Anak Sultan Super - Bab 105 Rencana yang Sia-Sia
Agus Li memikirkannya dengan hati-hati, dan tanpa sadar menjadi lebih khawatir lagi, bagaimanapun juga dia ada menghubungi Heri Pan baru-baru ini, jangan biarkan musuh Heri Pan mengetahuinya, atau akan melukainya sendiri.
"Seharusnya tidak mungkin, aku hanya membantu Heri Pan menangani Erwin Gu, lagipula aku tidak ada hubungannya dengan Heri Pan!" Agus Li berkata pada dirinya sendiri.
Tiba-tiba, ponsel Agus Li berdering, dan Agus Li menggigil ketakutan. Saat dilihat itu adalah Vix Li, dan hati yang ketakutan ini baru lega.
"Ayah, ada apa?"
"Agus Li, kamu segera ke sini, ke perusahaan tempat teman sekelasmu bekerja."
"Ha? Kenapa tiba-tiba ke sana, apa ada masalah?"
"Sekarang kamu pergi untuk meminta maaf kepada teman sekelasmu."
Minta maaf?? Teman sekelas?? Meminta maaf kepada Ewin Gu??
Tentu saja Agus Li tidak bisa melepaskan harga dirinya, dan melakukan hal-hal yang memalukan, jadi berkata dengan cemas: "Ayah! Aku tidak ingin meminta maaf dengan si tidak berguna itu!! Aku pasti tidak akan melakukannya! Ayah !!!"
Tentu saja, Vix Li tahu seperti apa putranya, dan membujuknya: "Nak, aku tahu telah bersalah padamu kali ini, tetapi demi masa depan perusahaan, kamu harus melakukannya untuk pertama kali, jika tidak melakukannya, kita akan menyinggung Jhony Li! "
Mendengar Agus Li masih enggan melakukannya, Vix Li hanya bisa terus membujuknya.
"Nak, sekarang dia mengandalkan Jhony Li, kali ini kamu mengakui kesalahanmu dulu, membuat situasinya menjadi reda terlebih dahulu, dan di kesempatan yang lain, kita akan membalasnya!!"
Vix Li membujuknya untuk waktu yang lama, dia juga tidak ingin putranya menundukkan kepalanya, tetapi masalahnya sudah mencapai titik ini, hanya terpikir satu cara ini!
"Ayah, bagaimana menurutmu? Setelah kejadian ini, cari kesempatan untuk membalas dendam?" tanya Agus Li.
“Kamu lebih tahu dariku tentang teman sekelasmu, karena kamu bilang dia tidak berguna, maka di luar perusahaan, kita akan memberi dia pelajaran!” kata Vix Li.
Agus Li berpikir sejenak, jika dia tidak meminta maaf, proyek ini tidak akan selesai, Jhony Li mengambil alihnya, kelak dia tidak akan lagi menjadi pemuda kaya, jadi dia setuju.
"Baiklah, aku akan pergi sekarang."
Setelah menutup telepon, Vix Li masuk dari luar dan berkata, "Kalian berdua tunggu sebentar, Agus Li sedang menuju kesini."
Erwin Gu duduk dengan santai di meja kantor Jhony Li.
Respon Vix Li terhadap sikap Erwin Gu, sangat berbeda, dia begitu santai di depan Jhony Li?
Setelah beberapa saat, pintu kantor terbuka lagi, kali ini Agus Li yang masuk.
Ketika Agus Li melihat Erwin Gu, matanya penuh dengan penghinaan.
“Maafkan aku!” Agus Li berkata pada Erwin Gu dengan dingin.
“Lalu apa? apa ini sudah berakhir?” Erwin Gu memandang Agus Li sambil bercanda dan berkata.
Agus Li berkata dengan marah: "Aku sudah minta maaf, kamu jangan begitu keterlaluan. Masih ingin aku bagaimana lagi?"
“Berlutut?” Erwin Gu berseru, tapi mata Agus Li membelalak marah.
“Erwin Gu, aku beritahu padamu, meskipun aku setuju dengan ayahku untuk datang dan meminta maaf kepadamu, tapi kamu jangan mempermalukanku seperti ini!” kata Agus Li dengan ekspresi pantang menyerah.
Di mata Agus Li, Erwin Gu adalah orang yang tak berguna, sebelumnya seperti itu, sekarang juga begitu, dan kelak juga sama, jadi tidak menganggap Erwin Gu di matanya sama sekali, dia tidak bisa berlutut dan meminta maaf kepada orang yang tak berguna..
“Vix Li, karena anakmu tidak mau, aku juga tidak akan memaksanya, bawa dia pergi!” Erwin Gu berkata dengan dingin kepada Vix Li.
Setelah Erwin Gu selesai berbicara, dia berkata kepada Jhony Li: "Direktur Li, perusahaan mereka bernama Departemen Store Li kan? Ingat baik-baik, jangan sampai kita nanti tidak mempunyai tujuan!"
Begitu kata-kata ini keluar, Vix Li dan Agus Li tercengang, jelas bahwa Jhony Li akan berurusan dengan perusahaannya.
Bagaimana perusahaan kecil mereka, bisa bertahan dari serangan Sky Group?
Melihat ini, Vix Li hanya bisa menggeram dengan kejam: "Cepat berlutut!"
Lutut Agus Li seperti pelat baja, dia tidak bisa berlutut.
“Apa kamu tidak dengar?!! Apakah kamu ingin keluarga kita berkeliaran di jalanan?” Vix Li benar-benar cemas saat ini.
Agus Li tersadar oleh kata-kata ini, berkeliaran di jalanan!! Ini mengingatkan Agus Li pada keluarga Banu Mo.
Keluarga Mo tidak tahu telah menyinggung siapa.
Sekarang keluarga itu berkeliaran di bawah jembatan penyeberangan!!! Semua orang di sekitarnya pergi mengejeknya, dan itu tampak sangat menyakitkan.
Memikirkan hal ini, Agus Li tidak bisa untuk tidak merinding!! Tidak bisa! Jangan menyinggung Jhony Li!
“Erwin Gu, kamu tidak akan selalu terlindungi!” Agus Li bekata pada Erwin Gu dengan suara kecil.
Setelah berbicara, dia berlutut ke Erwin Gu dengan enggan.
Erwin Gu melihat wajah Agus Li yang terpaksa.
Lalu tertawa, dan berkata: "Lakukanlah hal baik jangan memprovokasi aku, jika tidak, tidak akan sesederhana hari ini!"
“Kalau begitu…Direktur Li, soal kerja sama!” Vix Li bertanya cepat.
“Aku akan mencari seseorang untuk menghubungimu,” jawab Jhony Li.
Ketika Agus Li dan Vix Li meninggalkan kantor, Erwin Gu tidak bisa tidak memakai kekerasan, dia tidak pernah berpikir, menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah ini, itu sama sekali tidak berarti.
Dan Erwin Gu juga tahu betul, bahwa Agus Li, merasa tidak senang dan tidak puas. Ketika waktunya tiba, dia tidak akan sungkan lagi.
Setelah masuk ke dalam mobil, Vix Li melihat ekspresi marah Agus Li, meskipun anaknya dirugikan, tapi dia sudah mempertahankan posisi perusahaan.
“Penghinaan ini, suatu hari aku akan menggandakannya kembali ke Erwin Gu.” Agus Li berkata dengan marah.
“Agus Li, kamu harus belajar bersabar sekarang, anak itu, cepat atau lambat akan diusir Jhony Li, pada saat itu, tidak akan terlambat bagimu untuk membalas dendam.” Vix Li membujuk.
Agus Li perlahan tenang, itu benar, dengan kekuatannya sendiri, dia tidak lebih baik dari Erwin Gu yang memiliki latar belakang. Tapi perasaan lain perlahan muncul dari hati Agus Li.
Dia tiba-tiba menoleh, dan berkata kepada Vix Li dengan serius: "Ayah, jangan khawatir, kelak aku akan bekerja keras, untuk membuat perusahaan kita masuk ke lebih banyak pemasaran, dan membuat kekuatan kita lebih besar!"
Vix Li memandang putranya yang akhirnya sudah dewasa, mengangguk puas, dan berpikir dalam hati, sepertinya kali ini bukan hal yang buruk.
"Nak, semangat, dengan kekuatanmu, perusahaan kita pasti akan menjadi semakin kuat, lagipula putraku sangat hebat, suatu hari akan mendapatkan kartu keanggotaan Sky Group."
"Pada saat itu, aku pasti akan menginjak Erwin Gu, bahkan tidak pantas diinjak oleh sepatuku!"
Keduanya merencanakan masa depan dengan cara ini, dan lupa bahwa mereka bahkan tidak bisa menyentuh sehelai bulu pun dari Group Sky sekarang.
Novel Terkait
Menaklukkan Suami CEO
Red MapleLove Is A War Zone
Qing QingInnocent Kid
FellaI'm Rich Man
HartantoAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanDon't say goodbye
Dessy PutriTen Years
VivianAnak Sultan Super×
- Bab 1 Bersabar Sebentar Lagi
- Bab 2 Penantian yang Berbuah Manis
- Bab 3 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 4 Makan Malam
- Bab 5 Pembalasan
- Bab 6 Mentraktir
- Bab 7 Sandiwaranya Keterlaluan
- Bab 8 Kakak Drake Dipukuli
- Bab 9 Perkenalan Singkat
- Bab 10 Masalah Keluarga Lin
- Bab 11 Percaya
- Bab 12 Pria Simpanan
- Bab 13 Member Card Klub Sky
- Bab 14 Ternyata Berhasil
- Bab 15 Menginap
- Bab 16 Kaget
- Bab 17 Blue Diamond Member Card
- Bab 18 Tempat Modifikasi Mobil
- Bab 19 Berputar di Lintasan
- Bab 20 Sekretaris Qin
- Bab 21 Jangan-Jangan Benaran Dia?
- Bab 22 Sesuai dengan Harapan
- Bab 23 Dilabrak
- Bab 24 Bertanya
- Bab 25 Aku Akan Menceraikanmu
- Bab 26 Pemegang Saham Terbesar
- Bab 27 Berlutut!
- Bab 28 Modifikasi Mobil
- Bab 29 Rencana David Huo
- Bab 30 Perjamuan Hotel Flow Heart
- Bab 31 Fitnah
- Bab 32
- Bab 33 Menentukan Hidup Mati Seorang
- Bab 34 Kenyataan Terkuak
- Bab 35 Maafkan Aku
- Bab 36 Kedatangan Wanita Cantik
- Bab 37 Memandang Orang dari Luarnya Saja
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Kakak Gu
- Bab 40 Merelokasi Panti Asuhan
- Bab 41 Berani-beraninya Kamu
- Bab 42 Apapun Akan Aku Lakukan
- Bab 43 Kuda Perang
- Bab 44 Mobil Balap yang Menakjubkan
- Bab 45 Kecelakaan
- Bab 46 Maaf, Aku Sudah Kurang Ajar
- Bab 47 Tahukah Kamu Siapa Sebenarnya Dia?
- Bab 48 Mengunjungi Super Car Club
- Bab 49 Pilihkan Mobil Sport Untukku
- Bab 50 Apakah Aku Telah Berbuat Sesuatu Padanya?
- Bab 51 Aku Melihatnya
- Bab 52 Penyelamatan
- Bab 53 Menyuruhku Mengeluarkan Uang?
- Bab 54 1999 Tangkai Bunga Mawar
- Bab 55 Bertemu di Kota A Lagi
- Bab 56 Kakak Huo dari Mana Saja Kamu
- Bab 57 Aku Memukul Orang
- Bab 58 Memohon Ampun
- Bab 59 Kalau Dia Tidak Bangun Semua Akan Mati
- Bab 60 Sadar Juga
- Bab 61 Kecemburuan
- Bab 62 Keberanian dan Harapan
- Bab 63 Masa Muda yang Membingungkan
- Bab 64 Meningkatkan Kemampuan
- Bab 65 Bukan Bar Biasa
- Bab 66 Erwin Gu Cepat Pergi!
- Bab 67 Apakah Ini Mimpi?
- Bab 68 Satu Gerakan Saja
- Bab 69 Bibir Merah yang Mempesona
- Bab 70 Kemasukkan Iblis
- Bab 71 Apakah Mengenalnya?
- Bab 72 Rencana di Reuni
- Bab 73 Mendadak Menjadi Orang Kaya
- Bab 74 Iri Hati
- Bab 75 Reuni Kelas
- Bab 76 Penghinaan Erwin Gu
- Bab 77 Kamu Pikir Kamu Siapa?
- Bab 78 Mempermalukannya
- Bab 79 Keinginan untuk Berkembang
- Bab 80 Siasat dalam Dunia Bisnis
- Bab 81 Perusahaan Bobrok
- Bab 82 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 83 Anggota Sky Group
- Bab 84 Menyelidiki Erwin Gu
- Bab 85 Ini yang Kedua Kalinya
- Bab 86 Tendangan dari Bawah Meja
- Bab 87 Permintaan Maaf
- Bab 88 Kesempatan
- Bab 89 Bersedia Menjadi Pion
- Bab 90 Kedatangan Para Tuan Muda
- Bab 91 Roda Kehidupan
- Bab 92 Masuk Jurang dan Tidak Bisa Kembali Lagi
- Bab 93 Mencari Viona Han
- Bab 94 Di Mana Viona Han?
- Bab 95 Dipekerjakan Gu Group
- Bab 96 Mendatangi Heri Pan
- Bab 97 Di Atas Langit Masih Ada Langit (1)
- Bab 98 Di Atas Langit Masih Ada Langit (2)
- Bab 99 Kita Akan Bertemu Lagi
- Bab 100 Dokter Asing!
- Bab 101 Apa Itu Kaum Rendahan!
- Bab 102 Duduk di Kursi Roda Selamanya?
- Bab 103 Perjamuan Bisnis
- Bab 104 Berlutut untuk Meminta Maaf
- Bab 105 Rencana yang Sia-Sia
- Bab 106 Sebuah Kejutan
- Bab 107 Jamuan Bisnis
- Bab 108 Apakah Tamu VIP Datang?
- Bab 109 Penyesalan yang Sangat Berharga
- Bab 110 Identitas Erwin Gu Diketahui?
- Bab 111 Seorang Tokoh Besar
- Bab 112 Kecurigaan Kuat Terhadap Erwin Gu
- Bab 113 Sky Club
- Bab 114 Rencana Balas Dendam
- Bab 115 Balas Dendam
- Bab 116 Kembali ke Kota A
- Bab 117 Pamer
- Bab 118 Kartu Keanggotaan Klub Sky
- Bab 119 Bergaul dalam Industri Hiburan
- Bab 120 Pewaris Keluarga Wang
- Tamat