Anak Sultan Super - Bab 4 Makan Malam
Erwin Gu keluar dari kantor, lalu semua orang pun menatapnya.
“Erwin Gu, mau kemana kamu? Selesaikan pekerjaan kemarin yang belum sempat kamu selesaikan!” begitu melihat Erwin keluar, Nicholas pun sengaja mempersulitnya.
“Supervisor Ren, pekerjaan sendiri seharusnya dilakukan sendiri juga, Presdir mengatakan bahwa setiap orang adalah sama, dan kamu sebagai pemimpin seharusnya lebih memikirkan karyawan-karyawan seperti kami.” Erwin Gu pun menepuk tangan kepada semuanya, “Semuanya sudah bekerja keras, hari ini aku sudah izin libur dan sudah disetujui oleh Presdir, jadi pekerjaan yang kalian berikan padaku kemarin, masih harus tetap kalian kerjakan sendiri, sebagai tanda maafku, malam ini aku mengundang kalian semua makan malam di Hotel Xinhai Lake. Aku yang akan mentraktir kalian. Jadi kalian semua harus datang ya!” setelah berkata demikian dia pun membalikkan badannya dan pergi.
“Bagaimana mungkin, seorang Erwin Gu mau mentraktir kita makan di Xinhai Lake, itu adalah hotel berbintang lima, dan biaya makan di sana pun hanya untuk orang-orang kelas papan atas, apakah ini benar?” Doni Li pun berkata dengan terkejut.
“Iya, kita lihat saja ide licik apa yang akan dia lakukan!” orang-orang itu pun saling berdebat.
Melihat kepergian Erwin Gu, emosi Nicholas Ren pun mulai naik. Apakah Presdir benar-benar sudah menyetujuinya, hal ini dia pun tidak berani bertanya.
Saat itu Sally Su pun langsung pergi mengejarnya keluar.
“Erwin Gu, apa yang sebenarnya kamu lakukan, untuk apa kamu memaksakan uangmu yang sedikit itu untuk memamerkan dan menjaga mukamu, apakah dengan begitu kamu merasa senang?” tidak tahu kenapa, Sally Su pun mengejarnya dan mengkhawatirkan pria yang dia anggap menjijikkan ini.
Erwin Gu pun tertawa: “Nona Sally Su, apakah ada urusan denganmu? Uangku mau bagaimana aku menghabiskannya juga terserah kepadaku, untuk apa kamu merasa kasihan?”
“Apakah kamu ingin memalukan diri kamu lagi? Uang kamu tidak seberapa, kenapa harus berpura-pura seperti orang yang bermurah hati? Memangnya bisa seperti ini selamanya?” wajah Sally Su terkejut melihat Erwin, “Kamu merasa dengan seperti itu kamu bisa balikkan denganku? Aku tidak akan kembali denganmu lagi, hentikan semua ini, sekarang pergi dan katakan kepada mereka bahwa kamu tadi hanya sedang bercanda, cepat pergilah!”
Tanpa melihat Sally Su sedikit pun, Erwin pun berjalan memasuki lift, wajah Erwin saat itu mengeluarkan senyuman dingin dan berkata: “Sally Su, kamu sedang tidak tahu sebenarnya kamu kehilangan apa, balikkan denganmu? Benar-benar lucu sekali.”
Setelah keluar dari pintu perusahaan, terlihat dua orang yang mengenakan jas hitam dan memakai kacamata hitam berjalan ke arahnya, “Selamat pagi tuan muda Gu, bos besar kami sudah menunggu anda lama di dalam mobil.”
Erwin Gu pun berpikir dalam hati, dia tidak pernah menyakiti siapapun dan baru saja berencana untuk kabur, lalu sebuah mobil BMW pun berhenti di hadapannya, setelah pintu itu terbuka, turunlah seorang pria muda dengan mengenakan kalung emas besar.
“Selamat pagi tuan muda Gu, aku adalah King.” Dengan sopan mengulurkan tangannya.
“King? Selamat pagi kakak King, selamat pagi kakak King.” Nama sebenarnya King adalah Dion Kang, setelah terjun ke dunia masyarakat, dia mengubah namanya sendiri menjadi nama yang unik. Walaupun namanya yang unik, tetapi ia cukup garang dan sadis.
“Tuan muda Gu panggil aku King saja, lain kali jika ada masalah apapun, silakan saja menelepon aku, aku akan segera sampai.”
Sepertinya ayahnya bukan tidak memedulikannya, selain uang, ayahnya juga memberinya relasi.
“Itu tidak terlalu baik, aku panggil kakak King saja.”
“Terserah tuan muda Gu ingin memanggilku dengan sebutan apa, di sini banyak mata-mata, aku tidak akan mengganggu tuan muda Gu lagi, dan ini adalah kartu namaku, jika perlu teleponlah aku.” Sambil berkata dia pun sambil mengeluarkan sebuah kartu nama.
Melihat mobil BMW itu menghilang, Erwin Gu pun berpikir, sudah seharusnya membeli sebuah mobil untuknya. Dia mengulurkan tangannya dan memberhentikan sebuah taksi, kemudian pergi ke tempat penjualan mobil. Begitu memasuki pintu, terlihat beberapa sales di sana yang sedang memainkan ponsel mereka. Begitu melihat Erwin Gu masuk ke dalam mereka pun kembali menatap ponsel mereka.
Erwin Gu juga mengerti, sikap mereka seperti itu, pasti karena melihat harga pakaian dari tubuh Erwin tidak melebihi 200 RMB (Sekitar 400.000 rupiah), jadi mereka merasa Erwin tidak akan mampu untuk membeli mobil.
Erwin pun tidak marah karena hal itu, setelah berkeliling satu putaran, dia pun duduk di kursi ruangan tengah.
“Orang ini, mau apa?”
“Jangan-jangan dia hanya mau memakai WIFI kita saja.”
“Bagaimana pun juga dia tidak akan sanggup membelinya, sudahlah jangan pedulikan dia.”
Erwin Gu pun sudah banyak sekali menerima tatapan-tatapan dingin, jadi bagi dia itu sudah terbiasa. Dia dengan santai membuka ponselnya dan mengatur suara ponselnya menjadi paling kuat.
Kemudian dia membuka siaran langsung (Live streaming) dan mulai memberikan hadiah kepada Streamer (Orang yang melakukan Live streaming).
Dari ponsel itu terdengar “Terima kasih kepada tuan muda Gu yang sudah memberikan 100 buah roket!!!” pada saat itu, si Streamer pun berkata dengan sedikit gemetaran. Dia tidak menyangka bahwa ada orang yang memberikannya begitu banyak hadiah.
Mendengar kata-kata itu, sales yang berada di sampingnya pun terkejut, 100 buah roket!!!
Tidak berapa lama, dia kembali memberikan 200 buah kapal. Orang seperti apa yang sangat bermurah hati.
Setelah mengirimkan beberapa, Erwin pun meletakkan ponselnya di atas meja dan menuju ke toilet.
Begitu Erwin Gu pergi, seorang sales pun dengan diam-diam berjalan ke arah tempat duduk Erwin dan melihat ponselnya, apakah benar-benar dia orang kaya?
Baru saja Erwin keluar dari toilet, seorang sales pun menghampirinya dan berkata: “Selamat siang tuan, tipe mobil seperti apa yang ingin anda beli?”
“Tolong kamu rekomendasikan ke aku mobil yang tampilannya tampak sederhana, berapa pun harganya itu terserah.”
“Bagaimana dengan model ini?”
“Baiklah kalau begitu ini saja, kapan aku bisa membawanya?”
Sales itu pun merasa senang sekali, dalam hatinya berkata, untung saja dia cepat tanggap, kalau tidak dia pasti akan kehilangan ikan yang besar. Erwin Gu punya banyak uang, jadi tidak ada tawar-menawar dalam kamusnya, dan dia membeli mobil itu dengan tunai. Karena hal itu sales pun merasa kesenangan, dalam beberapa kehidupan tidak akan pernah bertemu dengan orang yang murah hati seperti ini. “Tuan, aku akan segera mengurus prosedurnya, dan aku jamin hari ini anda bisa membawa langsung mobilnya. Silahkan anda ke ruangan istirahat dan beristirahatlah sebentar di sana!”
Pengurusan prosedur itu pun sangatlah cepat, dan tidak berapa lama, semua prosedur pun telah beres, Erwin Gu mengendarai mobilnya dan pergi membeli satu set baju untuk persiapan makan malam hari ini.
Tidak terasa malam pun tiba, Sally Su dan Nicholas Ren sudah bersiap-siap untuk melihat drama yang menarik, mereka bersama dengan rekan-rekan kerja datang ke hotel Xinhai Lake, pelayan hotel itu pun membawa mereka ke sebuah ruangan pribadi, tatapan mereka pun terlihat sangat waspada, di satu sisi karena mereka tidak pernah datang ke tempat mewah seperti ini, apa lagi bisa makan di dalamnya. Sedangkan di sisi lainnya mereka takut jika Erwin Gu membohongi mereka.
Minimal biaya yang dikeluarkan jika makan di hotel Xinhai Lake ini adalah 12.000 RMB (Sekitar 24 juta rupiah), sepertinya Erwin Gu sudah gila menghabiskan uang 2000 RMB (Sekitar 40 juta rupiah) hanya untuk makan, sepertinya dia benar-benar sudah gila.
Erwin Gu pun memasuki ruangan pribadi itu, “Wah semuanya sudah datang, maaf sudah membuat kalian menunggu lama. Kalau begitu sekarang silakan keluarkan makanannya.”
Dengan nada dingin Nicholas berkata: “Hei bocah, kamu yakin makan di tempat seperti ini? Jangan sampai nanti kamu tidak ada uang untuk membayarnya, dan kami semua pun tidak ada yang membawa uang!” dia tertawa dan melihat ke arah semua orang.
“Iya, Erwin, aku tidak membawa dompet.”
“Aku juga tidak bawa, bagaimana kalau ganti tempat saja Erwin.”
Erwin pun tertawa dalam hati, di zaman sekarang uang sudah berada di dalam ponsel, jadi apa bedanya membawa dompet atau tidak? “Silakan kalian semua makan sepuasnya, makan saja dengan santai, hari ini semuanya aku yang bayar, dan tidak akan menggunakan uang kalian sepeser pun.”
Novel Terkait
Innocent Kid
FellaThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensDoctor Stranger
Kevin WongDark Love
Angel VeronicaLove and Trouble
Mimi XuYama's Wife
ClarkDon't say goodbye
Dessy PutriAnak Sultan Super×
- Bab 1 Bersabar Sebentar Lagi
- Bab 2 Penantian yang Berbuah Manis
- Bab 3 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 4 Makan Malam
- Bab 5 Pembalasan
- Bab 6 Mentraktir
- Bab 7 Sandiwaranya Keterlaluan
- Bab 8 Kakak Drake Dipukuli
- Bab 9 Perkenalan Singkat
- Bab 10 Masalah Keluarga Lin
- Bab 11 Percaya
- Bab 12 Pria Simpanan
- Bab 13 Member Card Klub Sky
- Bab 14 Ternyata Berhasil
- Bab 15 Menginap
- Bab 16 Kaget
- Bab 17 Blue Diamond Member Card
- Bab 18 Tempat Modifikasi Mobil
- Bab 19 Berputar di Lintasan
- Bab 20 Sekretaris Qin
- Bab 21 Jangan-Jangan Benaran Dia?
- Bab 22 Sesuai dengan Harapan
- Bab 23 Dilabrak
- Bab 24 Bertanya
- Bab 25 Aku Akan Menceraikanmu
- Bab 26 Pemegang Saham Terbesar
- Bab 27 Berlutut!
- Bab 28 Modifikasi Mobil
- Bab 29 Rencana David Huo
- Bab 30 Perjamuan Hotel Flow Heart
- Bab 31 Fitnah
- Bab 32
- Bab 33 Menentukan Hidup Mati Seorang
- Bab 34 Kenyataan Terkuak
- Bab 35 Maafkan Aku
- Bab 36 Kedatangan Wanita Cantik
- Bab 37 Memandang Orang dari Luarnya Saja
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Kakak Gu
- Bab 40 Merelokasi Panti Asuhan
- Bab 41 Berani-beraninya Kamu
- Bab 42 Apapun Akan Aku Lakukan
- Bab 43 Kuda Perang
- Bab 44 Mobil Balap yang Menakjubkan
- Bab 45 Kecelakaan
- Bab 46 Maaf, Aku Sudah Kurang Ajar
- Bab 47 Tahukah Kamu Siapa Sebenarnya Dia?
- Bab 48 Mengunjungi Super Car Club
- Bab 49 Pilihkan Mobil Sport Untukku
- Bab 50 Apakah Aku Telah Berbuat Sesuatu Padanya?
- Bab 51 Aku Melihatnya
- Bab 52 Penyelamatan
- Bab 53 Menyuruhku Mengeluarkan Uang?
- Bab 54 1999 Tangkai Bunga Mawar
- Bab 55 Bertemu di Kota A Lagi
- Bab 56 Kakak Huo dari Mana Saja Kamu
- Bab 57 Aku Memukul Orang
- Bab 58 Memohon Ampun
- Bab 59 Kalau Dia Tidak Bangun Semua Akan Mati
- Bab 60 Sadar Juga
- Bab 61 Kecemburuan
- Bab 62 Keberanian dan Harapan
- Bab 63 Masa Muda yang Membingungkan
- Bab 64 Meningkatkan Kemampuan
- Bab 65 Bukan Bar Biasa
- Bab 66 Erwin Gu Cepat Pergi!
- Bab 67 Apakah Ini Mimpi?
- Bab 68 Satu Gerakan Saja
- Bab 69 Bibir Merah yang Mempesona
- Bab 70 Kemasukkan Iblis
- Bab 71 Apakah Mengenalnya?
- Bab 72 Rencana di Reuni
- Bab 73 Mendadak Menjadi Orang Kaya
- Bab 74 Iri Hati
- Bab 75 Reuni Kelas
- Bab 76 Penghinaan Erwin Gu
- Bab 77 Kamu Pikir Kamu Siapa?
- Bab 78 Mempermalukannya
- Bab 79 Keinginan untuk Berkembang
- Bab 80 Siasat dalam Dunia Bisnis
- Bab 81 Perusahaan Bobrok
- Bab 82 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 83 Anggota Sky Group
- Bab 84 Menyelidiki Erwin Gu
- Bab 85 Ini yang Kedua Kalinya
- Bab 86 Tendangan dari Bawah Meja
- Bab 87 Permintaan Maaf
- Bab 88 Kesempatan
- Bab 89 Bersedia Menjadi Pion
- Bab 90 Kedatangan Para Tuan Muda
- Bab 91 Roda Kehidupan
- Bab 92 Masuk Jurang dan Tidak Bisa Kembali Lagi
- Bab 93 Mencari Viona Han
- Bab 94 Di Mana Viona Han?
- Bab 95 Dipekerjakan Gu Group
- Bab 96 Mendatangi Heri Pan
- Bab 97 Di Atas Langit Masih Ada Langit (1)
- Bab 98 Di Atas Langit Masih Ada Langit (2)
- Bab 99 Kita Akan Bertemu Lagi
- Bab 100 Dokter Asing!
- Bab 101 Apa Itu Kaum Rendahan!
- Bab 102 Duduk di Kursi Roda Selamanya?
- Bab 103 Perjamuan Bisnis
- Bab 104 Berlutut untuk Meminta Maaf
- Bab 105 Rencana yang Sia-Sia
- Bab 106 Sebuah Kejutan
- Bab 107 Jamuan Bisnis
- Bab 108 Apakah Tamu VIP Datang?
- Bab 109 Penyesalan yang Sangat Berharga
- Bab 110 Identitas Erwin Gu Diketahui?
- Bab 111 Seorang Tokoh Besar
- Bab 112 Kecurigaan Kuat Terhadap Erwin Gu
- Bab 113 Sky Club
- Bab 114 Rencana Balas Dendam
- Bab 115 Balas Dendam
- Bab 116 Kembali ke Kota A
- Bab 117 Pamer
- Bab 118 Kartu Keanggotaan Klub Sky
- Bab 119 Bergaul dalam Industri Hiburan
- Bab 120 Pewaris Keluarga Wang
- Tamat