Anak Sultan Super - Bab 24 Bertanya
Erwin gu bahkan tidak mempertimbangkan kata-kata Sally Su sama sekali, menurut Erwin Su Sally Su sudah tidak ada artinya. Jadi, sebelum Sally Su selesai bicara, Erwin Su berdiri dan meninggalkan perusahaan.
Baru saja keluar, Erwin Su menerima telepon dari Leticia Zhao, Leticia Zhao ingin membuat janji dengan Erwin Gu, untuk mengucapkan rasa terima kasihnya. Pada titik ini, Erwin Gu pasti menolak. Dia tidak ingin membuat orang-orang perusahaan, membicarakan tentang Erwin Su di belakang, dan menusuknya dari belakang.
Leticia Zhao tidak tahu tentang masalah Erwin Gu, saat mendengarnya penolakan, tentu saja membuat Leticia Zhao berpikir Erwin Gu sedang cuek, dalam hati berpikir, lain kali, dipastikan akan mengikatnya 10 putaran tepat di sebelah pengemudi.
Saat menaiki mobil, Erwin Gu menelepon dari King, membuat janji, di bar tempat King berada, ketika masuk pintu, King beridiri dari tempat duduk bos, Erwin Gu berjalan lurus dan duduk di sebelah tempat duduk King.
“Kakak King kamu juga duduk”. Bermaksud agar King duduk di sisi lain. “Tuan muda Gu, ada apa, aku lihat suasana hatimu sedang tidak terlalu baik”.
“Tujuanku hari ini datang mencarimu adalah memohon bantuan untuk memeriksa suatu hal, lebih cepat lebih baik”. Erwin Gu menjelaskan masalahnya kepada King, dan King juga merasa sangat marah dan kesal.
“Tuan muda Gu, ini benar-benar di luar dugaan, hal sekecil ini, kamu tentu tidak perlu mengeluarkan uang, jangan khawatir, aku akan pastikan masalah ini akan aku selidiki dengan sangat jelas”. Pembicaraan hal ini pun telah usai, memerintahkan semua orang untuk menyelesaikan masalah ini, dengan cepat.
King langsung memproses masalah ini, Erwin Gu mulai merasa tenang.
Pada saat ini adik King, tiba-tiba memikirkan sesuatu. Dan berbisik di telinga King, “Kakak King, hari ini Daniel Da telah menerima tugas 50 ribu RMB (sekitar 100 juta rupiah). Orang yang memberikan tugas 50 ribu RMB itu mengatakan bahwa akan mematahkan kaki Erwin Gu. Apakah mungkin Tuan muda Gu adalah Erwin Gu?”.
Wajah King seketika berubah, di kota A ini, ternyata ada orang yang berani ingin mematahkan kaki tuan muda keluarga Gu, benar-benar tidak ingin hidup tenang lagi.
“Menakutkan, cepat panggil Daniel Da ke sini”. Kata King dengan buru-buru.
Setelah beberapa saat, seorang pria yang sedikit gemuk menundukkan kepalanya, bergemetar saat dibawa masuk.
“Kakak King, kamu mencariku?”.
“Siapa yang menyuruhmu untuk mematahkan kaki Erwin Gu?”. Tanya King sambil menahan emosinya.
Saat itu juga Daniel Da merasa sangat bingung dan takut, sedangkan saat itu Daniel Da senang mendapatkan penghasilan sendiri, dan tanpa diduga, segalanya berubah begitu cepat.
“Dia adalah seorang pria yang bernama Ronal Ding, mengatakan bahwa dia adalah manajemen senior dari suatu bank”. kata Daniel Da dengan takut-takut.
“Manajemen senior? Siapa yang dia maksud dengan manajemen senior, aku minta bawa dia kemari, biarkan dia melihatnya sendiri makhluk seperti apa dia!”.
“Benar, benar sekali Kakak King, sekarang juga aku akan menangkapnya dan membawanya kemari, mohon ditunggu”. Kata Daniel Da sambil mencondongkan dadanya dan keluar.
Saat itu Ronal Ding sedang marah dan kesal, ternyata dikhianati oleh seorang bocah yang baru saja beranjak dewasa. Selain itu, Ronal Ding juga belum memukulnya, benar-benar membuatnya kesal. Oleh karena itu, dia juga tidak punya pilihan lain, membuat orang yang dia kenal, melihat Erwin Gu dengan seksama, dan akhirnya malah menghabiskan sedikit uang, menurut Ronal Ding ini sama sekali bukanlah apa-apa baginya. Tetap harus melampiaskan kemarahaannya.
Ronal Ding melihat Daniel Da dengan kepalanya yang berkeringat, merasa Daniel Da ini cukup hebat, efisiensi kerjanya terlalu cepat, baru saja ingin membuka mulut dan bertanya apakah Erwin Gu memohon belas kasihan. Daniel Da malah berkata: “Ronal Ding, ikut denganku, Kakak King kami ingin bertemu dengan kamu”.
Daniel Da tahu, Ronal Ding hari ini telah mengganggu orang hebat yang cukup berkuasa, nasib baik bahwa dia dapat menyadarinya lebih awal, jika tidak, kesempatan untuk hidup pun sudah tidak ada. Dengan demikian Daniel Da bersikap kasar dengan Ronal Ding.
Setelah mendengar itu Ronal Ding merasa takut, dia belum pernah bertemu dengan orang yang seperti Kakak King, walaupun Ronal Ding memiliki jabatan, jika dibandingkan dengan Kakak King, dia bukanlah apa-apa.
“Da ... Daniel Da, Kakak King ada urusan apa mencariku?”, tanya Ronal Ding dengan badan bergemetar.
“Nanti kamu juga akan mengetahuinya, cepat naik mobil”. Kata Daniel Da sambil mendorong Ronal Ding jalan.
Ronal Ding tahu, kali ini pasti bukanlah hal yang baik.
Tetapi dirinya sendiri juga tidak ada pilihan lain, Ronal Ding tahu, menyetujui atau menolak ajakan ini hasilnya akan sama saja, akan dibawa pergi. Lebih baik sedikit menurut saja.
Saat sampai di tempat, Daniel Da dan Ronal Ding turun dari mobil, saat Ronal Ding turun dari mobil, dia tidak hati-hati turun dari mobil dan hampir jatuh.
Begitu memasuki kantor, Erwin Gu langsung mengenali itu adalah Ronal Ding, Ronal Ding dengan sendirinya juga mengenali Erwin Gu, lagipula, pria ini adalah yang merebut istrinya.
Tapi ketika Ronal Ding melihat Erwin Gu duduk di tempat duduk Bos, ada Kakak King yang berdiri di sebelahnya, mental Ronal Ding seketika menciut. Bukankah Erwin Gu hanyalah seorang pegawai biasa?
Kakak King di kota A ini, orang yang pertama memiliki jabatan tinggi, dan ternyata Erwin Gu dapat membuat Kakak King berdiri di sebelahnya, orang seperti apa Erwin Gu sebenarnya.
“Tuan muda Gu, apakah dia orangnya?”, Erwin Gu menganggukkan kepalanya, dan berdiri dari tempat duduknya.
“Bukankah siang ini kamu sangat merajalela dan sombong? Kenapa kamu sekarang tidak bicara? Bukankah kamu ingin memukulku?”.
Ronal Ding bergemetar sampai giginya bergetar dan berbunyi, bajingan ini, malah mengkhianati dirinya sendiri, dan masih bertingkah seperti ini. Namun, sekarang Kakak King mendukung Erwin Gu, Ronal Ding pun tidak dapat melakukan apa-apa.
“Erwin Gu, bagaimana bisa seorang pegawai biasa sepertimu mengenal Kakak King? Tapi sebagai seorang manusia, kamu tidak boleh terlalu sembarangan juga”. Sambil berbicara, memutar kepala dan melihat ke arah Kakak King: "Kakak King, orang ini merebut istriku, aku sangat marah, jadi aku memukulnya, ini kan sangat wajar."
Kakak King setelah mendengarnya dia terdiam sejenak, Tuan Muda Gu ini, hebat juga, orang yang sudah menikah masih ingin direbut juga.
“Tutup omong kosongmu, siapa istrimu, kamu bilang aku berkhianat”. Erwin Gu merasa sangat konyol. “Aku belakangan ini tidak pernah bertemu dengan wanita, bagaimana bisa aku merebut istrimu?”, kata Erwin Gu sambil menendang Ronal Ding.
Jika ini benar, dan jika Erwin Gu mengakuinya, tapi jika tidak, baru-baru ini, hal yang paling keterlaluan adalah, meremas payudara Leticia Zhao, sekarang Ronal Ding yang sedang bergolak di sekitar sini, benar-benar membuat Erwin Gu sangat marah dan kesal.
“Chika Qin”.
“Chika Qin?”.
“Benar, Chika Qin adalah Istriku”.
Novel Terkait
Anak Sultan Super×
- Bab 1 Bersabar Sebentar Lagi
- Bab 2 Penantian yang Berbuah Manis
- Bab 3 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 4 Makan Malam
- Bab 5 Pembalasan
- Bab 6 Mentraktir
- Bab 7 Sandiwaranya Keterlaluan
- Bab 8 Kakak Drake Dipukuli
- Bab 9 Perkenalan Singkat
- Bab 10 Masalah Keluarga Lin
- Bab 11 Percaya
- Bab 12 Pria Simpanan
- Bab 13 Member Card Klub Sky
- Bab 14 Ternyata Berhasil
- Bab 15 Menginap
- Bab 16 Kaget
- Bab 17 Blue Diamond Member Card
- Bab 18 Tempat Modifikasi Mobil
- Bab 19 Berputar di Lintasan
- Bab 20 Sekretaris Qin
- Bab 21 Jangan-Jangan Benaran Dia?
- Bab 22 Sesuai dengan Harapan
- Bab 23 Dilabrak
- Bab 24 Bertanya
- Bab 25 Aku Akan Menceraikanmu
- Bab 26 Pemegang Saham Terbesar
- Bab 27 Berlutut!
- Bab 28 Modifikasi Mobil
- Bab 29 Rencana David Huo
- Bab 30 Perjamuan Hotel Flow Heart
- Bab 31 Fitnah
- Bab 32
- Bab 33 Menentukan Hidup Mati Seorang
- Bab 34 Kenyataan Terkuak
- Bab 35 Maafkan Aku
- Bab 36 Kedatangan Wanita Cantik
- Bab 37 Memandang Orang dari Luarnya Saja
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Kakak Gu
- Bab 40 Merelokasi Panti Asuhan
- Bab 41 Berani-beraninya Kamu
- Bab 42 Apapun Akan Aku Lakukan
- Bab 43 Kuda Perang
- Bab 44 Mobil Balap yang Menakjubkan
- Bab 45 Kecelakaan
- Bab 46 Maaf, Aku Sudah Kurang Ajar
- Bab 47 Tahukah Kamu Siapa Sebenarnya Dia?
- Bab 48 Mengunjungi Super Car Club
- Bab 49 Pilihkan Mobil Sport Untukku
- Bab 50 Apakah Aku Telah Berbuat Sesuatu Padanya?
- Bab 51 Aku Melihatnya
- Bab 52 Penyelamatan
- Bab 53 Menyuruhku Mengeluarkan Uang?
- Bab 54 1999 Tangkai Bunga Mawar
- Bab 55 Bertemu di Kota A Lagi
- Bab 56 Kakak Huo dari Mana Saja Kamu
- Bab 57 Aku Memukul Orang
- Bab 58 Memohon Ampun
- Bab 59 Kalau Dia Tidak Bangun Semua Akan Mati
- Bab 60 Sadar Juga
- Bab 61 Kecemburuan
- Bab 62 Keberanian dan Harapan
- Bab 63 Masa Muda yang Membingungkan
- Bab 64 Meningkatkan Kemampuan
- Bab 65 Bukan Bar Biasa
- Bab 66 Erwin Gu Cepat Pergi!
- Bab 67 Apakah Ini Mimpi?
- Bab 68 Satu Gerakan Saja
- Bab 69 Bibir Merah yang Mempesona
- Bab 70 Kemasukkan Iblis
- Bab 71 Apakah Mengenalnya?
- Bab 72 Rencana di Reuni
- Bab 73 Mendadak Menjadi Orang Kaya
- Bab 74 Iri Hati
- Bab 75 Reuni Kelas
- Bab 76 Penghinaan Erwin Gu
- Bab 77 Kamu Pikir Kamu Siapa?
- Bab 78 Mempermalukannya
- Bab 79 Keinginan untuk Berkembang
- Bab 80 Siasat dalam Dunia Bisnis
- Bab 81 Perusahaan Bobrok
- Bab 82 Permainan Baru Saja Dimulai
- Bab 83 Anggota Sky Group
- Bab 84 Menyelidiki Erwin Gu
- Bab 85 Ini yang Kedua Kalinya
- Bab 86 Tendangan dari Bawah Meja
- Bab 87 Permintaan Maaf
- Bab 88 Kesempatan
- Bab 89 Bersedia Menjadi Pion
- Bab 90 Kedatangan Para Tuan Muda
- Bab 91 Roda Kehidupan
- Bab 92 Masuk Jurang dan Tidak Bisa Kembali Lagi
- Bab 93 Mencari Viona Han
- Bab 94 Di Mana Viona Han?
- Bab 95 Dipekerjakan Gu Group
- Bab 96 Mendatangi Heri Pan
- Bab 97 Di Atas Langit Masih Ada Langit (1)
- Bab 98 Di Atas Langit Masih Ada Langit (2)
- Bab 99 Kita Akan Bertemu Lagi
- Bab 100 Dokter Asing!
- Bab 101 Apa Itu Kaum Rendahan!
- Bab 102 Duduk di Kursi Roda Selamanya?
- Bab 103 Perjamuan Bisnis
- Bab 104 Berlutut untuk Meminta Maaf
- Bab 105 Rencana yang Sia-Sia
- Bab 106 Sebuah Kejutan
- Bab 107 Jamuan Bisnis
- Bab 108 Apakah Tamu VIP Datang?
- Bab 109 Penyesalan yang Sangat Berharga
- Bab 110 Identitas Erwin Gu Diketahui?
- Bab 111 Seorang Tokoh Besar
- Bab 112 Kecurigaan Kuat Terhadap Erwin Gu
- Bab 113 Sky Club
- Bab 114 Rencana Balas Dendam
- Bab 115 Balas Dendam
- Bab 116 Kembali ke Kota A
- Bab 117 Pamer
- Bab 118 Kartu Keanggotaan Klub Sky
- Bab 119 Bergaul dalam Industri Hiburan
- Bab 120 Pewaris Keluarga Wang
- Tamat