Anak Sultan Super - Bab 107 Jamuan Bisnis
Investasi 30 miliar RMB (sekitar 60 triliun rupiah)?
Betapa kayanya orang ini hingga mau mengeluarkan begitu banyak uang! Tidak heran dia ini adalah tamu VIP Gu Group, sepertinya mungkin dia lebih hebat daripada Gu Group!!
Maria Qian diam-diam pergi dengan membawa rasa terkejutnya. Yang tidak dia ketahui adalah bahwa saat ini Erwin Gu sedang berbaring di sofa, menutupi mulutnya, dan mencoba menahan tawanya.
Sebenarnya, ketika Maria Qian sedang berbicara dengan pelayan, Erwin Gu yang berada di kamar mendengar suara di luar pintu, karena usil, jadi Erwin Gu berpura-pura sedang menelpon dengan suara keras di dekat pintu. Ketika dia memikirkan ekspresi terkejut Maria Qian, dia tidak bisa menahan tawa, dia tidak tahu, jika Maria Qian memberitahu Kenta Qian tentang hal ini, apa reaksi Kenta Qian!
Tentu saja, Maria Qian tidak bisa menahan diri lagi, saat ini, dia sedang berbicara dengan Kenta Qian di kantor Kenta Qian, ketika Kenta Qian mendengar investasi puluhan miliar RMB (sekitar puluhan triliun rupiah), reaksi pertamanya adalah berteriak dengan marah.
"Maria Qian !! Bukankah aku sudah pernah memberitahumu untuk jangan mengganggunya? !!!"
"Ayah, aku bersumpah, aku hanya lewat depan pintunya saja dan diam-diam mendengarnya, dia tidak menyadarinya, dan pasti tidak akan mengganggunya!" Maria Qian mengangkat tangannya dan bersumpah!
Kenta Qian menatap Maria Qian dengan tidak berdaya dan ekspresi marah!
"Ayah, aku sudah bersumpah padamu, namun kamu masih marah padaku, huh, aku pasti akan memberitahu ibu!" Ujar Maria Qian dengan cemberut.
Kenta Qian menatap Maria Qian dengan marah, dia tidak bisa mengatakan sepatah kata pun untuk waktu yang lama.
"Ayah, jangan khawatir, aku jamin dia tidak akan pernah tahu, dan aku tidak akan mengganggunya lagi!" Ujar Maria Qian sambil memeluk Kenta Qian.
Kenta Qian hanya bisa menatap putrinya dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Hanya dia satu-satunya putri di keluarga mereka, semua orang di keluarga sangat menyayanginya, terutama yang berada di rumah, ini juga membuat Maria Qian ditakdirkan memiliki kepribadian arogan.
Akhirnya keesokan paginya, jam weker Maria Qian berdering pada pukul 5.30. Maria Qian, yang biasanya pukul 8 pun belum bangun, hari ini begitu jam weker berbunyi dia segera bangun, dia telah meminta seorang stylist untuk datang membantunya menata rambut.
Dia harus tampil di depannya dengan luar biasa, sehingga hanya ada dia di matanya.
Saat ini, Erwin Gu masih berada dalam mimpinya. Bagi Erwin Gu, perjamuan bisnis ini, hanya jamuan makan saja, jadi bangun pada jam makan, dan tidak menunda waktu mengisi perut itu sudah cukup. Tujuan satunya lagi adalah mendapatkan wanita sombong itu.
Sebelum jam 10, orang-orang kelas atas di Kota Linchuan sudah berdatangan satu persatu, bagi mereka, yang terpenting bukanlah datang makan, di jamuan bisnis ini, semua orang yang datang adalah pebisnis terbaik dan bos besar.
Dan tujuan setiap orang adalah mendekatkan hubungan.
Sebelum jam setengah sepuluh, ponsel Maria Qian sudah berdering, peneleponnya adalah sahabat baiknya Yuri Wang. Yuri Wang datang ke tempat Maria Qian, jadi tentu saja, Maria Qian yang sebagai tuan rumah yang baik harus menyambut mereka.
Pada saat ini, pikiran Maria Qian masih tertuju pada Erwin Gu.
Dia sangat berharap bahwa tamu terhormat ini akan bisa langsung melihat dirinya pada pandangan pertama, tetapi para sahabatnya ini juga tidak bisa diabaikan begitu saja.
Maria Qian merasa sangat cemas, apakah tunggu sebentar lagi?? Bagaimana jika dia masih tidak muncul di tempat saat waktu makan dimulai ?? Apakah dia harus mengabaikan para sahabatnya ini begitu saja?
Para sahabatnya ini semuanya adalah Nona muda terkenal di Kota Linchuan, keluarga mereka dapat membawakan banyak bisnis untuk Maria Qian, sekarang sepertiga dari penghasilan Perumahan Kingdom dibangun di atas hubungan antara sahabat baiknya ini. Hubungan ini tidak bisa sembarangan disinggung.
Setelah berpikir untuk waktu yang lama, dia akhirnya merasa lebih baik pergi ke aula perjamuan. Maria Qian muncul di aula perjamuan dengan gaun pesta merah anggur, dan dalam sekejap langsung menarik perhatian banyak pemuda.
Ketika tiba di aula perjamuan, semua jenis buah-buahan dan minuman sudah disiapkan, ada beberapa wanita berjalan dari kejauhan, dan mereka semua sangat cantik.
"Aduh, Maria, kamu ini tidak setia kawan bukan? Kami sudah lama di sini, namun kamu baru datang untuk menemani kami sekarang! Yuri Wang mengenakan gaun putih panjang dan berjalan mendekat sambil berlenggak-lenggok.
"Ya, Maria, kamu yang sebagai tuan rumah ini sudah datang terlambat!"
Beberapa sahabatnya mengeluh padanya.
"Oke, oke, aku sudah salah, malam ini pergi ke Tangshi, lakukan sesuka hati, oke?"
Klub malam Tangshi adalah klub malam terkenal di Kota Linchuan, harga di sana sangat tinggi, dan semua orang yang dapat pergi ke sana untuk menghabiskan uang adalah para wanita dengan latar belakang yang sangat baik.
"Baiklah, demi acara malam ini, kami maafkan kamu!" Yuri Wang tersenyum manis.
"Eh? Mengapa Jeni Sun belum datang?" Mereka menyadari bahwa dari tim hari ini hanya Jeni Sun yang belum datang.
Saat ini di luar aula jamuan makan, Jeni Sun perlahan berjalan menuju aula dengan mengenakan gaun hitam mewah.
Ketika Jeni Sun hendak tiba di pintu masuk, dia melihat William Yang, dia benar-benar ingin menyapanya, orang ini bergaul dengan Presdir Gu Group setiap hari, inilah sebabnya banyak orang ingin mengambil hatinya, ketika dia ingin melangkah maju, dia melihat ada seorang pria di samping William Yang.
Yang membuat Jeni Sun penasaran adalah pada saat ini William Yang berdiri di depan pemuda ini seperti seorang bawahan, dan penampilan pemuda itu benar-benar sangat biasa. Bagaimana orang seperti itu bisa berada di sisi William Yang?
Segera setelah itu, Jeni Sun melihat William Yang mundur dan membiarkan pemuda itu masuk, namun William Yang menunggu di pintu selama lima menit sebelum masuk.
Mengapa masuk secara terpisah? Apakah sengaja menjaga jarak? Yang paling penting adalah semua yang dilakukan William Yang barusan tampak seperti seorang bawahan.
Siapa dia sebenarnya sehingga bisa membuat William Yang begitu menghormatinya?
Ketika masuk ke aula perjamuan, Jeni Sun dikelilingi oleh sekelompok sahabat baiknya.
"Jeni, kenapa kamu baru datang?"
"Ya!"
Jeni Sun mengobrol dengan sahabatnya, tetapi matanya sering menatap ke pria yang duduk di sudut. Jeni Sun sangat yakin bahwa pria ini pasti tidak biasa.
Ketika semua orang sangat ingin memiliki jurus menggandakan diri untuk bisa menjalin lebih banyak kontak hubungan, pria itu melihat ke seluruh ruang perjamuan dengan tenang, seolah-olah dia tidak mau berbicara dengan orang-orang ini.
Erwin Gu duduk di sudut dan mengamati dengan tenang, banyak orang sering menatap ke Erwin Gu dengan tatapan meremehkannya, tentu saja, Erwin Gu sudah terbiasa. Menurut Erwin Gu, orang-orang ini seperti semut, jika dia benar-benar ingin membunuh mereka, itu hanyalah masalah sepele.
Erwin Gu bahkan tidak mau memperhitungkan ini dengan orang-orang ini.
Dan tidak hanya Jeni Sun yang tidak konsentrasi, Maria Qian juga selalu melihat ke arah pintu masuk.
Novel Terkait
My Goddes
Riski saputroMy Perfect Lady
AliciaBehind The Lie
Fiona LeeUntouchable Love
Devil BuddyPenyucian Pernikahan
Glen ValoraCintaku Pada Presdir
NingsiInnocent Kid
FellaAnak Sultan Super×
- Bab 1 Bersabar Sebentar Lagi
- Bab 2 Penantian yang Berbuah Manis
- Bab 3 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 4 Makan Malam
- Bab 5 Pembalasan
- Bab 6 Mentraktir
- Bab 7 Sandiwaranya Keterlaluan
- Bab 8 Kakak Drake Dipukuli
- Bab 9 Perkenalan Singkat
- Bab 10 Masalah Keluarga Lin
- Bab 11 Percaya
- Bab 12 Pria Simpanan
- Bab 13 Member Card Klub Sky
- Bab 14 Ternyata Berhasil
- Bab 15 Menginap
- Bab 16 Kaget
- Bab 17 Blue Diamond Member Card
- Bab 18 Tempat Modifikasi Mobil
- Bab 19 Berputar di Lintasan
- Bab 20 Sekretaris Qin
- Bab 21 Jangan-Jangan Benaran Dia?
- Bab 22 Sesuai dengan Harapan
- Bab 23 Dilabrak
- Bab 24 Bertanya
- Bab 25 Aku Akan Menceraikanmu
- Bab 26 Pemegang Saham Terbesar
- Bab 27 Berlutut!
- Bab 28 Modifikasi Mobil
- Bab 29 Rencana David Huo
- Bab 30 Perjamuan Hotel Flow Heart
- Bab 31 Fitnah
- Bab 32
- Bab 33 Menentukan Hidup Mati Seorang
- Bab 34 Kenyataan Terkuak
- Bab 35 Maafkan Aku
- Bab 36 Kedatangan Wanita Cantik
- Bab 37 Memandang Orang dari Luarnya Saja
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Kakak Gu
- Bab 40 Merelokasi Panti Asuhan
- Bab 41 Berani-beraninya Kamu
- Bab 42 Apapun Akan Aku Lakukan
- Bab 43 Kuda Perang
- Bab 44 Mobil Balap yang Menakjubkan
- Bab 45 Kecelakaan
- Bab 46 Maaf, Aku Sudah Kurang Ajar
- Bab 47 Tahukah Kamu Siapa Sebenarnya Dia?
- Bab 48 Mengunjungi Super Car Club
- Bab 49 Pilihkan Mobil Sport Untukku
- Bab 50 Apakah Aku Telah Berbuat Sesuatu Padanya?
- Bab 51 Aku Melihatnya
- Bab 52 Penyelamatan
- Bab 53 Menyuruhku Mengeluarkan Uang?
- Bab 54 1999 Tangkai Bunga Mawar
- Bab 55 Bertemu di Kota A Lagi
- Bab 56 Kakak Huo dari Mana Saja Kamu
- Bab 57 Aku Memukul Orang
- Bab 58 Memohon Ampun
- Bab 59 Kalau Dia Tidak Bangun Semua Akan Mati
- Bab 60 Sadar Juga
- Bab 61 Kecemburuan
- Bab 62 Keberanian dan Harapan
- Bab 63 Masa Muda yang Membingungkan
- Bab 64 Meningkatkan Kemampuan
- Bab 65 Bukan Bar Biasa
- Bab 66 Erwin Gu Cepat Pergi!
- Bab 67 Apakah Ini Mimpi?
- Bab 68 Satu Gerakan Saja
- Bab 69 Bibir Merah yang Mempesona
- Bab 70 Kemasukkan Iblis
- Bab 71 Apakah Mengenalnya?
- Bab 72 Rencana di Reuni
- Bab 73 Mendadak Menjadi Orang Kaya
- Bab 74 Iri Hati
- Bab 75 Reuni Kelas
- Bab 76 Penghinaan Erwin Gu
- Bab 77 Kamu Pikir Kamu Siapa?
- Bab 78 Mempermalukannya
- Bab 79 Keinginan untuk Berkembang
- Bab 80 Siasat dalam Dunia Bisnis
- Bab 81 Perusahaan Bobrok
- Bab 82 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 83 Anggota Sky Group
- Bab 84 Menyelidiki Erwin Gu
- Bab 85 Ini yang Kedua Kalinya
- Bab 86 Tendangan dari Bawah Meja
- Bab 87 Permintaan Maaf
- Bab 88 Kesempatan
- Bab 89 Bersedia Menjadi Pion
- Bab 90 Kedatangan Para Tuan Muda
- Bab 91 Roda Kehidupan
- Bab 92 Masuk Jurang dan Tidak Bisa Kembali Lagi
- Bab 93 Mencari Viona Han
- Bab 94 Di Mana Viona Han?
- Bab 95 Dipekerjakan Gu Group
- Bab 96 Mendatangi Heri Pan
- Bab 97 Di Atas Langit Masih Ada Langit (1)
- Bab 98 Di Atas Langit Masih Ada Langit (2)
- Bab 99 Kita Akan Bertemu Lagi
- Bab 100 Dokter Asing!
- Bab 101 Apa Itu Kaum Rendahan!
- Bab 102 Duduk di Kursi Roda Selamanya?
- Bab 103 Perjamuan Bisnis
- Bab 104 Berlutut untuk Meminta Maaf
- Bab 105 Rencana yang Sia-Sia
- Bab 106 Sebuah Kejutan
- Bab 107 Jamuan Bisnis
- Bab 108 Apakah Tamu VIP Datang?
- Bab 109 Penyesalan yang Sangat Berharga
- Bab 110 Identitas Erwin Gu Diketahui?
- Bab 111 Seorang Tokoh Besar
- Bab 112 Kecurigaan Kuat Terhadap Erwin Gu
- Bab 113 Sky Club
- Bab 114 Rencana Balas Dendam
- Bab 115 Balas Dendam
- Bab 116 Kembali ke Kota A
- Bab 117 Pamer
- Bab 118 Kartu Keanggotaan Klub Sky
- Bab 119 Bergaul dalam Industri Hiburan
- Bab 120 Pewaris Keluarga Wang
- Tamat