Anak Sultan Super - Bab 74 Iri Hati
Melihat adanya mobil mewah yang berhenti di depan pintu rumah Hendra Lu, para tetangga pun mendekat dan mengepung, lalu mulai bergunjing.
“Yo, apakah Hendra minjam mobil mewah untuk menghadiri kencan buta?”
“Apakah Hendra Lu ini menjadi kaya? Kapan-kapan bawa kita juga untuk menjadi kaya.”
“Hendra Lu, kamu ini menjadi lebih hebat?”
Hendra Lu memandang mereka tidak peduli dan berkata: “Aku memang menjadi sedikit hebat, kalian tidak perlu iri lagi.”
Mendengar kata-kata Hendra Lu, para tetangga pun tertawa. Mereka semua jelas mengetahui kemampuan Hendra Lu.
“Hendra Lu, ingin membanggakan diri juga ada batasnya. Apakah kamu tidak takut jatuh?”
Mendengar sindiran orang-orang, Hendra Lu juga tidak peduli mereka lagi. Lagipula lain kali ia ikut bekerja sama dengan Erwin Gu, maka dirinya pasti bisa sukses dalam waktu yang singkat. Siapa lagi yang masih peduli dengan pergunjingan mereka. Pada masa lalu, jika ada orang lain yang menggunjingkan dirinya, Hendra Lu sudah pasti kesal dan berkelahi dengan mereka. Tapi Hendra Lu sekarang merasa dirinya sama sekali tidak perlu memedulikan orang-orang yang tidak berpengetahuan ini. Ia pun berbalik badan, berkata dengan percaya diri: “Berangkat!!”
Para tetangga melihat mobil mewah itu pergi, tapi suara diskusi mereka tidak pernah berhenti. Semuanya pun memasang ekspresi yang tidak percaya.
Dalam perjalanan, suasana hati Hendra Lu sangatlah baik. Selama hidupnya, ia tidak pernah merasa begitu keren, ada supir pribadi yang menjemput diri sendiri, apalagi dijemput dengan mobil mewah. Saat mobil sudah mau mendekati tempat yang dituju, Hendra Lu masih merasa gugup secara tak terkendali.
Saat tiba di ladang ternak, Agus Li lagi-lagi menghubungi Viona Han untuk memastikan bahwa Erwin Gu datang atau tidak, sehingga dirinya baru bisa tenang.
Agus Li kali ini memilih Farmer’s Era sebagai lokasi acara reuni. Farmer’s Era merupakan sebuah ladang ternak dimana di dalamnya terdapat berbagai sayur-sayuran dan buah-buahan segar, serta hewan ternak yang banyak dan makanan laut lainnya. Utamanya mereka menggunakan kesegaran dan tempat yang tidak tercemar untuk menarik perhatian orang-orang.
Dengan sifatnya Agus Li, jika dirinya yang mengadakan acara tersebut, maka ia harus mengadakannya dengan keren, jadi hari ini Agus Li membayar satu tempat ini. Sedangkan untuk reuni pertama kali, Agus Li menyarankan untuk semuanya berkumpul di tempat parkir setiap kali reuni. Tampaknya seperti kembali ke masa sekolah, setelah semuanya berkumpul, mereka pun masuk ke dalam bersama. Sebenarnya tempat parkir ini paling mudah untuk melihat kemampuan seseorang. Agus Li ini memang sengaja untuk menunjukkan kemampuannya kepada orang-orang.
Di dalam SMA 3 kelas 5 ini, selain Erwin Gu yang tidak diketahui mereka, keluarga Agus Li memiliki latar belakang yang terbaik, jadi semua orang setiap kali memujinya. Siapa yang tidak mengetahui sifatnya Agus Li itu. Tapi dalam dunia orang dewasa, kalaupun harus melanggar kata-kata hatimu, kamu juga harus melakukan itu.
Melihat hampir semuanya sudah tiba, Agus Li pun sengaja berkata: “Apakah semua orang sudah tiba?” Lalu Agus Li sengaja melirik sekitar dan lanjut berkata: “Oh iya, reuni kali ini aku mengundang Erwin Gu kita, Tuan Muda Gu.”
“Erwin Gu?? Untuk apa kamu mengundangnya? Tiap hari tidak melakukan hal-hal yang berguna dan terlihat begitu payah. Ia sungguh membuat minat kita menurun.”
“Itu yang tiap hari tidak berbicara, bukan? Tapi setiap kali ia berbicara, ia akan memanggil dirinya Tuan Muda Gu, Erwin Gu, bukan?”
Mendengar ketidakpuasan orang-orang terhadap Erwin Gu, hati Agus Li merasa sungguh senang, tapi ia masih berpura-pura baik berkata: “Jangan menggunjingkan orang lagi. Meskipun Erwin Gu memang tidak ada kemampuan, tapi entah bagaimanapun kita pernah menjadi teman sekelas.”
“Huh, kita juga tidak mengetahui bagaimana dengan kehidupan Tuan Muda Gu itu.”
“Benar, apakah ia masih tidak bisa makan kenyang?”
“Ia tidak seperti Presdir Li kita, usahanya berkembang besar dan hari-harinya pun berlalu dengan makmur.”
“Huh, aku juga hanya seperti itu, mendirikan sebuah perusahaan kecil, menjadi seorang pemimpin, setiap hari tidak perlu bekerja juga cukup mengisi perutku. Aku tidak sebaik yang seperti kalian katakan. Bagaimana kalau Erwin Gu sekarang sudah hebat dan hidup lebih makmur dari kita?”
“Mari jangan bicara lagi. Sudah sangat baik jika ia bisa menjalani hidup dengan baik.”
“Wakil Direktur Lu sudah tiba!” Hendra Lu tiba di depan gerbang Farmer’s Age. Supirnya pun turun dari mobil dan membuka pintu mobil untuk Hendra Lu.
Hendra Lu turun dari mobil, merapikan pakaiannya, menarik nafas dalam dengan wajahnya yang percaya diri.
Tak jauh sana, teman-teman Hendra Lu pun tiba satu demi satu.
“Eh?? Coba kalian lihat!! Apakah itu adalah Hendra Lu waktu itu?”
Semua orang tengah berdiskusi. Di dalam kelas ini, Agus Li yang paling terkaya. Tapi Agus Li tidak mampu membeli mobil ini. Semua orang pun sangat penasaran.
“Wah!! Apakah Hendra Lu menjadi kaya raya dalam waktu dekat ini??? Lihat, tadi ia naik mobil mewah datang, bahkan ia juga memiliki supir pribadi.”
Pandangan semua orang pun terpusat pada Hendra Lu.
“Hendra Lu? Kita semua sudah lama berteman, siapa yang tidak mengetahui dirinya?? Apakah kamu perlu mencari orang untuk berakting??”
“Benar, sewa mobil juga menghabiskan banyak uang, bukan?”
Hendra Lu pun berjalan melalui suara orang-orang yang penuh curiga dan bingung.
“Semuanya sudah tiba?!!” Hendra Lu pun menjadi berani, hari ini juga cukup menyenangkan kalaupun ia hanya sedang berpura-pura.
“Yo, Hendra Lu menyewa mobil datang dan kamu sungguh menganggap dirimu sebagai pemimpin??” kata Agus Li dengan sinis. Karena Agus Li yang setiap tahun menjadi objek pujian orang-orang, tapi tahun ini semua pusat perhatian pun direbut oleh Hendra Lu, apalagi Hendra Lu yang sama sekali tidak berguna ini.
“Agus Li, apakah hanya kamu seorang yang terbaik di dunia ini?? Tidak ada orang lain yang bisa melampauimu?? Kita semua itu teman, kamu tidak merasa bahagia untukku, melainkan menyindirku di sini tanpa mencari tahu apapun?”
“Bukan semuanya tidak percaya kepadamu. Kalau kamu ingin membuat dirimu tampak lebih keren, kamu juga harus mencari sesuatu yang sesuai dengan kondisimu, bukan??” kata seorang temannya yang tidak kuat menyaksikannya lagi.
Saat ini, supir itu berjalan kemari dan berkata. “Wakil Direktur Lu, Anda sibuk dulu, aku menunggu Anda di mobil. Panggil aku saja jika ada sesuatu!”
Hendra Lu mengangguk ke arah supir itu, menandakan bahwa ia mengerti.
Semua orang tidak percaya perubahan akan Hendra Lu. Semuanya merasa Hendra Lu sedang berakting.
“Sekarang aku memperkenalkan diriku sekali lagi. Aku Hendra Lu, sekarang adalah Wakil Direktur Sunshine Group. Kalian satu-satu harus jaga ucapan, agar nanti tidak menyesal.” kata Hendra Lu kepada semua orang dengan sombong.
“Sunshine Group???!!!!”
Semua orang sangat terkejut saat mendengar nama ini. Hendra Lu saja cukup susah untuk menjadi karyawan di tingkat terdasar di perusahaan itu, bagaimana mungkin dirinya bisa menjadi seorang Wakil Direktur????
Meskipun Hendra Lu tidak begitu hebat, tapi kemampuannya dalam berakting sungguh baik.
Agus Li tentu tidak percaya akan kata-kata Hendra Lu, terbahak-bahak berkata: “Hendra Lu, Hendra Lu. Kamu sudah gila karena miskin ya? Bisa-bisanya bercanda di hadapan semua orang. Dengan kemampuanmu itu, menjadi petugas keamanan yang menjaga gerbang Sunshine Group, mereka saja belum tentu mau!!”
“Jika kamu adalah Wakil Direktur Sunshine Group, maka aku adalah pendiri Sunshine Group. Hahaha.”
“Hendra Lu, kamu terlalu kekanak-kanakan, bisa-bisanya membuat lelucon seperti itu.”
Semua orang mulai menggunjingkan Hendra Lu. Tidak ada satupun orang yang percaya Hendra Lu, juga tidak ada satupun orang yang menganggap kata-kata Hendra Lu benar.
Meskipun Hendra Lu juga takut identitasnya terungkap, tapi kalau Erwin Gu telah mengatur semuanya untuk dirinya, maka pasti tidak bermasalah! Jadi Hendra Lu memandang semuanya tertawa berkata: “Kalian itu iri kepadaku. Lain kali kalian tidak akan ada kesempatan lagi untuk menjilatku.”
Novel Terkait
Everything i know about love
Shinta CharitySi Menantu Buta
DeddyMy Only One
Alice SongI'm Rich Man
HartantoHalf a Heart
Romansa UniverseThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlAnak Sultan Super×
- Bab 1 Bersabar Sebentar Lagi
- Bab 2 Penantian yang Berbuah Manis
- Bab 3 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 4 Makan Malam
- Bab 5 Pembalasan
- Bab 6 Mentraktir
- Bab 7 Sandiwaranya Keterlaluan
- Bab 8 Kakak Drake Dipukuli
- Bab 9 Perkenalan Singkat
- Bab 10 Masalah Keluarga Lin
- Bab 11 Percaya
- Bab 12 Pria Simpanan
- Bab 13 Member Card Klub Sky
- Bab 14 Ternyata Berhasil
- Bab 15 Menginap
- Bab 16 Kaget
- Bab 17 Blue Diamond Member Card
- Bab 18 Tempat Modifikasi Mobil
- Bab 19 Berputar di Lintasan
- Bab 20 Sekretaris Qin
- Bab 21 Jangan-Jangan Benaran Dia?
- Bab 22 Sesuai dengan Harapan
- Bab 23 Dilabrak
- Bab 24 Bertanya
- Bab 25 Aku Akan Menceraikanmu
- Bab 26 Pemegang Saham Terbesar
- Bab 27 Berlutut!
- Bab 28 Modifikasi Mobil
- Bab 29 Rencana David Huo
- Bab 30 Perjamuan Hotel Flow Heart
- Bab 31 Fitnah
- Bab 32
- Bab 33 Menentukan Hidup Mati Seorang
- Bab 34 Kenyataan Terkuak
- Bab 35 Maafkan Aku
- Bab 36 Kedatangan Wanita Cantik
- Bab 37 Memandang Orang dari Luarnya Saja
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Kakak Gu
- Bab 40 Merelokasi Panti Asuhan
- Bab 41 Berani-beraninya Kamu
- Bab 42 Apapun Akan Aku Lakukan
- Bab 43 Kuda Perang
- Bab 44 Mobil Balap yang Menakjubkan
- Bab 45 Kecelakaan
- Bab 46 Maaf, Aku Sudah Kurang Ajar
- Bab 47 Tahukah Kamu Siapa Sebenarnya Dia?
- Bab 48 Mengunjungi Super Car Club
- Bab 49 Pilihkan Mobil Sport Untukku
- Bab 50 Apakah Aku Telah Berbuat Sesuatu Padanya?
- Bab 51 Aku Melihatnya
- Bab 52 Penyelamatan
- Bab 53 Menyuruhku Mengeluarkan Uang?
- Bab 54 1999 Tangkai Bunga Mawar
- Bab 55 Bertemu di Kota A Lagi
- Bab 56 Kakak Huo dari Mana Saja Kamu
- Bab 57 Aku Memukul Orang
- Bab 58 Memohon Ampun
- Bab 59 Kalau Dia Tidak Bangun Semua Akan Mati
- Bab 60 Sadar Juga
- Bab 61 Kecemburuan
- Bab 62 Keberanian dan Harapan
- Bab 63 Masa Muda yang Membingungkan
- Bab 64 Meningkatkan Kemampuan
- Bab 65 Bukan Bar Biasa
- Bab 66 Erwin Gu Cepat Pergi!
- Bab 67 Apakah Ini Mimpi?
- Bab 68 Satu Gerakan Saja
- Bab 69 Bibir Merah yang Mempesona
- Bab 70 Kemasukkan Iblis
- Bab 71 Apakah Mengenalnya?
- Bab 72 Rencana di Reuni
- Bab 73 Mendadak Menjadi Orang Kaya
- Bab 74 Iri Hati
- Bab 75 Reuni Kelas
- Bab 76 Penghinaan Erwin Gu
- Bab 77 Kamu Pikir Kamu Siapa?
- Bab 78 Mempermalukannya
- Bab 79 Keinginan untuk Berkembang
- Bab 80 Siasat dalam Dunia Bisnis
- Bab 81 Perusahaan Bobrok
- Bab 82 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 83 Anggota Sky Group
- Bab 84 Menyelidiki Erwin Gu
- Bab 85 Ini yang Kedua Kalinya
- Bab 86 Tendangan dari Bawah Meja
- Bab 87 Permintaan Maaf
- Bab 88 Kesempatan
- Bab 89 Bersedia Menjadi Pion
- Bab 90 Kedatangan Para Tuan Muda
- Bab 91 Roda Kehidupan
- Bab 92 Masuk Jurang dan Tidak Bisa Kembali Lagi
- Bab 93 Mencari Viona Han
- Bab 94 Di Mana Viona Han?
- Bab 95 Dipekerjakan Gu Group
- Bab 96 Mendatangi Heri Pan
- Bab 97 Di Atas Langit Masih Ada Langit (1)
- Bab 98 Di Atas Langit Masih Ada Langit (2)
- Bab 99 Kita Akan Bertemu Lagi
- Bab 100 Dokter Asing!
- Bab 101 Apa Itu Kaum Rendahan!
- Bab 102 Duduk di Kursi Roda Selamanya?
- Bab 103 Perjamuan Bisnis
- Bab 104 Berlutut untuk Meminta Maaf
- Bab 105 Rencana yang Sia-Sia
- Bab 106 Sebuah Kejutan
- Bab 107 Jamuan Bisnis
- Bab 108 Apakah Tamu VIP Datang?
- Bab 109 Penyesalan yang Sangat Berharga
- Bab 110 Identitas Erwin Gu Diketahui?
- Bab 111 Seorang Tokoh Besar
- Bab 112 Kecurigaan Kuat Terhadap Erwin Gu
- Bab 113 Sky Club
- Bab 114 Rencana Balas Dendam
- Bab 115 Balas Dendam
- Bab 116 Kembali ke Kota A
- Bab 117 Pamer
- Bab 118 Kartu Keanggotaan Klub Sky
- Bab 119 Bergaul dalam Industri Hiburan
- Bab 120 Pewaris Keluarga Wang
- Tamat