Anak Sultan Super - Bab 79 Keinginan untuk Berkembang
Viona Han dan Erwin Gu pergi ke restoran hot pot, dan memesan hidangan, Viona Han mengeluh bahwa Erwin Gu telah memesan begitu banyak hidangan, tapi dia merasa sangat kasihan pada Erwin Gu. Karena dia tidak pernah bertemu orang tua Erwin Gu ketika di sekolah, dan Erwin Gu melaluinya juga tidak terlalu baik, jadi Viona Han yang baik hati selalu berpikir bahwa Erwin Gu adalah seorang yatim piatu. Selalu memikirkan masalah ini, dan cinta keibuannya untuk Erwin Gu meluap.
“Erwin Gu, festival musim semi, datanglah ke rumahku untuk makan malam?” Viona Han bertanya.
“Ha? Kalau begitu akan merepotkanmu?” Erwin Gu tertegun, tapi tidak menyadari apa maksud Viona Han.
"Tidak apa-apa, hanya menambah lebih banyak sumpit, orang tuaku sangat baik!"
“Bagaimana mungkin? Kalau begitu orang tuamu akan mengira aku pacarmu!” kata Erwin Gu sambil tersenyum.
"Kalau begitu lebih baik, ibuku tidak akan mendesakku untuk menikah, kamu juga bisa makan dan minum enak, aku juga bisa menyelesaikan kebutuhan yang mendesak, betapa baiknya! "
“Haha, mimpimu sungguh indah, aku ucapkan terima kasih dulu, sekian lama, mari kita bicarakan dulu, mungkin kamu akan segera menemukan pacar!” kata Erwin Gu.
Viona Han sangat baik hati, ketika di sekolah juga begitu, selalu ingin membantu orang lain, dan juga menemukan cara untuk tidak mempermalukan mereka.
Inilah alasan mengapa Erwin Gu selalu ingat Viona Han.
Erwin Gu dan Viona Han di persimpangan jalan, naik taksi yang berbeda, dan pulang.
Viona Han yang sedang berbaring di tempat tidur, tidak bisa tidak memikirkan Erwin Gu, tidak disangka selama bertahun-tahun tidak bertemu, menjadi jauh lebih tampan. Dengan seperti ini, Viona Han tertidur secara perlahan.
Tapi Agus Li tidak bisa tidur nyenyak sepanjang malam, dia sangat marah, awalnya bisa saja mempermalukan Erwin Gu, dan melaporkan kepada Heri Pan bahwa dirinya telah menyelesaikan tugas dengan sempurna. Tanpa diduga, semua itu diganggu oleh wanita ini. Dia mengeluarkan ponselnya, dan meminta orang untuk mencari alamat Viona Han.
Keesokan paginya, Viona Han berencana untuk pergi bekerja, begitu keluar rumah dirinya selalu merasa ada yang mengikutinya, tetapi ketika melihat ke belakang, tidak ada apa-apa, jadi tidak terlalu peduli.
Ketika Viona Han baru saja berbelok ke persimpangan, sosok hitam muncul di depannya.
Viona Han yang ketakutan hampir berteriak, dan setelah melihat lebih dekat, itu adalah Agus Li.
“Agus Li?? Kenapa kamu?? Bagaimana kamu tahu aku tinggal di sini???” Viona Han bertanya dengan ekspresi terkejut.
“Hmmh, kupikir sulit untuk memeriksamu, dasar kamu pelacur bau, hampir membunuhku !!” Saat berkata dia maju dan menampar Viona Han.
Viona Han tidak menyangka bahwa teman sekelasnya, dan seorang pria bertubuh besar akan menampar dirinya, kemudian terjatuh dan duduk di tanah tanpa pertahanan. Segera setelah itu, wajah Viona Han menjadi merah dan bengkak.
“Ah!!! Agus Li, apa yang kamu lakukan!!!” Air mata mengalir deras dari mata Viona Han.
"Apa yang kulakukan ??! Kamu bilang apa yang kulakukan! Kemarin Erwin Gu kamu yang membawanya pergi kan??!! Erwin Gu itu berengsek, menyinggung orang, dan tidak pernah memikirkannya. Dasar kamu pelacur busuk, terlalu banyak ikut campur.”
Aku tidak peduli jika kamu seorang wanita, dan bahkan bertengkar denganmu!! " Agus Li berkata, memberi Viona Han tendangan lagi, lalu berbalik dan pergi.
Viona Han menutupi wajahnya dengan satu tangan, dan perutnya dengan tangan lainnya, wajahnya pucat, setelah beberapa saat, dia bangkit dari tanah,
Dengan pelan kembali ke rumah.
Sampai di rumah, Viona Han pertama kali mengirim pesan ke direktur perusahaan, mengatakan bahwa dirinya demam, dan takut tidak bisa pergi hari ini. Kemudian dengan cepat mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Erwin Gu.
”Erwin Gu masih tertidur di tempat tidur, dan ketika dia mendengar telepon berdering berulang kali, dia harus menjawab: "Halo?"
“Erwin Gu, kamu baik-baik saja?” Viona Han menahan rasa sakit,dan berpura-pura berkata dengan santai.
“En? Viona Han? Aku baik-baik saja, kenapa meneleponku sepagi ini?” Erwin Gu yang merasa aneh bertanya.
"Ah, tidak apa-apa, aku makan hot pot kemarin, sedikit kepedasan dan sembelit, jadi bertanya apa kamu tidak apa-apa!"
"Oh, aku baik-baik saja! Viona Han, kamu terlalu berlebihan, masalah ini, kamu masih harus mendiskusikannya denganku?"
Erwin Gu menutup telepon Viona Han, dan bangkit dari tempat tidur, tidak ada yang bisa dilakukan hari ini, jadi berencana pergi ke rumah sakit untuk menemui adik perempuan Chika Qin.
Sesampainya di rumah sakit, Chika Qin dan ibunya, selalu berterima kasih.
"Bibi, kamu tidak harus begitu sungkan, sungguh, aku hanya melakukan yang harus kulakukan saja, Chika Qin, beritahu bibi!"
Chika Qin juga berterima kasih dan berkata: "Memang harus berterima kasih pada kamu, sungguh, adik perempuanku jauh lebih baik, dan dokter berkata, bahwa dapat pulih dalam beberapa saat."
"Kamu tidak perlu berterima kasih padaku, aku juga punya perasaan sendiri dalam membantumu."
Chika Qin dan ibunya tercengang, terutama Chika Qin, wajahnya memerah. Apakah Erwin Gu menyukaiku??? Ibu Chika Qin juga berpikir, apakah Erwin Gu menyukai putriku? Jika itu benar, itu bagus, bagaimanapun juga Erwin Gu baik dan kaya.
Erwin Gu menjelaskan sambil tersenyum: "Aku berencana, untuk berinvestasi pada Chika Qin sebagai penyanyi."
Keduanya bahkan lebih tercengang saat kata-kata ini keluar.
"Penyanyi??!!!" tentu saja Chika Qin tahu, seperti apa dirinya, ketika dia menjadi pembawa acara, meskipun memiliki penggemar tapi tidak pernah menjadi populer, apalagi penyanyi. Dan yang lebih terkejut adalah ibu Chika Qin, ibu Chika Qin tahu bahwa Chika Qin telah melakukan siaran langsung, tetapi menurutnya, Chika Qin masih belum bisa menjalankan bisnisnya dengan baik, apalagi mau menjadi artis? ?
Erwin Gu tidak memberikan uang, jadi lebih baik berinvestasi di Chika Qin, dan membantu Chika Qin lagi, sehingga dirinya masih bisa menghasilkan uang.
“Kak Erwin, aku tidak punya apa-apa, dan tidak bisa naik ke atas panggung.” Chika Qin merasa bahwa Erwin Gu benar-benar mengangkat Chika Qin terlalu tinggi. Dirinya menjadi pembawa berita, juga tidak terkenal, bagaimana bisa menjadi penyanyi??
"Jangan khawatir, aku Erwin Gu yang memutuskan, pasti ada jalan. Selama menpromosikan kamu dengan baik, hal-hal ini, tidak perlu kamu khawatirkan, lagi pula, kamu berpikir untuk melunasi hutang, jadi hanya ad acara ini, masalah ini, tunggu adik perempuanmu keluar dari rumah sakit, aku punya rencana.” Erwin Gu memandang Chika Qin berkata dengan serius.
Tentu saja, ini bukanlah keputusan Erwin Gu yang iseng.
Erwin Gu memang memiliki banyak saham di tangannya, tapi dia tidak membawanya bersamanya, dan Erwin Gu tidak kekurangan uang. Setiap industri ingin dicobanya. Sejujurnya, kemampuan menyanyi Chika Qin masih oke, dan orangnya juga bagus. Itu karena belum melakukan pelatihan dan pengemasan profesional. Setelah dilakukan sedikit perubahan, menjadi penyanyi bukanlah hal yang mustahil.
Anggap saja jika itu benar-benar tidak menjadi populer, Erwin Gu bisa menggangapnya sedang pura-pura memainkan permainan, yang penting tidak ada pengaruhnya.
Erwin Gu keluar dari rumah sakit, pergi ke perusahaan lagi, lalu pulang.
Ketika keluar dari lift, Erwin Gu melompat terkejut, karena di depan pintu rumahnya, ada seorang wanita dengan gaun putih sedang berjongkok. Siapa yang tidak terkejut?!!!
“Evelyn Dang???? !!!” Erwin Gu tampak tercengang.
Evelyn Dang yang sedang jongkok lalu berdiri.
Apa yang kamu lakukan di depan pintu rumahku??” Erwin Gu memandangi Evelyn Dang, hari ini, Evelyn Dang mengenakan rok putih baju lengan sebahu, yang dengan sempurna menggambarkan sosok Evelyn Dang, dan tulang selangka serta bahu yang wangi benar-benar menarik perhatian.
Dalam hati Evelyn Dang sebenarnya tidak nyaman, meskipun Erwin Gu sudah berjanji pada dirinya, tapi karena belum melakukan apa-apa, jadi merasa bahwa tidak kehilangan apapun. Jadi, dia berlari ke pintu rumah Erwin Gu, dan berencana untuk melakukan apa yang dibutuhkan, jadi bisa menjadi wanita cantik di hadapan Erwin Gu dengan penuh ketenangan pikiran.
"Erwin Gu, aku tidak nyaman. Biarkan aku masuk!" Evelyn Dang menatap Erwin Gu dengan serius.
Novel Terkait
Love at First Sight
Laura VanessaMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniMy Secret Love
Fang FangTen Years
VivianThe Revival of the King
ShintaAnak Sultan Super×
- Bab 1 Bersabar Sebentar Lagi
- Bab 2 Penantian yang Berbuah Manis
- Bab 3 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 4 Makan Malam
- Bab 5 Pembalasan
- Bab 6 Mentraktir
- Bab 7 Sandiwaranya Keterlaluan
- Bab 8 Kakak Drake Dipukuli
- Bab 9 Perkenalan Singkat
- Bab 10 Masalah Keluarga Lin
- Bab 11 Percaya
- Bab 12 Pria Simpanan
- Bab 13 Member Card Klub Sky
- Bab 14 Ternyata Berhasil
- Bab 15 Menginap
- Bab 16 Kaget
- Bab 17 Blue Diamond Member Card
- Bab 18 Tempat Modifikasi Mobil
- Bab 19 Berputar di Lintasan
- Bab 20 Sekretaris Qin
- Bab 21 Jangan-Jangan Benaran Dia?
- Bab 22 Sesuai dengan Harapan
- Bab 23 Dilabrak
- Bab 24 Bertanya
- Bab 25 Aku Akan Menceraikanmu
- Bab 26 Pemegang Saham Terbesar
- Bab 27 Berlutut!
- Bab 28 Modifikasi Mobil
- Bab 29 Rencana David Huo
- Bab 30 Perjamuan Hotel Flow Heart
- Bab 31 Fitnah
- Bab 32
- Bab 33 Menentukan Hidup Mati Seorang
- Bab 34 Kenyataan Terkuak
- Bab 35 Maafkan Aku
- Bab 36 Kedatangan Wanita Cantik
- Bab 37 Memandang Orang dari Luarnya Saja
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Kakak Gu
- Bab 40 Merelokasi Panti Asuhan
- Bab 41 Berani-beraninya Kamu
- Bab 42 Apapun Akan Aku Lakukan
- Bab 43 Kuda Perang
- Bab 44 Mobil Balap yang Menakjubkan
- Bab 45 Kecelakaan
- Bab 46 Maaf, Aku Sudah Kurang Ajar
- Bab 47 Tahukah Kamu Siapa Sebenarnya Dia?
- Bab 48 Mengunjungi Super Car Club
- Bab 49 Pilihkan Mobil Sport Untukku
- Bab 50 Apakah Aku Telah Berbuat Sesuatu Padanya?
- Bab 51 Aku Melihatnya
- Bab 52 Penyelamatan
- Bab 53 Menyuruhku Mengeluarkan Uang?
- Bab 54 1999 Tangkai Bunga Mawar
- Bab 55 Bertemu di Kota A Lagi
- Bab 56 Kakak Huo dari Mana Saja Kamu
- Bab 57 Aku Memukul Orang
- Bab 58 Memohon Ampun
- Bab 59 Kalau Dia Tidak Bangun Semua Akan Mati
- Bab 60 Sadar Juga
- Bab 61 Kecemburuan
- Bab 62 Keberanian dan Harapan
- Bab 63 Masa Muda yang Membingungkan
- Bab 64 Meningkatkan Kemampuan
- Bab 65 Bukan Bar Biasa
- Bab 66 Erwin Gu Cepat Pergi!
- Bab 67 Apakah Ini Mimpi?
- Bab 68 Satu Gerakan Saja
- Bab 69 Bibir Merah yang Mempesona
- Bab 70 Kemasukkan Iblis
- Bab 71 Apakah Mengenalnya?
- Bab 72 Rencana di Reuni
- Bab 73 Mendadak Menjadi Orang Kaya
- Bab 74 Iri Hati
- Bab 75 Reuni Kelas
- Bab 76 Penghinaan Erwin Gu
- Bab 77 Kamu Pikir Kamu Siapa?
- Bab 78 Mempermalukannya
- Bab 79 Keinginan untuk Berkembang
- Bab 80 Siasat dalam Dunia Bisnis
- Bab 81 Perusahaan Bobrok
- Bab 82 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 83 Anggota Sky Group
- Bab 84 Menyelidiki Erwin Gu
- Bab 85 Ini yang Kedua Kalinya
- Bab 86 Tendangan dari Bawah Meja
- Bab 87 Permintaan Maaf
- Bab 88 Kesempatan
- Bab 89 Bersedia Menjadi Pion
- Bab 90 Kedatangan Para Tuan Muda
- Bab 91 Roda Kehidupan
- Bab 92 Masuk Jurang dan Tidak Bisa Kembali Lagi
- Bab 93 Mencari Viona Han
- Bab 94 Di Mana Viona Han?
- Bab 95 Dipekerjakan Gu Group
- Bab 96 Mendatangi Heri Pan
- Bab 97 Di Atas Langit Masih Ada Langit (1)
- Bab 98 Di Atas Langit Masih Ada Langit (2)
- Bab 99 Kita Akan Bertemu Lagi
- Bab 100 Dokter Asing!
- Bab 101 Apa Itu Kaum Rendahan!
- Bab 102 Duduk di Kursi Roda Selamanya?
- Bab 103 Perjamuan Bisnis
- Bab 104 Berlutut untuk Meminta Maaf
- Bab 105 Rencana yang Sia-Sia
- Bab 106 Sebuah Kejutan
- Bab 107 Jamuan Bisnis
- Bab 108 Apakah Tamu VIP Datang?
- Bab 109 Penyesalan yang Sangat Berharga
- Bab 110 Identitas Erwin Gu Diketahui?
- Bab 111 Seorang Tokoh Besar
- Bab 112 Kecurigaan Kuat Terhadap Erwin Gu
- Bab 113 Sky Club
- Bab 114 Rencana Balas Dendam
- Bab 115 Balas Dendam
- Bab 116 Kembali ke Kota A
- Bab 117 Pamer
- Bab 118 Kartu Keanggotaan Klub Sky
- Bab 119 Bergaul dalam Industri Hiburan
- Bab 120 Pewaris Keluarga Wang
- Tamat