Anak Sultan Super - Bab 78 Mempermalukannya
Meskipun Darian Gong tidak mengerti, mengapa Agus Li tidak membantunya. Tapi dia mungkin tahu, Agus Li adalah bos perusahaan, Ia takut berandalan ini membuat masalah di perusahaan ini!!!
“Dasar orang tua, kenapa kamu begitu sombong!!! Hendra Lu menggelengkan kepalanya dan berkata: “Kamu boleh bertanya pada Agus Li, Agus Li beritahu guru kesayanganmu!”
Agus Li melihatnya dengan kebingungan
Agus Li melihat Darian Gong, dan berkata, “Guru Gong, sekarang Hendra Lu adalah Wakil direktur Sunshine Group. Grup kita, dan Sunshine Group memiliki kerjasama, tapi sekarang sepertinya tidak ada kerjasama lagi karena kesombonganmu.“
Darian Gong terlihat kacau, Dia tidak percaya bahwa Hendra Lu bisa menjadi Wakil Direktur Sunshine Group!!
Hendra Lu tidak tahu apa yang harus dikatakan, dan apa yang harus dikatakannya adalah tindakan yang benar. Yang penting semua yang kupendam selama ini telah kukeluarkan.
“Agus Li, kamu bercanda!! Bagaimana bisa orang seperti Hendra Lu menjadi Wakil Direktur Sunshine Group!!”
Hendra Lu berkata kepada Darian Gong, “Anda tidak percaya, tidak apa. Lebih baik jangan memohon kepadaku! Bahkan jika kamu memohon kepadaku, aku tidak akan merasa kasihan.”
Darian Gong melihat kepercayaan diri Hendra Lu, dan merasa tidak nyaman. Berpikir sekali lagi, sikap Agus Li terhadap Hendra Lu tidak akan membuat Agus Li takut bahkan jika dia adalah seorang berandalan.
Darian Gong sekali lagi berjalan ke arah Agus Li, yang berbicara dengan murid lain. “Agus, baru saja Hendra Lu mengatakan bahwa dia adalah Wakil Direktur Sunshine Group, apakah dia bermimpi?”
“Guru Gong, aku baru saja mengatakan bahwa Hendra Lu sekarang adalah Wakil Direktur Sunshine Group, kamu tidak percaya.”
“I-ini.. ini bagaimana mungkin?????” Darian Gong terkejut.
Darian Gong hanya bisa ketakutan, Hendra Lu adalah Wakil Direktur Sunshine Group, dan anaknya adalah karyawan Sunshine Group, apa yang dia katakan pada Hendra Lu hanya barusan, apakah akan mempengaruhi karir anaknya!!!!
Di sisi lain, Viona Han, dan Erwin Gu berjalan di sekitar peternakan.
Viona Han melihat Erwin Gu dengan perasaan bersalah, dan berkata, “Erwin Gu, Aku benar-benar minta maaf, Ketika Agus Li meneleponku, dia tidak bermaksud seperti itu. Dia bilang dia akan meminta maaf padamu, dan mencarikanmu pekerjaan yang lebih baik. Jika aku tahu akan berakhir seperti ini, aku tidak akan mengajakmu ke sini.”
Viona Han benar-benar merasa bersalah, Jika dia tidak percaya kebohongan Agus Li, Erwin Gu tidak akan dipermalukan seperti ini, dan jika bukan dia sendiri yang mengundang Erwin Gu, percayalah Erwin Gu tidak akan datang.
Erwin Gu sejak awal sudah memprediksikannya, Agus Li tidak akan begitu baik untuk mencarikannya pekerjaan. “Saat aku datang aku juga sudah tahu bahwa dia tidak akan meminta maaf kepadaku, dan aku benar-benar berharap dia mempermalukanku.”
“Hobi macam apa ini??? Suka diperlakukan tidak senonoh?? Apakah kamu tidak kehilangan harga diri ketika kamu dipermalukan di depan begitu banyak murid?”
“Bagaimana kamu bisa yakin hanya aku yang dipermalukan?” Jika Viona Han tidak terlibat, Erwin Gu bisa sangat marah hari ini!!
Viona Han melihat Erwin Gu, dan menggelengkan kepalanya, Erwin Gu masih berpura-pura. Sudah dipermalukan oleh semua orang, masih disini menyombongkan diri, bisakah dia membuat Agus Li dipermalukan??
Sejak zaman ia bersekolah dulu, Viona Han mendengar bahwa Erwin Gu, seorang pria miskin, menyebut dirinya sebagai Tuan Gu, Viona Han merasa bahwa Erwin Gu memiliki harga diri yang tinggi, dan panggilan Tuan Gu ini dikenal oleh hampir semua orang di sekolah, dan selalu dianggap semua orang sebagai lelucon.
Meskipun Viona Han tidak pernah menertawakan Erwin Gu, dia masih merasa bahwa kehidupan di keluarga yang berbeda memiliki pengalaman, dan kemampuan yang berbeda. Mengapa kita harus hidup dengan begitu susah, sulitkah mendewasakan diri kita dengan menerima fakta bahwa kita lebih buruk dari yang lain??
Melihat Erwin Gu yang masih tidak berputus asa, Viona Han takut jika dia kembali nanti, Agus Li akan sengaja membuat masalah untuk Erwin Gu,
Tapi jika membiarkan Erwin Gu pergi sendirian, Erwin Gu akan dipermalukan lagi.
“Erwin Gu, kamu tahu ada Hot Pot yang sangat terkenal di sisi barat jembatan. Maukah kamu mentraktirku makan malam ini?” ujar Viona Han.
Kita semua telah dewasa, bagaimana Erwin Gu tidak tahu, Viona Han melakukan hal itu demi menjaga reputasinya, sengaja mencari alasan. Viona Han masih sebaik dulu.
Erwin Gu melihat Viona Han, dan berkata, “Bukankah kamu ingin aku menghadiri reuni kelas ini? Sekarang mau pergi ke tempat lain?”
“Aku tiba-tiba ingin memakan Hot Pot. Kamu tidak pernah mengundangku makan malam. Mengapa? Begini pun tidak rela?” Viona Han mengatakannya dengan senyum.
Erwin Gu melihat wanita yang ingin menghindari penghinaan ini, tetapi tidak tahan untuk memberitahunya identitas yang sebenarnya. Mengenai Agus Li, akan ada kesempatan untuk balas dendam.
“Sepertinya kali ini aku ingin muntah darah!” Erwin Gu sengaja berpura-pura tampak menyedihkan.
“Ayo cepat. Tempat itu sangat populer, jika kita terlambat, tidak akan ada tempat.” Dengan itu, Viona Han menggandeng Erwin Gu layaknya anak kecil, dan keluar.
Saat Viona Han, dan Erwin Gu pergi, makanan Agus Li sangat hambar, karena tidak ada orang yang dapat dihinanya, dan dia menuangkan anggur ke Hendra Lu untuk mengucapkan permintaannya maafnya.
Darian Gong juga ingin dimaafkan oleh Hendra Lu, Dia ingin menawarkan anggur untuk Hendra Lu, tapi semua itu ditolak oleh Hendra Lu.
Para murid, duduk di meja makan, tidak berbicara, tetapi semuanya mencuri pandang, ada banyak orang yang sangat bahagia, sangat bahagia, berpikir Darian Gong, dan Hendra Lu mereka berdua, benar-benar menjengkelkan. Satu merasa dirinya adalah guru, yang lain merasa dirinya memiliki banyak uang, mereka terhadap murid sangatlah angkuh. Sekarang, di antara murid-murid, akhirnya ada seseorang dengan status yang lebih tinggi dari mereka, menekan mereka, tentu saja, mereka merasa lega.
Setelah makan, Hendra Lu sudah mengatakan apa yang seharusnya dikatakan, bagian berpura-pura pun telah dilakukannya, Dia merasa sangat tidak bertenaga, jadi dia pulang lebih awal.
Setelah semua orang pergi, Agus Li menelepon Heri Pan, melihat panggilan telepon Agus Li, Heri Pan pun buru-buru mengangkatnya, ingin mendengar bagaimana Agus Li mempermalukan Erwin Gu.
Sebagai hasilnya, benda tidak berguna ini mengatakan, bahwa Erwin Gu telah pulang lebih awal, dan Heri Pan pasti sangat marah, Sebagai langkah pertama untuk menghukum Erwin Gu, Agus Li si sampah ini telah gagal.
"Agus Li, kamu sungguh tidak berguna. Kamu bahkan tidak bisa melakukan hal ini dengan baik. Aku akan memberimu kesempatan sekali lagi, jika kamu tidak bisa melakukannya dengan baik, kamu bisa menghilang dari Kota A.” Setelah itu, Dia menutup teleponnya dengan marah, bagaimana juga, Orang-orang yang mengganggu orangku, semuanya tidak memiliki akhir yang baik, Ini baru langkah pertama. Aku bisa bermain pelan-pelan denganmu.
Pada saat ini, Heri Pan berada di kantornya, di sebelahnya berdiri seorang Lolita kecil, Dia yang masih marah, mendorongnya ke atas sofa, dan berdiri di atasnya.
"Aku katakan padamu, selama kau mengikutiku, Aku tidak akan memperlakukanmu secara buruk." Dengan ini, Heri Pan selesai berbicara
Untuk pertama kalinya, Lolita kecil diperlakukan begitu oleh Heri Pan, Dia mengangguk dengan ketakutan dan air mata di matanya.
Di sisi lain, Agus Li yang ditutup teleponnya mendesah cukup dalam. Dia tahu bahwa Erwin Gu pasti keluar dengan Viona Han, karena hal ini dia dimarahi, maka Viona Han, kamu tidak boleh menyalahkanku jika aku bertindak kejam kepadamu, siapa suruh kamu suka mengurus masalah orang lain.
Novel Terkait
Love And War
JaneMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraSuami Misterius
LauraPria Misteriusku
LylyHis Second Chance
Derick HoMenantu Hebat
Alwi GoAnak Sultan Super×
- Bab 1 Bersabar Sebentar Lagi
- Bab 2 Penantian yang Berbuah Manis
- Bab 3 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 4 Makan Malam
- Bab 5 Pembalasan
- Bab 6 Mentraktir
- Bab 7 Sandiwaranya Keterlaluan
- Bab 8 Kakak Drake Dipukuli
- Bab 9 Perkenalan Singkat
- Bab 10 Masalah Keluarga Lin
- Bab 11 Percaya
- Bab 12 Pria Simpanan
- Bab 13 Member Card Klub Sky
- Bab 14 Ternyata Berhasil
- Bab 15 Menginap
- Bab 16 Kaget
- Bab 17 Blue Diamond Member Card
- Bab 18 Tempat Modifikasi Mobil
- Bab 19 Berputar di Lintasan
- Bab 20 Sekretaris Qin
- Bab 21 Jangan-Jangan Benaran Dia?
- Bab 22 Sesuai dengan Harapan
- Bab 23 Dilabrak
- Bab 24 Bertanya
- Bab 25 Aku Akan Menceraikanmu
- Bab 26 Pemegang Saham Terbesar
- Bab 27 Berlutut!
- Bab 28 Modifikasi Mobil
- Bab 29 Rencana David Huo
- Bab 30 Perjamuan Hotel Flow Heart
- Bab 31 Fitnah
- Bab 32
- Bab 33 Menentukan Hidup Mati Seorang
- Bab 34 Kenyataan Terkuak
- Bab 35 Maafkan Aku
- Bab 36 Kedatangan Wanita Cantik
- Bab 37 Memandang Orang dari Luarnya Saja
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Kakak Gu
- Bab 40 Merelokasi Panti Asuhan
- Bab 41 Berani-beraninya Kamu
- Bab 42 Apapun Akan Aku Lakukan
- Bab 43 Kuda Perang
- Bab 44 Mobil Balap yang Menakjubkan
- Bab 45 Kecelakaan
- Bab 46 Maaf, Aku Sudah Kurang Ajar
- Bab 47 Tahukah Kamu Siapa Sebenarnya Dia?
- Bab 48 Mengunjungi Super Car Club
- Bab 49 Pilihkan Mobil Sport Untukku
- Bab 50 Apakah Aku Telah Berbuat Sesuatu Padanya?
- Bab 51 Aku Melihatnya
- Bab 52 Penyelamatan
- Bab 53 Menyuruhku Mengeluarkan Uang?
- Bab 54 1999 Tangkai Bunga Mawar
- Bab 55 Bertemu di Kota A Lagi
- Bab 56 Kakak Huo dari Mana Saja Kamu
- Bab 57 Aku Memukul Orang
- Bab 58 Memohon Ampun
- Bab 59 Kalau Dia Tidak Bangun Semua Akan Mati
- Bab 60 Sadar Juga
- Bab 61 Kecemburuan
- Bab 62 Keberanian dan Harapan
- Bab 63 Masa Muda yang Membingungkan
- Bab 64 Meningkatkan Kemampuan
- Bab 65 Bukan Bar Biasa
- Bab 66 Erwin Gu Cepat Pergi!
- Bab 67 Apakah Ini Mimpi?
- Bab 68 Satu Gerakan Saja
- Bab 69 Bibir Merah yang Mempesona
- Bab 70 Kemasukkan Iblis
- Bab 71 Apakah Mengenalnya?
- Bab 72 Rencana di Reuni
- Bab 73 Mendadak Menjadi Orang Kaya
- Bab 74 Iri Hati
- Bab 75 Reuni Kelas
- Bab 76 Penghinaan Erwin Gu
- Bab 77 Kamu Pikir Kamu Siapa?
- Bab 78 Mempermalukannya
- Bab 79 Keinginan untuk Berkembang
- Bab 80 Siasat dalam Dunia Bisnis
- Bab 81 Perusahaan Bobrok
- Bab 82 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 83 Anggota Sky Group
- Bab 84 Menyelidiki Erwin Gu
- Bab 85 Ini yang Kedua Kalinya
- Bab 86 Tendangan dari Bawah Meja
- Bab 87 Permintaan Maaf
- Bab 88 Kesempatan
- Bab 89 Bersedia Menjadi Pion
- Bab 90 Kedatangan Para Tuan Muda
- Bab 91 Roda Kehidupan
- Bab 92 Masuk Jurang dan Tidak Bisa Kembali Lagi
- Bab 93 Mencari Viona Han
- Bab 94 Di Mana Viona Han?
- Bab 95 Dipekerjakan Gu Group
- Bab 96 Mendatangi Heri Pan
- Bab 97 Di Atas Langit Masih Ada Langit (1)
- Bab 98 Di Atas Langit Masih Ada Langit (2)
- Bab 99 Kita Akan Bertemu Lagi
- Bab 100 Dokter Asing!
- Bab 101 Apa Itu Kaum Rendahan!
- Bab 102 Duduk di Kursi Roda Selamanya?
- Bab 103 Perjamuan Bisnis
- Bab 104 Berlutut untuk Meminta Maaf
- Bab 105 Rencana yang Sia-Sia
- Bab 106 Sebuah Kejutan
- Bab 107 Jamuan Bisnis
- Bab 108 Apakah Tamu VIP Datang?
- Bab 109 Penyesalan yang Sangat Berharga
- Bab 110 Identitas Erwin Gu Diketahui?
- Bab 111 Seorang Tokoh Besar
- Bab 112 Kecurigaan Kuat Terhadap Erwin Gu
- Bab 113 Sky Club
- Bab 114 Rencana Balas Dendam
- Bab 115 Balas Dendam
- Bab 116 Kembali ke Kota A
- Bab 117 Pamer
- Bab 118 Kartu Keanggotaan Klub Sky
- Bab 119 Bergaul dalam Industri Hiburan
- Bab 120 Pewaris Keluarga Wang
- Tamat