Anak Sultan Super - Bab 6 Mentraktir
Nicholas Ren merasa aneh melihat ekpresi Erwin Gu yang terlihat menikmati, lalu terdengar suara Sally Su yang berkata, “Apakah otak Erwin Gu sudah rusak? Setelah putus, dia terlalu sedih dan menghabiskan uangnya, dia sudah tahu orang lain menganiaya dia, tetapi kenapa dia masih menurut saja?”
“Kemungkinan dia sudah depresi”, kata Nicholas Ren sambil menatap Sally Su, dia berjalan mendekatinya dan dengan lembut menyentuh hidung Sally Su dengan jari-jarinya. Sally Su meringkuk dalam pelukannya dengan malu. Mata Nicholas Ren memandang ke arah kepergian Erwin Gu, dia berkata pelan di dalam hatinya, “Erwin Gu, tunggu saja, Sally Su adalah milikku, sedangkan kamu, cepat atau lambat aku akan membuatmu pergi suatu hari nanti.”
Erwin Gu memfotokopi selembar demi selembar, ini mungkin dokumen yang tidak berguna lagi dan dia sedang memikirkan cara untuk membalas dendam.
Dia akan membiarkan Nicholas Ren senang terlebih dahulu, menunggu kesempatan yang tepat tiba dan kemudian menunjukkan kekuatannya pada Nicholas Ren.
Pada hari ulang tahun Sally Su, Nicholas Ren yang seharusnya menjadi pusat perhatian telah digantikan orang lain. Dia sudah menahannya untuk waktu yang lama dan ingin membuat dirinya mendapatkan kembali kehormatannya, jika tidak, sebagai seorang supervisor mau diletakkan di mana mukanya?
Kebetulan hari ini semua orang tidak ada pekerjaan dan tidak sibuk, setelah selesai makan siang, Nicholas Ren berkata, “Kawan-kawan, beberapa hari ini semua sudah berusaha keras, akhirnya tidak ada pekerjaan hari ini. Untuk meringankan tekanan kita, aku akan mengundang semua orang untuk pergi bernyanyi.”
“Wah, oke, oke, sudah lama kita tidak berkumpul dan berpesta!”, kata mereka menyetujuinya.
“Kakak Ren sangat murah hati, terima kasih Kakak Ren!”, kata salah satu dari mereka.
“Kita pergi kemana? Apa kita pergi ke tempat Karaoke Water Up yang biasanya kita pergi?”, kata Sally Su, dia juga berpikir, kita semua bersantai saja, beberapa hari ini suasana hatinya memburuk karena Erwin Gu.
“Oke, rekan kerja wanita, masih dengan peraturan lama, hahaha”, kata Doni Li dengan senyuman jahatnya, “Bawa tas ransel kalian”. Ini adalah trik yang sering digunakan semua orang, para wanita membawa tas ransel, memasukkan beberapa makanan di dalamnya dan ketika sampai di tempat karaoke mereka akan makan bersama. Karena makanan yang sama akan dijual mahal dua kali lipat di sana.
Melihat semua orang sangat senang, Nicholas Ren sangat bangga.
Dia seorang Nicholas Ren masih mempunyai kehormatan di sini.
“Apanya yang pergi ke Water Up, rupanya Kepala Supervisor Ren kita pergi ke tempat kecil seperti itu, aku kira kalian akan pergi ke tempat hiburan mewah mana, ternyata hanya pergi ke tempat jelek kecil seperti itu, aku juga bisa mengajak kalian pergi ke sana”, Nicholas Ren keluar dari ruang minum dan kebetulan mendengar kata-kata ini.
Wajah Nicholas Ren seketika menjadi marah, dia tidak menyangka watak Erwin Gu sekarang sangat berubah, dulu dia tidak akan berpatisipasi dengan hal besar atau hal kecil yang tidak ada hubungannya dengannya, bahkan sekarang cara bicaranya pun sangat sinis.
Awalnya Nicholas Ren bermaksud untuk mengajak Erwin Gu hari ini, dia memperkirakan uang Erwin Gu sudah habis dipakai, jadi seharusnya dia tidak akan sombong lagi. Tetapi tanpa diduga, di hadapan begitu banyak bawahannya, dia mengatainya. Meskipun tempat karaoke Water Up bukan tempat hiburan yang mewah, tetapi juga termasuk salah satu tempat hiburan menengah ke atas di Kota A. Untuk beberapa bawahan perusahaan ini, itu sudah lebih dari cukup.
Erwin Gu hanya seorang pria miskin, dia tidak berhak berkata seperti ini, aku tidak percaya jika dia bukan memenangkan lotre.
“Wah, Tuan besar Gu, kenapa kamu bisa punya waktu luang untuk mengurusi urusan kami? Bukankah kamu tidak pernah mengikuti acara perkumpulan kami? Atau jangan-jangan kamu ingin mentraktir kami?”, kata Nicholas Ren sambil memandang rendah Erwin Gu, dia percaya bahwa Erwin Gu akan segera menghabiskan seluruh tabungannya.
“Iya, Tuan Muda Gu, menurut Anda tempat mana yang termasuk kelas atas?”, kata Doni Li, seperti biasanya, dia selalu membantu Nicholas Ren berbicara.
Anak buah bodoh ini kurang beruntung mengikuti majikan yang salah. Hari ini aku akan membuatmu tahu apa yang dinamakan “dihadiahi” dan apa yang dinamakan “ditraktir”.
“Oke, aku akan mengundang semuanya untuk pergi bernyanyi, dan anggap saja ini adalah ucapan terima kasihku kepada kalian karena sudah “merawatku” begitu lama”, kata Erwin Gu.
Saat mengucapkan kata-kata ini, Erwin Gu sengaja memperkuat tekanan nada pada kata “merawatku”. Semua orang tahu apa yang dimaksud Erwin Gu dengan “merawat”. Karena di dalam kantor ini, siapa yang tidak pernah menganiaya dia? Hanya diri mereka sendiri yang tahu.
“Kita ke Klub hiburan Happy bernyanyi saja!”, kata Erwin Gu dengan datar.
Tetapi beberapa kata ini membuat semua orang terkejut.
“Klub hiburan Happy? Maksudmu Klub hiburan Happy yang ada di bawah nama Klub Sky?”, kata Nicholas Ren, bahkan dia pun tidak bisa menahan dirinya untuk tidak bertanya.
“Iya, apa kalian setuju? Jika kalian setuju aku akan memesan ruang privat”, kata Erwin Gu kepada mereka dan tampangnya terlihat seperti bukan masalah besar.
“Sudah cukup, Erwin Gu, berhenti sampai di sini saja, jangan menyombong lagi, apakah kamu mau bilang bahwa selama ini kamu hanya berpura-pura dan sebenarnya kamu adalah orang kaya yang tidak terlihat? Kami semua tidak ingin melihatmu dikejar oleh rentenir sampai ke perusahaan. Seluruh perusahaan kita tidak akan sanggup menahan malu seperti ini. Pada saat itu, tidak akan ada orang yang bersimpati padamu dan jangan berharap akan ada orang yang akan membantumu”, kata Sally Su, saat ini dia merasa sangat jijik dengan pria gila hormat ini, dan lebih jijik lagi dengan Erwin Gu yang memakai cara seperti ini untuk mendapatkan kembali dirinya.
“Sally Su, apakah kamu merasa kamu sangat memahamiku? Tidak masalah jika kamu dan Nicholas Ren tidak bersedia pergi karena gengsi, tetapi jangan melarang rekan kerja kita untuk bersenang-senang! Benar tidak, Doni Li?”, kata Erwin Gu.
Saat ini, Doni Li sudah mulai berkhayal tentang kemewahan yang ada di dalam Klub hiburan Happy, katanya fasilitas dan pelayanan yang ada di sana adalah kelas satu. Dia terus mengangguk, tetapi langsung tersadar kembali, dia takut Erwin Gu membohonginya, jalan di depan sana masih sangat panjang, siapapun tidak tahu apa yang terjadi dengan perubahan Erwin Gu, “Kakak Ren, ayo pergi bersama, mari kita lihat apakah Tuan Muda Gu memang bisa mentraktir kita pergi. Beri dia kehormatan, ayo kita bermain!”, kata Doni Li kepada Nicholas Ren.
Lagi-lagi Nicholas Ren dikalahkan oleh Erwin Gu.
Meskipun tidak tahu mengapa Erwin Gu tiba-tiba berlagak begitu kaya, tetapi untuk orang-orang kelas pekerja biasa seperti mereka, jika dalam seumur hidup mereka bisa pergi ke Klub hiburan Happy sekali saja, maka mereka sudah dapat membual seumur hidup.
Nicholas Ren berpikir sambil menghitung di dalam hatinya, “Bagaimanapun juga, aku tidak perlu membayarnya sendiri, bahkan jika tidak punya uang dan akan ditangkap, hanya Erwin Gu yang akan ditangkap, aku sekaligus bisa memperkaya pengalamanku dengan pergi ke sana.”
“Ayo, kakak Ren, anggap saja kita memberi kehormatan pada Tuan Muda Gu”, bagaimanapun juga Nicholas Ren adalah ketua mereka, meskipun semua orang sangat ingin pergi melihat-lihat, tetapi jika Nicholas Ren tidak pergi, maka tidak akan ada yang berani pergi.
Nicholas Ren langsung mengambil kesempatan untuk melepaskan diri dari posisi canggung ini dan berkata, “Baiklah, anggap saja sebagai memberimu kehormatan, tapi jika kamu hanya ingin membual, kami semua tidak akan mampu mengeluarkan uang sebanyak itu.
Erwin Gu benar-benar ingin tertawa melihat sosok Nicholas Ren yang jelas-jelas tidak bersedia tetapi tetap ingin terlihat hebat.
Novel Terkait
Si Menantu Dokter
Hendy ZhangAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlUntouchable Love
Devil BuddyThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensAnak Sultan Super×
- Bab 1 Bersabar Sebentar Lagi
- Bab 2 Penantian yang Berbuah Manis
- Bab 3 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 4 Makan Malam
- Bab 5 Pembalasan
- Bab 6 Mentraktir
- Bab 7 Sandiwaranya Keterlaluan
- Bab 8 Kakak Drake Dipukuli
- Bab 9 Perkenalan Singkat
- Bab 10 Masalah Keluarga Lin
- Bab 11 Percaya
- Bab 12 Pria Simpanan
- Bab 13 Member Card Klub Sky
- Bab 14 Ternyata Berhasil
- Bab 15 Menginap
- Bab 16 Kaget
- Bab 17 Blue Diamond Member Card
- Bab 18 Tempat Modifikasi Mobil
- Bab 19 Berputar di Lintasan
- Bab 20 Sekretaris Qin
- Bab 21 Jangan-Jangan Benaran Dia?
- Bab 22 Sesuai dengan Harapan
- Bab 23 Dilabrak
- Bab 24 Bertanya
- Bab 25 Aku Akan Menceraikanmu
- Bab 26 Pemegang Saham Terbesar
- Bab 27 Berlutut!
- Bab 28 Modifikasi Mobil
- Bab 29 Rencana David Huo
- Bab 30 Perjamuan Hotel Flow Heart
- Bab 31 Fitnah
- Bab 32
- Bab 33 Menentukan Hidup Mati Seorang
- Bab 34 Kenyataan Terkuak
- Bab 35 Maafkan Aku
- Bab 36 Kedatangan Wanita Cantik
- Bab 37 Memandang Orang dari Luarnya Saja
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Kakak Gu
- Bab 40 Merelokasi Panti Asuhan
- Bab 41 Berani-beraninya Kamu
- Bab 42 Apapun Akan Aku Lakukan
- Bab 43 Kuda Perang
- Bab 44 Mobil Balap yang Menakjubkan
- Bab 45 Kecelakaan
- Bab 46 Maaf, Aku Sudah Kurang Ajar
- Bab 47 Tahukah Kamu Siapa Sebenarnya Dia?
- Bab 48 Mengunjungi Super Car Club
- Bab 49 Pilihkan Mobil Sport Untukku
- Bab 50 Apakah Aku Telah Berbuat Sesuatu Padanya?
- Bab 51 Aku Melihatnya
- Bab 52 Penyelamatan
- Bab 53 Menyuruhku Mengeluarkan Uang?
- Bab 54 1999 Tangkai Bunga Mawar
- Bab 55 Bertemu di Kota A Lagi
- Bab 56 Kakak Huo dari Mana Saja Kamu
- Bab 57 Aku Memukul Orang
- Bab 58 Memohon Ampun
- Bab 59 Kalau Dia Tidak Bangun Semua Akan Mati
- Bab 60 Sadar Juga
- Bab 61 Kecemburuan
- Bab 62 Keberanian dan Harapan
- Bab 63 Masa Muda yang Membingungkan
- Bab 64 Meningkatkan Kemampuan
- Bab 65 Bukan Bar Biasa
- Bab 66 Erwin Gu Cepat Pergi!
- Bab 67 Apakah Ini Mimpi?
- Bab 68 Satu Gerakan Saja
- Bab 69 Bibir Merah yang Mempesona
- Bab 70 Kemasukkan Iblis
- Bab 71 Apakah Mengenalnya?
- Bab 72 Rencana di Reuni
- Bab 73 Mendadak Menjadi Orang Kaya
- Bab 74 Iri Hati
- Bab 75 Reuni Kelas
- Bab 76 Penghinaan Erwin Gu
- Bab 77 Kamu Pikir Kamu Siapa?
- Bab 78 Mempermalukannya
- Bab 79 Keinginan untuk Berkembang
- Bab 80 Siasat dalam Dunia Bisnis
- Bab 81 Perusahaan Bobrok
- Bab 82 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 83 Anggota Sky Group
- Bab 84 Menyelidiki Erwin Gu
- Bab 85 Ini yang Kedua Kalinya
- Bab 86 Tendangan dari Bawah Meja
- Bab 87 Permintaan Maaf
- Bab 88 Kesempatan
- Bab 89 Bersedia Menjadi Pion
- Bab 90 Kedatangan Para Tuan Muda
- Bab 91 Roda Kehidupan
- Bab 92 Masuk Jurang dan Tidak Bisa Kembali Lagi
- Bab 93 Mencari Viona Han
- Bab 94 Di Mana Viona Han?
- Bab 95 Dipekerjakan Gu Group
- Bab 96 Mendatangi Heri Pan
- Bab 97 Di Atas Langit Masih Ada Langit (1)
- Bab 98 Di Atas Langit Masih Ada Langit (2)
- Bab 99 Kita Akan Bertemu Lagi
- Bab 100 Dokter Asing!
- Bab 101 Apa Itu Kaum Rendahan!
- Bab 102 Duduk di Kursi Roda Selamanya?
- Bab 103 Perjamuan Bisnis
- Bab 104 Berlutut untuk Meminta Maaf
- Bab 105 Rencana yang Sia-Sia
- Bab 106 Sebuah Kejutan
- Bab 107 Jamuan Bisnis
- Bab 108 Apakah Tamu VIP Datang?
- Bab 109 Penyesalan yang Sangat Berharga
- Bab 110 Identitas Erwin Gu Diketahui?
- Bab 111 Seorang Tokoh Besar
- Bab 112 Kecurigaan Kuat Terhadap Erwin Gu
- Bab 113 Sky Club
- Bab 114 Rencana Balas Dendam
- Bab 115 Balas Dendam
- Bab 116 Kembali ke Kota A
- Bab 117 Pamer
- Bab 118 Kartu Keanggotaan Klub Sky
- Bab 119 Bergaul dalam Industri Hiburan
- Bab 120 Pewaris Keluarga Wang
- Tamat