia tentu saja berubah begitu drastis.
Erwin Gu tersenyum dan berkata: "Ada aku seorang Tuan Gu, aku pasti tidak akan merugikan kalian."
Semua orang menghela napas Ketika Erwin Gu berkata, Erwin Gu sedang membual, dengarkan saja, tidak ada yang menganggapnya serius.
Erwin Gu tiba di ruang rapat perusahaan, dan kemudian Nicholas Ren pun tiba.
Begitu dia memasuki pintu, Nicholas Ren membungkuk kepada Erwin Gu dan berkata: "Tuan Gu, kamu di sini, biarkan aku menuangkan segelas air!"
"Tidak, jangan. Orang di sini tidak ada yang tahu siapa aku. Kamu jangan dengan sengaja berbuat seperti itu."
Nicholas Ren berdiri tegak dengan gugup, dan berkata: "Baik, Tuan Gu."
“Ngomong-ngomong, Sally Su sudah mengundurkan diri, apa kamu yang menjaganya?” Erwin Gu bertanya dengan rasa ingin tahu.
“Hei, aku sudah lama putus dengannya, dan dia tidak ada di Kota A sekarang.” Nicholas Ren berkata.
"Dia meninggalkan kota A?"
“Emm, ya, aku dengar dia pergi ke Kota Linchuan.” Nicholas Ren berhenti sejenak, melihat Erwin Gu terus berkata: “Aku dengar dia ada di sana dan mendapat banyak uang. Wanita seperti Sally Su. Pada awalnya penuh dengan kesombongan, setelah dia mengetahui identitasmu, dia tidak tahan lagi. Sepertinya dia tidak menerimanya, dia mungkin tidak mau mengaku kalah! "
Erwin Gu sudah lama mengetahui Sally Su yang penuh dengan kesombongan, tapi dia benar-benar tidak menyangka akan meninggalkan kota kali ini. Dalam hati Erwin Gu, meskipun dia tidak melupakan orang ini, hanya merasa penasaran saja. Jadi, juga tidak terlalu peduli.
Novel Terkait
Menantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiMata Superman
BrickYou're My Savior
Shella NaviCantik Terlihat Jelek
SherinAkibat Pernikahan Dini
CintiaAnak Sultan Super×
- Bab 1 Bersabar Sebentar Lagi
- Bab 2 Penantian yang Berbuah Manis
- Bab 3 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 4 Makan Malam
- Bab 5 Pembalasan
- Bab 6 Mentraktir
- Bab 7 Sandiwaranya Keterlaluan
- Bab 8 Kakak Drake Dipukuli
- Bab 9 Perkenalan Singkat
- Bab 10 Masalah Keluarga Lin
- Bab 11 Percaya
- Bab 12 Pria Simpanan
- Bab 13 Member Card Klub Sky
- Bab 14 Ternyata Berhasil
- Bab 15 Menginap
- Bab 16 Kaget
- Bab 17 Blue Diamond Member Card
- Bab 18 Tempat Modifikasi Mobil
- Bab 19 Berputar di Lintasan
- Bab 20 Sekretaris Qin
- Bab 21 Jangan-Jangan Benaran Dia?
- Bab 22 Sesuai dengan Harapan
- Bab 23 Dilabrak
- Bab 24 Bertanya
- Bab 25 Aku Akan Menceraikanmu
- Bab 26 Pemegang Saham Terbesar
- Bab 27 Berlutut!
- Bab 28 Modifikasi Mobil
- Bab 29 Rencana David Huo
- Bab 30 Perjamuan Hotel Flow Heart
- Bab 31 Fitnah
- Bab 32
- Bab 33 Menentukan Hidup Mati Seorang
- Bab 34 Kenyataan Terkuak
- Bab 35 Maafkan Aku
- Bab 36 Kedatangan Wanita Cantik
- Bab 37 Memandang Orang dari Luarnya Saja
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Kakak Gu
- Bab 40 Merelokasi Panti Asuhan
- Bab 41 Berani-beraninya Kamu
- Bab 42 Apapun Akan Aku Lakukan
- Bab 43 Kuda Perang
- Bab 44 Mobil Balap yang Menakjubkan
- Bab 45 Kecelakaan
- Bab 46 Maaf, Aku Sudah Kurang Ajar
- Bab 47 Tahukah Kamu Siapa Sebenarnya Dia?
- Bab 48 Mengunjungi Super Car Club
- Bab 49 Pilihkan Mobil Sport Untukku
- Bab 50 Apakah Aku Telah Berbuat Sesuatu Padanya?
- Bab 51 Aku Melihatnya
- Bab 52 Penyelamatan
- Bab 53 Menyuruhku Mengeluarkan Uang?
- Bab 54 1999 Tangkai Bunga Mawar
- Bab 55 Bertemu di Kota A Lagi
- Bab 56 Kakak Huo dari Mana Saja Kamu
- Bab 57 Aku Memukul Orang
- Bab 58 Memohon Ampun
- Bab 59 Kalau Dia Tidak Bangun Semua Akan Mati
- Bab 60 Sadar Juga
- Bab 61 Kecemburuan
- Bab 62 Keberanian dan Harapan
- Bab 63 Masa Muda yang Membingungkan
- Bab 64 Meningkatkan Kemampuan
- Bab 65 Bukan Bar Biasa
- Bab 66 Erwin Gu Cepat Pergi!
- Bab 67 Apakah Ini Mimpi?
- Bab 68 Satu Gerakan Saja
- Bab 69 Bibir Merah yang Mempesona
- Bab 70 Kemasukkan Iblis
- Bab 71 Apakah Mengenalnya?
- Bab 72 Rencana di Reuni
- Bab 73 Mendadak Menjadi Orang Kaya
- Bab 74 Iri Hati
- Bab 75 Reuni Kelas
- Bab 76 Penghinaan Erwin Gu
- Bab 77 Kamu Pikir Kamu Siapa?
- Bab 78 Mempermalukannya
- Bab 79 Keinginan untuk Berkembang
- Bab 80 Siasat dalam Dunia Bisnis
- Bab 81 Perusahaan Bobrok
- Bab 82 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 83 Anggota Sky Group
- Bab 84 Menyelidiki Erwin Gu
- Bab 85 Ini yang Kedua Kalinya
- Bab 86 Tendangan dari Bawah Meja
- Bab 87 Permintaan Maaf
- Bab 88 Kesempatan
- Bab 89 Bersedia Menjadi Pion
- Bab 90 Kedatangan Para Tuan Muda
- Bab 91 Roda Kehidupan
- Bab 92 Masuk Jurang dan Tidak Bisa Kembali Lagi
- Bab 93 Mencari Viona Han
- Bab 94 Di Mana Viona Han?
- Bab 95 Dipekerjakan Gu Group
- Bab 96 Mendatangi Heri Pan
- Bab 97 Di Atas Langit Masih Ada Langit (1)
- Bab 98 Di Atas Langit Masih Ada Langit (2)
- Bab 99 Kita Akan Bertemu Lagi
- Bab 100 Dokter Asing!
- Bab 101 Apa Itu Kaum Rendahan!
- Bab 102 Duduk di Kursi Roda Selamanya?
- Bab 103 Perjamuan Bisnis
- Bab 104 Berlutut untuk Meminta Maaf
- Bab 105 Rencana yang Sia-Sia
- Bab 106 Sebuah Kejutan
- Bab 107 Jamuan Bisnis
- Bab 108 Apakah Tamu VIP Datang?
- Bab 109 Penyesalan yang Sangat Berharga
- Bab 110 Identitas Erwin Gu Diketahui?
- Bab 111 Seorang Tokoh Besar
- Bab 112 Kecurigaan Kuat Terhadap Erwin Gu
- Bab 113 Sky Club
- Bab 114 Rencana Balas Dendam
- Bab 115 Balas Dendam
- Bab 116 Kembali ke Kota A
- Bab 117 Pamer
- Bab 118 Kartu Keanggotaan Klub Sky
- Bab 119 Bergaul dalam Industri Hiburan
- Bab 120 Pewaris Keluarga Wang
- Tamat