Anak Sultan Super - Bab 29 Rencana David Huo
Ketika Erwin Gu tiba-tiba mendekat, hati Lily Lin seketika menaruh harapan padanya.
Mendengar Erwin Gu bertanya, "Apakah kamu menyukaiku?" Detak jantung Lily meningkat, wajahnya langsung memerah dan berkata, "Tidak mungkin, aku adalah wanita cantik nomor satu di Kota A, bagaimana mungkin aku begitu mudah jatuh cinta dengan seseorang?"
"Huh, wanita cantik nomor satu di Kota A memakaikan pakaian untukku secara pribadi, benar-benar suatu kehormatan besar bagiku." Erwin Gu menatap Lily Lin dengan seringai.
Setelah mendengar ini, Lily Lin tiba-tiba melemparkan jas ke Erwin Gu, "Siapa yang ingin memakaikannya untukmu, kamu pikir aku pembantumu? Cobalah dengan cepat, jika tidak pas dengan ukuranmu, kamu tidak perlu pergi." Kata Lily Lin dengan sengaja sambil membalikkan badannya.
“Hei, pakaian ini terlalu besar kamu cari pasangan lain saja.” Erwin dengan sengaja berkata dengan keras ke punggung Lily Lin.
Lily menoleh, dan air matanya mengalir.
Erwin Gu menatap Lily dengan acuh tak acuh, "Um, baru-baru ini mungkin aku tidak makan terlalu banyak, sehingga berat badanku turun, jas ini seharusnya pas dengan ukuranku. Ya, seharusnya pas, jika tidak pas, aku akan makan lebih banyak dan membuatnya pas."
Lily Lin menatap tatapan serius Erwin, meskipun air matanya mengalir keluar, tetapi dia sangat senang.
Di kantor David Huo, David sedang marah karena kehilangan status keanggotaannya di Klub Sky.
Sebenarnya, David Huo adalah orang yang sangat sukses, dia adalah orang kaya terkenal di Kota A, dan dia juga merupakan orang yang memiliki kemampuan.
Setelah ayahnya mewariskan perusahaannya kepada David, pendapatan perusahaan telah meningkat secara drastis. Mungkin karena hal ini, kepercayaan diri David juga meningkat drastis, sehingga David memandang rendah semua orang, di dalam pendangannya semua orang tidak berarti apa-apa.
David kehilangan status keanggotaan Klub Sky, dan Jordan Lin mendapatkannya, jadi dia tidak akan bisa menang jika menghadapi Jordan Lin, sehingga dia melampiaskan amarahnya pada Erwin.
“Presdir Huo, ada seseorang yang mengatakan dia mengenal Erwin Gu, apakah kamu ingin bertemu dengannya?” Kata seorang bawahan David Huo.
"Baik, tentu saja aku ingin menemuinya, cepat bawa dia ke sini." David seketika bersemangat.
Orang yang datang ke sini bernama Hendra Lu teman sekelas SMA Erwin. Hendra melihat di internet bahwa sedang dicari seseorang yang mengenal Erwin Gu dengan imbalan 30 ribu RMB (Sekitar 60 juta rupiah) sehingga dia datang.
Meskipun Hendra Lu tidak tahu apa yang David Huo ingin lakukan terhadap Erwin Gu, tetapi 30 ribu RMB bukanlah jumlah uang yang kecil bagi orang biasa seperti dirinya.
Ketika Hendra Lu masuk ke dalam kantor, dia sedikit gugup, lagipula, dia belum pernah berhubungan dengan tokoh-tokoh terkenal seperti mereka.
"Siapa namamu?"
"Hendra Lu." Hendra menelan ludah dengan gugup. Orang kaya memang berbeda, mereka mengeluarkan aura yang sulit bagi orang-orang biasa seperti dirinya untuk tidak memperhatikannya.
"Apa hubunganmu dengan Erwin Gu? Apakah kamu mengenalnya?" David terus bertanya.
Berbicara tentang Erwin Gu, Hendra Lu berkata dengan memasang wajah jijik, "Presdir Huo, aku pernah magang di perusahaan yang sama dengan Erwin Gu, tetapi dia itu orang miskin, dan dia menjadi objek lelucon rekan kerja."
"Miskin?"
"Benar, ketika pertama kali memasuki perusahaan untuk magang, dia tidak pernah ikut makan malam bersama rekan-rekan, ketika pulang kerja dia sering jalan kaki dan terkadang hanya naik bis. Ini bukan yang paling konyol, yang paling konyol adalah dia mengaku dirinya sebagai tuan muda Gu." Hendra semakin bersemangat membicarakan tentang Erwin Gu.
Mendengar kata-kata ini, David mengangkat bibirnya, tetapi matanya sangat dingin dan berpikir ternyata Erwin hanya orang miskin biasa.
David Huo mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seorang wanita bernama Divia Di.
"Hei, Divia Di, apakah Lily Lin akan menghadiri perjamuan besok?"
"Ya, dia akan hadir"
"Apa dia sendiri?"
“Tidak, saya mendengar bahwa dia ingin membawa seseorang, dan juga mengatakan dia akan memperkenalkannya kepada kita.” Divia Di adalah sahabat Lily Lin, David selalu menanyainya berita kabar yang berkaitan dengan Lily Lin.
"Baiklah kalau begitu." Setelah itu, David menutup telepon. Dia tahu orang yang akan menghadiri perjamuan besok dengan Lily adalah Erwin. Apakah akan menarik jika membeberkan hal yang dikatakan Hendra Lu saat perjamuan besok?
"Hendra Lu, ini 30 ribu RMB milikmu, besok kamu akan pergi bersamaku, yang perlu kamu lakukan hanyalah mengulangi apa yang kamu katakan tadi. Dan aku akan memberimu 20 ribu RMB (Sekitar 40 juta rupiah) lagi." David berkata sambil mendorong selembar cek bank yang tertulis 30 ribu RMB ke arah Hendra Lu di atas meja.
Hendra Lu Hang memandang cek itu dengan mata duitannya, "Terima kasih Presdir Huo, aku akan tiba tepat waktu besok, dan aku pasti akan mempermalukan Erwin Gu, tenang saja." Pada saat ini Hendra tidak peduli lagi dengan pertemanan atau apapun itu, dalam pandangan Hendra, dia tidak pernah menganggapnya sebagai teman.
Erwin Gu masih harus pergi bekerja dan dia tidak mengharapkan perjamuan besok. Dia hanya ingin menemani Lily Lin sebentar, dan kemudian pergi dengan alasan sibuk.
Hari ini di perusahaan, semua orang sangat antusias untuk menyapa Erwin. Mungkin karena semua orang telah mendengar omong kosong Nicholas Ren, dan kemudian mereka meminta maaf atas perilaku mereka dengan tindakan mereka. Dan ketika memasuki kantor, rekan-rekan lain tidak bersikap seperti dulu lagi.
Sebenarnya, semua orang tahu bahwa Nicholas Ren memperlakukan mereka dengan tidak baik, tetapi bagaimanapun Nicholas adalah atasan mereka, jadi mereka hanya bisa menahannya. Tetapi Nicholas Ren dipermalukan oleh Erwin Gu, sehingga membuat mereka merasa puas dengan hal tersebut.
"Erwin, tidak peduli apa yang kamu lakukan pada Nicholas Ren, kami semua percaya padamu dan mendukungmu."
"Bajingan seperti Nicholas Ren akhirnya mendapat sedikit pelajaran."
"Masih begitu sombong! Dia layak mendapatkannya."
Semua orang mengatakan kejadian itu di sana-sini, Erwin sangat senang walaupun mereka tidak banyak membantu tetapi akhirnya ada orang yang berada di pihaknya.
“Tenang saja jika Nicholas berani bermacam-macam, Kalian bisa mengandalkanku,” kata Erwin sambil tersenyum.
Sekelompok rekan kerja sangat senang, dengan adanya kata yang diucapkan Erwin Gu, mereka sudah merasa mendapat balasan dari kerja keras mereka.
Rencana Perumahan Real Estate Lin pada dasarnya adalah hal yang sudah ditetapkan. Erwin merasa bosan dia pun mengeluarkan ponselnya untuk menonton siaran langsung, tetapi penyiar yang biasanya dia tonton sedang tidak ada, jadi dia tidak berminat, dan mencari-cari penyiar lain, tapi tidak ada yang menarik sehingga dia pun mematikan ponselnya.
Erwin berbaring di kursi, memejamkan mata dan mengistirahatkan pikirannya, dia menghitung proyek yang baru saja dia investasikan, memikirkan masih ada apa yang bisa dia investasikan.
Ketika pulang kerja dia berjalan ke pintu, dia melihat Nicholas Ren dan Doni Li mereka jujur tidak bermalas-malasan.
Erwin Gu berjalan di depan Nicholas dan Doni, menatap kedua orang yang sedang berlutut, dan berkata, "Bangunlah, melihat kalian sudah bertahun-tahun bekerja untuk perusahaan ini aku akan memaafkan kalian kali ini, jika kalian membuat masalah lagi, jangan salahkan aku jika aku memberi kalian pelajaran, tenang saja perusahaan tidak akan memecat kalian kali ini. "
Nicholas Ren dan Doni Li berdiri, mengangguk kepada Erwin, setelah melihat Erwin pergi, mereka pun menghela napas lega.
Doni Li menggosok lututnya yang sakit dan berkata, "Erwin Gu begitu kaya mengapa harus berpura-pura miskin? Orang kaya benar-benar aneh!"
Semua orang dulu menganggap yang dikatakan Erwin sebagai lelucon, menentangnya, menggertaknya, siapa tahu, ketika dia mengatakan bahwa dia adalah tuan muda Gu, semua orang menertawakannya, dan menganggapnya sebagai lelucon, tetapi ternyata yang dia katakan itu kebenaran.
"Selama tidak memprovokasi dia, sehingga dapat mempertahankan pekerjaan, itu sudah cukup, tidak perlu tahu alasan mengapa dia berpura-pura miskin." Nicholas Ren menghela napas. Dia menyerah dan tahu bahwa dia tidak akan pernah bisa melawan Erwin Gu, memikirkan tindakan bodoh dirinya melawan Erwin Gu dulu sehingga bisa berakhir seperti ini, sekarang dia masih bisa mempertahankan pekerjaannya sudah merupakan sebuah keajaiban! ! ! !
Novel Terkait
Anak Sultan Super×
- Bab 1 Bersabar Sebentar Lagi
- Bab 2 Penantian yang Berbuah Manis
- Bab 3 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 4 Makan Malam
- Bab 5 Pembalasan
- Bab 6 Mentraktir
- Bab 7 Sandiwaranya Keterlaluan
- Bab 8 Kakak Drake Dipukuli
- Bab 9 Perkenalan Singkat
- Bab 10 Masalah Keluarga Lin
- Bab 11 Percaya
- Bab 12 Pria Simpanan
- Bab 13 Member Card Klub Sky
- Bab 14 Ternyata Berhasil
- Bab 15 Menginap
- Bab 16 Kaget
- Bab 17 Blue Diamond Member Card
- Bab 18 Tempat Modifikasi Mobil
- Bab 19 Berputar di Lintasan
- Bab 20 Sekretaris Qin
- Bab 21 Jangan-Jangan Benaran Dia?
- Bab 22 Sesuai dengan Harapan
- Bab 23 Dilabrak
- Bab 24 Bertanya
- Bab 25 Aku Akan Menceraikanmu
- Bab 26 Pemegang Saham Terbesar
- Bab 27 Berlutut!
- Bab 28 Modifikasi Mobil
- Bab 29 Rencana David Huo
- Bab 30 Perjamuan Hotel Flow Heart
- Bab 31 Fitnah
- Bab 32
- Bab 33 Menentukan Hidup Mati Seorang
- Bab 34 Kenyataan Terkuak
- Bab 35 Maafkan Aku
- Bab 36 Kedatangan Wanita Cantik
- Bab 37 Memandang Orang dari Luarnya Saja
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Kakak Gu
- Bab 40 Merelokasi Panti Asuhan
- Bab 41 Berani-beraninya Kamu
- Bab 42 Apapun Akan Aku Lakukan
- Bab 43 Kuda Perang
- Bab 44 Mobil Balap yang Menakjubkan
- Bab 45 Kecelakaan
- Bab 46 Maaf, Aku Sudah Kurang Ajar
- Bab 47 Tahukah Kamu Siapa Sebenarnya Dia?
- Bab 48 Mengunjungi Super Car Club
- Bab 49 Pilihkan Mobil Sport Untukku
- Bab 50 Apakah Aku Telah Berbuat Sesuatu Padanya?
- Bab 51 Aku Melihatnya
- Bab 52 Penyelamatan
- Bab 53 Menyuruhku Mengeluarkan Uang?
- Bab 54 1999 Tangkai Bunga Mawar
- Bab 55 Bertemu di Kota A Lagi
- Bab 56 Kakak Huo dari Mana Saja Kamu
- Bab 57 Aku Memukul Orang
- Bab 58 Memohon Ampun
- Bab 59 Kalau Dia Tidak Bangun Semua Akan Mati
- Bab 60 Sadar Juga
- Bab 61 Kecemburuan
- Bab 62 Keberanian dan Harapan
- Bab 63 Masa Muda yang Membingungkan
- Bab 64 Meningkatkan Kemampuan
- Bab 65 Bukan Bar Biasa
- Bab 66 Erwin Gu Cepat Pergi!
- Bab 67 Apakah Ini Mimpi?
- Bab 68 Satu Gerakan Saja
- Bab 69 Bibir Merah yang Mempesona
- Bab 70 Kemasukkan Iblis
- Bab 71 Apakah Mengenalnya?
- Bab 72 Rencana di Reuni
- Bab 73 Mendadak Menjadi Orang Kaya
- Bab 74 Iri Hati
- Bab 75 Reuni Kelas
- Bab 76 Penghinaan Erwin Gu
- Bab 77 Kamu Pikir Kamu Siapa?
- Bab 78 Mempermalukannya
- Bab 79 Keinginan untuk Berkembang
- Bab 80 Siasat dalam Dunia Bisnis
- Bab 81 Perusahaan Bobrok
- Bab 82 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 83 Anggota Sky Group
- Bab 84 Menyelidiki Erwin Gu
- Bab 85 Ini yang Kedua Kalinya
- Bab 86 Tendangan dari Bawah Meja
- Bab 87 Permintaan Maaf
- Bab 88 Kesempatan
- Bab 89 Bersedia Menjadi Pion
- Bab 90 Kedatangan Para Tuan Muda
- Bab 91 Roda Kehidupan
- Bab 92 Masuk Jurang dan Tidak Bisa Kembali Lagi
- Bab 93 Mencari Viona Han
- Bab 94 Di Mana Viona Han?
- Bab 95 Dipekerjakan Gu Group
- Bab 96 Mendatangi Heri Pan
- Bab 97 Di Atas Langit Masih Ada Langit (1)
- Bab 98 Di Atas Langit Masih Ada Langit (2)
- Bab 99 Kita Akan Bertemu Lagi
- Bab 100 Dokter Asing!
- Bab 101 Apa Itu Kaum Rendahan!
- Bab 102 Duduk di Kursi Roda Selamanya?
- Bab 103 Perjamuan Bisnis
- Bab 104 Berlutut untuk Meminta Maaf
- Bab 105 Rencana yang Sia-Sia
- Bab 106 Sebuah Kejutan
- Bab 107 Jamuan Bisnis
- Bab 108 Apakah Tamu VIP Datang?
- Bab 109 Penyesalan yang Sangat Berharga
- Bab 110 Identitas Erwin Gu Diketahui?
- Bab 111 Seorang Tokoh Besar
- Bab 112 Kecurigaan Kuat Terhadap Erwin Gu
- Bab 113 Sky Club
- Bab 114 Rencana Balas Dendam
- Bab 115 Balas Dendam
- Bab 116 Kembali ke Kota A
- Bab 117 Pamer
- Bab 118 Kartu Keanggotaan Klub Sky
- Bab 119 Bergaul dalam Industri Hiburan
- Bab 120 Pewaris Keluarga Wang
- Tamat