Anak Sultan Super - Bab 96 Mendatangi Heri Pan
“Ini aku, ibu!” kata Heri Pan dengan sedih.
Novy Liu segera menarik Heri Pan masuk dengan cepat setelah melihat putra angkatnya dipukuli hingga seperti itu, dan berteriak, “Dani Qin, cepat keluar! Sesuatu telah terjadi!”
Dani Qin turun ke lantai bawah, kemudian menjadi sangat marah ketika melihat Heri Pan yang dibungkus kain kasa.
“Siapa yang melakukan ini? Berani-beraninya menyentuh putra angkatku!” kata Dani Qin dengan marah.
“Ayah, orang Kota A yang melakukannya!” kata Heri Pan mengadu pada Dani Qin.
Novy Liu buru-buru duduk di sisi Heri Pan. Dia menarik Heri Pan dengan satu tangan, kemudian mengelus bahu Heri Pan dengan tangan satunya dan berkata, “Parah sekali!? Benar-benar keterlaluan! Benar-benar tidak bermoral!”
Meskipun Novy Liu adalah ibu angkatnya, tetapi Heri Pan masih merasa jijik saat Novy Liu mendekatinya dan melakukan kontak fisik dengan dirinya. Namun saat ini, Heri Pan hanya bisa menahannya.
“Apa David Huo yang melakukannya?” kata Dani Qin dengan sinis.
Heri Pan ingin menggelengkan kepalanya, tetapi luka di kepalanya belum sembuh, sehingga dia hanya bisa melambaikan tangannya dan berkata, “Bukan David Huo, itu adalah orang yang bernama Erwin Gu. Dia membawa King dan sekelompok besar orang ke rumahku dan memukuliku.”
“Apa? King? Apa kamu tidak menyebut namaku?”
“Ayah, aku sudah mengatakannya, tetapi aku tidak menyangka mereka sama sekali tidak menganggapmu dengan serius! Mereka juga mengancam jika kita menyinggung Erwin Gu, bahkan kamu pun akan terlibat dengan masalah ini.”
Dani Qin pun mencibir ketika mendengar itu. Bocah kecil seperti itu bahkan berani meremehkannya, benar-benar cari mati!
“Aku akan menelepon King secara pribadi sekarang, aku ingin lihat apa dia masih berani berkata seperti itu atau tidak!” kata Dani Qin dengan mendengus sinis.
Novy Liu juga berkata, “Jangan khawatir, Heri. Tidak peduli siapa itu Erwin Gu, ayah angkatmu pasti akan membantumu membalas dendam!”
Setelah mendengar kata-kata Novy Liu dan Dani Qi, Heri Pan pun merasa sedikit lega. Dia percaya selama Dani Qin muncul secara langsung, maka King dan Erwin Gu pasti akan tamat!
“Terima kasih ayah, ibu”, kata Heri Pan.
Setelah menerima telepon dari Dani Qin, King pun segera menelepon Erwin Gu.
Erwin Gu telah menunggu Heri Pan bertindak selama satu minggu, dan akhirnya kesempatan itu datang!
“Oke, aku sudah tahu. Kamu tidak perlu khawatir dengan masalah ini, aku akan pergi ke Kota Linchuan sendiri”, kata Erwin Gu pada King.
“Tuan muda Gu, bagaimana kamu bisa pergi sendirian? Lebih baik aku mengirim orang untuk melindungimu. Dani Qin itu bukan orang yang baik-baik dan metodenya sangat kejam”, kata King dengan cemas. Bagaimanapun juga, itu bukanlah Kota A, dan Kota Linchuan adalah wilayah Dani Qin. Masalah sebelumnya telah mengejutkan King, dan dia tidak akan membiarkan Erwin Gu terluka lagi.
“Tidak perlu, aku akan mengaturnya sendiri”, kata Erwin Gu yang kemudian langsung menutup telepon.
Erwin Gu mengangkat teleponnya lagi dan menelepon sebuah nomor, “Fidix Ling, tunggulah di gerbang rumah sakit sepuluh menit lagi, aku akan pergi menjemputmu.”
Erwin Gu tentu telah menyelidiki kepribadian Dani Qin, dan dia tentu akan membawa Fidix Ling bersamanya kali ini. Erwin Gu sama sekali tidak takut, karena dia tahu di dalam hatinya bahwa latar belakang keluarga Gu-nya begitu besar di China. Jika sesampainya di kota Linchuan, dia tidak bisa mengatasinya, dia akan meminta bantuan dari keluarganya.
Fidix Ling masuk ke dalam mobil dan bertanya dengan penasaran, “Tuan muda Gu, kita akan pergi kemana?”
“Kota Linchuan”, kata Erwin Gu.
“Mengapa kamu tiba-tiba ingin pergi ke kota Linchuan? Apa ada sesuatu yang terjadi?”
Erwin Gu sedikit tersenyum dan berkata, “Kita akan pergi mencari Dani Qin untuk memberinya sedikit pelajaran.”
Setelah mendengar itu, Fidix Ling tampak sangat bingung. Dani Qin? Dia adalah orang besar di Kota Linchuan, memberikannya sedikit pelajaran?
Erwin Gu memandang Fidix Ling yang berbengong dan bertanya, “Kenapa? Apa kamu takut?”
Fidix Ling tersadar dan berkata sambil tersenyum, “Tentu saja aku tidak takut, hanya saja aku merasa sangat bergembira, karena aku tidak pernah memberi pelajaran pada orang-orang besar. Bukankah itu akan menggembirakan?”
“Dani Qin tidak ada apa-apanya, kamu hanya perlu melakukannya dengan baik”, kata Erwin Gu.
Leopard langsung mendapatkan kabar dari saat mobil Erwin Gu melaju ke Kota Linchuan. Ketika mengetahui kedatangan Erwin Gu kali ini adalah karena masalah yang terjadi di antara dia dan Heri Pan, ekspresi Leopard pun menjadi semakin suram.
“Jalan”, kata Leopard.
“Baik, kak Leopard, ke mana kita pergi?”
“Rumah Dani Qin, lebih cepat lebih baik”, kata Leopard lagi.
Ketika Erwin Gu tiba di pintu rumah Dani Qin, dia menatap Fidix Ling dengan pasti. Fidix Ling mengerti bahwa Erwin Gu adalah dermawannya, dan dia pasti percaya pada Erwin Gu.
Bel pintu berbunyi, dan Novy Liu pergi untuk membuka pintu. Ketika melihat Erwin Gu di depan pintu, Novy Liu pun bertanya, “Siapa yang kamu cari?”
“Erwin Gu, Dani Qin!” jawab Erwin Gu singkat.
Ketika Novy Liu mendengar dua kata Erwin Gu, matanya menjadi penuh dengan amarah, dan dia pun berkata, “Rupanya kamu? Kamu yang memukuli putraku hingga seperti itu?”
Erwin Gu bahkan tidak melihat Novy Liu. Dia langsung mendorongnya dan masuk ke dalam.
Heri Pan yang duduk di sofa langsung berdiri dan bersembunyi di belakang Dani Qin ketika melihat Erwin Gu datang, karena dia takut pada Erwin Gu sejak dipukuli hari itu.
Dia menunjuk Erwin Gu dan berkata dengan tergagap, “Ayah, dia adalah Erwin Gu, dialah yang memukulku!”
Dani Qin memandang Erwin Gu dengan tatapan yang remeh dan berkata, “Kamu yang memukuli putra angkatku? Masih bisa datang ke sini untuk meminta maaf, pintar sekali, tetapi jangan mengira hanya dengan kamu datang ke sini untuk meminta maaf, kami akan memaafkanmu. Karena kamu telah memukul putraku, maka kamu harus mendapatkan balasan yang setimpal.”
Erwin Gu pun tersenyum.
“Apa kamu benar-benar mengira aku datang untuk meminta maaf?” kata Erwin Gu, kemudian melirik Fidix Ling.
Layaknya macan tutul, Fidix Ling langsung maju dan menendang Heri Pan.
Kemudian, terdengar suara “bruk”. Tendangan itu membuat Heri Pan mundur beberapa langkah dan membentur tembok.
Dani Qin dan Novy Liu tidak bereaksi untuk waktu yang lama. Mereka akhirnya tersadar setelah mendengar erangan kesakitan dari Heri Pan.
“Berani-beraninya kamu memukul orangku di rumahku?!” kata Dani Qin sambil berdiri dengan marah.
Dengan ekspresi yang tenang, Erwin Gu berjalan ke sofa dan duduk.
“Em, ya, kami memang memukul orangmu di rumahmu, jadi apa kamu sudah menemukan cara untuk membuat Heri Pan meminta maaf padaku?”
Tubuh Dani Qin gemetar karena marah setelah mendengar kata-kata Erwin Gu. Dia belum pernah bertemu dengan orang yang begitu sombong. Selain memukuli Heri Pan hingga membuatnya masuk rumah sakit, dia juga secara terang-terangan datang ke rumahnya dan memukul Heri Pan di hadapannya, benar-benar tidak bermoral!
Dani Qin telah berdiri di puncak di Kota Linchuan selama bertahun-tahun, dan tidak ada yang pernah memperlakukannya dengan begitu lancang. Bahkan Leopard di Kota Linchuan pun menghormati dirinya, sedangkan bocah kecil yang belum tumbuh dewasa dan dengan sikap yang acuh tak acuh di depannya itu adalah keremehan dan penghinaan terbesar bagi dirinya!
“Apa kamu tahu siapa aku? Apa kamu tahu latar belakangku? Kamu yang belum tumbuh dewasa bahkan berani datang ke rumahku untuk membuat masalah, kamu benar-benar ingin cari mati!” kata Dani Qin sambil menatap Erwin Gu dengan wajah yang marah, dan Erwin Gu menatap Dani Qin dan berkata dengan tenang, “Jawabannya salah.”
Novel Terkait
Adieu
Shi QiKing Of Red Sea
Hideo TakashiAir Mata Cinta
Bella CiaoCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyHabis Cerai Nikah Lagi
GibranSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaAnak Sultan Super×
- Bab 1 Bersabar Sebentar Lagi
- Bab 2 Penantian yang Berbuah Manis
- Bab 3 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 4 Makan Malam
- Bab 5 Pembalasan
- Bab 6 Mentraktir
- Bab 7 Sandiwaranya Keterlaluan
- Bab 8 Kakak Drake Dipukuli
- Bab 9 Perkenalan Singkat
- Bab 10 Masalah Keluarga Lin
- Bab 11 Percaya
- Bab 12 Pria Simpanan
- Bab 13 Member Card Klub Sky
- Bab 14 Ternyata Berhasil
- Bab 15 Menginap
- Bab 16 Kaget
- Bab 17 Blue Diamond Member Card
- Bab 18 Tempat Modifikasi Mobil
- Bab 19 Berputar di Lintasan
- Bab 20 Sekretaris Qin
- Bab 21 Jangan-Jangan Benaran Dia?
- Bab 22 Sesuai dengan Harapan
- Bab 23 Dilabrak
- Bab 24 Bertanya
- Bab 25 Aku Akan Menceraikanmu
- Bab 26 Pemegang Saham Terbesar
- Bab 27 Berlutut!
- Bab 28 Modifikasi Mobil
- Bab 29 Rencana David Huo
- Bab 30 Perjamuan Hotel Flow Heart
- Bab 31 Fitnah
- Bab 32
- Bab 33 Menentukan Hidup Mati Seorang
- Bab 34 Kenyataan Terkuak
- Bab 35 Maafkan Aku
- Bab 36 Kedatangan Wanita Cantik
- Bab 37 Memandang Orang dari Luarnya Saja
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Kakak Gu
- Bab 40 Merelokasi Panti Asuhan
- Bab 41 Berani-beraninya Kamu
- Bab 42 Apapun Akan Aku Lakukan
- Bab 43 Kuda Perang
- Bab 44 Mobil Balap yang Menakjubkan
- Bab 45 Kecelakaan
- Bab 46 Maaf, Aku Sudah Kurang Ajar
- Bab 47 Tahukah Kamu Siapa Sebenarnya Dia?
- Bab 48 Mengunjungi Super Car Club
- Bab 49 Pilihkan Mobil Sport Untukku
- Bab 50 Apakah Aku Telah Berbuat Sesuatu Padanya?
- Bab 51 Aku Melihatnya
- Bab 52 Penyelamatan
- Bab 53 Menyuruhku Mengeluarkan Uang?
- Bab 54 1999 Tangkai Bunga Mawar
- Bab 55 Bertemu di Kota A Lagi
- Bab 56 Kakak Huo dari Mana Saja Kamu
- Bab 57 Aku Memukul Orang
- Bab 58 Memohon Ampun
- Bab 59 Kalau Dia Tidak Bangun Semua Akan Mati
- Bab 60 Sadar Juga
- Bab 61 Kecemburuan
- Bab 62 Keberanian dan Harapan
- Bab 63 Masa Muda yang Membingungkan
- Bab 64 Meningkatkan Kemampuan
- Bab 65 Bukan Bar Biasa
- Bab 66 Erwin Gu Cepat Pergi!
- Bab 67 Apakah Ini Mimpi?
- Bab 68 Satu Gerakan Saja
- Bab 69 Bibir Merah yang Mempesona
- Bab 70 Kemasukkan Iblis
- Bab 71 Apakah Mengenalnya?
- Bab 72 Rencana di Reuni
- Bab 73 Mendadak Menjadi Orang Kaya
- Bab 74 Iri Hati
- Bab 75 Reuni Kelas
- Bab 76 Penghinaan Erwin Gu
- Bab 77 Kamu Pikir Kamu Siapa?
- Bab 78 Mempermalukannya
- Bab 79 Keinginan untuk Berkembang
- Bab 80 Siasat dalam Dunia Bisnis
- Bab 81 Perusahaan Bobrok
- Bab 82 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 83 Anggota Sky Group
- Bab 84 Menyelidiki Erwin Gu
- Bab 85 Ini yang Kedua Kalinya
- Bab 86 Tendangan dari Bawah Meja
- Bab 87 Permintaan Maaf
- Bab 88 Kesempatan
- Bab 89 Bersedia Menjadi Pion
- Bab 90 Kedatangan Para Tuan Muda
- Bab 91 Roda Kehidupan
- Bab 92 Masuk Jurang dan Tidak Bisa Kembali Lagi
- Bab 93 Mencari Viona Han
- Bab 94 Di Mana Viona Han?
- Bab 95 Dipekerjakan Gu Group
- Bab 96 Mendatangi Heri Pan
- Bab 97 Di Atas Langit Masih Ada Langit (1)
- Bab 98 Di Atas Langit Masih Ada Langit (2)
- Bab 99 Kita Akan Bertemu Lagi
- Bab 100 Dokter Asing!
- Bab 101 Apa Itu Kaum Rendahan!
- Bab 102 Duduk di Kursi Roda Selamanya?
- Bab 103 Perjamuan Bisnis
- Bab 104 Berlutut untuk Meminta Maaf
- Bab 105 Rencana yang Sia-Sia
- Bab 106 Sebuah Kejutan
- Bab 107 Jamuan Bisnis
- Bab 108 Apakah Tamu VIP Datang?
- Bab 109 Penyesalan yang Sangat Berharga
- Bab 110 Identitas Erwin Gu Diketahui?
- Bab 111 Seorang Tokoh Besar
- Bab 112 Kecurigaan Kuat Terhadap Erwin Gu
- Bab 113 Sky Club
- Bab 114 Rencana Balas Dendam
- Bab 115 Balas Dendam
- Bab 116 Kembali ke Kota A
- Bab 117 Pamer
- Bab 118 Kartu Keanggotaan Klub Sky
- Bab 119 Bergaul dalam Industri Hiburan
- Bab 120 Pewaris Keluarga Wang
- Tamat